Yahudi Menggenggam Dunia (36)

Oleh : William G. Carr
Penterjemah : Musthalah Maufur MA

DUNIA MASA KINI
Kita telah melemparkan jejak langkah Konspirasi internasional dalam sejarah berabad-abad lamanya, sampai periode Perang Dunia II, yang lebih ganas daripada Perang Dunia I. Kita masih bisa menyaksikan reruntuhan puingpuing peninggalan perang tersebut. Atau minimal kita masih ingat kekacauan dan kehancuran yang ditimbulkan. Saksi hidup masih banyak jumlahnya.
Perang itu selayaknya menjadi pelajaran bagi umat manusia. Segala kemampuan perlu dihimpun untuk menghindari malapetaka yang timbul dari perang yang tidak perlu terulang lagi. Jalan terbaik adalah bersikap waspada terhadap setiap kekuatan setan, yang suka menimbulkan gejala kekacauan dunia dari balik layar. Setiap krisis perekonomian dan kekacauan yang timbul
perlu diwaspadai siapa biang keladinya. Terulangnya sejarah pahit perlu dicegah.



Sukar orang mengetahui ke mana dunia kita ini sedang berjalan. Kita hanya bisa membandingkan antara masa lalu dengan fenomena masa kini, dengan berpijak pada apa yang telah kita ketahui mengenai program-program besar yang dicanangkan oleh konferensi Malta tahun 1943, dan 1946 oleh tiga tokoh berpengaruh dunia, yaitu Churchill, Roosevelt dan Stalin. Peran Roosevelt kemudian digantikan oleh Truman. Tidak banyak pihak yang tahu tentang
hakikat yang berhubungan dengan kesepakatan tinggi tokoh tersebut, kecuali beberapa orang dalam kalangan atas saja, pihak umum sukar hendak mengetahui, kecuali hanya melihat indikatornya lewat peristiwa yang terjadi kemudian. Mereka merancang perjalanan yang sedang kita alami sekarang ini, sebagaimana pengakuan Stalin dan Truman atas berdirinya negara Zionis di tanah Palestina, sebelum negara lain mana pun memberikan pengakuannya.

Ketiga tokoh di atas sebenarnya bukan merupakan satu kesatuan. Stalin sendiri telah berbalik kepada pihak pemilik modal internasional sejak sebelum perang, dan memperkokoh kedudukan dengan langkah pembersihan terhadap lawan politiknya, terutama para tokoh Komunis senior. Berbaliknya Stalin karena ada tekanan berat dari para pemilik modal internasional, untuk bersama-sama menghadapi musuh, yaitu Nazisme golongan aristokrat militer rasialis Jerman.

0 komentar: