QS. Al Baqarah (Sapi Betina), Surat ke.2 : Ayat 1~5

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

TIGA GOLONGAN MANUSIA DALAM MENGHADAPI AL QUR’AN

Golongan Mu’min
1. Alif laam miim (1).
2. Kitab (2) (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (3),
3. (yaitu) mereka yang beriman (4) kepada yang ghaib (5) yang mendirikan shalat (6) dan menafkahkan sebahagian rezki (7) yang Kami anugerahkan kepada mereka,
4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu (8) serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat (9).
5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung (10)


Penjelasan :
(1) Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebahagian dari surat-surat Al Qur’an seperti: Alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Di antara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Qur’an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Qur’an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Qur’an diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Qur’an itu.

(2) Tuhan menamakan Al Qur’an dengan Al Kitab yang di sini berarti "yang ditulis", sebagai isyarat bahwa Al Qur’an diperintahkan untuk ditulis.

(3) Takwa yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.

(4) Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.

(5) Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh panca indera. Percaya kepada yang ghaib yaitu, meng-i’tikadkan adanya suatu "yang maujud" yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.

(6) Shalat menurut bahasa Arab: do’a. Menurut istilah syara’ ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melengkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir maupun yang batin, seperti khusyu’, memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.

(7) Rezki: segala yang dapat diambil manfa’atnya. Menafkahkan sebahagian rezki, ialah memberikan sebahagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari’atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.

(8) Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Qur’an seperti: Taurat, Zabur, Injil dan shuhuf-shuhuf yang tersebut dalam Al Qur’an yang diturunkan kepada para rasul, Allah menurunkan Kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s. lalu Jibril menyampaikannya kepada Rasul.

(9) Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun. Akhirat lawan dunia. Kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. Yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.

(10) Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.

0 komentar: