Isteri

Oleh : Muhammad Husain Haekal


Sementara peristiwa-peristiwa dalam dua bagian di atas ituterjadi, Muhammad kawin dengan Zainab bt. Khuzaima, kemudiankawin dengan Umm Salama bt. Abi Umayya bin'l-Mughira,selanjutnya kawin lagi dengan Zainab bt. Jahsy setelahdicerai oleh Zaid b. Haritha. Zaid inilah yang telahdiangkat sebagai anak oleh Muhammad setelah dibebaskansebagai budak sejak ia dibelikan oleh Yasar untuk Khadijah.Di sinilah kaum Orientalis dan misi-misi penginjil itukemudian berteriak keras-keras: Lihat! Muhammad sudahberubah. Tadinya, ketika ia masih di Mekah sebagai pengajaryang hidup sederhana, yang dapat menahan diri danmengajarkan tauhid, sangat menjauhi nafsu hidup duniawi,sekarang ia sudah menjadi orang yang diburu syahwat, airliurnya mengalir bila melihat wanita. Tidak cukup tiga orangisteri saja dalam rumah, bahkan ia kawin lagi dengan tigaorang wanita seperti yang disebutkan di atas. Sesudah itumengawini tiga orang wanita lagi, selain Raihana. Tidakcukup kawin dengan wanita-wanita yang tidak bersuami, bahkania jatuh cinta kepada Zainab bt. Jahsy yang masih terikatsebagai isteri Zaid b. Haritha bekas budaknya. Soalnya tidaklain karena ia pernah singgah di rumah Zaid ketika ia sedangtidak ada di tempat itu, lalu ia disambut oleh Zainab.Tatkala itu ia sedang mengenakan pakaian yang memperlihatkankecantikannya, dan kecantikan ini sangat mempengaruhihatinya. Waktu itu ia berkata "Maha suci Ia yang telah dapatmembalikkan hati manusia!" Kata-kata ini diulanginya lagiketika ia meninggalkan tempat itu. Zainab mendengarkata-kata itu dan ia melihat api cinta itu bersinar darimatanya. Zainab merasa bangga terhadap dirinya dan apa yangdidengarnya itu diberitahukannya kepada Zaid. Langsung waktuitu juga Zaid menemui Nabi dan mengatakan bahwa ia bersediamenceraikannya.



Lalu kata Nabi kepadanya: "Jaga baik-baik isterimu, jangan diceraikan. Hendaklahengkau takut kepada Allah." Tetapi pergaulan Zainab dengan Zaid sudah tidak baik iagi.Kemudian ia dicerai. Muhammad menahan diri tidak segeramengawininya sekalipun hatinya gelisah. Ketika itu firmanTuhan datang: "Ingat, tatkala engkau berkata kepada orang yang telahdiberi karunia oleh Allah dan engkau pun telah pula berbudikepadanya: Jagalah baik-baik isterimu. Hendaklah engkautakut kepada Allah. Dan engkau menyembunyikan sesuatu didalam hatimu apa yang oleh Tuhan sudah diterangkan. Engkautakut kepada manusia, padahal seharusnya Allah yang lebihpatut kautakuti. Maka setelah Zaid meluluskan kehendakwanita itu, Kami kawinkan dia dengan engkau, supaya kelaktidak menjadi alangan bagi orang-orang beriman kawin dengan(bekas) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, bilamanakehendak mereka (wanita-wanita) itu sudah diluluskan.Perintah Allah itu mesti dilaksanakan." (Qur'an, 33:37)

Ketika itulah wanita itu dikawininya. Dengan perkawinan inisemarak cinta berahi dan api asmaranya yang menyala-nyaladapat dipadamkan. Nabi apa itu!? Bagaimana ia membenarkanhal itu buat dirinya sedang buat orang lain tidak?!Bagaimana ia tidak tunduk kepada undang-undang yang katanyaditurunkan Tuhan kepadanya?! Bagaimana pula "harem" inidiciptakan, yang mengingatkan orang pada raja-raja yanghidup mewah-mewah, bukan pada para nabi yang saleh danmemperbaiki kehidupan umat?! Selanjutnya bagaimana pula iamenyerah kepada kekuasaan cinta dalam hubungannya denganZainab sehingga ia menghubungi Zaid bekas budaknya supayamenceraikannya, kemudian ia tampil mengawininya! Hal semacamini pada zaman jahiliah dilarang, tapi nabinya orang Islamini membolehkan, karena mau menuruti kehendak nafsunya, maumemenuhi dorongan cintanya.

Bilamana kaum Orientalis dan para misi penginjil bicaramengenai masalah ini dalam sejarah Muhammad, maka merekamembiarkan khayal mereka itu bebas tak terkendalikan lagi;sehingga ada diantara mereka itu yang menggambarkan Zainab -ketika terlihat oleh Nabi - dalam keadaan setengah telanjangatau hampir telanjang, dengan rambutnya yang hitam panjanglepas terurai sampai menjamah tubuhnya yang lembut gemulai,yang akan dapat menterjemahkan segala arti cinta berahi.Yang lain lagi menyebutkan, bahwa ketika ia membuka pinturumah Zaid, angin menghembus menguakkan tabir kamar Zainab.Ketika itu ia sedang telentang di tempat tidur denganmengenakan baju tidur. Pemandangan ini sangat menggetarkanjantung laki-laki yang gila perempuan dengan kecantikannyaitu. Ia menyembunyikan perasaan hatinya meskipun sebenarnyaia tidak dapat tahan lama demikian! Gambaran yang diciptakan oleh khayal demikian itu banyaksekali. Akan kita jumpai ini dalam karya-karya Muir,Dermenghem, Washington Irving, Lammens dan yang lain, baikmereka ini para Orientalis atau misi-misi penginjil. Danyang sungguh disayangkan lagi karena dalam membuatcerita-cerita itu, semua mereka memang mengambil sumbernyadari kitab-kitab sejarah Nabi dan tidak sedikit pula darihadis.

Kemudian dengan apa yang mereka gambarkan itu, merekamembangun istana-istana gading dari khayal mereka sendiritentang Muhammad serta hubungannya dengan wanita. Alasanmereka ialah karena isterinya banyak, yang sampai sembilanorang menurut pendapat yang lebih tepat, atau lebih dari itumenurut sumber-sumber lain. Sebenarnya dapat saja kita membantah semua kata-kata merekaitu dengan ucapan: Anggaplah semua itu benar, tetapi denganitu apa pula kiranya yang akan dapat mendiskreditkankebesaran Muhammad atau kenabian dan kerasulannya.Undang-undang yang biasanya berlaku pada umum, tidak mempanterhadap orang-orang besar, lebih-lebih terhadap para rasuldan nabi. Bukankah ketika Musa a.s. melihat perselisihan duaorang, yang seorang dari golongannya sendiri, dan yangseorang lagi dari pihak musuhnya, ditinjunya orang yang daripihak musuh itu hingga menemui ajalnya, padahal pembunuhandemikian itu dilarang, baik dalam perang atau pun setengahperang? Ini berarti melanggar undang-undang. Jadi Musa tidaktunduk kepada undang-undang, tapi juga tidak berarti inidapat mendiskreditkan kenabian atau kerasulannya, bahkanmengurangi kebesarannyapun juga tidak.

Dan dalam hal Isa,dalam menyalahi undang-undang lebih besar lagi dari masalahMuhammad, dari para nabi dan para rasul semuanya. Dansoalnya tidak hanya terbatas pada besarnya kekuatan dankeinginan saja, bahkan kelahiran dan kehidupannya pun sudahmelanggar undang-undang dan kodrat alam. Di hadapan ibunyamalaikat muncul sebagai manusia yang sempurna, yang akanmengantarkan seorang anak yang suci bersih kepadanya. Wanitaitu keheranan, sambil berkata: "Bagaimana aku akan berolehseorang putera, padahal aku belum disentuh seorang manusia,juga aku bukan seorang pelacur." Malaikat berkata, bahwaTuhan menghendaki supaya ia menjadi pertanda bagi umatmanusia. Setelah terasa sakit hendak melahirkan, ia berkata: "Aduhai,coba sebelum ini aku mati saja, maka aku akan hilangdilupakan orang." Lalu datang suara memanggilnya dari bawah:"Jangan berdukacita, Tuhan telah mengalirkan sebatang anaksungai di bawahmu." Dibawanya anak itu kepada keluarganya.Mereka pun berkata: "Maryam, engkau datang membawa masalahbesar. Dalam buaiannya itu (usia semuda itu) Isa berkatakepada mereka: "Aku adalah hamba Allah É" dan seterusnya. Betapapun orang-orang Yahudi menolak semua ini, dan olehmereka Isa dinasabkan kepada Yusuf an-Najjar (Yusuf anakHeli), sebagian sarjana semacam Renan sampai sekarang punmemang menganggapnya demikian. Kebesaran Isa, kenabiannyadan kerasulannya serta penyimpangannya dari hukum dan kodratalam adalah suatu pertanda mujizat Tuhan kepadanya.

Tapianehnya, misi-misi penginjil Kristen itu minta orang supayapercaya kepada hal-hal yang di luar hukum alam mengenai diriYesus, sementara mengenai diri Muhammad mereka sudahmenjatuhkan hukuman sendiri. Padahal apa yang dilakukannyatidak seberapa dan tidak lebih karena Muhammad memangterlalu tinggi untuk dapat tunduk kepada undang-undangmasyarakat yang berlaku terhadap setiap orang besar,terhadap raja-raja, kepala-kepala negara yang pada umumnyasudah didahului oleh undang-undang dasar sehingga membuatmereka tak dapat diganggu-gugat. Sebenarnya dapat saja kita membantah semua kata-kata merekaitu dengan jawaban yang sudah tentu akan menjatuhkan semuaargumen misi-misi penginjil dan orang-orang Orientalis yangjuga mau ikut cara-cara mereka itu. Tetapi dalam hal inikita lalu memperkosa sejarah dan memperkosa kebesaranMuhammad dan kerasulannya. Dia bukanlah orang seperti yangmereka gambarkan: orang yang pikirannya dipengaruhi olehhawa nafsu. Tak ada isterinya itu yang dikawininya hanyakarena ia terdorong oleh syahwat atau nafsu berahi saja.Kalaupun ada beberapa penulis Muslim pada zaman-zamantertentu dengan sesuka hati berkata demikian danmengemukakan alasan itu kepada lawan-lawan Islam dengan niatbaik, soalnya ialah karena tradisi yang berlaku telahmembawa mereka kepada pengertian materi. Mereka inginmenggambarkan Muhammad itu besar dalam segalanya, juga besardalam kehidupan hawa nafsu.

Sudah tentu ini suatupenggambaran yang salah sama sekali. Sejarah hidup Muhammadsama sekali tak dapat menerima ini, dan seluruh hiduppribadinya pun dengan sendirinya sudah menolak. Ia kawin dengan Khadijah dalam usia duapuluh tiga tahun,usia muda-remaja, dengan perawakan yang indah dan paras mukayang begitu tampan, gagah dan tegap. Namun sungguhpun begituKhadijah adalah tetap isteri satu-satunya, selama duapuluhdelapan tahun, sampai melampaui usia limapuluhan. Padahalmasalah poligami ialah masalah yang umum sekali di kalanganmasyarakat Arab waktu itu. Di samping itu Muhammad pun bebaskawin dengan Khadijah atau dengan yang lain, dalam hal iadengan isterinya tidak beroleh anak laki-laki yang hidup,sedang anak perempuan pada waktu itu dikubur hidup-hidup danyang dapat dianggap sebagai keturunan pengganti hanyalahanak laki-laki.

Muhammad hidup hanya dengan Khadijah selama tujuh belastahun sebelum kerasulannya dan sebelas tahun sesudah itu;dan dalam pada itu pun sama sekali tak terlintas dalampikirannya ia ingin kawin lagi dengan wanita lain. Baik padamasa Khadijah masih hidup, atau pun pada waktu ia belumkawin dengan Khadijah, belum pernah terdengar bahwa iatermasuk orang yang mudah tergoda oleh kecantikanwanita-wanita yang pada waktu itu justeru wanita-wanitabelum tertutup. Bahkan mereka itu suka memamerkan diri danmemamerkan segala macam perhiasan, yang kemudian dilarangoleh Islam. Sudah tentu tidak wajar sekali apabila akan kitalihat, sesudah lampau limapuluh tahun, mendadak sontak iaberubah demikian rupa sehingga begitu ia melihat Zainab bintJahsy - padahal waktu itu isterinya sudah lima orangdiantaranya Aisyah yang selalu dicintainya - tiba-tiba iatertarik sampai ia hanyut siang-malam memikirkannya. Jugatidak wajar sekali apabila kita lihat, sesudah lampaulimapuluh tahun usianya, yang selama lima tahun sudahberisterikan lebih dari tujuh orang, dan dalam tujuh tahunsembilan orang isteri. Semuanya itu, motifnya hanya karenadia terdorong oleh nafsu kepada wanita, sehingga adabeberapa penulis Muslim - dan juga penulis-penulis Baratmengikuti jejaknya - melukiskannya sedemikian rupa, demikianmerendahkan yang bagi seorang materialis sekalipun sudahtidak layak, apalagi buat orang besar, yang ajarannya dapatmengubah dunia dan mengubah jalannya roda sejarah, dan masihselalu akan mengubah dunia sekali lagi, dan akan mengubahjalannya roda sejarah sekali lagi. Apabila ini suatu hal yang aneh dan tidak wajar, maka akanjadi aneh juga kita melihat bahwa perkawinan Muhammad denganKhadijah telah memberikan keturunan, laki-laki danperempuan, sampai sebelum ia mencapai usia limapuluh tahun,dan bahwa Maria melahirkan Ibrahim sesudah Muhammad berusiaenampuluh tahun dan hanya dari yang dua orang ini sajalahyang membawa keturunan. Padahal isteri-isteri itu ada yangdalam usia muda, yang akan dapat juga hamil dan melahirkan,baik dari pihak suami atau pihak isteri, dan ada yang sudahcukup usia, sudah lebih dari tigapuluh tahun umurnya, dansebelum itu pun pernah pula punya anak. Bagaimana pulagejala aneh dalam hidup Nabi ini ditafsirkan, suatu gejalayang tidak tunduk kepada undang-undang yang biasa, yangsekaligus terhadap kesembilan wanita itu?! Sebagai manusia,sudah tentu jiwa Muhammad cenderung sekali ingin berolehseorang putera, sekalipun - dalam kedudukannya sebagai nabidan rasul - dari segi rohani ia sudah menjadi bapa seluruhumat Muslimin. Kemudian peristiwa-peristiwa sejarah serta logikanya jugamenjadi saksi yang jujur mendustakan cerita misi-misipenginjil dan para Orientalis itu sehubungan dengan poligamiNabi. Seperti kita sebutkan tadi, selama 28 tahun ia hanyaberisterikan Khadijah seorang, tiada yang lain. SetelahKhadijah wafat, ia kawin dengan Sauda bint Zam'a, jandaSakran b. 'Amr b. 'Abd Syams. Tidak ada suatu sumber yangmenyebutkan, bahwa Sauda adalah seorang wanita yang cantik,atau berharta atau mempunyai kedudukan yang akan memberipengaruh karena hasrat duniawi dalam perkawinannya itu.Melainkan soalnya ialah, Sauda adalah isteri orang yangtermasuk mula-mula dalam lslam, termasuk orang-orang yangdalam membela agama, turut memikul pelbagai macampenderitaan, turut berhijrah ke Abisinia setelah dianjurkanNabi hijrah ke seberang lautan itu. Sauda juga sudah Islamdan ikut hijrah bersama-sama, ia juga turut sengsara, turutmenderita. Kalau sesudah itu Muhammad kemudian mengawininyauntuk memberikan perlindungan hidup dan untuk memberikantempat setarap dengan Umm'l-Mu'minin, maka hal ini patutsekali dipuji dan patut mendapat penghargaan yang tinggi. Adapun Aisyah dan Hafsha adalah puteri-puteri dua orangpembantu dekatnya, Abu Bakr dan Umar. Segi inilah yangmembuat Muhammad mengikatkan diri dengan kedua orang itudengan ikatan semenda perkawinan dengan puteri-puterimereka. Sama juga halnya ia mengikatkan diri dengan Usmandan Ali dengan jalan mengawinkan kedua puterinya kepadamereka. Kalaupun benar kata orang mengenai Aisyah sertakecintaan Muhammad kepadanya itu, maka cinta itu timbulsesudah perkawinan, bukan ketika kawin. Gadis itudipinangnya kepada orangtuanya tatkala ia berusia sembilantahun dan dibiarkannya dua tahun sebelum perkawinandilangsungkan. Logika tidak akan menerima kiranya, bahwa diasudah mencintainya dalam usia yang masih begitu kecil. Halini diperkuat lagi oleh perkawinannya dengan Hafsha bt. Umaryang juga bukan karena dorongan cinta berahi, dengan ayahnyasendiri sebagai saksi. "Sungguh," kata Umar, "tatkala kami dalam zaman jahiliah,wanita-wanita tidak lagi kami hargai. Baru setelah Tuhanmemberikan ketentuan tentang mereka dan memberikan pula hakkepada mereka." Dan katanya lagi: "Ketika saya sedang dalamsuatu urusan tiba-tiba isteri saya berkata: 'Coba kauberbuat begini atau begitu." Jawab saya: "Ada urusan apaengkau disini, dan perlu apa engkau dengan urusanku!" Diapun membalas: "Aneh sekali engkau Umar. Engkau tidak mauditentang, padahal puterimu menentang Rasulullah s.a.w.sehingga ia gusar sepanjang hari." Kata Umar selanjutnya:"Kuambil mantelku, lalu aku keluar, pergi menemui Hafsha."Anakku," kataku kepadanya. "Engkau menentang Rasulullahs.a.w. sampai ia merasa gusar sepanjang hari?!" Hafshamenjawab: "Memang kami menentangnya." "Engkau harus tahu,"kataku. "Kuperingatkan engkau akan siksaan Tuhan sertakemurkaan RasulNya. Anakku, engkau jangan teperdaya olehkecintaan orang yang telah terpesona oleh kecantikannyasendiri dengan kecintaan Rasulullah s.a.w." Katanya lagi:"Engkau sudah mengetahui, Rasulullah tidak mencintaimu, dankalau tidak karena aku engkau tentu sudah diceraikan." Kita sudah melihat bukan, bahwa Muhammad mengawini Aisyahatau mengawini Hafsha bukan karena cintanya atau karenasuatu dorongan berahi, tapi karena hendak memperkukuh talimasyarakat Islam yang baru tumbuh dalam diri dua orangpembantu dekatnya itu. Sama halnya ketika ia kawin denganSauda, maksudnya supaya pejuang-pejuang Muslimin itumengetahui, bahwa kalau mereka gugur untuk agama Allah,isteri-isteri dan anak-anak mereka tidak akan dibiarkanhidup sengsara dalam kemiskinan. Perkawinannya dengah Zainab bt. Khuzaima dan dengan UmmSalama mempertegas lagi hal itu. Zainab adalah isteri'Ubaida bin'l-Harith bin'l-Muttalib yang telah mati syahid,gugur dalam perang Badr. Dia tidak cantik, hanya terkenalkarena kebaikan hatinya dan suka menolong orang, sampai iadiberi gelar Umm'l-Masakin (Ibu orang-orang miskin). Umurnyapun sudah tidak muda lagi. Hanya setahun dua saja sesudahitu ia pun meninggal. Sesudah Khadijah dialah satu-satunyaisteri Nabi yang telah wafat mendahuluinya. Sedang Umm Salama sudah banyak anaknya sebagai isteri AbuSalama, seperti sudah disebutkan di atas, bahwa dalamperang Uhud ia menderita luka-luka, kemudian sembuh kembali.Oleh Nabi ia diserahi pimpinan untuk menghadapi Banu Asadyang berhasil di kucar-kacirkan dan ia kembali ke Medinahdengan membawa rampasan perang. Tetapi bekas lukanya di Uhuditu terbuka dan kembali mengucurkan darah yang dideritanyaterus sampai meninggalnya. Ketika sudah di atas ranjangkematiannya, Nabi juga hadir dan terus mendampinginya sambilmendoakan untuk kebaikannya, sampai ia wafat.

Empat bulansetelah kematiannya itu Muhammad meminta tangan Umm Salama.Tetapi wanita ini menolak dengan lemah lembut karena iasudah banyak anak dan sudah tidak muda lagi. Hanya dalampada itu akhirnya sampai juga ia mengawini dan dia sendiriyang bertindak menguruskan dan memelihara anak-anaknya. Adakah sesudah ini semua para misi penginjil dan Orientalisitu masih akan mendakwakan, bahwa karena kecantikan UmmSalama itulah maka Muhammad terdorong hendak mengawininya?Kalau hanya karena itu saja, masih banyak gadis-gadis kaumMuhajirin dan Anshar yang lain, yang jauh lebih cantik,lebih muda, lebih kaya dan bersemarak, dan tidak pula iaakan dibebani dengan anak-anaknya. Akan tetapi sebaliknya,ia mengawininya itu karena pertimbangan yang luhur itu juga,sama halnya dengan perkawinannya dengan Zainab bt. Khuzaima,yang membuat kaum Muslimin bahkan makin cinta kepadanya danmembuat mereka lebih-lebih lagi memandangnya sebagai Nabidan Rasul Allah.

Di samping itu mereka semua memang sudahmenganggapnya sebagai ayah mereka. Ayah bagi segenap orangmiskin, orang yang tertekan, orang lemah, orang yangsengsara dan tak berdaya. Ayah bagi setiap orang yangkehilangan ayah, yang gugur membela agama Allah. Dari apa yang sudah diuraikan di atas, apakah yang dapatdisimpulkan oleh penelitian sejarah yang murni? Yang dapatdisimpulkan ialah bahwa Muhammad menganjurkan orangberisteri satu dalam kehidupan biasa. Ia menganjurkan carademikian seperti contoh yang sudah diberikannya selama masaKhadijah. Untuk itu firman Tuhan dalam Qur'an menyebutkan: "Dan kalau kamu kuatir takkan dapat berlaku lurus terhadapanak-anak yatim itu, maka kawinilah wanita-wanita yang kamusukai: dua, tiga dan (sampai) empat. Tetapi kalau kamukuatir takkan dapat berlaku adil, hendaklah seorang sajaatau yang sudah ada menjadi milik kamu." (Qur'an, 4:3)

"Dan (itu pun) tidak akan kamu dapat berlaku adil terhadapwanita, betapa kamu sendiri menginginkan itu. Sebab itu,janganlah kamu terlalu condong kepada yang seorang, lalukamu biarkan dia terkatung-katung." (Qur'an, 4:129)

Ayat-ayat ini turun pada akhir-akhir tahun kedelapan Hijrah,setelah Nabi kawin dengan semua isterinya, maksudnya untukmembatasi jumlah isteri itu sampai empat orang, sementarasebelum turun ayat tersebut pembatasan tidak ada. Ini jugayang telah menggugurkan kata-kata orang: Muhammadmembolehkan buat dirinya sendiri dan melarang buat oranglain. Kemudian turun ayat yang memperkuat diutamakannyaisteri satu dan menganjurkan demikian karena dikuatirkantakkan berlaku adil dengan ditekankan bahwa berlaku adil itutidak akan disanggupi. Hanya saja dalam keadaan kehidupanmasyarakat yang dikecualikan ia melihat suatu kemungkinanyang mendesak perlunya kawin sampai empat dengan syaratberlaku adil. Dia telah melakukan itu dengan contoh yangdiberikannya ketika kaum Muslimin terlibat dalam peperangandan banyak di antara mereka itu yang gugur dan mati syahid. Tolonglah sebutkan!

Pada waktu peperangan sedang berkecamuk,panyakit menular berjangkit dan pemberontakan berkobarmerenggut ribuan bahkan jutaan umat manusia, dapatkah orangmemastikan, bahwa membatasi pada isteri satu itu lebih baikdan poligami yang dibolehkan dengan jalan kekecualian itu?Dapatkah orang-orang Eropa - pada waktu ini, setelah selesaiPerang Dunia - mengatakan bahwa sistem monogami itu sistemyang paling tepat dalam praktek, karena mereka memang sudahmengatakan bahwa sistem itu tepat sekali dalamundang-undang? Bukankah tirnbulnya kekacauan ekonomi dansosial setelah perang disebabkan oleh tidak adanya kerjasamayang teratur antara pria dan wanita dalam perkawinan, suatukerjasama yang kiranya sedikit banyak akan dapat membawakeseimbangan ekonomi? Saya tidak bermaksud dengan ini hendakmembuat suatu keputusan hukum. Saya serahkan soal ini kepadaahli-ahli pikir, kepada pihak penguasa untuk memikirkan danmerencanakannya, dengan catatan selalu, bahwa bilamanakeadaan hidup sudah kembali biasa, maka yang paling baikdapat menjamin kebahagiaan masyarakat ialah membatasilaki-laki hanya pada satu isteri. Sehubungan dengan cerita tentang Zainab bt. Jahsy serta apayang ditambah-tambahkan oleh beberapa orang ahli hadis, olehkaum Orientalis dan misi-misi penginjil denganbermacam-macam tabir khayal sehingga ia dijadikan sebuahcerita roman percintaan, sejarah yang sebenarnya dapatmencatat, bahwa teladan yang diberikan oleh Muhammad danpatut dibanggakan, dan sebagai contoh iman yang sempurna,ialah bahwa dia telah menerapkan bunyi hadis yang maksudnya:Iman seseorang belum sempurna sebelum ia mencintaisaudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.1 Dirinya telahdijadikan contoh pertama manakala ia melaksanakan suatuhukum yang pada dasarnya hendak menghapus tradisi dan segalaadat-istiadat jahiliah, dan yang sekaligus dengan itu iamenetapkan peraturan baru, yang diturunkan Tuhan sebagaibimbingan dan rahmat buat semesta alam. Untuk menghapuskan semua cerita mereka yang kita baca itudari dasarnya, cukup kalau kita sebutkan, bahwa Zainab bt.Jahsy ini adalah puteri Umaima bt. Abd'l-Muttalib, bibiRasulullah a.s. Ia dibesarkan di bawah asuhannya sendiri dandengan bantuannya pula. Maka dengan demikian ia sudahseperti puterinya atau seperti adiknya sendiri. Ia sudahmengenal Zainab dan mengetahui benar apakah dia cantik atautidak, sebelum ia dikawinkan dengan Zaid. Ia sudahmelihatnya sejak dari mula pertumbuhannya, sebagai bayi yangmasih merangkak hingga menjelang gadis remaja dan dewasa,dan dia juga yang melamarnya buat Zaid bekas budaknya itu.

Jadi, kalau orang sudah mengetahui semua ini, maka hancurlahsegala macam khayal dan cerita-cerita yang menyebutkan bahwadia pernah kerumah Zaid dan orang ini tidak di rumah, laludilihatnya Zainab, ia terpesona sekali melihat begitucantik, sampai ia berkata: "Maha suci Tuhan, Yang telahmembalikkan hati manusia!" Atau juga ketika ia membuka pinturumah Zaid, kebetulan angin bertiup menguakkan tirai kamarZainab, lalu dilihatnya wanita itu dengan gaunnya sedangberbaring - seolah-olah seperti Madame Recamier - mendadaksontak hatinya berubah. Lupa ia kepada Sauda, Aisyah,Hafsha, Zainab bt. Khuzaima dan Umm Salama. Juga Khadijahsudah dilupakannya, yang seperti kata Aisyah, bahwa dirinyatidak pernah cemburu terhadap isteri-isteri Nabi sepertiterhadap Khadijah ketika disebut-sebut. Kalau perasaan cintaitu sedikit banyak sudah terlintas dalam hati, tentu ia akanmelamar kepada keluarganya untuk dirinya, bukan untuk Zaid.Dengan melihat hubungan Zainab dengan Muhammad ini sertagambaran yang kita kemukakan di atas, maka segala macamcerita khayal yang dibawa orang itu, sudah tidak lagi dapatdipertahankan dan ternyata samasekali memang tidak mempunyaidasar yang benar.

Dan apakah yang ialah dicatat oleh sejarah? Sejarah mencatatbahwa Muhammad telah melamar Zainab anak bibinya itu buatZaid bekas budaknya. Abdullah b. Jahsy saudara Zainabmenolak, kalau saudara perempuannya sebagai orang dari sukuQuraisy dan keluarga Hasyim pula, di samping itu semua iamasih sepupu Rasul dari pihak ibu akan berada di bawahseorang budak belian yang dibeli oleh Khadijah laludimerdekakan oleh Muhammad. Hal ini dianggap sebagai suatuaib besar buat Zainab. Dan memang benar sekali hal ini dikalangan Arab ketika itu merupakan suatu aib yang besarsekali. Memang tidak ada gadis-gadis kaum bangsawan yangterhormat akan kawin dengan bekas-bekas budak sekalipun yangsudah dimerdekakan.

Tetapi Muhammad justeru inginmenghilangkan segala macam pertimbangan yang masih berkuasadalam jiwa mereka hanya atas dasar ashabia (fanatisma) itu.Ia ingin supaya orang mengerti bahwa orang Arab tidak lebihtinggi dari yang bukan Arab, kecuali dengan takwa. "Bahwa orang yang paling mulia di antara kamu dalampandangan Tuhan ialah orang yang lebih bertakwa." (Qur'an,49:13) Sungguhpun begitu ia merasa tidak perlu memaksa wanita lainuntuk itu di luar keluarganya. Biarlah Zainab bt. Jahsy,sepupunya sendiri itu juga yang menanggung, yang karenatelah meninggalkan tradisi dan menghancurkan adat-lembagaArab, menjadi sasaran buah mulut orang tentang dirinya,suatu hal yang memang tidak ingin didengarnya. Juga biarlahZaid, bekas budaknya yang dijadikannya anak angkat, dan yangmenurut hukum adat dan tradisi Arab orang yang berhakmenerima waris sama seperti anak-anaknya sendiri itu, diajuga yang mengawininya. Maka dia pun bersedia berkorban,karena sudah ditentukan oleh Tuhan bagi anak-anak angkatyang sudah dijadikan anaknya itu.

Biarlah Muhammadmemperlihatkan desakannya itu supaya Zainab dan saudaranyaAbdullah b. Jahsy juga mau menerima Zaid sebagai suami. Danuntuk itu biarlah firman Tuhan juga yang datang: "Bagi laki-laki dan wanita yang beriman, bilamana Allah danRasulNya telah menetapkan suatu ketentuan, mereka tidakboleh mengambil kemauan sendiri dalam urusan mereka itu. Danbarangsiapa tidak mematuhi Allah dan RasulNya, mereka telahmelakukan kesesatan yang nyata sekali." (Qur'an, 33:36) Setelah turun ayat ini tak ada jalan lain buat Abdullah danZainab saudaranya, selain harus tunduk menerima. "Kamimenerima, Rasulullah," kata mereka. Lalu Zaid dikawinkankepada Zainab setelah mas-kawinnya oleh Nabi disampaikan.Dan sesudah Zainab menjadi isteri, ternyata ia tidak mudahdikendalikan dan tidak mau tunduk. Malah ia banyakmengganggu Zaid. Ia membanggakan diri kepadanya dari segiketurunan dan bahwa dia katanya tidak mau ditundukkan olehseorang budak.

Sikap Zainab yang tidak baik kepadanya itu tidak jarang olehZaid diadukan kepada Nabi, dan bukan sekali saja ia memintaijin kepadanya hendak menceraikannya. Tetapi Nabimenjawabnya: "Jaga baik-baik isterimu, jangan diceraikan.Hendaklah engkau takut kepada Allah." Tetapi Zaid tidak tahan lama-lama bergaul dengan Zainabserta sikapnya yang angkuh kepadanya itu. Laludiceraikannya. Kehendak Tuhan juga kiranya yang mau menghapuskan melekatnyahubungan anak angkat dengan keluarga bersangkutan danasal-usul keluarga itu, yang selama itu menjadi anutanmasyarakat Arab, juga pemberian segala hak anak kandungkepada anak angkat, segala pelaksanaan hukum termasuk hukumwaris dan nasab, dan supaya anak angkat dan pengikut ituhanya mempunyai hak sebagai pengikut dan sebagai saudaraseagama.

Demikian firman Tuhan turun: "Dan tiada pula Ia menjadikan anak-anak angkat kamu menjadianak-anak kamu. Itu hanya kata-kata kamu dengan mulut kamusaja. Tuhan mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkanjalan yang benar." (Qur'an, 33:4) Ini berarti bahwa anak angkat boleh kawin dengan bekasisteri bapa angkatnya, dan bapa boleh kawin dengan bekasisteri anak angkatnya. Tetapi bagaimana caranya melaksanakanini? Siapa pula dari kalangan Arab yang dapat membongkaradat-istiadat yang sudah turun-temurun itu. Muhammad sendirikendatipun dengan kemauannya yang sudah begitu keras danmemahami benar arti perintah Tuhan itu, masih merasa kurangmampu melaksanakan ketentuan itu dengan jalan mengawiniZainab setelah diceraikan oleh Zaid, masih terlintas dalampikirannya apa yang kira-kira akan dikatakan orang, karenadia telah mendobrak adat lapuk yang sudah berurat berakardalam jiwa masyarakat Arab itu. Itulah yang dikehendakiTuhan dalam firmanNya: "Dan engkau menyembunyikan sesuatu dalam hatimu yang olehTuhan sudah diterangkan. Engkau takut kepada manusia padahalhanya Allah yang lebih patut kautakuti." (Qur'an, 33:37) Akan tetapi Muhammad adalah suri-teladan dalam segala hal,yang oleh Tuhan telah diperintahkan dan telah dibebankankepadanya supaya disampaikan kepada umat manusia. Tidaktakut ia apa yang akan dikatakan orang dalam halperkawinannya dengan isteri bekas budaknya itu. Takut kepadamanusia tak ada artinya dibandingkan dengan takutnya kepadaTuhan dalam melaksanakan segala perintahNya.

Biarlah diakawin saja dengan Zainab supaya menjadi teladan akan apayang telah dihapuskan Tuhan mengenai hak-hak yang sudahditentukan dalam hal bapa angkat dan anak angkat itu. Dalamhal inilah firman Tuhan itu turun: "Maka setelah Zaid meluluskan kehendak wanita itu, Kamikawinkan dia dengan engkau, supaya kelak tidak menjadialangan bagi orang-orang beriman kawin dengan (bekas)isteri-isteri anak-anak angkat mereka, bilamana kehendakmereka (wanita-wanita) itu sudah diluluskan. Perintah Allahitu mesti dilaksanakan." (Qur'an, 33:37) Inilah peristiwa sejarah yang sebenarnya sehubungan dengansoal Zainab bt. Jahsy serta perkawinannya dengan Muhammad.Dia adalah puteri bibinya, sudah dilihatnya dan sudahdiketahuinya sampai berapa jauh kecantikannya sebelumdikawinkan dengan Zaid, dan dia pula yang melamarnya buatZaid, juga dia melihatnya setelah perkawinannya dengan Zaid,karena pada waktu itu bertutup muka belum lagi dikenal.

Sungguhpun begitu dari pihak Zainab sendiri, sesuai denganketentuan hubungan kekeluargaan dari satu segi, dan sebagaiisteri Zaid anak angkatnya dari segi lain, Zainabmenghubungi dia karena beberapa hal dalam urusannya sendiridan juga karena seringnya Zaid mengadukan halnya itu. Semuaketentuan hukum itu sudah diturunkan. Lalu diperkuat lagidengan peristiwa perkawinan Zaid dengan Zainab sertakemudian perceraiannya, lalu perkawinan Muhammad dengan diasesudah itu. Semua ketentuan hukum ini, yang mengangkatmartabat orang yang dimerdekakan ke tingkat orang merdekayang terhormat, dan yang menghapuskan hak anak-anak angkatdengan jalan praktek yang tidak dapat dikaburkan atauditafsir-tafsirkan lagi. Sesudah semua itu, masih adakah pengaruh cerita-cerita yangselalu diulang-ulang oleh pihak Orientalis dan olehmisi-misi penginjil, oleh Muir, Irving, Sprenger, Well,Dermenghem, Lammens dan yang lain, yang suka menulis sejarahhidup Muhammad? Ya, kadang ini adalah napsu misi penginjilanyang secara terang-terangan, kadang cara misi penginjilanatas nama ilmu pengetahuan.

Adanya permusuhan lama terhadapIslam adalah permusuhan yang sudah berurat berakar dalamjiwa mereka, sejak terjadinya serentetan perang Salibdahulu. Itulah yang mengilhami mereka semua dalam menulis,yang dalam menghadapi soal perkawinan, khususnya perkawinanMuhammad dengan Zainab bt. Jahsy, membuat mereka sampainmemperkosa sejarah, mereka mencari cerita-cerita yangpaling lemah sekalipun asal dapat dimasukkan dandihubung-hubungkan kepadanya. Andaikata apa yang mereka katakan itu memang benar, tentusaja kita pun masih akan dapat menolaknya dengan mengatakan,bahwa kebesaran itu tidak tunduk kepada undang-undang. Bahwasebelum itu, Musa, Isa dan Yunus, mereka itu berada di atashukum alam, diatas ketentuan-ketentuan masyarakat yangberlaku. Ada yang karena kelahirannya, ada pula yang dalammasa kehidupannya, tapi itu tidak sampai mendiskreditkankebesaran mereka. Sebaliknya Muhammad, ia telah meletakkanketentuan-ketentuan masyarakat yang sebaik-baiknya denganwahyu Tuhan, dan dilaksanakan atas perintah Tuhan, yangdalam hal ini merupakan contoh yang tinggi sekali, sebagaiteladan yang sangat baik dalam melaksanakan apa yang telahdiperintahkan Tuhan itu. Ataukah barangkali yang dikehendakioleh misi-misi penginjil itu supaya ia menceraikanisteri-isterinya dan jangan lebih dari empat orang sajaseperti yang kemudian disyariatkan kepada kaum Muslimin,setelah perkawinannya dengan mereka semua itu?

Adakah juga pada waktu itu ia akan selamat dari kritikmereka? Sebenarnya hubungan Muhammad dengan isteri-isterinyaitu adalah hubungan yang sungguh terhormat dan agung,seperti sudah kita lihat seperlunya dalam keterangan Umarbin'l-Khattab yang sudah kita sebutkan; dan contoh semacamitu akan banyak kita jumpai dalam beberapa bagian buku ini.Semua itu akan menjadi contoh yang berbicara sendiri, bahwabelum ada orang yang dapat menghormati wanita seperti yangpernah diberikan oleh Muhammad, belum ada orang yang dapatmengangkat martabat wanita ketempat yang layak seperti yangdilakukan oleh Muhammad itu.

Catatan kaki:

1 Harfiah: Seseorang dari kamu tidak beriman sebelum iamenyukai buat saudaranya apa yang disukai buat dirinyasendiri. Terjemahan di atas didasarkan kepada komentarNuruddin as-Sindi sebagai anotasi pada Shahih Al-Bukhari1/12 (A).

0 komentar: