Kitab Tentang Sumpah dan Nazar

BAB 1: SUMPAH DAN NAZAR
6622 Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda kepada saya, "Hai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, karena jika kamu diberi jabatan atas permintaanmu, maka kamu akan memikul beban yang berat, tetapi jika kamu diberi jabatan tanpa kau minta, maka kamu akan diberi pertolongan. Apabila kamu mengucapkan sumpah akan melaksanakan sesuatu, kemudian kamu menegtahui ssuatu yang lain yang lebih baik, maka bayarkan kaffarah untuk menebus pembatalan sumpahmu, lalu laksanakan sesuatu yang lain yang lebih baik tersebut".
6625 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Kita (umat Islam) adalah manusia terakhir di dunia tetapi paling terdepan pada hari kiamat". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam juga bersabda: "Demi Allah, orang yang bersikeras melaksanakan sumpahnya yang membuat keluarganya sengsara, dosanya di sisi Allah sungguh lebih besar daripada dia membayar kaffarah yang telah ditetapkan oleh Allah (untuk membatalkan sumpah yang menyengsarakan tersebut)".



BAB 2: BAGAIMANA SUMPAH NABI SAW.
6632 Diriwayatkan dari Abdullah bin Hisyam Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Kami pernah bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau memegang tangan Umar bin Al-Khattab. Umar berkata kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Ya Rasulullah, anda lebih aku cintai daripada segalanya, kecuali diriku". Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak! Demi Dzat Yang Menggenggam jiwaku! Imanmu belum sempurna hingga aku lebih kau cintai daripada dirimu sendiri". Maka Umar berkata kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Demi Allah, sekarang anda lebih aku cintai daripada diriku sendiri". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Hai Umar, sekarang kamu benar-benar beriman".
6638 Diriwayatkan dari Abu Dzarr Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya mendekati Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau bersabda di bawah naungan Ka'bah, "Merekalah orang-orang yang paling merugi". Saya berkata kepada diri saya sendiri, "Apa kesalahan saya? Apakah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendapati kesalahan pada diri saya?" Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam masih mengulangi kata-kata itu saya duduk di dekat beliau, saya tidak kuasa untuk diam dengan menahan kegelisahan, maka sayapun bertanya, "Ya Rasulullah, izinkan saya bertanya, "Mereka yang paling merugi itu siapa?" Rasululah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Orang-orang yang kaya harta, kecuali mereka yang begini dan begini (yang mempergunakan harta mereka di jalan Allah)".

BAB 3: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN MEREKA BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH, DENGAN SEKUAT-KUAT SUMPAH".
6656 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Setiap muslim yang tiga orang anaknya meninggal (sebelum usia baligh, kemudian dia bersabar untuk mengharap ridha Allah), maka dia tidak akan tersentuh oleh api neraka, kecuali jika dia melanggar sumpah".

BAB 4: MELANGGAR SUMPAH KARENA LUPA
6664 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah mengampuni umatku yang berniat jelek atau hatinya berkata jelek selama tidak diwujudkannya dalam perbuatan atau ucapan lisan".

BAB 5: NAZAR DALAM BINGKAI KEPATUHAN KEPAD ALLAH
6696 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Siapa yang bernazar untuk mematuhi Allah maka laksanakanlah, dan siapa yang bernazar untuk berbuat maksiat kepada Allah maka janganlah melaksanakannya".

BAB 6: ORANG YANG MENINGGAL SEBELUM MELAKSANAKAN NAZARNYA
6698 Diriwayatkan dari Sa'd bin Ubadah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia meminta fatwa kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menegnai nazar ibunya yang meninggal sebelum melaksanakan nazar tersebut. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memberikan fatwa agar Sa'd bin Ubadah melaksanakan nazar tersebut atas nama ibunya.

BAB 7: NAZAR UNTUK MELAKSANAKAN SESUATU YANG TIDAK DIMILIKI (TIDAK MAMPU DILAKSANAKAN) DAN NAZAR ---
6704 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkhotbah, beliau melihat seorang laki-laki berdiri, lalu beliau menanyakannya. Para sahabat menjawab, "Dia itu Abu Israil yang bernazar untuk berdiri tanpa duduk, tanpa berteduh dan tanpa berbicara, sambil berpuasa". Maka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Suruh dia berbicara, berteduh, dan duduk dengan menyempurnakan puasanya".

0 komentar: