Dialog Para Nabi dan Manusia dengan Setan

19.1 Dialog iblis dengan Nabi Nuh
Abul Aliyah berkata tatkala perahu Nabi Nuh ‘Alaihissalam berlabuh, dia melihat iblis di atas kautsar. Nuh berkata kepadanya, “manusia menjadi hancur dan tenggelam gara-gara kamu”, iblis berkata, “apa yang harus saya lakukan?”, Nuh berkata, “kamu harus bertaubat”, iblis berkata, “apakah saya masih mempunyai kesempatan untuk bertaubat? Berdo’alah kamu kepada Tuhanmu”. Maka Nuh berdo’a lalu Allah memberi wahyu kepadanya bahwa taubat iblis dia harus bersujud kepada kuburan Adam. Nuh berkata kepada iblis, “kamu punya kesempatan untuk bertaubat”, iblis berkata, “bagaimana caranya?”, Nuh berkata, “kamu harus bersujud kepada kuburan Adam”. Iblis berkata, “saya tidak mau bersujud kepadanya pada waktu dia hidup, bagaimana saya sujud kepadanya setelah dia mati”. (HR. Ibnu Abu Dunya dalam kitab Makaidusy Syaithan)



19.2 Dialog iblis dengan Nabi Musa

Dari Ibnu Umar berkata bahwa Musa pernah bertemu dengan iblis dan berkata, “wahai Musa engkau orang yang dipilih oleh Allah sebagai Rasul-Nya dan engkau pernah diajak Allah berbicara, saya berbuat dosa dan saya ingin taubat, maka mintalah syafa’at kepada Allah agar taubatku diterima”. Musa berkata, “ya”. Lalu Musa berdo’a kepada Rabbnya, maka Allah berfirman kepadanya, “telah Saya kabulkan permintaanmu, kemudian Musa bertemu dengan iblis terlaknat dan berkata, “kamu diperintah oleh Allah agar kamu bersujud kepada kuburan Adam, maka taubatmu akan diterima”, tetapi iblis sombong dan marah. Iblis berkata, “saya tidak mau bersujud kepadanya ketika dia masih hidup, bagaimana saya mau bersujud setelah dia mati?” kemudian iblis berkata, “wahai Musa kamu berjasa kepadaku karena kamu memintakan syafa’at kepada Tuhanmu, maka ingatlah aku niscaya kamu tidak akan saya binasakan. Ingatlah aku pada waktu kamu marah karena wajahku berada di wajahmu dan mataku berada di matamu serta aku berjalan dalam jiwamu mengikuti peredaran darah, ingatlah aku pada waktu kamu menghadapi perang berkecamuk, karena saya selalu datang kepada anak Adam saat perang berkecamuk”. Lalu iblis mengingatkan tentang istri dan anaknya dan berkata, “berhati-hatilah duduk dengan wanita yang tidak disertai mahram karena dia adalah utusanku kepadamu dan utusanmu kepadanya”.

19.3 Dialog iblis dengan Nabi Isa

Menurut ahli sejarah bahwa iblis berkata kepada Nabi Nuh pada waktu ditawari taubat,…”jangan kamu hasad dengan manusia sebab hasad itulah yang menghalangiku bersujud kepada Adam sehingga saya menjadi begini. Dan berhati-hatilah kamu dari sifat tamak sebab ketamakan itu membuat Adam terdorong memakan pohon yang terlarang dan dikeluarkan dari surga”.Dan pada saat bertemu dengan Nabi Isa maka Isa bertanya,…Apakah yang menjadi sebab badanmu (iblis) tercabik-cabik dan punggungmu terputus”, maka iblis menjawab, “adapun sesuatu yang dapat membuat punggungku terputus adalah seorang hamba yang shalat sunnah di rumahnya baik sendiri atau dengan berjama’ah dan yang membuat badanku hancur adalah suara kuda perang di jalan Allah”.(Ibid, hal.241)

Dari Ibnu Abbas berkata bahwa setan pernah bertemu dengan Nabi Isa di pintu Baitul Maqdis (Palestina) dan berkata, “wahai makhluk terlaknat, ceritakan kepadaku apa yang kamu perbuat terhadap umat Nabi Musa?”, iblis menjawab, “wanita yahudi aku jadikan menguasai mereka”, Isa bertanya, ”apa yang kamu perbuat terhadap umatku?”, iblis menjawab, “mereka saya perintah agar menjadikan kamu sebagai Tuhan”, Isa bertanya, “apa yang kamu lakukan terhadap umat Muhammad?”, iblis menjawab, “saya tidak mampu menggoda mereka, akan tetapi mereka saya rayu senang terhadap dinar dan dirham, sehingga itu lebih mereka senangi dari pada lafazh La Ilaha Illallah”.

19.4 Dialog iblis dengan Nabi Ilyasa’ dan Dzulkifli

Imam Mujahid berkata bahwa tatkala Nabi Ilyasa’ sudah tua dia berkata, “saya akan mencari seorang laki-laki untuk menjadi penggantiku dimasa hidupku sehingga saya tahu bagaimana kerjanya”. Maka Nabi Ilyasa’ mengumpulkan manusia dan berkata, “siapa yang mau 3 perkara, maka berhak untuk menjadi penggantiku, yaitu orang yang selalu berpuasa pada siang hari, selalu rajin qiyamul lail dan tidak pemarah”. Lalu seorang laki-laki (Dzulkifli) yang dicibirkan mata berdiri dan berkata, “saya”. Maka iblis berkata kepada setan, “goda orang ini”. Tapi setan tidak mampu menggodanya, lalu iblis berkata, “saya yang akan menyesatkan dia”. Maka iblis datang kepadanya dalam bentuk yang miskin disaat Dzulkifli tidak tidur pada waktu malam atau siang kecuali pada waktu itu, lalu meyebutkan kepada Dzulkifli bahwa ada kaum yang menganiayanya. Dzulkifli berkata kepada iblis, “jika kamu pulang, datanglah kamu kepadaku lagi dan saya akan mengambil hakmu”, kemudian tidak datang, kemudian iblis datang pada waktu tidur siang, Dzulkifli bertanya, “kenapa kamu tidak datang?”, iblis menjawab, “jika mereka tahu terlihat duduk mereka berkata, “kami akan memberikan hakmu, tapi jika kamu tidur, mereka menghalangi hakku”. Maka Dzulkifli tidak tidur sama sekali, lalu iblis masuk rumah lewat lubang kecil dan Dzulkifli berkata kepadanya, “apakah kamu musuh Allah?”, iblis menjawab, “ya kamu telah membuatku tidak mampu berbuat sesuatu dan saya melakukan ini seperti yang kamu lihat untuk membuatmu marah”

19.5 Dialog iblis dengan Nabi Muhammad

Dari Ibnu Umar berkata bahwa pernah kita duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang sangat jelek raut mukanya, sangat buruk penampilannya dan sangat menusuk baunya sementara manusia (shahabat) sedang dalam keadaan berkumpul, lalu orang tersebut melangkahi pundak orang-orang yang duduk hingga dia duduk di depan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu dia bertanya, “siapakah yang menciptakanmu?”, Nabi menjawab, “Allah”, dia bertanya, “siapakah yang menciptakan langit?”, beliau menjawab, “Allah”, dia bertanya, “sipakah yang menciptakan bumi?”, beliau menjawab, “Allah”, dia bertanya. “siapakah yang menciptakan Allah?”, Nabi bersabda, “Maha Suci Allah”, lalu beliau memegang jenggotnya dan menundukkan kepalanya, maka laki-laki tersebut berdiri ingin pergi kemudian Rasulullah mengangkat kepalanya dan bersabda, “tangkap orang itu”, kemudian kami mencari dia tetapi dia lenyap, maka Rasulullah bersabda, “dia adalah iblis datang untuk memasukkan keragu-raguan pada agama kalian”. (HR. Al-Baihaqi dalam kitab Dalail an-Nubuwah)

19.6 Dialog iblis dengan Nabi Yahya bin Zakaria

Wahab bin Munabbih berkata bahwa iblis pernah menampakkan diri di depan Yahya bin Zakaria lalu berkata kepadanya, “saya ingin menasehatimu”, beliau menjawab, “bohong, kamu tidak mungkin menasehatiku, tetapi khabarkan kepadaku tentang anak Adam”, iblis berkata, “anak Adam di hadapan saya terbagi menjadi 3 kelompok:1.kelompok yang paling berat bagi saya yaitu manusia yang tergoda dan terpedaya olehku kemudian beristighfar dan bertaubat, sehingga dia merusak seluruh usahaku. Kemudian saya kembali menggoda lagi tanpa kenal putus asa dan saya tidak menemukan apa yang saya kehendaki2.kelompok manusia di tangan saya bagaikan bola seperti bola di tangan anak-anak kalian. Saya buat permainan menurut kehendak saya sehingga mereka tidak banyak menyusahkanku3.kelompok manusia seperti kamu yang tidak mampu saya goda sama sekaliYahya bin Zakaria berkata, “apakah kamu mampu menggodaku?”, iblis menjawab, “tidak, kecuali sekali saja yaitu pada waktu kamu makan, saya menggodamu hingga kamu makan lebih banyak dari yang kamu inginkan lalu kamu tidur di malam itu hingga terlambat dari shalat dan (kamu) shalat tidak seperti hari biasa”. Yahya berkata, “sudah pasti, mulai sekarang saya tidak akan makan kenyang hingga meniggal”. Iblis berkata kepadanya, “ kalau begitu saya juga sudah pasti tidak akan menasehati manusia setelah kamu”.

0 komentar: