Apakah Setan Bisa Menguasai Anak Adam?

Allah Ta’ala berfirman:“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu(iblis) terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu (iblis), yaitu orang-orang yang sesat.” (Al-Hijr ayat 42)

Para ulama ahli tafsir mengatakan bahwa hamba yaitu orang-orang yang taat dan ma’shum, dan maksud kekuasaan yaitu hujjah artinya tidak ada bagimu wahai setan suatu hujjah untuk menyesatkan mereka.(ibid, hal.90)Kemudian Allah Ta’ala berfirman:“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaan (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (An-Nahl ayat 99-100)



Kemudian Allah Ta’ala berfirman:“Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya (ketika menggoda Adam dan istrinya) terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman. Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.” (Saba’ ayat 20-21)(Ibid, hal.91)

(Maksud iblis dan bala tentaranya tidak dapat memberikan hujjah yang nyata dan ia hanya bisa menguasai anak Adam di bawah kehendak Allah, jika Allah mengizinkan ini merupakan ujian bagi anak Adam untuk membuktikan siapa yang beriman dan siapa yang kafir).
Allah Ta’ala berfirman:“Iblis menjawab, sesungguhnya Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka (sehingga lupa akhirat) dan dari belakang (sehingga terbuai dengan dunia) mereka, dari kanan (sehingga suka dengan bid’ah) dan dari kiri (sehingga suka bermaksiat) mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).” (Al-A’raf ayat 16-17)

Allah Ta’ala berfirman:“Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku.” (Ibrahim ayat 22)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa iblis seakan menyatakan saya tidak menunjukkan kepadamu hujjah apapun. Hanya saja saya mengajak kamu lalu mengikutiku dan mematuhi ucapanku serta mengikutiku tanpa hujjah dan keterangan yang benar.

0 komentar: