Hadits 14: Dimanakah Puncak Kebinasaan Seseorang

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Selagi akan datang suatu masa di mana orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila ia lari membawanya dari suatu puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu lubang kepada lubang yang lain. Maka apabila zaman itu telah terjadi, segala pencarian (kehidupan) tidak dapat dicapai kecuali dengan perkara yang membuat kemurkaan Allah swt. Maka apabila ini telah terjadi, kebinasaan seseorang adalah berpuncak dari menepati kehendak isterinya dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya adalah berpuncak dari menepati kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tiada lagi, maka kebinasaannya adalah berpuncak dari menepati kehendak kaum kerabatnya (adik beradiknya sendiri) atau dari menepati kehendak jirannya". Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah saw., apakah maksud perkataan engkau itu ?" (kebinasaan seseorang dari isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau jirannya); Nabi saw. menjawab, "Mereka akan mencelanya dan mengaibkannya dengan kesempitan kehidupannya. Maka dari itu ia terpaksa melayani kehendak mereka dengan menceburkan dirinya dijurang-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya". (Riwayat Baihaqi)



Keterangan:
Benar sekali sabdaan Rasulullah saw. ini. Ramai orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama tetapi terpaksa juga mereka menceburkan diri ke dalam lumpur kema'siatan untuk melayani kehendak isteri, anak, orang tuanya, keluarga ataupun jiran mereka.

0 komentar: