Makanan (Food)

Oleh : Toto Tasmara

Multinasional di bidang industri makanan, tidak saja untuk menguasai perut seluruh bangsa, tetapi menguasai pula teknologi biokimia. Sehingga komponen bahan kimia makanan dibuat dengan perencanaan tertentu yang dapat mempengaruhi mental dan sikap perilaku bangsa-bangsa agar tunduk pada kemauan mereka.

Sedikit demi sedikit, bangsa di muka bumi harus beralih pada makanan yang diproduksi kaum Iluminasi dan bersifat massal, sehingga memberikan keuntungan ganda, yaitu secara ekonomis memperkuat "portofolio" dunia perbankan, secara ideologis menanamkan kebanggaan warga dunia semesta. Pabrik makanan dan minuman yang mendunia harus dipupuk dan dikembangkan menjadi bagian dari gaya hidup seluruh bangsa. Mereka harus bangga dengan makanan produksi kaum Iluminasi.

Pada saat yang bersaman, gerakan tersebut mematikan pula segala bentuk produksi makanan dan minuman negara lain yang dianggap primitif. Dengan kemampuan mereka melakukan rekayasa di bidang bahan kimia makanan serta "mesin makanan perekayasa genetika" (genetically engineered food), ini memungkinkan gerakan zionis mampu memanipulasi struktur genetik manusia, disesuaikan dengan keinginan mereka. Bahkan, beberapa zat aditif di bidan industri makanan direkayasa sedemikian rupa, hingga mempunyai cita-rasa yang lezat, sekaligus ada semacam "maksud" tersembunyi yang secara sangat rahasia disisipkan dalam bentuk pelezat dan pengawet makanan - seperti zat aditif: gelatin, pemanis buatan (aspartime/nutrasweet), zat pewarna, monosodium glutamate, kafein, dan sebagainya.

Sebagai contoh kecilnya, zat MSG (monosodium glutamate) atau dikenal vetsin yang dikonsumsi cukup besar oleh masyarakat kita. Ternyata, MSG membawa pada berbagai akibat sampingan yang cukup serius. Bahkan, di negara maju telah diprotes pemakaian MSG tersebut

Bila MSG dikonsumsi melebihi dosis tertentu dapat menyebabkan beberapa akibat sampingan, seperti di bawah ini:

- sakit kepala (headache), pusing (migrain),

- sakit perut (stomach upset),

- diare,

- serangan asma (asthamatic attacks),

- sesak nafas (shortness of breath),

- keluar ingus dari hidung (runny nose),

- rasa takut dan tegang (anxiety and panic),

- depresi dan sebagainya.

Juga apabila dikonsumsi melebihi dosis, vetsin dapat pula menyebabkan daya ingat pengonsumsinya menurun serta sindrom kehilangan ingatan (symptom memory loss) dan mudah marah. Lantas kita berpikir, "Jangan-jangan banyak terjadinya tawuran dan mudahnya masyarakat terprovokasi dikarenakan masyarakat banyak memakan vetsin?" Wallahu 'alam.Kaum Iluminasi menyadari bahwa cita-cita menguasai "dunia baru" berarti harus membuat kesejahteraan dan menciptakan manusia unggul yang direkayasa melalui bio-engineering, seleksi sel pembawa keturunan (DNA); atau dengan kata lain menciptakan bio-robotic, sosok manusia unggul yang dapat dikendalikan.

Walaupun bagi orang awam, hal tersebut semacam dongeng atau fiksi belaka. Akan tetapi, bagi kaum Iluminasi bukan hal yang luar biasa. Kemajuan di dunia kedokteran, biokimia, pengkloningan merupakan evolusi ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan tanpa mempertunbangkan etika, apalagi moral agama.Oleh karena itu, "warga negara dunia" harus mempunyai gizi yang tinggi agar dapat menjadi manusia-manusia yang unggul, sebagaimana yang diimpikan Friedrich W. Nietzsche dengan Ubermensch-nya (manusia unggulan) yang hanya dapat mengendalikan dunia.

Tidak hanya makanan dan minuman, kaum Iluminasi juga harus cerdas dan terus mengembangkan teknologi canggih dalam biokimia, khususnya "obat-obat" setan (seperti LSD, ekstasi, obat bius serta psikotropika, mariyuana, narkotik, dan sebagainya) yang harus ditangani dan diorganisasi secara rapi. Generasi muda harus dibius dengan obat-obat setan tersebut, sehingga secara mental, mereka tidak mampu tampil sebagai generasi yang potensial dan karenanya lebih mudah memusnahkannya dari muka bumi. Hukum alam akan menyeleksi mereka. Hanya "bibit unggul" yang akan lolos dari pertarungan membangun dunia baru tersebut.


0 komentar: