114 Surat Al Qur'an (5)

81. At Takwiir (Menggulung)
Surat At Takwiir terdiri atas 29 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Masad. Kata "At Takwiir" yang menjadi nama bagi surat ini adalah kata asal (mashdar) dari kata kerja "kuwwirat" (digulung) yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat At Takwiir mengemukakan tentang kejadian-kejadian pada hari kiamat serta kebenaran Al Qur’an sebagai wahyu Allah dan kerasulan Nabi Muhammad s.a.w.



82. Al Infithaar (Terbelah)
Surat ini terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat An Naazi’aat. Al Infithaar yang dijadikan nama untuk surat ini adalah kata asal dari kata "Infatharat" (= terbelah) yang terdapat pada ayat pertama. Surat Al Infithaar ini menggambarkan kejadian-kejadian pada hari kiamat, dan menerangkan keingkaran manusia kepada karunia Allah dan bahwa segala amal perbuatan mereka itu akan mendapat pembalasan.

83. Al Muthaffifiin (Orang-orang Yang Curang)
Surat ini terdiri atas 36 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al ’Ankabuut dan merupakan surat yang terakhir diturunkan di Mekah sebelum hijrah. "Al Muthaffifiin" yang dijadikan nama bagi surat ini diambil dari kata "Al Muthaffifiin" yang terdapat pada ayat pertama. Surat Al Muthaffifiin mengandung ancaman-ancaman terhadap orang-orang kafir dan orang-orang yang melakukan kecurangan, di samping itu memberikan janji yang baik kepada mereka yang beriman dan melakukan kebajikan.

84. Al Insyiqaaq (Terbelah)
Surat Al Insyiqaaq, terdiri atas 25 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al Infithaar. Dinamai "Al Insyiqaaq" (terbelah), diambil dari perkataan "insyaqqat" yang terdapat pada permulaan surat ini, yang pokok katanya ialah "insyiqaaq". Surat Al Insyiqaaq mengutarakan kejadian-kejadian permulaan terjadinya hari kiamat, bagaimana balasan amalan yang baik dan perbuatan yang buruk; dan kepastian terjadinya hari kiamat yang ditentang oleh orang-orang kafir.

85. Al Buruuj (Gugusan Bintang)
Surat Al Buruuj terdiri atas 22 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Asy-Syams. Dinamai "Al Buruuj" (gugusan bintang) diambil dari perkataan "Al Buruuj" yang terdapat pada ayat 1 surat ini. Surat Al Buruuj mengutarakan sikap dan tindakan yang biasa dilakukan oleh orang-orang kafir sejak dahulu kepada orang-orang yang mengikuti semua rasul dengan mengemukakan beberapa contoh yang telah dilakukan oleh orang-orang yang dahulu. Kemudian Allah mengisyaratkan kemenangan orang-orang yang beriman dan akan mengazab orang-orang kafir sebagai bujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan pengikut-pengikutnya dalam menghadapi tindakan-tindakan orang-orang musyrik pada periode Mekah.

86. Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
Surat Ath Thaariq terdiri atas 17 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Balad. Dinamai "Ath Thaariq" (yang datang di malam hari) diambil dari perkataan "Ath Thaariq" yang terdapat pada ayat 1 Surat ini. Surat Ath Thaariq menerangkan bahwa tiap-tiap diri tidak luput dari pengawasan Allah. Sebagaimana Allah menciptakan manusia maka Allah dapat pula menghidupkan kembali bila ia telah mati; keterangan tentang Al Qur’an; bujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. terhadap tipu daya orang-orang kafir.

87. Al A’laa (Yang Paling Tinggi)
Surat ini terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, dan diturunkan sesudah surat At Takwiir, Nama Al A’laa diambil dari kata "Al A’laa" yang terdapat pada ayat pertama, berarti "Yang Paling Tinggi." Muslim meriwayatkan dalam kitab Al Jumu’ah, dan diriwayatkan pula oleh Ashhaabus Sunan, dari Nu’man Ibnu Basyir bahwa Rasulullan saw pada shalat dua hari raya (Fitri dan Adha) dan shalat Jumat membaca surat Al A’laa pada rakaat pertama dan surat Al Ghaasyiyah pada rakaat kedua. Surat Al A’laa mengemukakan sifat-sifat Allah s.w.t. dan salah satu sifat Nabi Muhammad s.a.w. dan orang-orang yang akan mendapat kebahagiaan di akhirat.

88. Al Ghaasyiyah (Hari Pembalasan)
Surat ini terdiri atas 26 ayat, termasuk surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Adz Dzaariaat. Nama "Al Ghaasyiyah" diambil dari kata "Al Ghaasyiyah" yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya peristiwa yang dahsyat, tapi yang dimaksud adalah hari kiamat. Surat ini adalah surat yang kerap kali dibaca Nabi pada rakaat kedua pada shalat hari raya dan shalat Jumat. Surat Al Ghaasyiyah menerangkan penderitaan orang-orang yang kafir dan kenikmatan orang-orang yang beriman pada hari kiamat.

89. Al Fajr (Fajar)
Surat ini terdiri atas 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Lail. Nama "Al Fajr" diambil dari kata "Al Fajr" yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya "fajar". Surat Al Fajr mengemukakan contoh umat yang ditimpa azab dan beberapa sifat manusia yang tercela, serta menegaskan kemuliaan yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepada orang yang berjiwa tenang.

90. Al Balad (Negeri)
Surat Al Balad terdiri atas 20 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Qaaf. Dinamai "Al Balad" diambil dari perkataan "Al Balad" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan negeri di sini ialah kota Mekah (Tanah haram). Surat At Balad mengutarakan bahwa manusia haruslah bersusah-payah mencari kebahagiaan dan Allah sendiri telah menunjukkan jalan yang membawa kepada kebaikan, dan jalan yang membawa kepada kesengsaraan. Tuhan menggambarkan bahwa jalan yang membawa kepada kebahagiaan itu lebih sulit menempuhnya daripada yang membawa kepada kesengsaraan.

91. Asy Syams (Matahari)
Surat Asy Syams terdiri atas 15 ayat. termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qadr. Dinamai "Asy Syams" (matahari), diambil dari perkataan Asy Syams yang terdapat pada ayat permulaan surat ini. Surat Asy Syams berisi dorongan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya agar mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat dan menyatakan bahwa Allah akan menimpakan azab kepada orang-orang yang mengotori jiwanya seperti halnya kaum Tsamud.

92. Al Lail (Malam)
Surat Al Lail terdiri atas 21 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al A’laa. Surat ini dinamai "Al Lail" (malam), diambil dari perkataan "Al Lail" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan tulus ikhlas semata-mata mencari keridaan Allah itulah yang membawa kebahagiaan di akhirat kelak.

93. Adh Dhuhaa (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik)
Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Al Fajr. Nama "Adh Dhuhaa" diambil dari kata "Ad Dhuhaa" yang terdapat pada ayat pertama, artinya: waktu matahari sepenggalahan naik. Surat Adh Dhuhaa, menerangkan tentang bimbingan dan pemeliharaan Allah s.w.t. terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dengan cara yang tak putus-putusnya dan mengandung pula perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat itu.

94. Alam Nasyrah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
Surat ini terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Adh Dhuhaa. Nama "Alam Nasyrah" diambil dari kata "Alam Nasyrah" yang terdapat pada ayat pertama. yang berarti bukankah Kami telah melapangkan. Surat Alam Nasyrah ini merupakan tasliyah (penghibur hati) bagi Nabi Muhammad s.a.w.

95. At Tiin (Buah Tin)
Surat ini terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Buruuj. Nama At Tiin diambil dari kata "At Tiin" yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya buah tin. Surat At Tiin menerangkan kedudukan manusia dan keadilan Allah s.w.t.

96. Al ’Alaq (Segumpal Darah)
Surat Al ’Alaq terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Ayat 1 sampai dengan 5 dari surat ini adalah ayat-ayat Al Qur’an yang pertama sekali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad s.a.w. berkhalwat di gua Hira’. Surat ini dinamai "Al ’Alaq" (segumpal darah), diambil dari perkataan ’Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan "iqra’" atau "Al Qalam". Surat Al ’Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.

97. Al Qadr (Kemuliaan)
Surat Al Qadr terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat ’Abasa. Surat ini dinamai "Al Qadr" (kemuliaan), diambil dari perkataan "Al Qadr" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Pada surat Al Qadr ini diterangkan bahwa permulaan Al Qur’an diturunkan pada malam lailatulkadar dan diterangkan juga ketinggian malam lailatulkadar itu.

98. Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
Surat Al Bayyinah terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Ath Thalaq. Dinamai "Al Bayyinah" (bukti yang nyata) diambil dari perkataan "Al Bayyinah" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Dalam surat ini Allah menerangkan bahwa ajaran Muhammad s.a.w. adalah ajaran yang benar dan agama yang dibawanya adalah agama yang lurus yang mencakup pokok-pokok ajaran yang dibawa nabi-nabi yang dahulu.

99. Az Zalzalah (Kegoncangan)
Surat ini terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah diturunkan sesudah surat An Nisaa’. Nama "Az Zalzalah" diambil dari kata "Zilzal" yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang berarti guncangan. Surat Az Zalzalah menerangkan tanda-tanda permulaan hari kiamat dan pada hari itu manusia akan melihat sendiri hasil perbuatan mereka, baik ataupun buruk, meskipun seberat dzarrah.

100. Al ’Aadiyaat (Kuda Perang yang Berlari Kencang)
Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al ’Ashr. Nama "Al ’Aadiyaat" diambil dari kata "Al ’Aadiyaat" yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya yang berlari kencang. Surat Al ’Aadiyaat menjelaskan sifat-sifat buruk manusia dan kebangkitan mereka serta pembalasan kepada mereka pada hari kiamat.

101. Al Qaari’ah (Hari Kiamat)
Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Quraisy. Nama "Al Qaari’ah" diambil dari kata "Al Qaari’ah" yang terdapat pada ayat pertama artinya yang mengetuk dengan keras, kemudian kata ini dipakai untuk nama hari kiamat. Surat Al Qaari’ah, seluruhnya menjelaskan hal-hal yang akan terjadi pada hari kiamat.

102. At Takaatshur (Bermegah-megahan)
Surat At Takaatsur terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Kautsar. Dinamai "At Takaatsur" (bermegah-megahan) diambil dari perkataan At Takaatsur yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini mengemukakan celaan dan ancaman terhadap orang-orang yang bermegah-megahan dengan apa yang diperolehnya dan tidak membelanjakannya di jalan Allah. Mereka pasti diazab dan pasti akan ditanya tentang apa yang dimegah-megahkannya itu.

103 Al ’Ashr (Masa)
Surat Al ’Ashr terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Alam Nasyrah. Dinamai "Al ’Ashr (masa) diambil dari perkataan Al ’Ashr yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat menggunakan masanya dengan sebaik-baiknya termasuk golongan yang merugi.

104. Al Humazah (Pengumpat)
Surat Al Humazah terdiri atas 9 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qiyaamah. Dinamai "Al Humazah" (pengumpat) diambil dari perkataan "Humazah" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Dalam surat ini diterangkan bahwa orang-orang yang suka mencela orang-orang lain, suka memfitnah dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak dinafkahkannya di jalan Allah, akan diazab.

105. Al Fiil (Gajah)
Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Kaafiruun. Nama "Al Fiil" diambil dari kata "Al Fiil" yang terdapat pada ayat pertama surat ini, artinya "gajah". Surat Al Fiil mengemukakan cerita pasukan bergajah dari Yaman yang dipimpin oleh Abrahah yang ingin meruntuhkan Ka’bah di Mekah, Peristiwa ini terjadi pada tahun Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan. Surat Al Fiil ini menjelaskan tentang kegagalan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, karena Kakbah dipelihara oleh Allah s.w.t.

106. Quraisy (Suku Quraisy)
Surat ini terdiri atas 4 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat At Tiin. Nama "Quraisy" diambil dari kata "Quraisy" yang terdapat pada ayat pertama artinya suku Quraisy. Suku Quraisy adalah suku yang mendapat kehormatan untuk memelihara Ka’bah. Surat Quraisy menerangkan penghidupan orang Quraisy serta kewajiban yang seharusnya mereka penuhi.

107. Al Maa’uun (Barang-barang Yang Berguna)
Surat ini terdiri atas 7 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat At Takaatsur. Nama "Al Maa’uun" diambil dari kata "Al Maa’uun" yang terdapat pada ayat 7, artinya barang-barang yang berguna. Surat Al Maa’uun menjelaskan sifat-sifat manusia yang buruk yang membawa mereka ke dalam kesengsaraan.

108. Al Kautsar (Sungai Di Surga)
Surat Al Kautsar terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al ’Aadiyaat. Dinamai "Al Kautsar" (yaitu sungai di surga yang dianugerahkan kepada Nabi Muhammad s.a.w.) diambil dari perkataan "Al Kautsar" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini sebagai penghibur hati Nabi Muhammad s.a.w. Surat ini menganjurkan agar orang selalu beribadah kepada Allah dan berkorban sebagai tanda bersyukur atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya.

109. Al Kaafiruu (Orang-orang Yang Kafir)
Surat Al Kaafiruun terdiri atas 6 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Maa’uun. Dinamai "Al Kaafiruun" (orang-orang kafir), diambil dari perkataan "Al Kaafiruun" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat Al Kaafiruun mengisyaratkan tentang habisnya semua harapan orang-orang kafir dalam usaha mereka agar Nabi Muhammad s.a.w. meninggalkan dakwahnya.

110. An Nashr (Pertolongan)
Surat An Nashr terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah yang diturunkan di Mekah sesudah surat At Taubah. Dinamai "An Nashr" (pertolongan) diambil dari perkataan "Nashr" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini mengisyaratkan bahwa tugas Nabi Muhammad s.a.w. sebagai seorang Rasul telah mendekati akhirnya.

111. Al Lahab (Gejolak Api)
Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Fath Nama "Al Lahab" diambil dari kata "Lahab" yang terdapat pada ayat ketiga surat ini yang artinya gejolak api. Surat ini juga dinamakan surat "Al Masad".Surat Al Lahab menjelaskan kegagalan lawan-lawan Muhammad s.a.w.

112. Al Ikhlash (Memurnikan Keesaan Allah)
Surat ini terdiri atas 4 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat An Naas. Dinamakan "Al Ikhlas" karena surat ini sepenuhnya menegaskan kemurnian keesaan Allah s.w.t.

113. Al Falaq (Waktu Subuh)
Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Fiil. Nama "Al Falaq" diambil dari kata Al Falaq yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya waktu subuh. Diriwayatkan oleh Abu Daud, At Tirmizi dan An Nasa-i dari ’Uqbah bin ’Aamir bahwa Rasulullah s.a.w. bersembahyang dengan membaca surat Falaq dan surat An Naas dalam perjalanan. Surat Al Falaq memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk memohon perlindungan kepada Allah s.w.t. dari segala kejahatan.

114. An Naas (Manusia)
Surat ini terdiri atas 6 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Falaq Nama "An Naas" diambil dari "An Naas" yang berulang kali disebut dalam surat ini yang artinya manusia. Al Qur’an dimulai dengan surat Al Faatihah yang di antara isinya ialah agar manusia memohon hidayah ke jalan yang lurus dan memohon pertolongan kepada Allah s.w.t. dan diakhiri dengan surat An Naas yang menganjurkan agar manusia memohon perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan.

0 komentar: