Dari Abi Nijih 'Irbadh bin Sariyah r.a. berkata, "Telah menasihati kami oleh Rasulullah saw. akan satu nasihat yang menggetarkan hati kami dan menitikan air kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir kali maka berilah pesanan kepada kami." Lalu baginda pun bersabda, "Aku berwasiat supaya kamu senantiasa bertakwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun yang memimpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya siapa dari kamu yang panjang umurnya pasti akan melihat banyak perselisihan. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunah-sunah itu dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baru (bid'ah) yang diada-adakan, kerana sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat."(Riwayat Abu Daud & Tirmizi)
Keterangan:
Hadits diatas mengandung pesanan-pesanan yang sangat berharga dari Rasulullah saw. bagi umatnya, terutama bila mereka berhadapan dengan zaman yang penuh dengan kekacauan dan perselisihan seperti zaman yang sedang kita hadapi sekarang ini. Oleh karena itu siapa yang ingin selamat maka hendaklah ia mengikuti petunjuk yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. dalam hadits, yaitu:
1) Hendaklah ia selalu takwa kepada Allah dalam keadaan apapun dengan mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.
2) Mentaati perintah pihak yang mengurus kaum muslimin walaupun seandainya mereka dari golongan hamba, selama mereka berpegang dengan Al Quran dan sunnah Nabi saw. dan sunnah-sunnah khulafa Ar Rasyidin, karana patuh kepada penguasa yang mempunyai sifat-sifat ini berarti patuh kepada Al Quran dan Hadits Nabi saw.
3) Berpegang teguh kepada sunnah Nabi saw. dan sunnah para khulafa Ar Rasyidin Al Mahdiyin (Abu Bakar, Omar, Osman dan Ali r.a.) yang mana mereka telah mendapat petunjuk dari Allah, ia itulah berpegang kepada faham dan amalan ahli sunnah waljamaah yang mana hanya penganut faham ini saja yang mendapat jaminan selamat dari api neraka dan yang mendapatkan syurga pada hari kiamat nanti.
4) Menjauhi perkara-perkara bid'ah dholalah, yaitu apapun faham dan amalan yang ditambahkan kepada agama Islam yang sempurna ini, pada hal tidak ada dalil atau asal dan contoh dari agama. Sekiranya ada asal atau dalil, maka tidaklah perkara-perkara yang baru itu dikatakan bid'ah menurut pengertian syarak (bukan bid'ah dholalah) tetapi hanya dinamakan bid'ah menurut pengertian loghat atau bahasa saja (iaitu bid'ah hasanah).
Hadits 1: Takwa dan Perpaduan Asas Keselamatan di Akhir Zaman
Diposting oleh hbandowo di 15.24
Label: Hadits Akhir Zaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diseño por headsetoptions | A Blogger por Blog and Web
0 komentar:
Posting Komentar