Cabang-Cabang Iman (10)

251. Hadits riwayat Anas bin Malik Radliyallahu 'anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah menemui Ummu Haram binti Milhan lalu beliau disuguhi makanan olehnya. Saat itu Ummu Haram adalah istri Ubadah bin Shamit. Suatu hari Rasulullah datang menemuinya lalu disuguhi makanan, kemudian wanita itu duduk sambil mencarikan kutu kepala beliau hingga tertidurlah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam kemudian beliau terbangun dan tersenyum. Ummu Haram bertanya: Apakah yang membuat engkau tersenyum, wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab: Beberapa orang dari umatku diperlihatkan kepadaku mereka sedang berperang di jalan Allah dengan menaiki kapal di tengah lautan sebagai raja-raja yang berkuasa atas beberapa orang kerabat atau seperti raja-raja yang berkuasa atas beberapa kaum kerabat, perawi ragu mana yang benar antara keduanya. Ummu Haram berkata: Wahai Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar Dia menjadikan aku termasuk dalam golongan mereka. Lalu beliau mendoakannya dan segera meletakkan kepalanya lagi lalu tertidur kembali. Ketika terbangun, beliau tersenyum lagi. Dia berkata: Aku bertanya lagi: Apakah yang membuat engkau tersenyum, wahai Rasulullah? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab: Beberapa orang dari umatku diperlihatkan kepadaku mereka sedang berperang di jalan Allah (seperti yang beliau sabdakan tadi). Ia berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar Dia menjadikan aku termasuk dalam golongan mereka. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Kamu termasuk orang-orang yang pertama. Kemudian berlayarlah Ummu Haram pada zaman Mu`awiah, namun ketika hendak keluar dari kapal ia pun terjatuh dari hewan tunggangannya sehingga wafatlah ia



252. Hadits riwayat Jabir bin Abdullah Radliyallahu 'anhu:
Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam beliau bersabda: Tutuplah wadah, ikatlah gereba (tempat minum dari kulit), kuncilah pintu dan padamkanlah lampu. Sesungguhnya setan tidak dapat menguraikan tali gereba, tidak dapat membuka pintu dan tidak dapat menyingkap wadah. Jika seseorang di antara kalian hanya dapat melintangkan sebatang kayu di atas wadahnya lalu menyebut nama Allah, maka hendaklah ia lakukan itu sebab tikus dapat mencelakakan penghuni rumah dengan membakar rumahnya

253. Hadits riwayat Anas bin Malik Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim: Aku mendengar suara Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam sedemikian lemah. Aku tahu beliau lapar. Apakah engkau mempunyai sesuatu? Ummu Sulaim menjawab: Ya! Lalu dia mengeluarkan beberapa roti dari gandum. Kemudian ia mengambil kerudungnya dan membungkus roti itu dengan sebagian kerudung lalu ia sisipkan di bawah bajuku, sedangkan sebagian kerudung ia selendangkan kepadaku. Kemudian ia menyuruhku pergi ke tempat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam Aku pun berangkat membawa roti berbungkus kerudung itu. Aku temukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam sedang duduk di dalam mesjid bersama banyak orang. Aku menghampiri mereka. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bertanya: Apakah Abu Thalhah menyuruhmu? Aku menjawab: Ya, benar! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bertanya lagi: Untuk makan? Aku menjawab: Ya! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada orang-orang yang bersama beliau: Bangunlah kalian! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berangkat diiringi para sahabat dan aku berjalan di depan mereka untuk segera memberitahu Abu Thalhah. Maka berkatalah Abu Thalhah: Hai Ummu Sulaim! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah datang bersama banyak orang padahal kita tidak mempunyai makanan untuk menyuguhi mereka. Ummu Sulaim menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Lalu Abu Thalhah menjemput Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk datang dan beliau masuk bersama Abu Thalhah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Wahai Ummu Sulaim, bawalah ke sini apa yang engkau miliki! Ummu Sulaim datang membawa roti tersebut. Lalu memeras wadah suaminya untuk lauk-pauk roti. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mendoakan makanan itu. Setelah itu beliau bersabda: Biarkan sepuluh orang masuk! Abu Thalhah memanggil mereka (sepuluh orang). Mereka makan sampai kenyang lalu keluar. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Biarkan sepuluh orang masuk lagi. Sepuluh orang berikutnya masuk, makan sampai kenyang lalu keluar. Kembali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Suruhlah sepuluh orang masuk lagi. Demikian berlangsung terus hingga semua orang makan dan kenyang padahal jumlahnya ada sekitar tujuh puluh atau delapan puluh orang

254. Hadits riwayat Abdurrahman bin Abu Bakar Radliyallahu 'anhu:
Bahwa yang disebut Ashabus Suffah adalah orang-orang miskin. Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda pada suatu kali: Barang siapa mempunyai makanan untuk dua orang hendaklah ia mengajak orang ketiga. Dan barang siapa mempunyai makanan untuk empat orang maka hendaklah ia mengajak orang kelima, keenam... atau semacam itulah sabda beliau. Abu Bakar pernah membawa tiga orang. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam pergi dengan sepuluh orang, sedangkan Abu Bakar dengan tiga orang. Abdurrahman berkata: Yaitu dia, aku, ayahku dan ibuku dan aku tidak tahu apakah dia berkata: Dan istriku serta pembantu sedang di perjalanan antara rumah kami dan rumah Abu Bakar. Ia berkata: Sesungguhnya Abu Bakar makan malam di tempat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan terus berada di sana hingga salat Isyak. Setelah salat, ia kembali ke tempat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam lagi sampai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengantuk. Sesudah lewat tengah malam, barulah ia pulang. Istrinya menyambut dengan pertanyaan: Apa yang menahanmu untuk pulang menemui tamu-tamumu (atau ia berkata seorang tamumu)? Abu Bakar balik bertanya: Bukankah engkau telah memberikan jamuan makan malam kepada mereka? Istrinya menjawab: Mereka tidak mau makan sebelum engkau datang padahal anak-anak sudah mempersilakan, tetapi mereka tetap tidak mau. Kata Abdurrahman: Aku pun menyingkir untuk bersembunyi. Lalu terdengar Abu Bakar memanggil: Hai dungu! Diikuti dengan sumpah serapah. Dan kepada para tamunya, ia berkata: Silahkan makan! Mungkin makanan ini sudah tidak enak lagi. Kemudian ia bersumpah: Demi Allah, aku tidak akan memakan makanan ini selamanya! Abdurrahman meneruskan ceritanya: Demi Allah, kami tidak mengambil sesuatupun kecuali sisanya bertambah lebih banyak lagi sampai ketika kami sudah merasa kenyang, makanan itu menjadi lebih banyak dari semula. Abu Bakar memandangnya ternyata makanan itu tetap seperti semula atau bahkan lebih banyak lagi. Ia berkata kepada istrinya: Hai saudari Bani Firas apa ini? Istrinya menyahut: Oh tidak! Demi cahaya mataku! Sungguh sekarang makanan itu menjadi tiga kali lipat lebih banyak dari semula. Lalu Abu Bakar makan dan berkata: Sumpahku tadi adalah dari setan. Ia makan sesuap kemudian membawa makanan tersebut kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan membiarkannya di sana hingga pagi hari. Lebih lanjut Abdurrahman berkata: Pada waktu itu di antara kami (kaum muslimin) dan suatu kaum terdapat suatu perjanjian. Sesudah lewat batas waktu, kami menjadikan dua belas orang sebagai kepala seksi yang masing-masing membawahi beberapa orang. Hanya Allah yang tahu berapa orang yang menyertai masing-masing kepala seksi tersebut. Yang pasti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memanggil mereka semua. Lalu seluruhnya makan dari makanan yang dibawa Abu Bakar. (Atau seperti yang dikisahkan Abdurrahman)

255. Hadits riwayat Ibnu Abbas Radliyallahu 'anhu:
Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: Malaikat tidak akan memasuki rumah yang ada anjing atau ada gambarnya

256. Hadits riwayat Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu:
Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: Nama yang paling jelek di sisi Allah adalah seorang yang bernama Malikul Muluk. Ibnu Abu Syaibah menambahkan dalam riwayatnya: Tidak ada malik (raja) kecuali Allah Taala.

257. Hadits riwayat Mughirah bin Syu`bah Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Tak seorang pun bertanya tentang Dajjal kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam lebih banyak dari pertanyaanku kepada beliau dalam persoalan itu. Maka beliau bersabda: Wahai anakku! Apa yang membuatmu berpayah-payah memikirkannya? Sesungguhnya ia (Dajjal) tidak bakal membahayakanmu. Aku (Mughirah) berkata: Orang-orang beranggapan, bahwa ia akan memiliki sungai-sungai air dan gunung-gunung roti. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Yang lebih dari itu, sangat mudah bagi Allah

258. Hadits riwayat Anas bin Malik Radliyallahu 'anhu:
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: Wa`alaikum

259. Hadits riwayat Ibnu Umar Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa`alaka" (semoga menipa kamu)

260. Hadits riwayat Aisyah Radliyallahu 'anhu:
Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menegur: Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Aku telah menjawab: "Wa `alakum" (semoga menimpa kalian)

261. Hadits riwayat Shafiyah binti Huyaiy Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Suatu malam ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam sedang beriktikaf, aku datang mengunjungi beliau untuk mengajak bicara. Setelah itu aku pun bangkit berdiri untuk pulang dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ikut berdiri untuk mengantarkanku. Tempat tinggal Shafiyah adalah di rumah Usamah bin Zaid. Tiba-tiba lewat dua orang Ansar. Tatkala mereka melihat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mereka mempercepat jalan mereka lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam berseru: Tunggulah! Dia adalah Shafiyah binti Huyaiy. Mereka berdua segera menyahut: Maha suci Allah, ya Rasulullah! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya setan itu berada di dalam aliran darah tubuh manusia dan aku khawatir akan menimbulkan prasangka buruk di hati kalian atau mengatakan sesuatu

262. Hadits riwayat Aisyah Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Biasanya apabila ada seorang di antara kami menderita sakit, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengusapnya dengan tangan kanan beliau, kemudian beliau berdoa: Hilangkanlah penyakitnya, wahai Tuhan manusia! Berilah kesembuhan karena Engkaulah Penyembuh (segala penyakit). Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit. Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menderita sakit dan semakin parah, aku pegang tangan beliau untuk melakukan seperti yang biasa beliau lakukan. Namun beliau menarik tangan beliau dari tanganku kemudian berdoa: "Ya Allah! Ampunilah aku dan jadikanlah aku bersama Rafiq A`la (Tuhan)." Aku bergegas untuk melihat, ternyata beliau telah wafat

263. Hadits riwayat Ibnu Umar Radliyallahu 'anhu:
Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: Panas demam itu berasal dari didihan api neraka Jahanam. Karena itu dinginkanlah derajat panasnya dengan air!

264. Hadits riwayat Asma Radliyallahu 'anhu:
Bahwa ia pernah didatangkan seorang perempuan gelisah yang menderita demam lalu ia meminta diambilkan air untuk disiramkan ke dalam kerah baju perempuan itu dan berkata: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: Turunkanlah panas demam itu dengan air. Beliau juga bersabda: Sesungguhnya panasnya itu berasal dari didihan api neraka Jahanam

265. Hadits riwayat Rafi` bin Khadij Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya panas demam itu adalah panas yang berasal dari api neraka Jahanam. Karena itu dinginkanlah panas itu dengan air

266. Hadits riwayat Aisyah Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya beberapa dukun pernah menceritakan sesuatu kepada kami dan kami mendapati apa yang mereka ceritakan itu benar. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Itu adalah kalimat benar yang disambar oleh jin lalu dengan cepat dilemparkan ke telinga walinya tetapi di dalamnya sudah dia tambahi dengan seratus kedustaan

267. Hadits riwayat Abdullah bin Umar Radliyallahu 'anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Seorang wanita disiksa karena mengurung seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga tanah

268. Hadits riwayat Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu:
Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang tidak diberi makan dan minum serta tidak pula ia melepasnya mencari makanan dari serangga-serangga tanah

269. Hadits riwayat Abu Hurairah Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman: Seorang anak Adam mencaci-maki masa padahal Akulah masa, siang dan malam hari ada di tangan-Ku

270. Hadits riwayat Abu Qatadah Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Mimpi baik (rukyah) itu datang dari Allah dan mimpi buruk (hilm) datang dari setan. Maka apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak menyenangkan hendaklah dia meludah ke samping kiri sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya sehingga mimpi itu tidak akan membahayakannya

271. Hadits riwayat Ibnu Abbas Radliyallahu 'anhu:
Ia bercerita bahwa seorang lelaki telah datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku semalam bermimpi melihat segumpal awan yang meneteskan minyak samin dan madu. Kemudian aku melihat orang-orang menengadahkan tangannya pada tetesan tersebut mereka ada yang mendapat banyak dan ada pula yang hanya mendapat sedikit. Lalu aku melihat seutas tali yang terentang dari langit sampai ke bumi kemudian melihat engkau memegang tali tersebut lalu engkau naik ke atas. Kemudian ada seorang lelaki memegang tali tersebut setelahmu, dan naik ke atas. Ada juga seorang lelaki lain memegang tali tersebut namun terputus, kemudian setelah disambung lagi, lelaki itu naik ke atas. Abu Bakar berkata: Wahai Rasulullah! Untuk engkau aku mengorbankan bapakku dan demi Allah, izinkan aku untuk mentakwil mimpi tersebut. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Takwilkanlah! Abu Bakar berkata: Segumpal awan tersebut berarti awan Islam. Tetesan yang berupa samin dan madu adalah Alquran dari segi manis dan halusnya. Orang-orang yang menengadahkan tangannya pada tetesan tersebut berarti orang-orang yang banyak menghayati isi Alquran dan yang hanya sedikit penghayatannya terhadap Alquran. Adapun seutas tali yang tersambung dari langit sampai ke bumi adalah kebenaran yang engkau bawa. Engkau memegang tali tersebut lantas Allah mengangkat engkau dengan tali itu. Kemudian setelah engkau, ada seorang lelaki yang memegang tali tersebut dan naik ke atas dengan tali itu. Ada seorang lelaki lain yang memegang tali tersebut dan naik ke atas dengan tali itu. Dan ada seorang lelaki yang lain lagi memegang tali tersebut, namun terputus dan setelah disambung lagi baru dia naik ke atas dengan tali itu. Ceritakan kepadaku, wahai Rasulullah! Untuk engkau aku mengorbankan bapakku! Menurut engkau, apakah takwilku itu tepat atau tidak? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Sebagian yang kamu jelaskan itu ada yang tepat dan sebagian ada yang salah. Selanjutnya Abu Bakar mengatakan: Demi Allah, wahai Rasulullah, beri tahu aku mana kesalahanku! Beliau bersabda: Kamu jangan sering bersumpah

272. Hadits riwayat Ibnu Abbas Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Pada suatu hari Musailimah Al-Kadzab datang ke Madinah pada zaman Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan berkata: Jika Muhammad menyerahkan kepemimpinan kepadaku sepeniggalnya niscaya aku mau menjadi pengikutnya. Lalu Musailimah datang lagi (ke Madinah) bersama beberapa orang dari kaumnya kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dengan Tsabit bin Qais bin syammas berangkat menemuinya sambil membawa sepotong pelepah kurma sampai beliau berdiri di hadapan Musailimah beserta teman-temannya lalu bersabda: Sekalipun kamu meminta kepadaku sepotong kayu ini, tidak akan aku berikan kepadamu dan aku tidak akan melanggar perintah Allah dalam berurusan denganmu. Jika kamu berpaling, niscaya Allah akan membinasakanmu. Sesungguhnya aku telah memimpikan kamu dan kamu telah diperlihatkan kepadaku dalam mimpi itu. Dan ini Tsabit bin Qais yang akan memberikan jawaban kepadamu. Kemudian beliau beranjak pergi meninggalkan Musailimah. Ibnu Abbas berkata: Aku bertanya tentang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam: Sesungguhnya aku telah memimpikan kamu dan kamu telah diperlihatkan kepadaku dalam mimpi itu. Lalu Abu Hurairah mengabarkan kepadaku bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Ketika sedang tidur aku bermimpi melihat sepasang gelang emas berada di tanganku. Sepasang gelang tersebut sangat menarik perhatianku. Dalam tidur aku mendapat wahyu supaya meniup sepasang gelang tersebut. Setelah aku tiup ternyata sepasang gelang tersebut terbang. Aku tafsirkan mimpi itu dengan akan munculnya dua pembohong sepeninggalku pertama adalah Unsi dari daerah Shan`a dan kedua adalah Musailimah dari daerah Yamamah

273. Hadits riwayat Abu Musa Radliyallahu 'anhu:
Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda: Sesungguhnya perumpamaanku sebagai utusan Allah adalah seperti seorang lelaki yang mendatangi kaumnya seraya berkata: Wahai kaumku! Sesungguhnya kau telah melihat dengan mata kepala sendiri sepasukan tentara dan sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang tidak bersenjata, maka carilah keselamatan. Sebagian kaumnya ada yang mematuhi lalu pada malam hari mereka berangkat (menyelamatkan diri) dengan tidak terburu-buru. Sebagian yang lain mendustakan hingga keesokan paginya mereka masih berada ditempat semula maka diserbulah mereka oleh pasukan tentara tadi lalu musnahkan dan dibantailah mereka. Itu adalah perumpamaan orang yang patuh kepadaku dan mengikuti ajaran yang aku bawa serta perumpamaan orang yang durhaka kepadaku dan mendustakan kebenaran yang aku bawa

274. Hadits riwayat Jundab Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Aku mendahului kalian berada di telaga

275. Hadits riwayat Sahal Radliyallahu 'anhu, ia berkata:
Aku pernah mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Aku mendahului kalian berada di telaga. Barang siapa yang sampai di sana tentu dia akan minum dan siapa yang telah minum niscaya tidak akan merasa dahaga selama-lamanya. Sungguh akan datang kepadaku kaum-kaum yang aku kenal dan mereka mengenal aku kemudian terdapat penghalang antara aku dan mereka

0 komentar: