Badr (1)

Oleh : Muhammad Husain Haekal


Satuan Abdullah b. Jahsy merupakan persimpangan jalan dalamstrategi politik Islam. Ketika itulah Waqid b. Abdullahat-Tamimi melepaskan anak panahnya dan mengenai 'Amrbin'l-Hadzrami hingga ia tewas. Ini adalah darah pertamaditumpahkan oleh Muslimin. Karena itu pula ayat yang kitasebutkan tadi turun. Sebagai kelanjutannya maka diundangkanperang terhadap mereka yang mau memfitnah dan mengalihkan kaumMuslimin dan agamanya serta menghalangi mereka dan jalanAllah. Juga satuan ini merupakan persimpangan jalan dalamstrategi politik Muslimin terhadap Quraisy, karena dengan inikeduanya dapat berhadapan sama kuat. Sesudah itu kaum Musliminjadi berpikir lebih sungguh-sungguh lagi dalam membebaskanharta-benda mereka dalam menghadapi Quraisy. Disamping itupihak Quraisy berusaha menghasut seluruh Jazirah Arab, bahwaMuhammad dan sahabat-sahabatnya melakukan pembunuhan dalambulan suci. Muhammadpun yakin sudah, bahwa harapan akan dapatbekerja sama dengan jalan persetujuan yang sebaik-baiknyadengan mereka sudah tak ada lagi.



Pada permulaan musim rontok tahun kedua Hijrah, Abu Sufyanberangkat membawa perdagangan yang cukup besar, menuju Syam.Perjalanan dagang inilah yang ingin dicegat oleh orang-orangIslam ketika Nabi s.a.w. dulu pergi ke 'Usyaira. Tetapitatkala mereka sampai kafilah Abu Sufyan sudah lewat dua harilebih dulu sebelum ia tiba di tempat tersebut. Sekarang kaumMuslimin bertekad menunggu mereka kembali. Sementara Muhammadmenantikan mereka kembali dari Syam itu, dikirimnya Talha b.'Ubaidillah dan Sa'id b. Zaid menunggu berita-berita. Merekaberdua berangkat, dan sesampainya di tempat Kasyd al-Juhani dibilangan Haura'2, mereka bersembunyi, menunggu hingga kafilahitu lewat. Kemudian cepat-cepat mereka berdua menemui Muhammadguna memberitahukan keadaan mereka.

Tetapi belum lagi selesai Muhammad menunggu kedatangan keduautusan itu dari Haura' beserta kabar tentang kafilah yang akandibawanya, lebih dulu sudah tersebar berita tentang adanyasebuah rombongan kafilah besar, dan bahwa seluruh pendudukMekah punya saham di situ. Tak ada penduduk laki-laki atauwanita yang dapat memberikan sahamnya yang tidak ikut serta,sehingga seluruhnya mencapai jumlah 50.000 dinar. Ia kuatir,kalau masih menunggu lagi kafilah itu kembali ke Mekah, merekaakan menghilang seperti ketika berangkat ke Syam dulu. Olehkarena itu ia segera mengutus kaum Muslimin dengan mengatakan: "Ini adalah kafilah Quraisy. Berangkatlah kamu ke sana.Mudah-mudahan Tuhan memberikan kelebihan kepada kamu." Ada orang yang segera menyambutnya dan ada pula yang masihmerasa berat-berat. Dan ada lagi orang-orang yang belum Islamingin bergabung karena mereka hanya ingin mendapatkan hartarampasannya saja. Tetapi Muhammad menolak penggabungan merekaini sebelum mereka beriman kepada Allah dan RasulNya.

Sementara itu Abu Sufyan sudah mengetahui pula akan kepergianMuhammad yang akan mencegat kafilahnya dalam perjalanan keSyam. Ia kuatir kalau-kalau kaum Muslimin akan mencegatnyabila ia kembali dengan membawa laba perdagangan. Sekarang iatinggal menunggu berita tentang mereka itu, termasuk KasydJuhani yang pernah dikunjungi oleh kedua utusan Muhammad diHaura' itu, di antara orang yang ditanyainya. Sekalipun Juhanibelum mempercayai berita tersebut, tapi berita tentangMuhammad, kaum Muhajirin dan Anshar sudah sampai jugakepadanya seperti tersebarnya berita itu dulu kepada Muhammad.Ia merasa kuatir juga kalau dari pihak Quraisy pengawalankafilah hanya terdiri dari tiga puluh atau empat puluh orangsaja. Ketika itulah ia lalu mengupah Dzamdzam b. 'Amr al-Ghifarisupaya cepat-cepat pergi ke Mekah untuk mengerahkan Quraisymenolong harta-benda mereka, juga diberitahukannya, bahwaMuhammad dan sahabat-sahabatnya sedang mengancam.

Setibanya di Mekah, ketika berada di tengah-tengah sebuahlembah, dipotongnya kedua telinga dan hidung untanya,dibalikkannya pelananya dan dia sendiri berhenti di tempat itusambil berteriak-teriak memberitahukan, dengan mengenakan bajuyang sudah dikoyak-koyak bagian depan dan belakangnya: "Hai orang-orang Quraisy! Kafilah, kafilah! harta bendamu ditangan Abu Sufyan telah dicegat oleh Muhammad dansahabat-sahabatnya. Kamu sekalian harus segera menyusul. Perlupertolongan! Pertolongan!" Mendengar ini Abu Jahl segera memanggil orang-orang di sekitarKa'bah. Mereka dikerahkan. Abu Jahl adalah seorang laki-lakiberbadan kecil, berwajah keras dengan lidah dan pandangan matayang tajam. Sebenarnya orang-orang Quraisy itu sudah tidakperlu lagi dikerahkan karena setiap orang sudah punya sahamsendiri-sendiri dalam kafilah itu. Sungguhpun begitu ada juga penduduk Mekah itu sebagian yangsudah merasakan adanya kekejaman Quraisy terhadap kaumMuslimin sehingga menyebabkan mereka terpaksa hijrah keAbisinia dan kemudian hijrah ke Medinah. Mereka ini masihmaju-mundur: akan turut juga berperang mempertahankanharta-benda mereka, atau akan tinggal diam saja dengan harapankalau-kalau kafilah itu tidak mengalami sesuatu gangguan.Mereka ini masih ingat bahwa dulu antara kabilah Quraisy dankabilah Kinana ada tuntutan darah yang dilakukan oleh keduabelah pihak. Apabila mereka ini cepat-cepat menghadapiMuhammad dalam membela kafilah itu, mereka kuatir akan diserbuoleh Banu Bakr (dari Kinana) dari belakang. Alasan demikianini hampir saja memperkuat pendapat yang ingin tinggal diamsaja, kalau tidak lalu datang Malik b. Ju'syum (Mudlij),seorang pemuka Banu Kinana. "Bagi kamu aku adalah jaminan, bahwa Kinana tidak akanmelakukan sesuatu di belakang kamu yang akan merugikan kamusekalian." Dengan demikian orang-orang semacam Abu Jahl, 'Amiral-Hadzrami serta penganjur-penganjur perang menentangMuhammad dan pengikut-pengikutnya, mendapat dukungan kuat. Takada alasan bagi orang yang mampu berperang itu yang akantinggal di belakang atau akan menggantikannya kepada oranglain. Dari pemuka-pemuka Quraisypun tak ada yang ketinggalan,kecuali Abu Lahab yang diwakili oleh al-'Ash b. Hisyam b.Mughira. Orang ini punya hutang kepadanya (Abu Lahab) sebanyak4000 dirham yang tak dibayar sehingga ia bangkrut karenanya.Sedang Uamyya b. Khalaf sudah bertekad akan tinggal diam. Diasebagai orang terpandang, yang sudah tua sekali usianya,badannya gemuk dan berat. Ketika itu ia didatangi oleh 'Uqba b. Abi Mu'ait dan Abu Jahlke mesjid. 'Uqba membawa perapian dengan kemenyan sedang AbuJahl membawa tempat celak dan pemalitnya. 'Uqba meletakkantempat api itu di depannya seraya berkata: "Abu Ali,3 gunakanlah perapian dan menyan ini, sebab kauwanita." "Pakailah celak ini, Abu Ali, sebab kau perempuan," kata AbuJahl. "Belikan buat aku seekor unta yang terbaik di lembah ini,"jawab Umayya. Lalu iapun pergi bersama mereka. Sekarang tiada seorangpunyang mampu bertempur yang masih tinggal di Mekah. Pada hari kedelapan bulan Ramadan tahun kedua Hijrah, Nabis.a.w. berangkat dengan sahabat-sahabatnya meninggalkanMedinah. Pimpinan sembahyang diserahkan kepada 'Amr b. UmmMaktum, sedang pimpinan Medinah kepada Abu Lubaba dari Rauha'.Dalam perjalanan ini Muslimin didahului oleh dua benderahitam. Mereka membawa tujuhpuluh ekor unta, yang dinaikidengan cara silih berganti. Setiap dua orang, setiap tigaorang dan setiap empat orang bergantian naik seekor unta.Dalam hal ini Muhammad juga mendapat bagian sama sepertisahabat-sahabatnya yang lain. Dia, Ali b. Abi Talib danMarthad b. Marthad al-Ghanawi bergantian naik seekor unta. AbuBakr, Umar dan Abdur-Rahman b. 'Auf bergantian juga denganseekor unta. Jumlah mereka yang berangkat bersama Muhammaddalam ekspedisi ini terdiri dari tiga ratus lima orang,delapanpuluh tiga di antaranya Muhajirin, enampuluh satu orangAus dan yang selebihnya dari Khazraj. Karena dikuatirkan Abu Sufyan akan menghilang lagi,cepat-cepat mereka berangkat sambil terus berusaha mengikutiberita-berita tentang orang ini di mana saja merekaberada.Tatkala sampai di 'Irq'z-Zubya mereka bertemu denganseorang orang Arab gunung yang ketika ditanyai tentangrombongan itu, ternyata ia tidak mendapat berita apa-apa.Mereka meneruskan perjalanan hingga sampai di sebuah wadibernama Dhafiran; di tempat itu mereka turun. Di tempat inilahmereka mendapat berita, bahwa pihak Quraisy sudah berangkatdari Mekah, akan melindungi kafilah mereka. Ketika itu suasananya sudah berubah. Kini kaum Muslimin darikalangan Muhajirin dan Anshar bukan lagi berhadapan dengan AbuSufyan dengan kalifahnya serta tigapuluh atau empatpuluh orangrombongannya itu saja, yang takkan dapat melawan Muhammad dansahabat-sahabatnya, melainkan Mekah dengan seluruh isinyasekarang keluar dipimpin oleh pemuka-pemuka mereka sendiriguna membela perdagangan mereka itu. Andaikata pihak Muslimin sudah dapat mengejar Abu Sufyan, danbeberapa orang dari rombongan itu sudah dapat ditawan, untabeserta muatannya sudah dapat dikuasai, pihak Quraisypun tentuakan segera pula dapat menyusul mereka. Soalnya karenaterdorong oleh rasa cintanya kepada harta dan inginmempertahankannya. Mereka merasa sudah didukung oleh sejumlahorang dan perlengkapan yang cukup besar. Mereka bertekad akanbertempur dan mengambil kembali harta mereka, atau bersediamati untuk itu. Tetapi sebaliknya, apabila Muhammad kembali ke tempat semula,pihak Quraisy dan Yahudi Medinah tentu merasa mendapat angin.Dia sendiri terpaksa akan berada dalam situasi yang serbadibuat-buat, sahabat-sahabatnya pun terpaksa akan memikulsegala tekanan dan gangguan Yahudi Medinah, seperti gangguanyang pernah mereka alami dari pihak Quraisy di Mekah dahulu.Ya, apabila ia menyerah kepada situasi semacam itu, mustahilsekali kebenaran akan dapat ditegakkan dan Tuhan akanmemberikan pertolongan dalam menegakkan agama itu. Sekarang ia bermusyawarah dengan sahabat-sahabatnya.Diberitahukannya kepada mereka tentang keadaan Quraisy menurutberita yang sudah diterimanya. Abu Bakr dan Umar juga lalumemberikan pendapat. Kemudian Miqdad b. 'Amr tampilmengatakan: "Rasulullah, teruskanlah apa yang sudah ditunjukkan Allah.Kami akan bersama tuan. Kami tidak akan mengatakan sepertiBanu Israil yang berkata kepada Musa: "Pergilahkamu bersamaTuhanmu, dan berperanglah. Kami di sini akan tinggal menunggu.Tetapi, pergilah engkau dan Tuhanmu, dan berperanglah, kamibersamamu akan juga turut berjuang." Semua orang diam. "Berikan pendapat kamu sekalian kepadaku," kata Rasul lagi.Kata-kata ini sebenarnya ditujukan kepada pihak Anshar yangtelah menyatakan Ikrar 'Aqaba, bahwa mereka akan melindunginyaseperti terhadap sanak keluarganya sendiri, tapi mereka tidakmengadakan ikrar itu untuk mengadakan serangan keluar Medinah. Tatkala pihak Anshar merasa bahwa memang mereka yang dimaksud,maka Sa'd b. Musadh yang memegang pimpinan mereka menolehkepada Muhammad. "Agaknya yang dimaksud Rasulullah adalah kami," katanya. "Ya," jawab Rasul. "Kami telah percaya kepada Rasul dan membenarkan," kata Sa'dpula, "Kamipun telah menyaksikan bahwa apa yang kaubawa ituadalah benar. Kami telah memberikan janji kami dan jaminankami, bahwa kami akan tetap taat setia. Laksanakanlahkehendakmu, kami disampingmu. Demi yang telah mengutus kamu,sekiranya kaubentangkan lautan di hadapan kami, lalu kauterjun menyeberanginya, kamipun akan terjun bersamamu, dan takseorangpun dari kami akan tinggal di belakang. Kami takkansegan-segan menghadapi musuh kita besok. Kami cukup tabahdalam perang, cukup setia bertempur. Semoga Tuhan membuktikansegalanya dari kami yang akan menyenangkan hatimu. Ajaklahkami bersama, dengan berkah Tuhan." Begitu Sa'd selesai bicara, wajah Muhammad tampak berseri.Tampaknya ia puas sekali; seraya katanya: "Berangkatlah, dan gembirakan! Allah sudah menjanjikankepadaku atas salah satunya dari dua kelompok4 itu.Seolah-olah kini kehancuran mereka itu tampak di hadapanku." Merekapun lalu berangkat semua. Ketika sampai pada suatutempat dekat Badr, Muhammad pergi lagi dengan untanya sendiri.Ia menemui seorang orang Arab tua. Kepada orang ini iamenanyakan Quraisy dan menanyakan Muhammad dansahabat-sahabatnya, yang kemudian daripadanya diketahui, bahwakafilah Quraisy berada tidak jauh dari tempat itu. Lalu kembali lagi ia ke tempat sahabat-sahabatnya. Ali b. AbiTalib, Zubair bin'l-Awwam, Sa'd b. Abi Waqqash serta beberapaorang sahabat lainnya segera ditugaskan mengumpulkanberita-berita dari sebuah tempat di Badr. Kurir ini segerakembali dengan membawa dua orang anak. Dari kedua orang iniMuhammad mengetahui, bahwa pihak Quraisy kini berada di balikbukit pasir di tepi ujung Wadi.5 Ketika mereka menjawab, bahwamereka tidak mengetahui berapa jumlah pihak Quraisy, ditanyalagi oleh Muhammad: "Berapa ekor ternak yang mereka potong tiap hari?" "Kadang sehari sembilan, kadang sehari sepuluh ekor," jawabmereka. Dengan demikian Nabi dapat mengambil kesimpulan, bahwa merekaterdiri dari antara 900 sampai 1000 orang. Juga dari keduaanak itu dapat diketahui bahwa bangsawan-bangsawan Quraisyikut serta memperkuat diri Lalu katanya kepada sahabat-sahabatnya: "Lihat. Sekarang Mekah sudah menghadapkan semua bungabangsanya kepada kita." Mau tidak mau, sekarang ia dan sahabat-sahabatnya harusberhadapan dengan suatu golongan yang jumlahnya tiga kali jauhlebih besar. Mereka harus mengerahkan seluruh semangat, harusmengadakan persiapan mental menghadapi kekerasan itu. Merekaharus siap menunggu suatu pertempuran sengit dan dahsyat, yangtakkan dapat dimenangkan kecuali oleh iman yang kuat memenuhikalbu, iman dan kepercayaan akan adanya kemenangan itu. Bilamana Ali sudah kembali dengan kedua orang anak yangmembawa berita tentang Quraisy itu, dua orang Muslimin lainnyalalu berangkat lagi menuju lembah Badr. Mereka berhenti diatas sebuah bukit tidak jauh dari tempat air, dikeluarkannyatempat persediaan airnya, dan di sini mereka mengisi air itu. Sementara mereka berada di tempat air, terdengar ada suaraseorang budak perempuan, yang agaknya sedang menagih hutangkepada seorang wanita lainnya, yang lalu dijawab: "Kafilah dagang besok atau lusa akan datang. Pekerjaan akankuselesaikan dengan mereka dan hutang segera akan kubayar." Kedua laki-laki itu kembali. Disampaikannya apa yang telahmereka dengar itu kepada Muhammad. Tetapi, dalam pada itu Abu Sufyan sudah mendahului kafilahnyamencari-cari berita. Ia kuatir Muhammad akan sudah lebih duluada di jalan itu. Sesampainya di tempat air ia bertemu denganMajdi b. 'Amr. "Ada kau melihat orang tadi?" tanyanya. Majdi menjawab bahwa ia melihat ada dua orang berhenti dibukit itu sambil ia menunjuk ke tempat dua orang laki-lakiMuslim itu tadi berhenti. Abu Sufyanpun pergi mendatangitempat perhentian tersebut. Dilihatnya ada kotoran dua ekorunta dan setelah diperiksanya, diketahuinya, bahwa bijikotoran itu berasal dari makanan ternak Yathrib. Cepat-cepat ia kembali menemui teman-temannya dan membatalkanperjalanannya melalui jalan semula. Dengan tergesa-gesa sekalisekarang ia memutar haluan melalui jalan pantai laut. Jaraknyadengan Muhammad sudah jauh, dan dia dapat meloloskan diri. Hingga keesokan harinya kaum Muslimin masih menantikan kafilahitu akan lewat. Tetapi setelah ada berita-berita bahwa iasudah lolos dan yang masih ada di dekat mereka sekarang adalahangkatan perang Quraisy, beberapa orang yang tadinya mempunyaiharapan penuh akan beroleh harta rampasan, terbalik menjadilayu. Beberapa orang bertukar pikiran dengan Nabi denganmaksud supaya kembali saja ke Medinah, tidak perlu berhadapandengan mereka yang datang dari Mekah hendak berperang. Ketikaitu datang firman Tuhan: "Ingat! Tuhan menjanjikan kamu salah satu dari dua keIompok(musuh) itu untuk kamu. Sedang kamu menginginkan, bahwa yangtidak bersenjata itulah yang untuk kamu. Tetapi Allah maumembuktikan kebenaran itu sesuai dengan ayat-ayatNya, dan akanmerabut akar orang-orang yang tak beriman itu."6 Pada pihak Quraisy juga begitu. Perlu apa mereka berperang,perdagangan mereka sudah selamat? Bukankah lebih baik merekakembali ke tempat semula, dan membiarkan pihak Islam kembalike tempat mereka. Abu Sufyan juga berpikir begitu. Itusebabnya ia mengirim utusan kepada Quraisy mengatakan: Kamutelah berangkat guna menjaga kafilah dagang, orang-orang sertaharta-benda kita. Sekarang kita sudah diselamatkan Tuhan.Kembalilah. Tidak sedikit dari pihak Quraisy sendiri yang jugamendukung pendapat ini.
BAGIAN KETIGABELAS: PERANG BADR1 Muhammad Husain Haekal Tetapi Abu Jahl ketika mendengar kata-kata ini, tiba-tibaberteriak: "Kita tidak akan kembali sebelum kita sampai di Badr. Kitaakan tinggal tiga malam di tempat itu. Kita memotong ternak,kita makan-makan, minum-minum khamr, kita mintabiduanita-biduanita bernyanyi. Biar orang-orang Arab itumendengar dan mengetahui perjalanan dan persiapan kita. Biarmereka tidak lagi mau menakut-nakuti kita." Soalnya pada waktu itu Badr merupakan tempat pesta tahunan.Apabila pihak Quraisy menarik diri dari tempat itu setelahperdagangan mereka selamat, bisa jadi akan ditafsirkan olehorang-orang Arab - menurut pendapat Abu Jahl - bahwa merekatakut kepada Muhammad dan teman-temannya. Dan ini berartikekuasaan Muhammad akan makin terasa, ajarannya akan makintersebar, makin kuat. Apalagi sesudah adanya satuan Abdullahb. Jahsy, terbunuhnya Ibn'l-Hadzrami, dirampasnya danditawannya orang-orang Quraisy. Mereka jadi ragu-ragu: antara mau ikut Abu Jahl karena takutdituduh pengecut, atau kembali saja setelah kafilahperdagangan mereka selamat. Tetapi yang ternyata kemudiankembali pulang hanya Banu Zuhra, setelah mereka maumendengarkan saran Akhnas b. Syariq, orang yang cukup ditaatimereka. Pihak Quraisy yang lain ikut Abu Jahl. Mereka berangkat menujuke sebuah tempat perhentian, di tempat ini mereka mengadakanpersiapan perang, kemudian mengadakan perundingan. Lalu merekaberangkat lagi ke tepi ujung wadi, berlindung di balik sebuahbukit pasir. Sebaliknya pihak Muslimin, yang sudah kehilangan kesempatanmendapatkan harta rampasan, sudah sepakat akan bertahanterhadap musuh bila kelak diserang. Oleh karena itu merekapunsegera berangkat ke tempat mata air di Badr itu, danperjalanan ini lebih mudah lagi karena waktu itu hujan turun.Setelah mereka sudah mendekati mata air, Muhammad berhenti.Ada seseorang yang bernama Hubab b. Mundhir b. Jamuh, orangyang paling banyak mengenal tempat itu, setelah dilihatnyaNabi turun di tempat tersebut, ia bertanya: "Rasulullah, bagaimana pendapat tuan berhenti di tempat ini?Kalau ini sudah wahyu Tuhan, kita takkan maju atau mundursetapakpun dari tempat ini. Ataukah ini sekedar pendapat tuansendiri, suatu taktik perang belaka?" "Sekedar pendapat saya dan sebagai taktik perang," jawabMuhammad. "Rasulullah," katanya lagi. "Kalau begitu, tidak tepat kitaberhenti di tempat ini. Mari kita pindah sampai ke tempat mataair terdekat dan mereka, lalu sumur-sumur kering yangdibelakang itu kita timbun. Selanjutnya kita membuat kolam,kita isi sepenuhnya. Barulah kita hadapi mereka berperang.Kita akan mendapat air minum, mereka tidak." Melihat saran Hubab yang begitu tepat itu, Muhammad danrombongannya segera pula bersiap-siap dan mengikuti pendapattemannya itu, sambil mengatakan kepada sahabat-sahabatnyabahwa dia juga manusia seperti mereka, dan bahwa sesuatupendapat itu dapat dimusyawarahkan bersama-sama dan dia tidakakan menggunakan pendapat sendiri di luar mereka. Dia perlusekali mendapat konsultasi yang baik dari sesama merekasendiri. Selesai kolam itu dibuat, Sa'd b. Mu'adh mengusulkan: "Rasulullah,"7 katanya, "kami akan membuatkan sebuah dangaubuat tempat Tuan tinggal, kendaraan Tuan kami sediakan.Kemudian biarlah kami yang menghadapi musuh. Kalau Tuhanmemberi kemenangan kepada kita atas musuh kita, itulah yangkita harapkan. Tetapi kalaupun sebaliknya yang terjadi; dengankendaraan itu Tuan dapat menyusul teman-teman yang ada dibelakang kita. Rasulullah,7 masih banyak sahabat-sahabat kitayang tinggal di belakang, dan cinta mereka kepada tuan tidakkurang dari cinta kami ini kepada tuan. Sekiranya mereka dapatmenduga bahwa tuan akan dihadapkan pada perang, niscaya merekatidak akan berpisah dari tuan. Dengan mereka Tuhan menjagatuan. Mereka benar-benar ikhlas kepada tuan, berjuang bersamatuan." Muhammad sangat menghargai dan menerima baik saran Sa'd itu.Sebuah dangau buat Nabi lalu dibangun. Jadi bila nantikemenangan bukan di tangan Muslimin, ia takkan jatuh ke tanganmusuh, dan masih akan dapat bergabung dengansahabat-sahabatnya di Yathrib. Disini orang perlu berhenti sejenak dengan penuh kekaguman,kagum melihat kesetiaan Muslimin yang begitu dalam, rasakecintaan mereka yang begitu besar kepada Muhammad, sertadengan kepercayaan penuh kepada ajarannya. Semua merekamengetahui, bahwa kekuatan Quraisy jauh lebih besar darikekuatan mereka, jumlahnya tiga kali lipat banyaknya. Tetapi,sungguhpun begitu, mereka sanggup menghadapi, mereka sanggupmelawan. Dan mereka inilah yang sudah kehilangan kesempatanmendapatkan harta rampasan. Tetapi sungguhpun begitu karenabukan pengaruh materi itu yang mendorong mereka bertempur,mereka selalu siap disamping Nabi, memberikan dukungan,memberikan kekuatan. Dan mereka inilah yang juga sangsi,antara harapan akan menang, dan kecemasan akan kalah. Tetapi,sungguhpun begitu, pikiran mereka selalu hendak melindungiNabi, hendak menyelamatkannya dari tangan musuh. Merekamenyiapkan jalan baginya untuk menghubungi orang-orang yangmasih tinggal di Medinah. Suasana yang bagaimana lagi yanglebih patut dikagumi daripada ini? Iman mana lagi yang lebihmenjamin akan memberikan kemenangan seperti iman yang ada ini? Sekarang pihak Quraisy sudah turun ke medan perang. Merekamengutus orang yang akan memberikan laporan tentang keadaankaum Muslimin. Mereka lalu mengetahui, bahwa jumlah kaumMuslimin lebih kurang tiga ratus orang, tanpa pasukanpengintai, tanpa bala bantuan. Tetapi mereka adalahorang-orang yang hanya berlindung pada pedang mereka sendiri.Tiada seorang dan mereka akan rela mati terbunuh, sebelumdapat membunuh lawan. Mengingat bahwa gembong-gembong Quraisy telah juga ikut sertadalam angkatan perang ini, beberapa orang dari kalangan ahlipikir mereka merasa kuatir, kalau-kalau banyak dari mereka ituyang akan terbunuh, sehingga Mekah sendiri nanti akankehilangan arti. Sungguhpun begitu mereka masih takut kepadaAbu Jahl yang begitu keras, juga mereka takut dituduh pengecutdan penakut. Tetapi tiba-tiba tampil 'Utba b. Rabi'a kehadapan mereka itu sambil berkata: "Saudara-saudara kaum Quraisy, apa yang tuan-tuan lakukanhendak memerangi Muhammad dan kawan-kawannya itu, sebenarnyatak ada gunanya. Kalau dia sampai binasa karena tuan-tuan,masih ada orang lain dari kalangan tuan-tuan sendin yang akanmelihat, bahwa yang terbunuh itu adalah saudara sepupunya,dari pihak bapa atau pihak ibu, atau siapa saja darikeluarganya. Kembali sajalah dan biarkan Muhammad denganteman-temannya itu. Kalau dia binasa karena pihak lain, makaitu yang tuan-tuan kehendaki. Tetapi kalau bukan itu yangterjadi, kita tidak perlu melibatkan diri dalam hal-hal yangtidak kita inginkan." Mendengar kata-kata 'Utba itu, Abu Jahl naik darah. Ia segeramemanggil 'Amir bin'l-Hadzrami dengan mengatakan: "Sekutumu ini ingin supaya orang pulang. Kau sudah melihatdengan mata kepala sendiri siapa yang harus dituntut balas.Sekarang, tuntutlah pembunuhan terhadap saudaramu!"8 'Amir segera bangkit dan berteriak: "O saudaraku! Tak ada jalan lain mesti perang!" Dengan dipercepatnya pertempuran itu Aswad b. 'Abd'l-Asad(Makhzum) keluar dari barisan Quraisy langsung menyerbu ketengah-tengah barisan Muslimin dengan maksud hendakmenghancurkan kolam air yang sudah selesai dibuat. Tetapiketika itu juga Hamzah b. Abd'l-Muttalib segera menyambutnyadengan satu pukulan yang mengenai kakinya, sehingga iatersungkur dengan kaki yang sudah berlumuran darah. Sekalilagi Hamzah memberikan pukulan, sehingga ia tewas di belakangkolam itu. Buat mata pedang memang tak ada yang tampak lebihtajam daripada darah. Juga tak ada sesuatu yang lebih kerasmembakar semangat perang dan pertempuran dalam jiwa manusiadaripada melihat orang yang mati di tangan musuh sedangteman-temannya berdiri menyaksikan. Begitu melihat Aswad jatuh, maka tampillah 'Utba b. Rabi'adidampingi oleh Syaiba saudaranya dan Walid b. 'Utba anaknya,sambil menyerukan mengajak duel. Seruannya itu disambut olehpemuda-pemuda dari Medinah. Tetapi setelah melihat mereka iniia berkata lagi: "Kami tidak memerlukan kamu. Yang kami maksudkan ialahgolongan kami." Lalu dari mereka ada yang memanggil-manggil: "Hai Muhammad! Suruh mereka yang berwibawa dari asal golongankami itu tampil!" Ketika itu juga yang tampil menghadapi mereka adalah Hamzah b.Abd'l-Muttalib, Ali b. Abi Talib dan 'Ubaida bin'l-Harith.Hamzah tidak lagi memberi kesempatan kepada Syaiba, juga Alitidak memberi kesempatan kepada Walid, mereka itu ditewaskan.Lalu keduanya segera membantu 'Ubaida yang kini sedangditerkam oleh 'Utba. Sesudah Quraisy sekarang melihatkenyataan ini mereka semua maju menyerbu.

Pada pagi Jum'at 17 Ramadan itulah kedua pasukan ituberhadap-hadapan muka. Sekarang Muhammad sendiri yang tampil memimpin Muslimin,mengatur barisan. Tetapi ketika dilihatnya pasukan Quraisybegitu besar, sedang anak buahnya sedikit sekali, disampingperlengkapan yang sangat lemah dibanding dengan perlengkapanQuraisy, ia kembali ke pondoknya ditemani oleh Abu Bakr.Sungguh cemas ia akan peristiwa yang akan terjadi hari itu,sungguh pilu hatinya melihat nasib yang akan menimpa Islamsekiranya Muslimin tidak sampai mendapat kemenangan. Muhammad kini menghadapkan wajahnya ke kiblat, dengan seluruhjiwanya ia menghadapkan diri kepada Tuhan, ia mengimbau Tuhanakan segala apa yang telah dijanjikan kepadanya, iamembisikkan permohonan dalam hatinya agar Tuhan memberikanpertolongan. Begitu dalam ia hanyut dalam doa, dalampermohonan, sambil berkata: "Allahumma ya Allah. Ini Quraisy sekarang datang dengan segalakecongkakannya, berusaha hendak mendustakan RasulMu. Ya Allah,pertolonganMu juga yang Kaujanjikan kepadaku. Ya Allah, jikapasukan ini sekarang binasa tidak lagi ada ibadat kepadaMu." Sementara ia masih hanyut dalam doa kepada Tuhan sambilmerentangkan tangan menghadap kiblat itu, mantelnya terjatuh.Ketika itu Abu Bakr lalu meletakkan mantel itu kembali kebahunya, sambil ia bermohon: "Rasulullah, dengan doamu itu Tuhan akan mengabulkan apa yangtelah dijanjikan kepadamu." Tetapi sungguhpun begitu, Muhammad makin dalam terbawa dalamdoa, dalam tawajuh kepada Allah; dengan penuh khusyu' dankesungguhan hati ia terus memanjatkan doa, memohonkan isyaratdan pertolongan Tuhan dalam menghadapi peristiwa, yang olehkaum Muslimin sama sekali tidak diharapkan, dan untuk itutidak pula mereka punya persiapan. Karena yang demikian inilahakhirnya ia sampai terangguk dalam keadaan mengantuk. Dalampada itu tampak olehnya pertolongan Tuhan itu ada. Ia sadarkembali, kemudian ia bangun dengan penuh rasa gembira. Sekarang ia keluar menemui sahabat-sahabatnya; dikerahkannyamereka sambil berkata: "Demi Dia Yang memegang hidup Muhammad.9 Setiap orang yangsekarang bertempur dengan tabah, bertahan mati-matian, terusmaju dan pantang mundur, lalu ia tewas, maka Allah akanmenempatkannya di dalam surga." Jiwanya yang begitu kuat, yang telah diberikan Tuhan begitutinggi melampaui segala kekuatan, telah tertanam pula denganajarannya ke dalam jiwa orang-orang beriman. Dan kekuatanmereka itu sudah melampaui semangat mereka sendiri, sehinggasetiap orang dari mereka sama dengan dua orang, bahkan samadengan sepuluh orang. Akan lebih mudah orang memahami ini bila diingat arti kekuatanmoril yang begitu besar pengaruhnya dalam jiwa seseorang, danini akan bertambah besar pengaruhnya apabila kekuatan morilini ada pula dasarnya. Semangat nasionalisma juga dapatmenambah ini. Seorang prajurit yang mempertahankan tanah airyang terancam bahaya, jiwanya penuh dengan semangatpatriotisma, akan bertambah kekuatan morilnya sesuai denganbesar cintanya kepada tanah air serta kekuatirannya akanbahaya yang mengancam tanah air itu dari pihak musuh. Oleh karena itu semangat patriotisma dan pengorbanan untuktanah air oleh bangsa-bangsa di dunia telah ditanamkan kepadawarga negaranya sejak semasa mereka kecil. Adanya kepercayaankepada kebenaran, kepada keadilan, kebebasan serta artikemanusiaan yang tinggi menambah pula kekuatan moril dalamjiwa orang. Ini berarti melipat-gandakan kekuatan materi. Danorang yang masih ingat akan propaganda anti-Jerman yang begituluas disebarkan pihak Sekutu dalam Perang Dunia I, yang padadasarnya mereka berperang melawan kekuatan senjata Jerman itukarena hendak membela kebebasan dan kebenaran sertamempersiapkan suatu perjanjian perdamaian, akan menyadaribetapa sesungguhnya propaganda itu dapat melipat-gandakankekuatan semangat prajurit-prajurit Sekutu di sampingmenimbulkan simpati sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Apa artinya nasionalisma dan masalah perdamaian, dibandingkandengan tujuan yang diserukan Muhammad itu! Tujuan komunikasimanusia dengan seluruh wujud, suatu komunikasi yang akanmeleburkannya dan keluar menjadi salah satu kekuatan alamsemesta, yang akan memberi arah kepadanya menuju kebaikanhidup, kenikmatan dan kesempurnaan yang integral. Ya! Apa artinya nasionalisma dan masalah perdamaian disampingkewajibannya disisi Tuhan, membela orang-orang yang berimandari renggutan mereka yang hendak membuat fitnah dan godaan,dari mereka yang mengalangi jalan kebenaran, mereka yanghendak menjerumuskan umat manusia ke jurang paganisma dansyirik. Apabila dengan rasa cinta tanah air jiwa itu makinkuat, sesuai dengan semua kekuatan tanah air yang ada, dandengan rasa cinta perdamaian untuk seluruh umat manusia jiwaitupun makin kuat, sesuai dengan kekuatan semua umat manusiayang ada, maka betapa pula dahsyatnya kekuatan jiwa yangdibawa oleh adanya iman kepada semesta wujud dan Penciptaseluruh wujud ini! Iman itulah yang akan membuat tenagamanusia mampu memindahkan gunung, menggerakkan isi dunia. Iadapat mengawasi - dengan kemampuan morilnya - segala yangmasih berada di bawah taraf itu. Dan kemampuan moril ini akanberlipat ganda pula kekuatannya. Apabila secara integral kemampuan moril ini belum lagimencapai tujuannya disebabkan oleh adanya perbedaan pendapatdi kalangan Muslimin sebelum terjadi perang, belum dicapainyakekuatan materi sebagaimana yang diharapkan, maka dengan dayaiman itu justru ia mempunyai kelebihannya. Hal ini bertambahkuat lagi tatkala Muhammad dan sahabat-sahabatnya dapatmengerahkan mereka. Maka dengan demikian, jumlah manusia danperlengkapan yang sangat sedikit itu telah rnendapatkompensasi.

Dalam keadaan Nabi dan sahabat-sahabatnya yangdemikian inilah kedua ayat ini turun: "O Nabi! Bangunkanlah semangat orang-orang beriman itu dalammenghadapi perang. Bila kamu berjumlah duapuluh orang yangtabah, mereka ini akan mengalahkan duaratus orang. Bila kamuberjumlah seratus orang, niscaya akan mengalahkan seribu orangkafir; sebab mereka adalah orang-orang yang tidak mengerti.Sekarang Tuhan meringankan kamu, karena Ia mengetahui, bahwapada kamu masih ada kelemahan. Maka, jika kamu berjumlahseratus orang yang tabah, akan dapat mengalahkan duaratusorang, dan jika kamu seribu orang, akan dapat mengalahkanduaribu dengan ijin Allah. Dan Allah bersama orang-orang yangberhati tabah." (Qur'an, 8:55-56.)

0 komentar: