Setan Menyusahkan Anak Adam dengan Mimpi Buruk

Dari Abu Said al-Khudri bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“jika diantara kamu sekalian bermimpi melihat sesuatu yang disenangi maka itu dari Allah Ta’ala, hendaklah memuji Allah atas itu dan hendaklah diceritakan. Dalam riwayat lain: janganlah bercerita kecuali kepada orang yang menyenanginya. Barang siapa yang melihat selain itu yang berupa mimpi buruk maka itu dari setan, hendaklah berlindung kepada Allah dari keburukannya dan janganlah menuturkan kepada orang lain karena hal itu tidak membahayakan”. (HR. Al-Bukhari)



Dari Abi Qatadah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“mimpi baik dari Allah dan mimpi buruk dari setan, barangsiapa yang melihat sesuatu yang tidak disenangi dalam mimpi, hendaklah meludah kesebelah kirinya 3 kali dan berlindung kepada Allah karena itu tidak membahayakan”. (Muttafaqun ‘alaih)(Ibid, hal.201)

Dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“jika diantara kamu sekalian mimpi melihat sesuatu yang dibenci, hendaklah meludah kesebelah kirinya 3 kali dan hendaklah berlindung kepada Allah dari setan 3 kali serta hendaklah merubah posisi tidurnya”. (HR. Muslim)(Ibid, hal.262)

Imam at-Tirmidzi berkata bahwa bila sekali ludahan bila sampai ke wajah setan maka akan menjadi bisul bernanah, begitu juga melempar jumrah sama saja melempar kepala setan dan tempatnya adalah persis pada zaman Nabi Adam kemudian setan penggoda Ibrahim khalilullah, sehingga sekarang menjadi sunnah. Tempat itu dilempari oleh setiap orang muslim yang berhaji. Maka waktu orang melempar maka kepala setan hancur hingga pecah berantakan. Perintah melempar dengan 7 batu karena kepala setan berada di lapis bumi yang 7 sementara badannya terbelenggu di sijjin. Itulah tempat penjara dia yaitu berada di lapisan bumi yang ke tujuh. Setiap lemparan yang jatuh ke bumi maka akan menembus lapisan bumi ke tujuh hingga sampai ke dasar bumi. Begitu juga ludahan yang disertai dengan berlindung kepada Allah maka bisa melenyapkan was-was setan laksana api yang menjilat ke wajahnya hingga membakar lalu menjadi bernanah”

0 komentar: