Serakah

Oleh : Bahron Anshori

''Seandainya anak cucu Adam (manusia) mendapatkan dua lembah yang berisi emas, niscaya ia masih menginginkan lembah emas yang ketiga. Tidak akan pernah penuh perut anak Adam kecuali ditutup dalam tanah (mati). Dan Allah akan mengampuni orang yang bertaubat.'' (HR Ahmad).

Keserakahan manusia tidak akan pernah hilang kecuali setelah kematian menjemputnya. Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak yang artinya sikap tak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai. Karena ketidakpuasannya itu, segala cara pun ditempuh.



Serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh syariah atau tidak. Tak berpikir apakah harus mengorbankan kehormatan orang lain atau tidak. Yang penting, apa yang menjadi kebutuhan nafsu syahwatnya terpenuhi.

Bila tidak segera dibersihkan, penyakit sosial ini dapat menimbulkan malapetaka. Orang yang serakah, akan membuat mata hati dan pendengarannya menjadi tuli. ''Cintamu terhadap sesuatu membuat buta dan tuli.'' (HR Ahmad).

Serakah juga menjadi pintu masuknya setan. Bila masuk dalam hati orang yang serakah, setan akan menghiasinya dengan sifat-sifat tercela lainnya. Dan orang yang serakah itu selalu menganggap baik apa yang dilakukannya, meski kebanyakan orang melihatnya sebagai suatu keburukan.

Serakah, ternyata tidak sebatas pada harta benda semata-mata. Ada orang yang serakah kepada wanita ataupun jabatan. Orang yang serakah kepada wanita, akan menjadikan wanita itu sebagai pemuas nafsunya belaka. Orang yang serakah kepada jabatan, akan berusaha mendapatkan apa yang menjadi incarannya dengan segala cara. Tak pernah berpikir apakah cara yang ditempuh baik atau buruk.

Namun, ada juga serakah dalam hal kebaikan. Serakah ini bisa memberikan jaminan keselamatan bagi pelakunya di dunia dan akhirat. Serakah yang baik merupakan sifat yang dimiliki oleh orang beriman.

Serakah yang baik akan mendorong orang beriman untuk berlomba-lomba meraih ridha Allah SWT. Mereka tak peduli bagaimana kondisi diri. Yang mereka lihat adalah ridha Allah SWT semata. Mereka rela meninggalkan anak istri untuk jihad di jalan-Nya. Mereka juga rela menempuh perjalanan yang begitu jauh untuk menyambut seruan Ilahi.

Orang yang serakah kepada kebaikan ini justru dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena membuat mereka bersungguh-sungguh dalam beribadah dan beramal. Mereka juga menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah SWT. ''Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (karena tahajud), sedangkan mereka berdiri kepada (Allah) dengan rasa takut dan harap dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.'' (QS As- Sajadah (32): 16).

Baca selengkapnya “Serakah...

Lima Wasiat Abu Bakar

Oleh : Nur Iskandar

Sahabat Rasul SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, berkata, ''Kegelapan itu ada lima dan pelitanya pun ada lima. Jika tidak waspada, lima kegelapan itu akan menyesatkan dan memerosokkan kita ke dalam panasnya api neraka. Tetapi, barangsiapa teguh memegang lima pelita itu maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.''



Pertama, cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulullah bersabda, ''Cinta dunia adalah biang segala kesalahan.'' (HR Baihaqi). Manusia yang berorientasi duniawi, ia akan melegalkan segala cara untuk meraih keinginannya. Untuk memeranginya, Abu Bakar memberikan pelita berupa takwa. Dengan takwa, manusia lebih terarah secara positif menuju jalan Allah, yakni jalan kebenaran.

Kedua, berbuat dosa. Kegelapan ini akan tercerahkan oleh taubat nashuha (tobat yang sungguh-sungguh). Rasulullah bersabda, ''Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, di dalam hatinya timbul satu titik noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya.'' (HR Ahmad). Inilah al-roon (penutup hati) sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Muthaffifin (83) ayat 14.

Ketiga, kegelapan kubur akan benderang dengan adanya siraj (lampu penerang) berupa bacaan laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah. Sabda Nabi SAW, ''Barangsiapa membaca dengan ikhlas kalimat laa ilaaha illallah, ia akan masuk surga.'' Para sahabat bertanya, ''Wahai Rasulallah, apa wujud keikhlasannya?'' Beliau menjawab, ''Kalimat tersebut dapat mencegah dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian.''

Keempat, alam akhirat sangatlah gelap. Untuk meneranginya, manusia harus memperbanyak amal shaleh. QS Al-Bayyinah (98) ayat 7-8 menyebutkan, orang yang beramal shaleh adalah sebaik-baik makhluk, dan balasan bagi mereka adalah surga 'Adn. Mereka kekal di dalamnya.

Kelima, shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) dan yaqin adalah penerangnya. Yaitu, meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati segala hal yang gaib, termasuk kehidupan setelah mati (eskatologis). Dengan keyakinan itu, kita akan lebih aktif mempersiapkan bekal sebanyak mungkin menuju alam abadi (akhirat). Demikian lima wasiat Abu Bakar. Semoga kita termasuk pemegang kuat lima pelita itu, sehingga menyibak kegelapan dan mengantarkan kita ke kebahagiaan abadi di surga. Amin.

Baca selengkapnya “Lima Wasiat Abu Bakar...

Ramalan Kedatangan Dajjal Sudah Dekat

Ini adalah bagian dari salah satu bab dari buku The Diary of Dajjal dengan judul aslinya The Arrival karya Noriagaa dan Archenarh

Mengapa kelompok rahasia pemuja alam gaib mengabdikan hidup mereka untuk rencana yang belum akan terwujud dimasa mereka? Karena rencana ini tidak diatur oleh manusia, melainkan oleh kekuatan yang jauh lebih besar.
Orang telah menjual jiwa mereka untuk mewujudkan rencana ini dan sebagai imbalan mereka akan mendapatkan kekayaan yang melimpah dan kekuasaan. Lalu siapa yang diuntungkan dengan adanya rencana ini? Tentu saja sang arsitek Tatanan Dunia Baru dan orang-orang yang menjalankannya.



Kita melihat dunia tipu muslihat disekitar kita, dunia penuh kebohongan. Siapa yang dirujuk oleh para Nabi (as) sebagai pelaku tipu muslihat itu? Dialah Anti-Kristus atau Dajjal. Apa sebutan Mesiah palsu dalam Islam? Al A’war Al Dajjal yang berarti Pembohong Bermata Satu.
Apakah suatu kebetulan julukan tersebut diberikan kepada Mesiah palsu? Apakah suatu kebetulan jika kelompok rahasia memilih “mata satu” sebagai symbol mereka. Anti Kristus Dajjal telah memimpin dunia selama bertahun-tahun. Apakah sesosok makhluk, atau sebuah pandangan hidup? Dia adalah keduanya dan nyata.

Perhatikan piramida yang terdapat pada The Great Seal. Bagian puncak piramida terpotong dan terpisah dari bagian bawahnya, dan bagian puncak terdapat all seeing eye (mata yang melihat segalanya), yang akan terus berada disana sampai mereka berhasil menyelesaikan proyek masonik. Bagian bawahnya tercantum slogan novus ordo seclorum dan annuity coeptis. Ini adalah proyek sekulerisasi dunia dengan tujuan menyimpangkan dunia dari keyakinan beragama.

Seorang ulama bernama Syeikh Imran Hussein kelahiran Trinidad,
Al Qur’an dan Nabi Allah Muhammad SAW mengarahkan perhatian kita pada aktor yang sama kuatnya seperti Gog dan Magog (Ya’juj dan Ma’juj). Siapakah dia sebenarnya? Dia adalah Mesiah palsu yaitu Dajjal atau Anti Kristus. Mengapa dia dikenal sebagai Mesiah palsu? Tidak lain karena misinya adalah meniru Mesiah sejati yaitu putra Maryam, Nabi Isa (as). Ketika Allah mengutus Nabi Isa (as) kepada kita, Allah mengirim sebagai mesiah sejati untuk menjalankan misinya memimpin dunia dari Yerusalem.

Nabi Muhammad SAW telah mengatakan kepada kita tentang pelepasan Dajjal ke dunia bebas. Setelah Dajjal dilepaskan ia akan hidup dimuka bumi selama 40 hari. Satu hari pertama sama dengan satu tahun, satu hari kedua sama dengan bulan, satu hari ketiga sama dengan satu minggu dan sisa hidupnya sama dengan kita (manusia)

Ketika masa Dajjal dipersamakan satu hari sama dengan satu tahun, maka Inggris menjadi markasnya. Ketika masa Dajjal satu hari sama dengan satu bulan, maka Amerika akan menjadi markasnya. Akhirnya ketika masa Dajjal satu hari sama dengan satu minggu, ia akan pulang kembali ketanah asalnya untuk menyelesaikan tugas pertamanya.

Satu hari sama dengan satu tahun adalah masa ketika Inggris berkuasa didunia, dan poundsterling menjadi mata uang international. Ketika Dajjal pindah ke masa satu hari sama dengan satu bulan adalah masa ketika Amerika mengganti Inggris sebagai Negara adikuasa memimpin dunia, dan dolar Amerika menjadi mata uang international. Kini Amerika mulai perlahan-lahan lengser dan Israel akan menggantikannya, lalu mata uang apa yang digunakan Israel untuk memperbudak manusia? Uang elektronik.
Hal yang paling aneh dan berbahaya tentang uang elektronik adalah bahwa uang tersebut dikendalikan oleh sebuah system perbankan yang menguasai seluruh dunia. Dan orang Yahudilah yang mengendalikan system tersebut.

Kapan akhir rencana Dajjal? Perhitungan hari Dajjal berdasarkan pidato Syeikh Imran Hussein, satu tahun di surge sama dengan 1000 tahun didunia. Dengan demikian jika monarki Inggris sudah berkuasa sejak tahun 900+1000=1900, maka hingga tahun 1900 Inggris memimpin dunia. Pada tahun 1917 Amerika terlibat dalam perang dunia yang menjadi awal lahirnya sebuah Negara adidaya. Sejak saat itulah peralihan masa Dajjal satu hari sama dengan satu bulan.
Jika satu tahun sama dengan 1000 tahun, maka satu bulan berarti 1000:12=83. Tahun 1917 ditambah 83 tahun, maka akan sampai pada tahun 2000.
Dengan formula yang sama, kita harus membagi 83:4=21. Tahun 2000 ditambah 21 tahun, berarti sampai tahun 2023. Apa yang akan terjadi tahun 2020-2023?
Tibalah pada akhir rencana Dajjal, pada saat itu Illuminati akan memindahkan dan mengamankan pemerintahan dunia ke Israel, dimana yang dipertaruhkan lebih dari sekedar Negara kecil, melainkan sebuah ide besar yaitu Tatanan Dunia Baru.

Peristiwa 11/9/2001 berdasarkan penelitian independen membuktikan bahwa tragedi 11/9 adalah pekerjaan orang dalam. Tahun 2002 Afganistan diinvasi, lalu tahun 2003 Irak diinvasi, tahun 2006 giliran Lebanon, pada bulan September tahun berikutnya Amerika mendirikan basis pertahanan di 10 negara sepanjang wilayah Timur Tengah. Semua itu dilakukan untuk mengamankan pemerintah dan melindungi Israel sebagai ibukota terakhir tatanan dunia baru.
Sadarkah kita, apa yang sebenarnya terjadi pemicu masalah di timur Tengah dan di dunia? Maslah yang timbul dan perang yang terjadi dimuka bumi sengaja dilakukan untuk melindungi pembentukan dan keamanan Negara Israel. Semua pihak yang menentang akan diperangi. Kemudian pada saatnya Dajjal akan menampakkan wujudnya dan menempati tahtanya di Israel, maka sejak saat itu hari dajjal akan sama dengan hari di muka bumi.

John F Kennedy pernah menyampaikan pidato mengenai sebuah kelompok rahasia yang menjadi penguasa dunia,
Di seluruh dunia, kita berhadapan dengan sebuah kekuatan monolitis kejam yang bersandar terutama kepada kedengkian dalam upaya perluasan cakupan pengaruuh. Kita terkungkung dalam sebuah dunia yang penuh dengan monolitis dan konspirasi kejjam yang tujuannya adalah menyebarkan pengaruh secara luas. Sebuah system yang mengarahkan manusia dan sumber daya material kedalam sebuah bangunan mesin yang sangat efisien, yang mengkombinasikan militer, diplomatic, kecerdasan, ekonomi, ilmu pengetahuan dan operasi politik. Semua persiapan ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak dipublikasikan. Ini adalah sebuah kesalahan yang dikubur dalam-dalam dan tidak pernah diungkapkan. Para pembelotnya akan dibungkam, tidak dihargai.

Pidato inilah yang akhirnya menghabisi nyawanya.

Baca selengkapnya “Ramalan Kedatangan Dajjal Sudah Dekat...

Waktu Dhuha

Oleh : Juman Rofarif

''Demi waktu dhuha. Dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tidak akan meninggalkan kamu dan tidak pula membencimu. Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan. Dan kelak Tuhanmu pasti memberimu karunia-Nya, lalu hati kamu menjadi puas.'' (QS Addhuha [93]: 1-5).

Waktu dhuha adalah salah satu waktu yang Allah SWT sebut di dalam Alquran dan bersumpah dengannya. Ia tidak disebut dan tidak pula dijadikan sumpah kecuali memiliki hikmah yang tersirat di baliknya.



Dhuha memiliki arti permulaan siang atau awal terbitnya matahari. Ia juga bisa diartikan sebagai waktu siang, lawan kata malam.
Di dalam Alquran, Allah SWT menjelaskan bagaimana waktu siang semestinya digunakan untuk mengerjakan aktivitas yang produktif, sebagaimana firman-Nya, ''Dan Kami jadikan waktu siang untuk mencari penghidupan.'' (QS Annaba [78]: 11).

Nabi Muhammad SAW pernah mendoakan orang-orang seperti ini, ''Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada umatku di waktu pagi mereka.'' (HR Attirmidzi). Kenapa waktu pagi? Karena ia menjadi awal di mana aktivitas sepanjang siang siap dimulai.
Di siang hari, Nabi Muhamamd SAW mengingatkan mereka agar tidak terlena dalam aktivitas kerja mereka, menyempatkan waktu untuk mengerjakan shalat dhuha. Sahabat Abu Hurairah berkata, ''Rasul SAW pernah memberikan wasiat tiga hal kepadaku, yaitu puasa tiga hari di tengah bulan (Hijriah), shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.'' (HR Bukhari dari Abu Hurairah).

Allah SWT juga menjelaskan bagaimana waktu malam seharusnya digunakan untuk beristirahat. Allah SWT berfirman, ''Dia menyingsingkan waktu pagi dan menjadikan waktu malam untuk beristirahat.'' (QS Al-An'am [6]: 96).

Begitulah Allah SWT mengarahkan manusia untuk memanfaatkan putaran waktu dengan baik dan tepat. Di sisi lain, Dia mengingatkan manusia agar tidak terlena dalam aktivitas kerja mereka di sepanjang siang, dan terlarut dalam istirahat mereka di sepanjang malam.
Saat di malam hari, Allah SWT membangunkan mereka agar tidak larut dalam istirahat mereka. Dia mengingatkan, ''Dan pada sebagian waktu malam, kerjakanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.'' (QS Al-Isra [17]: 79).

Dari keterangan di atas, Allah dan Rasulnya seolah hendak mengingatkan bahwa aktivitas apa pun yang dikerjakan manusia, di sepanjang siang dan malam, seharusnya tidak membuyarkan kesadaran mereka akan Allah SWT. Dan sebaliknya, ibadah kepada Allah seharusnya tidak menghalangi mereka untuk bekerja.

Baca selengkapnya “Waktu Dhuha...

Wasiat Takwa

Oleh : Ali Farkhan Tsani

Pada setiap kesempatan khutbah Jumat, khatib senantiasa menyampaikan wasiat kepada para jamaah shalat untuk meningkatkan takwa kepada Allah. Takwa menjadi wasiat abadi karena mengandung kebaikan dan manfaat yang sangat besar bagi terwujudnya kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat.

Takwa merupakan kumpulan semua kebaikan dan pencegah segala kejahatan. Dengan takwa, seorang Mukmin akan mendapatkan dukungan dan pertolongan dari Allah. ''Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.'' (QS An-Nahl [16]: 128).



Nabi Muhammad SAW pernah memberikan wasiat, ''Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya akan dapat menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.'' (HR At-Tirmidzi).

Takwa merupakan standar kemuliaan seseorang di sisi Tuhannya. ''Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu.'' (QS Al-Hujurat [49]: 13).

Di antara makna takwa adalah waspada, berhati-hati terhadap sesuatu, yakni berhati-hati terhadap rambu-rambu syariat yang telah Allah tetapkan berupa perintah dan larangan.
Abu Hurairah ketika ditanya tentang takwa, beliau mengatakan, ''Apakah kamu pernah melewati jalanan yang berduri?'' Si penanya menjawab, ''Ya.'' Beliau balik bertanya, ''Lalu apa yang kamu lakukan?''
Orang itu menjawab, ''Jika aku melihat duri, maka aku menyingkir darinya, atau aku melompatinya atau aku tahan langkah.'' Maka berkata Abu Hurairah, ''Seperti itulah takwa.''
Secara lebih luas takwa artinya menjalankan segala kewajiban dan perkara-perkara sunah (nawafil), serta menjauhi semua larangan dan segala perkara syubhat, makruh.
Takwa adalah pakaian yang lebih penting daripada pakaian yang melekat di badan. Pakaian takwa tidak akan pernah rusak dan binasa. Pakaian takwa akan selalu menyertai seseorang sampai kapanpun. Takwa adalah keindahan hati dan ruh.

''Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang baik.'' (QS An-Nisa [4]: 26).

Takwa merupakan bekal terbaik hidup di dunia dan di akhirat ketika menghadap Allah. ''Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang berakal.'' (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Agar senantiasa takwa tetap terjaga, Rasulullah SAW mengajarkan satu doa. ''Ya Allah aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri, dan kecukupan.'' (HR Muslim).

Baca selengkapnya “Wasiat Takwa...

Wudhu Batin

Tersebutlah seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf. Ia terkenal wara', tangguh dalam ibadah dan sangat khusyuk shalatnya. Namun dia selalu khawatir kalau ibadahnya tidak diterima Allah.

Suatu hari Isam menghadiri pengajian seorang sufi terkenal bernama Hatim Al Asham. Isam bertanya, Wahai Aba Abdurrahman (panggilan Hatim), bagaimanakah cara Anda shalat?
Apabila masuk waktu shalat, saya berwudhu secara lahir dan batin," jawab Hatim. Bagaimana wudhu batin itu? tanya Isam kembali.



Wudhu lahir adalah membasuh semua anggota wudhu dengan air. Sedangkan wudhu batin adalah membasuh anggota badan dengan tujuh perkara. Yaitu, dengan tobat, menyesali dosa, membersihkan diri dari cinta dunia, tidak mencari dan mengharapkan pujian dari manusia, meninggalkan sifat bermegah-megahan, menjauhi khianat dan menipu, serta meninggalkan dengki, papar Hatim.

Ia melanjutkan, Setelah itu aku pergi ke masjid, kuhadapkan muka dan hatiku ke arah kiblat. Aku berdiri dengan penuh rasa malu. Aku bayangkan Allah ada di hadapanku, surga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku. Aku bayangkan pula seolah-olah aku berdiri di atas titian Shirathal Mustaqiim dan aku menganggap shalatku ini adalah shalat terakhir bagiku. Kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan doa dalam shalat berusaha aku pahami maknanya. Aku pun rukuk dan sujud dengan mengecilkan diri sekecil-kecilnya di hadapan Allah. Aku bertasyahud (tahiyyat) dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Seperti itulah shalat yang aku lakukan dalam 30 tahun terakhir.

Mendengar paparan tersebut, Isam bin Yusuf tertunduk lesu dan menangis tersedu-sedu membayangkan ibadahnya yang tak seberapa bila dibandingkan Hatim Al Asham.
Wudhu dan penghapusan dosaJangan sepelekan wudhu. Inilah pesan tersirat yang disampaikan Hatim Al Asham. Mengapa? Shalat dan wudhu adalah satu kesatuan, bagaikan dua sisi mata uang. Tidak akan berkualitas shalat seseorang bila wudhunya tidak berkualitas. Pun tidak akan diterima shalat bila tidak diawali wudhu. Melalaikan wudhu sama artinya dengan melalaikan shalat. Wudhu adalah prosesi ibadah yang dipersiapkan untuk mensucikan diri agar mampu melakukan komunikasi Dzat Yang Mahasuci.

Karena itu, menyempurnakan wudhu adalah sebuah keutamaan sekaligus keharusan. Saat seseorang berwudhu kemudian membaguskan wudhunya dan mengerjakan shalat dua rakaat, di mana ia tidak berbicara dengan dirinya dalam berwudhu dan shalatnya tentang hal duniawi, niscaya keluarlah ia dari segala dosanya, seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya. Demikian sabda Rasulullah SAW dari Utsman bin Affan (HR Bukhari Muslim).

Kata "membaguskan wudhu" dalam hadis ini jangan sekadar dipahami membasuh anggota-anggota badan tertentu secara merata. Namun ada yang lebih penting, yaitu membasuh, membersihkan dan mensucikan organ-organ batin dari keburukan dan dosa sambil terus berzikir kepada Allah. Inilah yang dikatakan wudhu batiniah. Wudhu yang akan membuat shalat kita ada ruh-nya.

Tampaknya hadis ini memiliki korelasi kuat dengan hadis yang disampaikan Utsman bin Affan lainnya. Rasulullah SAW bersabda, Bila seorang Muslim berwudhu, ketika membasuh muka, maka keluar dari wajahnya dosa-dosa yang pernah dilakukan matanya bersama tetesan air yang terakhir. Ketika membasuh kedua tangannya, maka keluarlah setiap dosa yang pernah dilakukan tangannya bersama tetesan air yang terakhir. Ketika membasuh kakinya, maka keluarlah dosa yang dijalani oleh kakinya bersama tetesan air yang terakhir, sampai ia bersih dari semua dosa. (HR Muslim).

Pengampunan dosa ini akan sulit terwujud dalam wudhu, andai hati lalai dari mengingat Allah. Rasulullah SAW menegaskan, Barangsiapa mengingat Allah ketika wudhu, niscaya Allah sucikan tubuhnya secara keseluruhan. Dan barangsiapa tidak mengingat Allah, niscaya tidak disucikan oleh Allah dari tubuhnya selain yang terkena air saja. (HR Abdul Razaq Filjam Ishaghir).
Sebenarnya, kata kunci untuk mensinkronkan wudhu lahir dan wudhu batin adalah kesadaran atau niat yang tulus. Kita sadar apa yang sedang kita lakukan. Sadar bahwa wudhu adalah prosesi pembersihan diri. Sadar bahwa wudhu adalah sarana untuk taqarrub ilallah. Sadar bahwa setiap basuhan air wudhu akan menggugurkan dosa-dosa. Intinya kita sadar akan hakikat dan keutamaan wudhu serta memahami tatacaranya seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Adanya kesadaran akan melahirkan ketersambungan hati dengan Allah SWT. Saat berkumur-kumur misalnya, sadari dan niatkan bahwa air yang masuk ke mulut bukan sekadar membersihkan kotoran lahir, tapi juga dosa-dosa yang pernah terucap lewat lisan. Demikian pula saat mencuci telapak tangan, membersihkan lubang hidung, membasuh muka, membasuh tangan sampai siku, dsb. Niatkan sebagai sarana pembersihan dosa yang ada pada bagian-bagian tubuh tersebut.

Wudhu sebelum tidurAktivitas wudhu, sebetulnya tidak terbatas hanya ketika akan shalat. Setiap saat memiliki wudhu adalah sebuah keutamaan. Sebab dengan selalu menjaga wudhu, seseorang akan lebih terjaga perilaku serta kesehatan fisik dan jiwanya. Salah satunya menjelang tidur. Dari Al Bara' bin 'Azid, Rasulullah SAW bersabda, Kapan pun engkau hendak tidur berwudhulah terlebih dahulu sebagaimana engkau hendak mengerjakan shalat, berbaringlah dengan menghadap ke arah kanan dan berdoalah (HR Bukhari). Hikmahnya, mengawali tidur dengan wudhu dan berzikir akan membuat tidur kita bernilai ibadah dan dicatat sebagai aktivitas dzikir.

Seorang ahli kesehatan mengungkapkan, bila sebelum tidur kita berwudhu dan meminum sepertiga gelas air putih, maka akan terjadi proses grounding dan netralisasi muatan negatif dalam tubuh. Hasilnya kita akan tidur tenang dalam pelukan cinta dan rahmat Allah. Bila kita berzikir dan memuji Allah sebelum tidur, maka memori kita yang terdalam akan merekam dengan baik ikrar cinta kita kepada Allah SWT.

Wudhu menjelang tidur, akan mendekatkan seseorang kepada surga. Rasul pernah memvonis seseorang sebagai ahli surga. Para sahabat penasaran. Apa gerangan yang membuat orang tersebut dimuliakan sedemikian rupa. Setelah diselidiki, ternyata sebelum tidur ia selalu berwudhu. Ia bersihkan anggota badannya dari najis. Dan sebelum mata terpejam, ia bersihkan hatinya dari iri, dengki, dendam, serta kebencian. Ia lupakan pula keburukan orang lain kepadanya, sehingga hatinya benar-benar lapang.

Demikianlah, bagi seorang Mukmin, wudhu adalah pembersih di dunia dan perhiasan indah pada Hari Kiamat (HR Muslim). Wallaahu a'lam.

Baca selengkapnya “Wudhu Batin...

Siksa Neraka Jahannam bagi Iblis dan Harapannya Untuk Mendapatkan Ampunan

Imam Ahmad Rahimahullah berkata bahwa telah bercerita kepadaku Affan dari Hammad bin Salamah dari Ali bin Zaid dari Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“hamba yang pertama kali mengenakan pakaian neraka adalah iblis, dikenakan lewat samping lalu ditarik ke belakang dan para pengikutnya sesudahnya, pada saat itu dia memanggil, ‘aduh celaka!’ dan mereka juga memanggil, ‘aduh celaka mereka, celaka mereka’ lalu dikatakan kepada mereka (setan), ‘janganlah kalian berdo’a celaka sekali saja tetapi berdo’alah celaka dengan berkali-kali”.Sufyan bin Uyainah berkata bahwa tatkala turun ayat:“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu”. (QS. Al-A’raf ayat 156)



Maka iblis memanjangkan lehernya dan berkata, ‘saya termasuk (kata) segala sesuatu, lalu turun ayat berikutnya (membantahnya):“Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”. (QS. Al-A’raf ayat 156)

Maka orang-orang yahudi dan nasrani memanjangkan leher mereka dan mengatakan, ‘kami beriman kepada ayat-ayat Allah dan menunaikan zakat’, sehingga Allah menjauhkan rahmat itu dari iblis, yahudi dan nasrani. Maka Allah menjadikan rahmat ini khusus bagi umat Islam, sebagaimana firman Allah Ta’ala:“(yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi”. (QS. Al-A’raf ayat 157)

Baca selengkapnya “Siksa Neraka Jahannam bagi Iblis dan Harapannya Untuk Mendapatkan Ampunan...