Khaibar (1)

Oleh :Muhammad Husain Haekal


Muhammad dan kaum Muslimin kembali lagi dari Hudaibiya menujuMedinah, setelah tiga minggu persetujuan antara mereka denganQuraisy itu selesai - yaitu persetujuan yang menyatakan bahwauntuk tahun ini mereka tidak akan masuk Mekah, dan baru tahunberikutnya mereka boleh masuk. Mereka kembali dengan membawasuatu perasaan dalam hati. Ada sebagian mereka yang masihberanggapan bahwa isi persetujuan itu tidak sesuai denganharga diri kaum Muslimin, sampai akhirnya datang Surah al-Fathsementara mereka sedang dalam perjalanan itu dan Nabi puntelah pula membacakannya kepada mereka. Sekarang yang menjadipikiran Muhammad selama tinggal di Hudaibiya dan setelahkembali pulang, ialah apa yang harus dilakukannya dalammenambah ketabahan hati sahabat-sahabatnya disampingmemperluas penyebaran dakwah.



Akhirnya ia berpendapat akanmengutus orang-orang kepada Heraklius, Kisra, Muqauqis1,Najasyi (Negus) di Abisinia, kepada Harith al-Ghassani dankepada penguasa Kisra di Yaman. Bersamaan dengan itu dianggapperlu sekali menumpas samasekali kekuasaan Yahudi dari seluruhjazirah Arab. Pada waktu itu ajaran Islam sebenarnya sudah mencapaikematangannya, sehingga ia menjadi suatu agama untuk seluruhumat manusia, yang tidak lagi terbatas hanya pada masalahtauhid serta segala konsekwensinya seperti dalammasalah-masalah ibadat' tetapi juga sudah meluas dan meliputisegala macam kehidupan sosial. Hal ini sesuai dengan kebesarankonsep tauhid itu dan membuat pembawanya dapat mencapaikematangan hidup insani serta terlaksananya cita-cita hidupyang lebih tinggi. Oleh karena itu turunlahperaturan-peraturan yang berhubungan dengan masalah-masalahkemasyarakatan. Penulis-penulis riwayat hidup Nabi berbeda pendapat mengenaikapan diturunkannya larangan khamr (minuman keras). Ada yangmengatakan dalam tahun ke empat Hijrah. Tetapi sebagian besarmengatakan dalam masa Hudaibiya. Idea larangan khamr inisosial sifatnya, yang tak ada hubungannya dengan tauhid darisegi tauhid an sich. Bukti yang lebih jelas dalam hal iniialah, bahwa larangan itu disebutkan dalam Qur'an baru sekitarduapuluh tahun kemudian setelah kerasulan Nabi, dan selama itupula Muslimin tetap minum khamr sampai datangnya larangan.

Danbukti yang lebih jelas lagi dalam hal ini ialah, bahwalarangan itu tidak sekaligus turunnya, melainkanberangsur-angsur sehingga kaum Muslimin dapat mengurangikebiasaan itu sedikit demi sedikit. Bilamana larangan itukemudian datang, maka mereka pun berhenti minum. Dalam suatusumber tentang Umar bin'l-Khattab disebutkan, bahwa ketika iabertanya tentang khamr itu ia berkata: "Ya Allah, berikanlahpenjelasannya kepada kami." Lalu turun ayat ini: "Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah,dalam keduanya itu terdapat dosa besar dan juga banyakmanfaatnya buat manusia, tetapi dosanya lebih besar darimanfaatnya." (Qur'an, 2: 219)

Oleh karena sesudah turunnya ayat ini kaum Muslimin belum jugamau berhenti, bahkan dari mereka ada yang sepanjang malamminum sampai berlimpah-limpah, sehingga bila mereka pergisembahyang sudah tidak tahu lagi apa yang mereka baca, kembalilagi Umar berkata: "Ya Allah, jelaskanlah kepada kami hukumkhamr itu, sebab ini menyesatkan pikiran dan harta," makaturun ayat ini: "Orang-orang yang beriman. Janganlah kamu melakukan sembahyangsementara kamu dalam keadaan mabuk supaya kamu ketahui apayang kamu baca." (Qur'an, 4: 43)

Pada waktu itu muazzin Rasul pada waktu sembahyang berseru: "Orang yang mabuk jangan ikut sembahyang!" Sekalipun yang demikian ini membawa akibat berkurangnyaminuman itu dan dari segi ini pula pengaruhnya cukup besar,sehingga sudah banyak dari mereka itu yang mengurangi minumankhamr sedapat mungkin, namun beberapa waktu kemudian kembaliUmar berkata lagi: "Ya Allah, jelaskanlah kepada kami hukum khamr itu, jelaskandengan tegas, sebab ini menyesatkan pikiran dan harta."Sebenarnya tepat sekali Umar berkata begitu, mengingatorang-orang Arab - termasuk juga kaum Musliminnya - denganminuman demikian itu mereka jadi kacau, saling bertengkar,saling menarik janggut dan saling memukul kepala satu samalain. Pernah ada orang dari kalangan mereka itu mengadakan pestamakan minum. Setelah mereka dalam keadaan mabuk, pihakMuhajirin dan Anshar mulai saling adu mulut. Yang satumenunjukkan sikap fanatiknya kepada Muhajirin sedang yangfanatik kepada Anshar mengambil sebatang tulang kepala untayang mereka makan lalu dipukulkan kehidung salah seorangMuhajirin. Ada lagi dua kelompok suku sedang mabuk-mabuk.Mereka saling bertengkar, lalu saling bertikaman. Diantaramereka timbul rasa benci-membenci, sedang sebelum itu hubunganmereka hidup rukun dan saling cinta-mencintai. Ketika itulahfirman Tuhan ini turun: "Orang-orang yang beriman! Bahwasanya khamr, perjudian,berhala, mengadu nasib dengan panah, adalah perbuatan kejiyang termasuk perbuatan setan. Hindarilah itu supaya kamuberuntung. Tentu setan bermaksud hendak menimbulkan permusuhandan kebencian di kalangan kamu dengan jalan khamr danperjudian itu, merintangi kamu dari mengingat Allah dan darisembahyang. Maka maukah kamu menghentikan?" (Qur'an, 5 90-91)

Ketika ada pelarangan khamr, waktu itu Anas yang bertugassebagai pelayan. Setelah didengarnya ada orang yang menyerukanbahwa minuman itu dilarang, cepat-cepat cairan itu dibuangnya.Tetapi ada orang-orang yang bagi mereka soal larangan inibelum jelas, mereka berkata: mungkinkah khamr itu keji padahalsudah di perut si anu dan si fulan, yang sudah terbunuh dalamperang Uhud, juga dalam perut si anu dan si anu yang terbunuhdalam perang Badr? Maka firman Tuhan ini turun: "Tiada berdosa orang-orang yang beriman dan yang mengerjakanperbuatan-perbuatan yang baik, karena makanan yang telahmereka makan dahulu, asal saja mereka tetap memelihara diridari kejahatan, tetap beriman dan mengerjakanperbuatan-perbuatan yang baik. Kemudian mereka tetap bertakwadan beriman kemudian bertakwa dan berbuat kebaikan. Tuhanmenyukai orang-orang yang berbuat kebaikan." (Qur'an, 5: 93)

Segala perhuatan baik dan kasih sayang yang dianjurkan Islam,mengajak orang selalu melakukan amal kebaikan, latihan jiwadan watak yang terdapat dalam ibadat, fungsi ruku' dan sujuddalam sembahyang yang telah mcnghapuskan kecongkakan hati,semua itu merupakan pelengkapan yang wajar terhadapagama-agama yang sebelumnya dan yang menyebabkan ajaran initertuju kepada semua umat manusia. Pada waktu itu Heraklius dan Kisra masing-masing sebagaikepala kerajaan Rumawi dan Persia, dua buah kerajaan yangterkuat pada zamannya merupakan dua orang yang telahmenentukan jalannya politik dunia serta nasib seluruhpenduduknya. Perang antara dua kerajaan ini berkecamuk dengankemenangan yang selalu silih berganti seperti yang sudah kitalihat. Pada mulanya Persia adalah pihak yang menang. Iamenguasai Palestina dan Mesir, menaklukkan Bait'l-Maqdis(Yerusalem) dan berhasil membawa Salib Besar (The True Cross).

Kemudian giliran Persia mengalami kekalahan lagi. Panji-panjiBizantium kembali berkibar lagi di Mesir, di Suria dan diPalestina, dan Heraklius berhasil mengen-balikan salib itu -setelah ia bernadar - bahwa kalau ia telah mencapaikemenangan, ia akan berziarah ke Yerusalem dengan berjalankaki dan mengembalikan salib ke tempatnya. Kalau saja orang ingat akan kedudukan kedua kerajaan itu,orang akan dapat mengira-ngirakan betapa besarnya dua nama itutelah dapat menimbulkan kegentaran dan ketakutan dalam hati.Tiada sebuah kerajaan pun yang pernah berpikir hendakmelawannya. Yang terlintas dalam pikiran orang ialah hendakmembina persahabatan dengan kedua kerajaan itu. Kalaukerajaan-kerajaan dunia yang terkenal pada waktu itu sudahbegitu semua keadaannya, maka tidak aneh bila negeri-negeriArab itu pun akan demikian pula. Yaman dan Irak waktu itu dibawah pengaruh Persia, sedang Mesir sampai ke Syam di bawahpengaruh Heraklius. Pada waktu itu Hijaz dan seluruhsemenanjung jazirah terkurung dalam lingkaran pengaruh keduakemaharajaan itu. Kehidupan orang Arab pada masa itu hanyatergantung pada soal perdagangan dengan Yaman dan Syam. Dalamhal ini perlu sekali mereka mengambil hati Kisra dan Herakliussupaya kekuasaan kedua kerajaan itu jangan sampai merusakperdagangan mereka. Di samping itu kehidupan orang-orang Arabitu tidak lebih daripada kabilah-kabilah, yang dalambermusuhan, kadang keras, kadang lunak. Tak ada sesuatu ikatandiantara mereka yang akan merupakan suatu kesatuan politik,yang akan dapat mereka pikirkan dalam menghadapi pengaruhkedua kerajaan raksasa itu.

Oleh karena itu mengherankan sekali jika pada waktu ituMuhammad berpikir hendak mengirimkan utusan-utusannya kepadakedua penguasa besar itu - juga kepada Ghassan. Yaman, Mesirdan Abisinia. Diajaknya mereka itu meinganut agamanya, tanpaia merasa kuatir akan segala akibat yang mungkin timbul karenatindakannya itu, dan yang mungkin juga akan dapat membawaseluruh negeri Arab itu tunduk dibawah cengkeraman Persia danBizantium. Akan tetapi kenyataannya Muhammad tidak ragu-ragu mengajaksemua raja-raja itu menganut agama yang benar. Bahkan padasuatu hari ia pergi menemui sahabat-sahabatnya dan berkata: "Saudara-saudara. Tuhan mengutus saya adalah sebagai rahmatkepada seluruh umat manusia. Janganlah saudara-saudaraberselisih pendapat tentang saya, seperti kaum Hawariyun(pengikut-pengikut Almasih) tentang Isa anak Mariam." "Rasulullah," kata sahabat-sahabatnya. "Bagaimanapengikut-pengikut Isa itu berselisih pendapat?" "Ia mengajak mereka kepada apa yang seperti saya ajaksaudara-saudara. Orang yang diutusnya ke tempat yang dekat,orang itu menerima dan dengan senang hati.

Tetapi orang yangdiutusnya ke tempat yang jauh, muka orang itu terpaksa dansegan-segan." Kemudian dikatakannya kepada mereka bahwa ia akan mengutusorang-orang kepada Heraklius, kepada Kisra, Muqauqis, Harithal-Ghassani raja Hira, Harith al-Himyari raja Yaman dan kepadaNajasi di Abisinia. Akan diajaknya mereka itu masuk Islam.Sahabat-sahabatnya menyatakan mereka bersedia melakukan itu.Lalu dibuatnya sebentuk cincin dari perak bertuliskan:"Muhammad Rasulullah." Isi surat-surat yang dikirimkan itu seperti contoh yang kitakemukakan kepada pembaca, yaitu suratnya kepada Heraklius yangberbunyi: "Dengan nama Allah, Pengasih dan Penyayang. Dari Muhammadhamba Allah kepada Heraklius pembesar Rumawi. Salam sejahterakepada orang yang sudi mengikut petunjuk yang benar.

Kemudian daripada itu. Dengan ini saya mengajak tuan menurutiajaran Islam. Terimalah ajaran Islam, tuan akan selamat. Tuhanakan memberi pahala dua kali kepada tuan. Kalau tuan mengelak,maka dosa orang-orang arisiyin2 menjadi tanggungiawab tuan.Wahai orang-orang Ahli Kitab. Marilah sama-sama kita berpegangpada kata yang sama antara kami dan kamu yakni bahwa tak adayang kita sembah selain Allah dan kita tidak akanmempersekutukanNya dengan apa pun, bahwa yang satu takkanmengambil yang lain menjadi tuhan selain Allah. Tetapi kalaumereka mengelak juga, katakanlah kepada mereka, saksikanlahbahwa kami ini orang-orang Islam." Surat kepada Heraklius itu kemudian dibawa oleh Dihya b.Khalifa, surat kepada Kisra dibawa oleh Abdullah b. Hudhafa,surat kepada Najasyi oleh 'Amr b. Umayya, surat kepadaMuqauqis oleh Hatib b. Abi Balta'a, surat kepada penguasa Omanoleh 'Amr bin'l-'Ash, surat kepada penguasa Yamama oleh Salitb. 'Amr, surat kepada raja Bahrain oleh al-'Alabin'l-Hadzrami, surat kepada Harith al-Ghassani, rajaperbatasan Syam, oleh Syuja' b. Wahb, surat kepada Harithal-Himyari, raja Yaman, oleh Muhajir b. Umayya. Mereka semua berangkat masing-masing menuju ke tempat yangtelah ditugaskan oleh Nabi. Mereka berangkat dalam waktu yangbersamaan menurut pendapat sebagian besar penulis-penulissejarah, sebagian lagi berpendapat mereka berangkat dalamwaktu berlain-lainan.

Tindakan Muhammad mengirim utusan-utusan itu memang luarbiasasekali menakjubkan. Betapa tidak! Belum selang tigapuluh tahunsesudah itu daerah-daerah tempat Muhammad mengirimutusan-utusannya itu telah dimasuki oleh kaum Muslimin dansebagian besar mereka telah beragama Islam. Akan tetapiketakjuban akan segera hilang bila kita ingat, bahwa keduaimperium raksasa ini, yang telah mengemudikan jalannya duniamasa itu, dengan peradabannya yang telah menguasai seluruhdunia, mereka ini saling memperebutkan kemenangan materi,sementara kekuatan rohani keduanya sudah rontok dan hilang.Persia sendiri sudah terbagi antara paganisma dan Mazdaisma.Demikian juga agama Kristen di Bizantium sudah goyah sekalikarena adanya pelbagai macam aliran sekta dan golongan. Iasudah tidak lagi merupakan suatu ajaran yang utuh, yang dapatmenggerakkan dan memberi tenaga hidup ke dalam jiwa manusia.

Malahan ia sudah berbalik menjadi sekadar upacara-upacaraserta tradisi yang dielu-elukan oleh pemuka-pemuka agamakedalam pikiran orang-orang awam supaya dapat mereka itudikuasai dan diperkuda. Sedang ajaran baru yang dibawa olehMuhammad dasarnya adalah kekuatan rohani yang murni. Ia dapatmengangkat martabat manusia ke tingkat yang lebih tinggisesuai dengan sifat kemanusiaannya. Apabila materi dan rohaniitu bertemu, kepentingan yang bersifat sementara bertentangandengan yang abadi sifatnya, maka segala materi dan yangbersifat sementara itu akan kalah adanya. Disamping semua itu, baik Persia mau pun Bizantium, denganbesarnya kekuasaan yang ada pada mereka, sebenarnya merekasudah sama-sama kehilangan tenaga inisiatif dan kreatifnya.Dalam bidang pemikiran, dalam mengembangkan selera dan bekerjamereka hanya sekedar meniru dan meneruskan yang ada. Segalamacam pembaruan dianggap bid'ah (menyimpang dari agama) dansetiap penyimpangan adalah sesat. Masyarakat manusia seperti pribadi manusia dan seperti setiapmakhluk hidup juga, ia selalu berkembang setiap hari. Kalau iamasih muda belia, maka perkembangannya bersifat membentuk,membangun dan menambaqh vitalitas dalam hidupnya sendiri.

Dengan demikian, hidupnya itu akan menyusut terus-menerus, iaakan meluncur turun sampai ke dasarnya yang terakhir.Masyarakat manusia yang sudah meluncur turun sampai kedasarnyaitu, nasibnya akan dibentuk dalam bentuk yang baru samasekalioleh unsur dari luar dengan segala kesemarakan hidupnya. Unsurdari luar yang penuh dengan tenaga hidup yang bersemarak itu,di samping Persia dan Bizantium, adanya bukan di bilanganTiongkok atau India, juga bukan di tengah-tengah Eropa,melainkan unsur itu ialah Muhammad sendiri. Sudah wajar sekali bila ajarannya yang segar bersemarak ituakan dapat mengembalikan denyutan hidup baru yang penuhvitalitas ke dalam jiwa yang sedang mengalami kehancuran daridalam itu, yang disebabkan oleh pengaruh tradisi agama dantakhayul, yang sudah hidup berakar menggantikan kedudukan imandan akidah. Kerdip iman baru yang telah menyinari kalbu Rasulitu, kekuatan jiwanya yang sudah melampaui segala kekuatan,itulah yang memberikan ilham kepadanya untuk mengirimutusan-utusan mengajak pembesar-pembesar dunia itu mengenalajaran Islam, sebagai agama yang benar, agama yang sempurna,agama Allah Yang Maha Agung. Mengajak mereka mengenal agamayang akan membebaskan pikiran manusia supaya dapat menilai,akan membebaskan jantung orang supaya dapat menyadari, dapatberpikir.

Dalam sistem hidup berakidah dan bermasyarakat, iatelah meletakkan kaidah-kaidah umum buat manusia yang akanmerupakan keseimbangan antara kemampuan rohani dengan kekuatanmateri yang akan dapat menguasai jiwa. Dengan jalankeseimbangan itu manusia akan dapat mencapai tujuan berupakekuatan dalam menghadapi hidup, suatu kekuatan yang bersihdari segala kelemahan dan kecongkakan hati. Dengan sistemmasyarakat demikian itu manusia akan sampai ke tempat yanglebih baik seperti yang diharapkan, setelah ia melaluipelbagai macam proses evolusinya di tengah-tengah semuamakhluk alam ini. Adakah Muhammad akan mengirim utusan-utusannya kepadaraja-raja itu kalau ia masih kuatir akan adanya pengkhianatanpihak Yahudi yang tinggal di sebelah utara Medinah? Memang diasudah membuat perjanjian Hudaibiya. Dari pihak Quraisy sudahaman, dari sebelah selatan juga sudah aman. Tetapi darisebelah utara ia tidak akan merasa aman sekiranya nantiHeraklius atau Kisra datang meminta bantuan Yahudi Khaibar,atau juga dendam lama dalam hati mereka itu akan bangkitkembali, akan mengingatkan mereka kepada Banu Quraidza, BanuNadzir dan Banu Qainuqa, saudara-saudara mereka seagama.Perkampungan mereka oleh Muhammad telah dikosongkan setelahdikepung dan terjadi pertempuran serta pertumpahan darah.

Orang-orang Yahudi memusuhinya lebih sengit lagi daripadaQuraisy, sebab mereka lebih bertahan dengan agama mereka itudaripada Quraisy. Juga di kalangan mereka orang cerdik pandailebih banyak daripada di kalangan Quraisy. Memang tidak mudahmengadakan perjanjian perdamaian dengan mereka sepertiperdamaian Hudaibiya, juga ia tidak akan merasa tenangterhadap mereka melihat permusuhan yang terjadi dahulu, merekasebagai pihak yang tidak pernah menang. Wajar sekali merekaakan mengadakan pembalasan bila saja mereka mendapatkan balabantuan dari pihak Heraklius. Jadi kalau begitu kekuasaanorang-orang Yahudi itu harus juga ditumpas sampai habis,sehingga samasekali mereka tidak akan bisa lagi mengadakanperlawanan di negeri-negeri Arab. Dan hal ini haruscepat-cepat dilaksanakan, sebelum ada waktu yang cukupterluang buat mereka guna meminta bantuan pihak Ghatafan ataukabilah-kabilah lain yang membantu mereka dan sedang memusuhiMuhammad. Yang demikian inilah yang harus dilaksanakan.

Sekembalinya dari Hudaibiya - menurut sebuah sumber ia hanyatinggal limabelas malam, sumber lain menyatakan satu bulan.Disuruhnya supaya orang bersiap-siap untuk menyerbu Khaibar,dengan syarat hanya mereka yang ikut ke Hudaibiya saja yangboleh menyerbu, juga harus sukarela tanpa ada rampasan perangyang akan dibagikan. Sebanyak seribu enam ratus orang dengan seratus kavaleriMuslimin itu sekarang berangkat lagi. Mereka semua percayaakan adanya pertolongan Tuhan, mereka masih ingat akan firmanTuhan dalam Surah Al-Fath yang turun semasa Hudaibiya. "Orang-orang yang tinggal di belakang itu akan berkata ketikakamu berangkat mengambil harta rampasan perang: Biarlah kamiturut bersama-sama kamu. Mereka hendak mengubah perintahTuhan. Katakanlah: Kamu tidak akan turut bersama-sama kami.Begitulah Allah telah menyatakan sejak dulu. Nanti mereka akanberkata lagi: Tetapi kamu dengki kepada kami. Tidak. Merekayang mengerti hanya sedikit saja." (Qur'an, 48: 15)

Jarak antara Khaibar dengan Medinah itu mereka tempuh dalamwaktu tiga hari. Dengan tiada mereka rasakan ternyata malamnyamereka telah berada di depan perbentengan Khaibar. Keesokanharinya bila pekerja-pekerja Khaibar berangkat kerja keladang-ladang dengan membawa sekop dan keranjang, setelahmelihat pasukan Muslimin, mereka berlarian sambilberteriak-teriak: "Muhammad dengan pasukannya!" Ketika mendengar suara mereka itu Rasul berkata: "Khaibar binasa. Apabila kami sampai di halaman golongan ini,maka pagi itu amat buruk buat mereka yang telah diberiperingatan itu." Akan tetapi Yahudi Khaibar memang sudah menanti-nantikanMuhammad akan menyerang mereka. Mereka ingin mencari jalanmembebaskan diri. Sebagian mereka ini ada yang menyarankansupaya cepat-cepat dibentuk sebuah blok, yang terdiri darimereka dan Yahudi Wadi'l-Qura dan Taima, yang akan langsungmenyerbu Yathrib (Medinah) tanpa menggantungkan diri kepadakabilah-kabilah Arab yang lain. Sedang yang sebagian lagiberpendapat supaya masuk saja bersekutu dengan Rasul,kalau-kalau kebencian terhadap mereka dapat terhapus dari hatikaum Muslimin - terutama dari pihak Anshar - setelah dalamkenyataan Huyayy b. Akhtab dan segolongan Yahudi lainnyaterlibat dalam usaha menghasut kabilah-kabilah Arab untukmenyerang Medinah dan secara kekerasan mengadakan perangParit.

Akan tetapi semangat kedua belah pihak sudah memuncak,sehingga sebelum terjadi perang pihak Muslimin sudah lebihdulu berhasil menewaskan pemimpin-pemimpin Khaibarmasing-masing Sallam b. Abi'l-Huqaiq dan Yasir ibn Razzam.Oleh karena golongan Yahudi selalu mengadakan kontak denganGhatafan tatkala pertama kali tersiar berita Muhammad akanmenyerang mereka, cepat-cepat mereka meminta bantuankabilah-kabilah itu. Mengenai Ghatafan ini, para ahli masihberbeda pendapat: Jadikah kabilah ini memberikan bala bantuan,ataukah pasukan Muslimin sudah memutuskan hubungan denganKhaibar? Lepas dari apakah Ghatafan ini sampai membantu pihak Yahudiatau malah menjauhkan diri setelah Muhammad menjanjikan hendakmemberikan harta rampasan perang nanti, namun kenyataannyapeperangan ini merupakan perang terbesar yang pernah terjadi;mengingat pula kelompok-kelompok Yahudi di Khaibar inimerupakan koloni Israil yang terkuat yang paling kaya danpaling besar pula persenjataannya. Disamping itu pihakMuslimin pun sudah yakin sekali, bahwa selama Yahudi tetapmenjadi duri dalam daging seluruh jazirah, maka selama itupula persaingan antara agama Musa dengan agama baru ini akanjadi panjang tanpa dapat mencapai suatu penyelesaian. Dengandemikian mereka terjun menyabung nyawa tanpa ragu-ragu lagi. Sebaliknya pihak Quraisy dan seluruh jazirah Arab berbarismenonton peperangan ini. Dari kalangan Quraisy sampai ada yangberani bertaruh mengenai kesudahan perang itu dan siapa pulayang akan menang. Kebanyakan Quraisy mengharapkan pihakMuslimin akan mengalami kehancuran, melihat kukuhnyabenteng-benteng Khaibar yang sudah terkenal serta letaknya diatas batu-batu karang dan gunung, disamping pengalaman merekayang cukup lama dalam medan perang. Dengan persiapan senjata yang cukup kaum Muslimin sekarangsudah berada di depan perbentengan Khaibar. Yahudi juga sedangberunding dengan sesama mereka. Pemimpin mereka Sallam b.Misykam menyarankan, supaya harta-benda dan sanak keluargamereka dimasukkan ke dalam benteng Watih dan Sulalim, bahanmakanan dan perlengkapan dimasukkan ke dalam benteng Na'im,perajurit dan barisan penggempur dimasukkan ke dalam bentengNatat dan Sallam b. Misykam sendiri bersama-sama mereka,mengerahkan mereka dalam peperangan.

Sekarang kedua belah pihak sudah berhadap-hadapan di sekitarbenteng Natat dan pertempuran mati-matian sudah pula dimulai.Dalam hal ini sampai ada yang berkata: "Yang luka-luka daripihak Muslimin sebanyak limapuluh orang. Apalagi jumlah yangluka-luka dari pihak Yahudi." Setelah Sallam b. Misykam tewas, maka pimpinan pasukan dipegang oleh Harith b. Abi Zainab. Ia keluar dari benteng Na'imitu dengan maksud hendak menggempur pasukan Muslimin Tetapioleh Khazraj ia dapat dihalau dan dipaksa kembali mundur kebentengnya. Pihak Muslimin lalu memperketat kepungannya atasbenteng-benteng Khaibar itu sedang pihak Yahudi mati-matianmempertahankan dengan keyakinan, bahwa kekalahan merekamenghadapi Muhammad berarti suatu penumpasan terakhir terhadapBanu Israil di negeri-negeri Arab. Hal ini berlangsung selama beberapa hari. Kemudian Rasulmenyerahkan bendera kepada Abu Bakr supaya memasuki bentengNa'im. Tetapi setelah terjadi pertempuran ia kembali tanpaberhasil menaklukkan benteng itu. Keesokan harinya pagi-pagiRasui menugaskan Umar bin'l-Khattab.

Tetapi dia pun mengalaminasib yang sama seperti Abu Bakr. Sekarang Ali b. Abi Talibyang dipanggilnya seraya katanya: "Pegang bendera ini dan bawa terus sampai Tuhan memberikankemenangan kepadamu." Ali berangkat membawa bendera itu. Setelah ia berada dekatdari benteng, penghuni benteng itu keluar menghadapinya danseketika itu juga pertempuran pun terjadi. Salah seorangYahudi dapat memukulnya dan perisai yang di tangannyaterlempar. Tetapi Ali segera menyambar daun pintu yang ada dibenteng dan dengan memperisaikan daun pintu yang masih ditangan itu ia terus bertempur. Benteng itu akhirnya dapatdidobraknya. Kemudian daun pintu tadi dijadikannya jembatandan dengan "jembatan" ini kaum Muslimin dapat menyeberangmasuk ke dalam benteng itu. Akan tetapi benteng Na'im ini barujatuh setelah komandannya, Harith b. Abi Zainab terbunuh. Halini menunjukkan betapa sebenarnya pihak Yahudi itu mati-matianbertempur dan betapa pula pihak Muslimin juga mati-matianmengepung dan menyerbu. Setelah benteng Na'im jatuh, sekarang pihak Musliminmenaklukkan benteng Qamush setelah lebih dulu terjadipertempuran sengit.

Oleh karena persediaan bahan makanan padamereka (Muslimin) sudah tidak mencukupi lagi terpaksa adabeberapa orang yang datang kepada Muhammad mengeluh, dan mintasesuatu sekadar dapat menyambung hidup, dan oleh karena tidakada sesuatu yang dapat diberikannya kepada mereka itu, makamereka diijinkan makan daging kuda. Dalam pada itu salahseorang dari pihak Muslimin melihat ada sekawanan kambingmemasuki salah satu benteng Yahudi itu. Dua ekor kambingdiantaranya dapat mereka tangkap, lalu mereka sembelih danmereka makan bersama-sama. Akan tetapi, setelah mereka menaklukkan benteng Sha'b b-Mu'adh, kebutuhan mereka sekarang sudah tidak begitu mendesaklagi, sebab ternyata di tempat ini persediaan makanan cukupbanyak, yang akan memungkinkan lagi mereka meneruskanperjuangan melawan Yahudi dan mengepung benteng-benteng yangada lainnya.

Sementara itu tidak sejengkal tanah pun atausebuah benteng pun mau diserahkan kepada pihak Yahudi sebelummereka benar-benar mempertahankannya secara heroik dan setelahdengan segala tenaga mereka berusaha membendung seranganMuslimin itu. Dengan terlebih dulu menyiapkan persenjataan danperlengkapan untuk berperang, tiba-tiba keluar Marhab orangYahudi itu dari salah satu benteng sambil ia membacasajak-sajak ini: Khaibar sudah mengenal Akulah Marhab Memanggul senjata pahlawan teruji Kadang menetak sekali memukul Bila singa sudah muncul Maka ia pun menggeram murka Pertahananku Inilah pertahanan tak terkalahkan Segala serangan terlumpuhkan oleh si pendekar Mendengar itu Muhammad berseru kepada sahabat-sahabatnya: "Siapa yang akan menjawab ini." Saat itu juga Muhammad b. Maslama menjawab: "Saya ya Rasulullah. Saya yang harus berontak menuntut balas.Saudara saya kemarin dibunuh."

0 komentar: