Kitab Tentang Wakalah

BAB 1: MENUNJUK WAKIL
2300 Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyerahkan kepadanya sejumlah kambing untuk dibagikan kepada para sahabatnya, kemudian tersisa seekor kambing jantan. Uqbah melaporkan hal itu kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam lalu beliau bersabda: "Gunakan sisa itu untuk kurbanmu".



BAB 2: APABILA SEORANG PENGGEMBALA ATAU SEORANG WAKIL MELIHAT BIRI-BIRI MILIK MAJIKANNYA AKAN MATI ---
2304 Diriwayatkan dari Ka'ab bin Malik Radliyallaahu 'anhu, kami memiliki sejumlah kambing yang biasa merumput di Sal. Suatu ketika budak perempuan kami melihat seekor kambing kami akan mati, kemudian ia memecah batu untuk alat menyembelih kambing itu. Ayah saya berkata kepada mereka: "Janganlah makan daging kambing itu sebelum saya bertanya kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam atau mengutus orang untuk bertanya kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengenai penyembelihan seperti itu". Setelah ia bertanya atau mengutus orang untuk bertanya kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam perihal penyembelihan tersebut, beliau menyuruh memakannya. . Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, seorang laki-laki menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk menagih piutang dengan kAsar, sehingga para sahabat hendak memberinya tindakan, namun Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Biarkan dia, karena pemilik piutang berhak untuk bicara". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan: "Berikan kepadanya seekor onta yang seusia dengan ontanya". Mereka berkata: "Ya Rasulullah, kami hanya menemukan onta yang lebih bagus daripada onta orang ini". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Berikan onta itu kepadanya, karena orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang terbaik dalam melunasi utang".

BAB 4: BOLEH MEMBERIKAN SESUATU MELALUI WAKIL ATAU PERANTARA
2307 Diriwayatkan dari Al-Miswar bin Makhramah Radliyallaahu 'anhu, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdiri ketika didatangi delegasi suku Hawazin yang akan memeluk Islam. Mereka meminta Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengembalikan harta mereka dan anggota suku mereka yang tertawan. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka: "Ucapan yang paling aku sukai adalah yang paling benar. Pilihlah salah satu dari dua, tawanan atau harta, karena aku telah menangguhkan pembagiannya". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menunggu mereka sepuluh hari lebih ketika beliau pulang dari Thaif. Ketika delegasi suku Hawazin itu mengerti bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam hanya akan mengembalikan kepada mereka salah satu dari dua hal yang mereka minta, maka mereka berkata: "Kami memilih pengembalian tawanan". Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdiri di tengah-tengah kaum muslimin. Beliau memuji Allah Swt sebagaimana layaknya, lalu beliau mengatakan: "Saudara-saurada kalian dari suku Hawazin ini datang kepada kami dengan memohon ampunan dari Allah, dan aku telah memutuskan akan mengembalikan anggota suku mereka yang tertawan, karena itu siapa di antara kalian berkenan mengembalikan tawanan tersebut, silahkan mengembalikannya, dan siapa di antara kalian ingin tetap memiliki bagiannya dari tawanan itu sehingga kami memberinya jatah rampasan perang yang pertama dari anugerah Allah, maka silahkan tetap memilikinya". Kaum muslimin yang hadir di tempat itu mengatakan: "Kami dengan senang hati mengembalikan tawanan suku Hawazin kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengatakan: "Kami tidak tahu siapa di antara kalian yang setuju dan tidak setuju, karena itu pulanglah dulu untuk menemui para pemimpin kalian sehingga kami akan mendapat keputusan mengenai persoalan ini". Mereka pun pulang dan memberitahukan persoalan tersebut kepada para pemimpin mereka. Setelah itu mereka kembali lagi kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk memberitahukan bahwa para pemimpin suku mereka rela untuk menyerahkan kembali tawanan yang telah mereka terima.

BAB 5: WAKIL YANG LENGAH KEMUDIAN DIMAAFKAN OLEH ORANG YANG MEWAKILKAN.
2311 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Suatu ketika saya ditugaskan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk menjaga zakat Ramadhan, kemudian saya didatangi oleh seseorang yang mengambil segenggam makanan hasil dari zakat tersebut, lalu saya menangkapnya dan saya katakan kepadanya, "Sungguh kamu akan saya hadapkan kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam". Dia berkata: "Saya sangat membutuhkan makanan untuk diri saya dan keluarga saya". Kata Abu Hurairah: Saya merasa iba sehingga saya melepaskannya. Ketika pagi, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya, "Hai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh orang yang kau tangkap tadi malam?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, dia mengeluh bahwa dia sangat membutuhkan makanan untuk dirinya dan keluarganya, sehingga saya merasa kasihan, maka saya melepaskannya". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Dia bohong dan dia akan kembali lagi". Kata Abu Hurairah: "Saya percaya dengan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwa orang itu akan kembali lagi, maka saya bersiap-siap menghadangnya. Dia kemudian datang lagi untuk mengambil segenggam bahan makanan, maka saya menangkapnya dan saya katakan kepadanya, "Saya akan menghadapkanmu kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam". Dia berkata, "Lepaskanlah saya, karena saya benar-benar membutuhkan makanan untuk diri saya dan keluarga saya dan saya berjanji tidak akan mencuri lagi". Kata Abu Hurairah: "Saya merasa iba sehingga saya melepaskannya". Ketika pagi, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya: "Hai Abu Hurairah, apa yang diperbuat oleh orang yang engkau tangkap tadi malam?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, dia mengeluh bahwa dia sangat membutuhkan untuk dirinya dan keluarganya, sehingga saya merasa iba, maka saya melepaskannya". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Dia bohong dan dia akan kembali lagi". Kata Abu Hurairah ra: Untuk ketiga kalinya saya bersiap-siap menghadangnya, kemudian dia datang lagi mencuri segenggam bahan makanan, maka saya menangkapnya dan saya katakan kepadanya, "Saya akan menghadapkanmu kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, karena ini yang ketiga kalinya, padahal kamu sebelumnya telah berjanji tidak akan mencuri lagi". Dia berkata, "Lepaskan saya, maka saya akan mengajarkan kepadamu beberapa kata yang dengannya Allah akan memberimu pertolongan". Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bertanya: "kata-kata apa itu?" Pencuri tersebut menjawab: "Apabila kamu akan tidur, bacalah ayat Al-Kursi Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum sampai akhir ayat, maka Allah akan memberi penjaga yang senantiasa mendampingimu dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi". Kata Abu Hurairah: Saya pun melepaskannya. Ketika pagi, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya kepada saya: "Apa yang dilakukan oleh orang yang kau tangkap tadi malam?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, dia mengajarkan beberapa kata kepada saya yang menurut dia Allah akan memberi saya pertolongan dengan kata-kata itu". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya: "Apa itu?" Saya menjawab: "Pencuri tersebut mengatakan kepada saya, "Apabila kamu akan tidur, bacalah ayat Al-Kursi Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum sampai akhir ayat, maka Allah akan memberi penjaga yang selalu mendampingimu dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi" --- Para sahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam merasa paling senang berbuat baik --- Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apa yang ia katakan kepadamu tentang ayat Al-Kursi itu benar, meskipun ia pendusta. Hai Abu Hurairah, tahukah engkau, siapa orang yang berbicara denganmu tiga malam terakhir ini?" Saya (Abu Hurairah) menjawab: "Tidak". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Dia itu setan".

BAB 6: APABILA SEORANG WAKIL MELAKUKAN JUAL BELI YANG MERUGIKAN PENJUAL ATAU PEMBELI, MAKA JUAL BELI
2312 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu ketika Bilal membawa kurma Barniy kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian beliau bertanya, "Dari mana kurma ini?" Bilal Radliyallaahu 'anhu menjawab, "Saya semula memiliki kurma bermutu rendah, kemudian saya menjualnya/ menukarnya sebanyak dua sha dengan kurma yang baik sebanyak satu sha agar dimakan oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Hati-hati, hati-hati, ini riba, ini riba, jangan lakukan! Apabila kamu ingin membeli kurma yang bagus, jual dulu kurmamu yang jelek, kemudian uang hasil penjualannya gunakan untuk membeli kurma yang bagus".

BAB 7: MENUNJUK WAKIL UNTUK EKSEKUSI
2316 Diriwayatkan dari Uqbah bin Al Harits Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: An-Nu'aiman atau putra An-Nu'aiman dibawa dalam keadaan mabuk karena minuman keras, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan orang-orang yang hadir di rumah beliau ketika itu untuk memukulinya. Kata Uqbah: Saya termasuk orang yang turut memukulinya. Kami memukulinya dengan sepatu dan pelepah pohon kurma.

0 komentar: