Haji Mabrur

Oleh : Lalu Fahmi Husain

Rasulallah SAW bersabda, ''Tidak ada balasan bagi haji mabrur melainkan surga.'' (HR Imam Bukahri dan Muslim) Menurut Imam Nawawi dalam syarah Muslim, ''Haji mabrur ialah haji yang tidak dikotori dosa, atau haji yang diterima Allah SWT, yang tidak ada riya, tidak ada sum'ah, rafats (perkataan kotor) dan tidak fusuq.''
Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa ibadah haji yang dilakukan seseorang baru akan memperoleh predikat haji mabrur jika dilaksanakan dengan penuh keimanan dan keikhlasan disertai perilaku dan sikap yang baik selama melaksanakan prosesi ibadah haji. Bukan sebatas itu, tetapi perilaku dan sikap seorang haji dapat lebih baik dari sebelumnya sesudah melaksanakan ibadah haji.



Seorang haji mabrur akan berusaha tidak menjadi bagian dari masalah. Ia akan berusaha menjadi bagian yang dapat menyelesaikan masalah. Jangan hiasi rumah kita dengan pertengkaran dan kata-kata kotor. Bangunan seindah apa pun tidak nyaman oleh orang yang berkata kotor dan kasar. Alangkah baiknya apabila kita merenungi sabda Rasulullah SAW, ''Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam.'' (Al-Hadis) Predikat saleh harus diraih dan dijaga oleh orang yang sudah berhaji. Jika yang diperlihatkan perilaku sebaliknya, kemabrurannya diragukan. Mengingat banyaknya tersangka dalam berbagai kejahatan di negeri ini dari mereka yang berpredikat haji, perlu ditelisik apakah masalahnya ada pada jamaah haji. Apakah banyak hal dalam prosesi ritual ibadah haji yang dikerjakan secara tidak jujur.

Memang, kemabruran haji tidak ditentukan oleh penilaian masyarakat atau orang lain. Kemampuan berikhtiar untuk dapat maksimal mengikuti manasik haji secara baik akan menuntun ke arah haji mabrur. Karena itulah introspeksi diri bagi orang yang akan dan sudah melaksanakan ibadah haji menjadi kekuatan besar untuk menghindar dari perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan ijabah atas doa dari hati suci orang-orang yang berhaji.

Akhirnya, sebaik-baik seorang haji mabrur adalah yang mampu memberi teladan bagi keluarga dan masyarakatnya. Keteladanan merupakan kekuatan bagi orang yang bersungguh-sungguh menjadi tauladan.

Bekal menunaikan ibadah Haji,
Ikhlas krn Allah, Tawakal, Sabar

0 komentar: