Agar Kapal tak Tenggelam

Oleh : Ahmad Kusyairi Suhail

''Perumpamaan orang yang proaktif menegakkan aturan-aturan Allah dan orang yang melanggarnya seperti kaum yang menumpang sebuah kapal. Sebagian mereka naik di bagian atas, sebagian lagi naik di bagian bawah. Para penumpang yang di bagian bawah jika ingin mengambil air harus naik ke atas melewati penumpang yang ada di bagian atas. Maka (demi efisiensi dan kepraktisan) mereka berkata: 'Kalau saja kita lubangi kapal ini dari tempat kita (niscaya kita mudah mengambil air) dan kita tidak akan menyakiti dan merepotkan saudara kita para penumpang yang ada di lantai atas!'



Jika semua orang yang mendengar dan mengetahui rencana ini apatis dan membiarkan mewujudkan ide mereka, niscaya semua penumpang tanpa kecuali akan tenggelam dan binasa. Namun, jika mereka (menyatukan langkah) melarang dan mencegah agar tidak direalisasikan rencana itu, niscaya mereka selamat dan menyelamatkan para penumpang seluruhnya.'' (HR Bukhari).

Hadis di atas memberi pemahaman bahwa hidup di dunia ini seperti naik sebuah kapal besar. Tak seorang pun dari kita yang mau dan rela kapalnya tenggelam. Apatis dan mendiamkan merajalelanya kezaliman, KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), pornografi, pornoaksi, dan berbagai kemungkaran lainnya hanya mempercepat tenggelamnya kapal yang sedang kita naiki.
Dalam konteks inilah kita melihat mengapa mayoritas penduduk negeri ini menolak keras dan mendesak pemerintah menghentikan penerbitan majalah cabul bertaraf internasional, Playboy, serta mendesak disahkannya RUU Antipornografi dan Pornoaksi. Pornografi dan pornoaksi merupakan bentuk penyimpangan dalam mempertontonkan sisi-sisi keindahan tubuh manusia sebagai karunia-Nya, dan mengikis budaya santun dan malu sebagai watak budaya ketimuran kita.

Apalagi, pornografi dan pornoaksi sangat reaktif menghancurkan moral yang merupakan pilar penyanggah kehidupan berbangsa, sehingga menjadikan bangsa dan negara di ambang jurang kehancuran dan kebinasaan. Karenanya, menolak kehadiran majalah Playboy dan menyetujui disahkannya RUU APP adalah bukti konkret kecintaan kita terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Ini termasuk amal dan upaya perbaikan yang dapat menyelamatkan bangsa dari kebinasaan. ''Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedangkan penduduknya orang yang berbuat kebaikan (dan selalu melakukan perbaikan).'' (QS Hud (11): 117).

Maka, jangan biarkan gelombang kemungkaran, termasuk pornografi dan pornoaksi, menerjang dan menenggelamkan rumah, kampung, dan negeri kita. Kecuali jika kita relakan Republik Indonesia yang kita cintai ini terus berada dalam kubangan kesengsaraan dan keterpurukan berkepanjangan di semua aspek kehidupan.

0 komentar: