Gajah Zionis di Dalam Kamar

The David Icke Newsletter

Keyakinan politik Zionis punya telinga yang besar dan belalai yang panjang dan Saya kira saat ini adalah waktunya untuk menunjukkannya.
Zionis menciptakan gerak menjepit dalam pemikiran umat manusia dengan membajak sepenuhnya politik, perusahaan, perbankan dan kekuatan media dalam satu sisi dengan mengejutkan dan pada sisi lain dengan menggunakan rasa takut jika disebut sebagai 'anti-Semitik' jika Anda berani menyatakannya dengan jelas.
Mereka mampu melakukannya dengan mempersamakan persepsi masyarakat bahwa Zionisme=orang Yahudi. Itu tidak benar. Zionisme merupakan sebuah keyakinan politik yang diperkenalkan oleh Keluarga Rothschild - the House of Rothschild - untuk memajukan tujuan-tujuan keluarga Illuminati yang untuk sebagian besarnya dikendalikan oleh Keluarga Rothschild.



Ketika orang berpikir mengenai Zionisme mereka mengira itu adalah orang Yahudi. Ketika mereka berpikir mengenai Israel mereka mengira bahwa itu orang Yahudi. Hal tersebut dapat dipahami karena berhasilnya propaganda, namun hal itu secara sungguh-sungguh keliru dan memahami dengan cara menghubungkan kedua hal tersebut perlu diputuskan jika kita ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Zionisme artinya Rothschild sebagaimana Israel berarti juga Rothschild. Ketika kita melihat orang-orang Zionis dengan jumlah yang luar biasa banyaknya memegang posisi kunci di seluruh dunia, kita melihatnya tidak pada 'Yahudi yang memanipulasi', namun Zionis yang memanipulasi mewakili kepentingan dan permintaan Keluarga Rothschild.

Sejumlah signifikan orang Yahudi yang bukan Zionis dan bahkan mereka menentang keyakinan yang menjijikkan itu sementara banyak dari penghusung Zionis, mereka bukanlah orang Yahudi. Mereka termasuk Zionis Kristen serta Wakil Presiden Joe Biden yang menjelaskan bahwa dirinya seorang Zionis pada TV Israel dengan ungkapan 'I'am a Zionist'. jika Biden mengatakannya tanpa ragu-ragu dengan mengatakan bahwa Anda tidak harus seorang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis, bagaimana hal tersebut bisa dianggap sebagai suatu yang bersifat rasial daripada sebuah gerakan politik?. Mustahil. Hal tersebut hanya dibuat nampak seperti itu untuk memanipulasi persepsi masyarakat karena orang yang menentang Zionisme kemudian akan dianggap menentang orang Yahudi secara keseluruhan dan Anda adalah seorang 'rasis' sebagai kartu yang dapat dimainkan secara berulang-ulang

Alih-alih daripada melindungi dan memajukan kepentingan umum orang Yahudi bahkan seringkali membinasakan mereka serta menyebabkan jutaan orang dicap tidak adil disebabkan oleh perbuatan para elit Zionis. Dalam situs Jews Against Zionism salah satunya secara sepintas menyoroti bagaimana Zionisme Rothschild menjadikan sasaran orang-orang Yahudi yang sudah tinggal selama beberapa generasi di Palestina yang hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa Arab dengan damai dan harmonis.
'Orang-orang Yahudi religius yang mendasarkan atas kepercayaannya mereka secara jelas bertentangan dengan nasionalisme Zionis, dan mereka yang telah hidup secara damai dengan tetangganya bangsa Arab selama beberapa generasi, tidak mau diidentifikasikan dengan persoalan Zionis termasuk perjuangan keras mereka melawan bangsa-bangsa Arab.

Mereka meminta kepada PBB agar kota Jerusalem secara de facto ditetapkan sebagai kota internasional. Mereka memohon kepada korps diplomatik yang ditugaskan di kota Jerusalem -- tapi tanpa hasil. Karena itu mereka dihadapkan kepada pilihan apakah menjadi sebuah bagian dari Negara Zionis, yang secara diametrik bertentangan dengan kepentingan orang-orang Yahudi sebagai sebuah agama, atau melepaskan wilayah tersebut dimana para leluhur mereka merupakan orang Yahudi pertama yang telah bermukim di Jerusalem.

Mari kita jujur. Zionisme bersikap masa bodoh terhadap orang Yahudi. Bagi Keluarga Rothschild dan orang-orang Zionis gofer (suruhan) dan orang-orang jahat orang Yahudi secara keseluruhan hanyalah semata-mata merupakan binatang ternak yang dimanfaatkan serta disalah-gunakan sebagaimana diperlukan seperti kepada seluruh umat manusia di dunia.

Jejaring Keluarga Rothschild berada dibelakang Hitler dan kebangkitan Partai Nazi di wilayah jantung Keluarga Rothschild di Jerman dimana mereka dalam abad ke-18 di Frankfurt telah mengganti nama Bauer serta memulai dinastinya yang mengendalikan keuangan dunia.

Setelah perang berakhir Keluarga Rothschild memanfaatkan simpati publik untuk orang Yahudi yang dijadikan sasaran oleh Nazi yang memperalatnya untuk sebuah tanah air di Palestina. Hal ini diduga keras sebagai alasan didirikannya Zionisme, namun hal tersebut hanya merupakan salah satu bagiannya saja.

Sebagaimana Saya tunjukkan di dalam buku Saya, kampanye untuk menjatuhkan wilayah kekuasaan Rothschild di Palestina sudah dimulai sejak awal abad ke-19 dan mungkin jauh sebelumnya. Hal tersebut di dorong kuat oleh Deklarasi Balfour dalam tahun 1917 ketika Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour dalam sebuah surat yang menyatakan dukungan pemerintah Inggris untuk sebuah tanah air Yahudi di Palestina.
Surat ini dikirim oleh Balfour, seorang anggota lingkaran-dalam dari sebuah perkumpulan rahasia elit yang disebut the Round Table, kepada Baron (Walter) Rothschild sebagai penyandang dana the Round Table.

Dewasa ini, the Council on Foreign Relations, Trilateral Commission, Bilderberg Group, Royal Institute of International Affairs, dll yang merupakan agen Illuminati Rothschild bagian terdepan, masih melayani the Round Table yang mengatur dan mengkoordinasikan mereka dari belakang layar. Oleh karena itu mengapa anggota Zionis yang berada dalam pemerintahan selalu terkoneksi dengan orang-orang dalam organisasi-organisasi yang dikendalikan oleh Rothschild.

Keluarga Rothschild membiayai pemukim awal yang berasal dari Eropa untuk direlokasikan setelah selesai perang di Palestina, mereka juga mendanai serta mempersenjatai kelompok-kelompok teroris, seperti Irgun yang membombardir dan menteror dimana hal tersebut meratakan jalan berdirinya negara Israel pada tahun 1948, sebuah serangan yang memaksa 800,000 orang Palestina meninggalkan tanah kelahirannya.

Israel tidak lain dan tidak bukan hanyalah merupakan sebuah negara Rothschild, merekalah menyediakan dan membayar pembangunan gedung parlemen Israel, the Knesset serta Gedung Mahkamah Agung. Nama Rothschild dalam bahasa Inggris berarti Red-shield atau Tameng Merah dan nama tersebut berasal dari tameng merah simbol 'Bintang Daud' (bukan simbol Yahudi sebelum Rothschild menggunakannya) dimana simbol tersebut dipajang di rumah Rothschild di Frankfurt.

Bendera Israel saja menjelaskan kepada Anda siapa pemiliknya. Banyak alasan mengapa Rothschild beserta sekutu-sekutunya berkeinginan untuk membajak Palestina dan salah satu kebijakakan mereka adalah tetap memelihara keadaan di Timur Tengah kacau dan bergolak, di mana dari wilayah tersebut sebuah perang global secepatnya dapat dipicu dalam rangka mengantarkan kepada tujuan Illuminati dalam membangun pemerintahan diktator dunia.

Penciptaan negara Israel merupakan sebuah alat bukan tujuan dan Keluarga Rothschild akan sangat gembira mereka menentukan nasib orang-orang Yahudi bilamana sesuai dengan tujuan yang hendak mereka capai. Kendati demikian, mereka telah melakukan sebelumnya.

Jumlah terbesar kedua penduduk Zionis di dunia adalah di Amerika Serikat yang dengan demikian baik Amerika Serikat maupun Israel keduanya dikendalikan oleh jejaring Keluarga Rothschild dan tidaklah sulit untuk dipahami mengapa wilayah kecil di Timur Tengah tersebut menerima sepertiga dari seluruh jumlah bantuan luar negeri Amerika Serikat.

Kira-kira sejumlah $3 milyar setiap tahunnya diberikan ke Negara Rothschild sebagai hasil sebuah keputusan oleh administrasi Amerika dimana yang selalu menguasai pemerintahan, jika tidak 'Republik' atau 'Demokrat', yang dikendalikan oleh Keluarga Rothschild. Jejaring yang satu menyerahkan uang kepada jejaring lainnya.
Hal ini menjelaskan mengapa Amerika Serikat tidak pernah membicarakan mengenai persediaan gudang senjata nuklir yang dimiliki oleh negara yang paling suka memicu perang. Israel menolak untuk mendiskusikannya dan kebijaksanaan Amerika baru-baru ini ditegaskan kembali oleh Obama, tidak akan pernah menanyakan atau mempersoalkan masalah nuklir Israel.

Dua administrasi Amerika Serikat sebelumnya merupakan testament dari pada perluasan wilayah Zionis (Rothschild) dalam mengontrol Amerika, demikian juga dengan politik luar negerinya, tidak terkecuali mengenai Iraq, mantan wilayah Sumer dan Babilonia, yang menurut sebagian orang secara kebetulan merupakan bagian dari 'Israel Raya' dimana Zionis berupaya memperolehnya.

Pemerintahan Bush tidak lain merupakan boneka Unyil - the glove-puppet dari apa yang disebut dengan neo-cons, atau neo-konservatif, yang kebenarannya hanya terdapat dalam filsafat pemikirannya saja mewakili kepentingan Zionisme. Orang-orang penting kabal neocon yang dikendalikan Keluarga Rothschild mereka adalah Richard Perle (Zionist), Paul Wolfowitz (Zionist), Dov Zakheim (Zionist), Douglas Feith (Zionist), John Bolton (Zionist), Lewis Libby (Zionist), dan banyak lagi. Orang-orang inilah yang mendalangi invasi ke Afghanistan dan Iraq atas nama Keluarga Rothschild.

Kebijaksanaan ekonomi didikte dalam masa pemerintahan Reagan-Bush, ayahnya Bush, Clinton serta terlebih lagi pada masa George W. Bush oleh Alan Greenspan (Zionis), Direktur 'bank sentral' Amerika Serikat yang dimiliki secara privat, yaitu the Federal Reserve. Kepemilikannya secara privat oleh Keluarga Rothschild melalui jejaring organisasi dan orang-orang kepercayaannya.
Greenspan memperkenalkan kebijaksanaan deregulasi yang kemudian memuncak, sebagaimana yang dirancang, bebas dari semua kegilaan dari keserakahan bank serta pasar uang secara umum yang menghantarkan kepada crash pada akhir minggu kepresidenan Bush. Greenspan mengundurkan diri dari the Fed sebelum akibat dari permainan rencana jangka panjangnya meledak yang menyebabkan kerugian dalam sektor perumahan, kehilangan pekerjaan dan tabungan. Ia digantikan oleh Bernard Beranke (Zionist).

Greenspan begitu entusias mendukung deregulasinya dengan memanfaatkan masa jabatan sebagai Menteri Keuangan secara berturut-turut dalam masa pemerintahan Clinton, Robert E. Rubin (Zionist) dan Larry Summers (Zionist), dan juga oleh Presiden the Federal Reserve Bank of New York, yang paling berkuasa di lingkungan kabal Fed, Timothy Geithner (Zionist).

Ketika Mr. Fake Change memenangkan kursi kepresidenan ditengah-tengah menyatunya krisis finansial disebabkan oleh semua yang disebutkan di atas, serta yang lainnya, ia mencalonkan Geithner sebagai Menteri Keuangannya dan Summer sebagai Depala Dewan Ekonomi Gedung Putih. Keduanya merupakan anak didik - protégés - Robert Rubin yang mengundurkan diri dari kelompok Citigroup lebih awal pada tahun ini dalam perannya memberikan 'advis' yang mendekati kegagalan.

Direktur Anggaran Belanja Obama adalah Peter Orszag (Zionist) yang mengepalai perusahaan yang memberikan saran kepada Icelandic Central Bank yang kemudian menjadi pembuka crash sistem finansial Islandia. Hal tersebut kemudian menghantarkan Islandia masuk lebih cepat ke dalam Uni Eropa yang diciptakan Rothschild untuk 'menyelamatkan' perekonomiannya. Orszag juga memberikan nasihat kepada Menteri Keuangan Rusia ketika aset dan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah menyampaikannya kepada oligarki Zionis, termasuk Roman Abramovich yang terkenal di Inggris sebagai pemilik Klub Sepak Bola Chelsea.

Tambahan untuk semua ini faktanya bahwa Bank Dunia dikepalai oleh Robert Zoellick (Zionist), yang menggantikan Paul Wolfowitz (Zionist), dan termasuk Dana Moneter Internasional atau IMF dijalankan oleh Dominique Strauss-Kahn (Zionist).
Siapapun yang masih meragukan bahwa Keluarga Rothschild yang mengendalikan keuangan global dimana hal tersebut tempat bergantungnya kehidupan dan pilihan sebenarnya setiap laki-laki, wanita dan anak di atas bumi ini?

Kendali Keluarga Rothschild kepada Obama berada pada inti Gedung Putih dalam wujud Kepala Staf Rahm Emanuel (Zionist) dan Kepala Penasihat Gedung Putih David Axelrod (Zionist). Emanuel sebelumnya bertugas pada Angkatan Bersenjata Israel dan ayahnya seorang mata-mata kelompok teroris Rothschild, Irgun yang membombardir Palestina yang kemudian melahirkan Negara Israel. Termasuk pemboman the King David Hotel di Jerusalem dalam tahun 1946 yang membunuh 91 orang.

Rahm Emanuel juga bekerja rapat dengan Robert E. Rubin (Zionist) sewaktu pemerintahan Clinton dalam memaksakan NAFTA, the North American Free Trade Agreement, yang dirancang sejak awal sebagai batu loncatan membentuk satu Amerika Utara, dan pada akhirnya menjadi sebuah Uni Amerika, yang segaris dengan EU. Dunia Zionis memang sempit.

David Axelrod menjalankan kampanye pemilihan Obama dan sekarang mengawasi setiap kata-katanya seperti budak yang membaca dari layar teleprompter. Tidak mungkin Obama mengatakan bahwa ia mengurus Zionis, jangan katakan atau memberi kesempatan kepadanya untuk bicara.

Mereka juga memastikan bahwa kebijaksanaan Amerika Serikat atas Iran dan Teluk Persia dikepalai oleh Dennis Ross (Zionist) yang telah bekerja untuk kepentingan Israel dalam administrasi Amerika secara berturut-turut. Tidak akan ada cigarette paper dibelakang layar antara dia dengan trio tirani, Netanyahu, Lieberman, Barak, perdana menteri, menteri luar negeri dan menteri pertahanan Israel. Dengan kata lain para kaki-tangan Rothschild.

Zionist Mandelson bekerja untuk piramid.
Tokoh paling berpengaruh sejauh ini dalam pemerintahan Inggris dewasa ini adalah Peter Mandelson (Zionist) yang terus mengumpulkan hak dan kekuasaan dari Perdana Menteri Gordon Brown yang terkepung. Mandelson adalah seorang mata-mata Keluarga Rothschild dan seringkali menerima keramah-tamahan teman dan rekan dekatnya, Nathaniel Rothschild. Dalam minggu ini ia memutuskan Inggris bergabung dengan satu mata uang Eropa (Keluarga Rothschild) .

Sementara itu Gordon Brown yang nasibnya sial dan putus asa melaksanakan pesanan dengan menunjuk Ivan Lewis (Zionist) menjadi seorang menteri negara untuk urusan, tunggu sebentar ... Kebijaksanaan Inggris di Timur Tengah. Lewis, wakil-ketua the Labour Friends Israel, seorang yang blak-blakan pendukung pembantaian Israel atas warga Palestina yang tidak berdosa di Gaza dalam tahun ini. Lewis mengatakan mengenai pekerjaan barunya:
"Tanggungjawab Saya dalam proses perdamaian Timur Tengah yang terutama sekali adalah tajam (poignant). Saya tidak pernah menyembunyikan kebanggaan Saya sebagai Yahudi atau dukungan Saya untuk Negara Israel.
Kesempatan apa yang dimiliki oleh bangsa Palestina dalam kewajaran dan keadilan? Tidak ada sama sekali.

Di Perancis, sebagaimana Saya menyatakan pada minggu lalu, Presiden Sarkozy (Zionist) adalah seorang aset lama Mossad, pelaksanaan agen Keluarga Rothschild penyamarannya seperti agen intelijen Israel. Mossad melaksanakan serangan teror serta kengerian di seluruh dunia karena mewakili agenda global Keluarga Rothschild dan bukan rakyat Israel.

Perhatikan juga Zionis (Rothschild) yang mengontrol dunia hiburan dan industri media dalam bentuk keterwakilannya seperti oleh Presiden Fox News , Peter Chernin (Zionist); Paramount Pictures Chairman Brad Grey (Zionist); Walt Disney CEO Robert Igor (Zionist); Sony Pictures Chairman Michael Lynton (Zionist); Warner Brothers Chairman Barry Meyer (Zionist); CBS CEO Leslie Moonves (Zionist); MGM Chairman Harry Sloan (Zionist); and NBC/Universal Studios CEO Jeff Zucker (Zionist).

Keluarga Rothschild mengontrol Amerika
Kolumnis The Los Angeles Times Joel Stein (Zionist) menulis sebuah artikel menyatakan bahwa bangsa Amerika yang tidak berpikir bahwa Yahudi (Zionis) mengendalikan Hollywood mereka jelas ‘dungu' . Stein melanjutkan:
'Yahudi begitu dominan. Saya harus memeriksa usaha dengan memperkenalkan enam orang Goyim yang berkedudukan tinggi dalam usaha hiburan. Namun lihat dan perhatikanlah, bahkan salah seorang dari keenam Goyim tersebut yaitu Presiden AMC, Charles Collier ternyata seorang Yahudi! ... Sebagai seorang Yahudi yang bangga, ia mengatakan Saya ingin Amerika mengetahui kecakapan kita. Ya, bahwa kita mengontrol Hollywood.'
Dan tidak hanya Hollywood. Shahar Ilan, seorang editor fitur harian koran terkemuka Israel, Ha'aretz, menulis: "Yahudi Mengontrol media orang Amerika. Hal ini begitu jelas, dan mengakui sebaliknya bahwa hal tersebut merupakan sebuah penistaan atas pengetahuan yang berlaku umum'. Zionis sungguh besar pengaruhnya atas media berita seperti Rupert Murdoch (Zionist) dengan TV-nya yang luas serta kerajaan korannya, dan keluarga Sulzberger (Zionists) pemilik The New York Times. Daftar orang Yahudi di TV, radio, koran dan Internet sangat besar jumlahnya.

Ketika Anda melihat jumlah orang-orang Zionis pada posisi kunci kekuasaan dan kontrol dalam dunia politik, perbankan, perusahaan, media berita, Hollywood dst, kita berpikir bijaksana, ketika mengetahui ternyata orang Yahudi yang hanya berjumlah 1.7% dari keseluruhan jumlah penduduk Amerika padahal banyak dari antara mereka tidak ingin menjadi Zionis.

Apa yang jadinya jika situasi yang sama terjadi pada orang-orang Arab atau Cina atau bahkan orang Amerika hitam?. Akan terjadi huru-hara dan banyak pertanyaan diajukan mengenai bagaimana sebuah kelompok memiliki begitu banyak pengaruh terhadap kehidupan seluruh bangsa, tentu saja terhadap banyak bangsa. Dan Saya menekankan lagi bahwa pada akhirnya, sistem kontrol ini mendorong ke arah Keluarga Rothschild dan laba-laba yang mereka mainkan perannya di pusat jaringan.

Keluarga Rothschild mendirikan B'nai B'rith dalam tahun 1843 dalam rangka mencegah terbongkarnya jejaring Zionis. B'nai B'rith merupakan bagian daripada the Scottish Rite of Freemasonry dan beroperasi di seluruh dunia untuk mencap sikap 'anti-semitik' kepada siapa saja yang mengungkapkan operasi Keluarga Rothschild.
Dalam tahun 1913 B'nai B'rith meluncurkan sebuah organisasi yang tujuan targetnya adalah memfitnah para peneliti, namun sesungguhnya kepada setiap orang yang mempertanyakan, yang melontarkan kritik atau mengungkapkan Israel dan yang selalu mengumpulkan informasi mengenai pengaruh Zionis di seluruh dunia. Dengan ironi yang khas mereka menyebutnya the Anti-Defamation League, lebih dikenal dengan singkatan ADL, serta mengklaim bahwa keberadaannya dalam rangka melindungi orang Yahudi. Sebagaimana dikatakan oleh Plato: "'This and no other is the root from which a tyrant springs; when he first appears he is a protector'.

Sesungguhnya ADL adalah merupakan sub-agen pusat operasi rahasia Israel (Rothschild) , Mossad, yang menurut mantan agennya motto Mossad berbunyi: ' 'By way of deception, thou shalt do war'. ADL berada dibalik pengenalan 'hate laws' yang bertujuan untuk membungkam yang tidak sepakat melawan Zionisme atau Israel. Akademisi Yahudi, Noam Chomsky mengatakan dalam bukunya berjudul Necessary Illusions bahwa :
"Peran awal ADL hampir ditinggalkan sebagai sebuah organisasi hak-hak sipil, menjadi "sebuah pilar penting" propaganda Israel di Amerika Serikat, sebagaimana press Israel biasanya menggambarkannya, terlibat dalam pengamat-amatan, daftar hitam, menyebarkan kompilasi catatan gaya FBI kepada pengikutnya untuk tujuan memfitnah, respon kemarahan masyarakat dengan melontarkan kritik terhadap tindakan-tindakan Israel, dan sebagainya.

Upaya-upaya ini ditopang oleh tuduhan tak langsung dari anti-Semitisme atau langsung menuduh, dimaksudkan untuk membelokkan atau meruntuhkan perlawanan terhadap kebijaksanaan Israel, termasuk penolakan Israel dengan dukungan Amerika Serikat melangkah ke arah sebuah penyelesaian politik yang bersifat umum."
Rabi Orang Amerika, Michael Lerner, setuju:

'The ADL lost most of it credibility in my eyes as a civil rights organization when it began to identify criticisms of Israel with anti-Semitism, still more when it failed to defend me when I was
receiving threats to my life from right-wing Jewish groups because of my critique of Israeli policy toward Palestinians (it said that these were not threats that came from my being Jewish, so therefore they were not within their area of concern).'
"Dalam pandangan Saya ADL hampir kehilangan semua kredibilitasnya sebagai sebuah organisasi hak-hak sipil ketika kegiatannya mulai mengidentifikasi kecaman terhadap Israel dengan anti-Semitisme, terlebih lagi ketika gagal membela Saya saat menerima ancaman mengenai hidup Saya yang datang dari kelompok Yahudi sayap-kanan sebagai akibat kritik Saya terhadap kebijaksanaan Israel atas Palestina ( dikatakannya bahwa hal tersebut bukan ancaman karena Saya seorang Yahudi, jadi dengan demikian tidak berada dalam wilayah perhatian mereka)
Pertama-tama, ADL tidak pernah merupakan sebuah organisasi hak-hak sipil. Maksud dan tujuannya adalah menyingkirkan mereka yang menentang politik Zionisme.
Kedua, keberadaannya di sana tidak untuk membela siapapun, baik Yahudi atau bukan. Kehadiran sebenarnya mewakili kepentingan yang sangat mengerikan dari Keluarga Rothschild danIlluminati yang lebih luas.

Adalah sangat penting bagi orang-orang untuk menyadari latar belakang mengenai Zionisme karena dewasa ini pada dasarnya mereka tidak terlawan dan telah melampaui batas, karena kurangnya kesadaran serta ketakutan dicap sebagai 'rasis'.
Baiklah, Saya tidak terlalu peduli apa yang orang-orang katakan mengenai diri Saya sehubungan dengan hal ini atau yang lainnya. Saya ingin membeberkan kebenaran, dengan tidak ada maksud untuk memperoleh ketenaran.

Silahkan sebarkan informasi ini seefektif mungkin dan membawanya keluar dari bayang-bayang kegelapan menjadi perhatian masyarakat seluruh dunia. Kita harus menolak diintimidasi untuk bungkam terhadap masalah ini.

Martin Luther King mengatakan: '... kita harus meluruskan tulang punggung kita dan bekerja untuk kemerdekaan kita. Seorang manusia tidak dapat menunggangi Anda kecuali tulang punggung Anda bengkok."
Sudah saatnya kita untuk berdiri tegak dalam setiap rasa.

Diterjemahkan oleh: akhirzaman.info
Original source: http://www.rense.com/

0 komentar: