Adzan

Oleh : Arief Chalid AR Sutan Mansur

Sejak perintah shalat diturunkan, sampai Rasulullah SAW wafat, perbaikan tata tertib shalat selalu dilakukan hingga sempurna. Sejak shalat setengah malam yang ditentukan dalam surat Al-Muzammil, kemudian dikurangi sampai Rasulullah SAW melaksanakan Isra dan Miraj, waktunya pun diubah menjadi lima kali sehari semalam.



Setelah Hijrah, mulailah dibangun masjid dan mulai pula diadakan shalat berjamaah. Begitu pula tata cara pelaksanaannya. Sejak saat itu, muncul kebutuhan kedisiplinan waktu terkait tanda masuknya waktu shalat. Kebutuhan ini dijawab Rasulullah SAW dengan cara yang berbeda dari kaum lain yang menggunakan lonceng. Maka lahirlah adzan.

Abdullah bin Zaid ra bermimpi tentang lafadz-lafadz Adzan (sebagaimana termuat dalam Hadits Abu Daud (499) (I/241), at-Tirmidzi (189) (I/358), Ibnu Majah (706) (I/389) dan Shahih Muslim (835) (2/298). Kemudian dikukuhkan oleh wahyu Alquran dalam surat Aljum'ah ayat 9 dan surat Almaidah ayat 58 (diterangkan oleh Imam Muslim dikitab shahihnya (850) (2/311).

Bacaan dalam Adzan, jika diperhatikan, seluruhnya adalah pernyataan akidah Islam, sebagai salah satu syiar Islam yang paling nyata. Kalimat demi kalimat di dalam adzan sangat berisi dan penuh hikmah. Tiada satupun ulama berbeda pendapat. Lafadz adzan mengajak umat Islam, secara bersamaan, segera menyahut panggilan Tuhan semesta alam, membesarkan dan mengagungkanNya.

Lafadz adzan adalah pernyataan besar yang semestinya mempengaruhi jiwa, jalan berpikir dan tingkah laku seorang mukmin. Sudah semestinya manusia memahami dengan sepenuh hati sehingga membangkitkan motivasi, keinsyafan dan rasa cinta yang mendalam kepada Ilahi Rabbi. Semua ulama menyetujui keutamaan dan kebaikan adzan. Garis-garis pokok semacam inilah yang penting saat ini, untuk mempertautkan ukhuwah Islamiyah. Apalagi, pada hakikatnya umat Islam itu satu dan keelokannya tampak nyata dari adanya persatuan dan persaudaraan.

Pertanyaannya, sejauh manakah nilai-nilai adzan itu telah membentuk pribadi sebagai muslim? Gema seruan adzan mestinya mampu mendatangkan pengaruh positif di tengah masyarakat Islam. Perbaikan harus dimulai dari diri masing-masing, sehingga cahaya iman bisa menembus kabut zaman. Wallahu a'lam bish-shawab.

0 komentar: