Yahudi Menggenggam Dunia (9)

Oleh : William G. Carr
Penterjemah : Musthalah Maufur MA

Komunisme dan Nazisme (Karl Marx dan Karl Reiter).Faham Komunisme modern berdiri tahun 1773, dirintis oleh sejumlah pemilik modal internasional, dengan tujuan untuk meletakkan dasar bagi berdirinya pemerintah yang berideologi atheisme, berdasarkan diktatorisme universal.
Faham ini sering bentrok dengan kaum Baron kapitalis. Lenin dalam bukunya
Komunisme Sayap Kiri halaman 53 menjelaskan :

"Ideologi kami, yaitu Komunisme bukanlah suatu faham ideologis yang sebenarnya, tetapi suatu alat untuk mencapai tujuan."



Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara Atheisme Hitam, yaitu
Nazisme dan Atheisme Merah (Komunisme). Perbedaannya terletak pada program yang dicanangkan oleh tokoh mereka pada tahap terakhir, untuk menguasai seluruh sumber daya alam, dan mewujudkan cita-cita mereka dengan mendirikan pemerintahan diktator atheisme internasional di muka bumi.

Karl Marx yang hidup tahun 1818-1883 berasal dari darah keturunan Yahudi Jerman. Ia diusir dari Jerman menuju Perancis. Di Perancis diusir lagi, karena kegiatan jahatnya. Kemudian ia ke Inggris. Tahun 1848 ia mengeluarkan deklarasi Komunisme (Manifesto Komunis), merencanakan program jangka panjangnya dengan menggabungkan semua republik Sosialisme Universal sebagai pusat pemerintahan dunia, dan menegaskan, bahwa untuk mencapai
tujuan itu dibutuhkan waktu panjang.

Adapun Karl Reiter yang hidup antara tahun 1779-1854 adalah orang Jerman juga. Ia guru besar dalam ilmu Sejarah dan Geo-politik. Teori yang ia cetuskan merupakan jawaban atas Manifesto Komunis dengan menjelaskan, bahwa ras Arya adalah bangsa Aryalah yang paling berhak menguasai seluruh Eropa, kemudian seluruh dunia. Untuk mewujudkan teorinya, Reiter mengorganisasi seluruh tokoh pendukung ras Arya fanatik, untuk meletakkan dasar-dasar
faham Nazisme, dengan harapan bisa mewujudkan superioritas ras Arya, sebagai bangsa yang paling berhak menguasai dunia, dan menyulapnya menjadi pemerintah atheisme di bawah kekuasaan diktator universal. Untuk mewujudkan programnya, para pendukung teori superioritas Aryanisme itu dihadapkan kepada dua pilihan, yaitu bersekutu dengan pemilik modal internasional, atau menghancurkan mereka sama sekali.

Kita meragukan jumlah pendukung Komunisme dan Nazisme yang mengetahui atau menyadari, bahwa kedua faham itu adalah faham yang ditunggangi oleh kekuatan Konspirasi Yahudi internasional sebagai langkah untuk menguasai dunia. Kami mengatakan ragu, karena jumlah tokoh yang mengetahui hakikat kedua faham itu sangat terbatas pada para pemimpin
tertinggi mereka. Mungkin Karl Marx dengan Komunismenya lebih banyak dikenal masyarakat umum daripada Karl Reiter dengan Nazismenya. Sebab, Karl Reiter selama beberapa tahun menghabiskan umurnya di dunia akademik, yaitu sebagai guru besar pada Universitas Frankfurt. Kemudian ia pindah ke Universitas Berlin sebagai guru besar Geografi. Di kalangan Universitas Berlin sendiri, Karl Reiter dikenal sebagai seorang pakar dalam bidang Geografi,
Sejarah dan Ilmu Politik. Di luar itu, hubungan Karl Reiter dengan para tokoh Nazisme sendiri kurang erat, kecuali beberapa kalangan tertentu saja. Sedang tujuan yang dicanangkan oleh para tokoh Nazisme tidak banyak diketahui oleh umum. Namun pihak agen-agen inteligen Kerajaan Inggris telah berhasil membuka skandal yang dilakukan oleh Reiter dan para pialang senjata perang (War-lord) Jerman, sewaktu ia menjadi guru besar di berbagai Universitas Jerman. Karl Reiter sendiri telah menemukan bukti-bukti lewat penyelidikan sejarah, bahwa kaum pemilik modal terkemuka yang ada telah lama mendirikan perkumpulan rahasia di bawah naungan The Grand Free Mason Lodge. Ini merupakan suatu strategi untuk menggerakan revolusi dunia, yang pada akhirnya mereka akan mendapat peluang untuk menguasai sumber daya alam dan sumber daya manusia, di bawah pemerintahan yang mereka sebut dengan Kekuasaan Diktator Universal, berlandaskan materialisme Atheis.

Reiter juga telah mencatat dalam buku hariannya, bahwa mayoritas pemilik modal adalah orang-orang yang berdarah Yahudi, terlepas mereka penganut agama Yahudi atau bukan. Setelah mempelajari sejarah lahirnya teori Komunisme dan manifestonya, Reiter segera melihat bahaya yang mengancam, jika segolongan kecil manusia pemilik modal terus berjaya menguasai dan menentukan arah teori Komunisme Internasional, sesuai dengan program yang
mereka canangkan. Maka untuk melangkah pertama, Reiter menghubungi para pialang perang Jerman berdarah Arya, dengan mengajukan proposal tentang strategi untuk memerangi pengaruh pemilik modal Yahudi Internasional, dengan menggariskan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai bagi ras Arya, yaitu menguasai sumber daya alam untuk menandingi rencana Komunisme. Reiter juga mengajukan rencana kepada para tokoh Arya untuk mendirikan
organisasi Nazisme, dengan mengambil ideologi Fasisme sebagai cara yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan rahasia dan menundukkan dunia. Lebih jauh Reiter memperkenalkan sisi lain dari teorinya, yaitu superioritas ras Arya dengan menegaskan, bahwa para Baron pemilik modal itu memanfaatkan segala kapasitas yang mereka miliki untuk kepentingan masalah Semitisme
atau ras Yahudi. Oleh karena itu, tokoh ras Arya harus memperlihatkan sikap permusuhan terhadap sesuatu yang berbau semitik, demi kepentingan ras Arya. Rancangan yang ditulis Karl Reiter mengandung beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu :

1) Menundukkan seluruh wilayah Eropa di bawah kekuasaan Jerman.
Reiter mengusulkan agar dibentuk angkatan bersenjata terdiri dari unsur Jerman murni (yang disebut Junkers), yaitu kasta terhormat dan kalangan militer kebangsaan Jerman dan Prusia. Setelah itu baru melangkah ke dalam petualangan militer. Langkah ini didahului oleh serbuan ekonomi terhadap negara-negara Eropa, untuk melemahkan kekuatan ekonomi dan militer sehingga untuk mengembalikan kekuatan itu, negara-negara itu memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang dibutuhkan oleh pasukan Nazi Jerman. Reiter juga menandaskan
pentingnya arti meyakinkan teorinya kepada bangsa Jerman, tentang superioritas intelegensia dan fisik ras Arya atas bangsa lain di dunia.
Pemikiran inilah yang kelak melahirkan teori tentang superioritas bangsa Jerman, untuk menandingi pemikiran teori Yahudi yang mengatakan bahwa Bani Israil adalah manusia pilihan Tuhan yang diberi wewenang mewarisi dunia seisinya. Demikianlah jutaan manusia
terbagi menjadi dua blok, yang masing-masing mengklaim superioritas
di atas lainnya.

2) Karl Reiter meletakkan dasar-dasar politik keuangan dengan
menyingkirkan sesuatu yang berbau Yahudi dari arena perekonomian
Jerman dan negara lain yang akan ditundukkan.

3) Karl Reiter juga menampilkan idenya untuk mendirikan pasukan elit Nazi untuk menandingi pasukan elit komunis struktur penuh rahasia, dan untuk menundukkan golongan menengah dan golongan atas di negara-negara yang diincar oleh Jerman dengan menyadarkan mereka, bahwa Nazisme adalah satu-satunya penyelamat dari ancaman Komunisme. Maka, menyambut kehadiran pasukan Nazi sebagai kawan setia adalah langkah paling tepat, agar negara-negara itu terhindar dari malapetaka Komunisme. Reiter memperingatkan para tokoh rasialis Arya agar menghindar dari serbuan negara lain, sampai ada instruksi resmi dari agen rahasia dan dari pasukan elit untuk mengadakan serbuan yang dipropagandakan sebagai pasukan pertolongan oleh para agen Nazi. Dengan begitu, rakyat negara-negara itu akan menyambut kedatangan pasukan Jerman sebagai penyelamat, bukan penakluk.
Kelak ketika Adolf Hitler menyalahi prinsip yang diletakkan oleh Reiter di atas, para pemimpin Jerman yang merupakan kader-kader Nazi mengadakan usaha pembunuhan terhadap Hitler, meskipun pada mulanya mereka juga yang mengangkat Hitler untuk melaksanakan program Nazi itu.

Sebagaimana telah disebutkan, Karl Reiter telah menggariskan program
keharusan untuk menghancurkan Komunisme secara total, dan mengikis habis
setiap yang berbau Yahudi dengan mengatakan, "Tidak ada jalan lain bagi
bangsa Arya untuk menguasai dunia, kecuali menghancurkan sesuatu yang
berbau Yahudi." Pernyataan Reiter tersebut dikuatkan dengan fakta historis
yang menunjukkan, bahwa Komunisme tidak lain adalah alat kaum pemilik
modal Yahudi Internasional, yang dipakai untuk memotong jalan pintas
beberapa fase, sebagai upaya meraih kepentingan materi jangka pendek.
Program Reiter yang lain mengandung beberapa butir rencana lainnya untuk
melengkapi butir-butir rencana di atas. Bagi kita, semua itu belum cukup untuk
dipakai membuka rahasia teori Reiter dengan Nazinya.

Pengalaman penulis dalam bidang studi perbandingan agama, ilmu Geo-politik
dan ekonomi, ditambah dengan pengalaman panjang dalam berbagai studi
literatur dan studi lapangan telah mengantar penulis pada kesimpulan, bahwa
berjuta manusia dalam sejarah, baik dulu maupun sekarang, telah menjadi
mangsa sebagai kuda tunggangan oleh kedua faham atheis-materialistis ini,
yaitu faham Diktator Universal Hitam dan faham Nazisme atau Komunisme
Merah. Maka, ibarat pion-pion dalam permainan catur internasional yang
dilalap oleh Ster, sampai salah satu dari dua kekuatan itu atau keduanya
lenyap dari muka bumi. Dengan mempersiapkan fase demi fase dalam
Konspirasi yang terjadi pada masa lalu, kita bisa memperkirakan gerakan dan
peristiwa apa yang akan terjadi pada masa dekat ini, akibat benturan dua
kekuatan yang saling berhadapan mengadu otot. Kita akan selalu menyaksikan
rentetan pertikaian abadi antara kekuatan yang Haq melawan kekuatan yang
Bathil.

Konspirasi pada periode modern telah dimulai dari markas besar keuangan
dunia, yang dimiliki oleh tokoh Yahudi kenamaan Michelle Mayer yang
dikenal dengan Konglomerat Rothschild. Di markas besar ini, yang ketika itu
berpusat di Frankfurt, berkumpul 13 milyuner yang menguasai berbagai
lembaga dan jaringan keuangan internasional. Ketiga belas tokoh konglomerat
Yahudi itu telah sepakat untuk bisa menguasai sumber daya alam dan sumber
daya manusia sedunia dengan cara membentuk perkumpulan rahasia,
meskipun untuk itu mereka harus mengeluarkan dana yang sangat besar.

Mereka telah menggariskan rencana matang dalam fase-fase yang telah
ditentukan, yaitu :
1) Menyingkirkan rezim kerajaan di Eropa, dan menjatuhkan seluruh pemerintahan sah di seluruh dunia.
2) Menghancurkan agama samawi, dan mencegah pengalaman nilai-nilai
agama.
3) Mendirikan dasar kekuasaan baru yang berorientasi kepada faham
materialistik-atheis, dan menyebarkannya ke seluruh dunia dengan
dukungan finansial kepada jaringan-jaringan faham itu beserta tokoh tokohnya.

Kebanyakan tokoh gerakan Konspirasi terdiri dari orang-orang Yahudi, yang
telah mendapat doktrin dari para sesepuh kekuatan setan, dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Tokoh non-Yahudi jumlahnya sangat sedikit, tetapi
mereka semua adalah para pemilik modal dan anggota jaringan ekonomi
internasional. Para konglomerat ini pada hakikatnya adalah kaum kapitalis dan
pialang perang, yang memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, akibat
pertikaian antar-bangsa Eropa. Gejala ini merupakan ladang untuk mengeruk
keuntungan dari pihak-pihak yang bersengketa. Dalam hal ini, mereka punya
modal pengalaman yang panjang. Hampir semua anggota Konspirasi punya
keahlian untuk membuat manusia sebagai boneka dalam transaksi petualangan
persenjataan perang, dengan memakai kedok yang berbeda-beda. Mereka
menyelusup ke berbagai penjuru sebagai setan yang serakah.

0 komentar: