Setan Merintih dan Berteriak Pada Malam Baiat

9.1 Rintihan Setan

Imam Baqi bin Mikhlad menuturkan dalam tafisirnya bahwa iblis merintih 4 kali: merintih pada waktu dilaknat (Allah), waktu diturunkan ke bumi, waktu Rasulullah lahir dan waktu turun surat al-Fatihah.Ibnu Abbas berkata bahwa pada saat Rasulullah membuka kota Makkah, iblis merintih lalu bala tentaranya berkumpul, maka dia berkata: semenjak sekarang kalian telah putus harapan untuk mengembalikan umat Muhammad kepada kesyirikan, tetapi fitnahlah mereka lewat agama mereka dan sebarkan di kalangan mereka kebiasaan mertapi (mayat). (HR. ath-Thabrani)(ibid, hal.155)



Ibnu Abi Hatim berkata dalam tafsir firman Allah:“Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya (keadilan) Tuhannya.” (QS. Az-Zumar ayat 69)

Dari Ikrimah berkata: tatkala Rasulullah lahir, bumi bercahaya dan iblis berkata: pada malam ini ada bayi yang terlahir yang akan merusak perkaraku, bala tentaranya berkata kepadanya: bagaimana jika kami datang kepadanya dan kami buat gila, maka pada saat mereka mendekati Rasulullah, datanglah jibril lalu mereka ditendang jibril dan terlempar hingga jatuh di Aden.”(sungguh mulia orang yang beriman dan beramal shaleh diatas tauhid dan sunnah, dan engkau wahai iblis adalah makhluk yang sangat hina)

9.2 Teriakan setan pada waktu kaum Anshar berbaiat kepada Rasulullah

Ka’ab bin Malik berkata: Pada saat kami membaiat Rasulullah maka setan berteriak dengan suara yang keras dari atas bukit aqobah yang terdengar dari kejauhan.

9.3 Setan berteriak bahwa Rasulullah terbunuh diperang uhud

Ibnu Abbas berkata: Maka pada waktu Rasulullah merampas ghanimah dan para shahabat yang lain mengambil ghanimah orang-orang musyrikin, maka semua pasukan panah turun ke medan perang untuk mengambil ghanimah dan tatkala perang dinyatakan menang, tetapi karena keteledoran pasukan panah itu, maka pasukan berkuda kaum musyrikin masuk menerobos barisan shahabat hingga tujuh atau sembilan orang musyrikin terbunuh,.. dan setan berteriak dan berkata “Muhammad terbunuh” (benar-benar iblis pembohong). (HR. Ahmad)

0 komentar: