Khandaq (2)

Oleh : Muhammad Husain Haekal


Pihak Ghatafan sendiri sebenarnya sudah mulai jemu. Merekasudah memperlihatkan perasaan muak, karena begitu lama merekamengadakan pengepungan dengan segala jerih payah yang merekahadapi selama itu. Soalnya hanyalah karena mau memenuhi ajakanHuyayy b, Akhtab dan orang-orang Yahudi yang menjadipengikutnya. Di samping itu, Nu'aim b. Mas'ud, dengan perintahRasul telah pergi hendak menemui pihak Quraiza, yang ketikaitu belum mengetahui bahwa dia sudah masuk Islam. Pada zamanjahiliah ia bergaul rapat sekali dengan pihak Quraiza.Diingatkannya kembali hubungan dan persahabatan mereka masadahulu itu. Kemudian disebut-sebutnya juga bahwa mereka telahmendukung Quraisy dan Ghatafan dalam menghadapi Muhammad,sedang baik Quraisy maupun Ghatafan mungkin tidak akan tahanlama tinggal di tempat itu. Kedua kabilah ini tentu akanberangkat pulang, dan mereka akan ditinggalkan sendirianmenghadapi Muhammad yang tentunya nanti akan menghajar merekapula. Oleh karena itu dinasehatinya supaya mereka jangan mauikut golongan itu sebelum mendapat jaminan beberapa orangsebagai sandera dari kedua golongan itu.



Dengan demikianQuraisy dan Ghatafan tidak akan meninggalkan mereka. Quraizamerasa puas dengan keterangan Nu'aim itu. Selanjutnya ia pergi lagi kepada Quraisy dengan membisikkan,bahwa sebenarnya pihak Quraiza merasa menyesal sekali atastindakannya melanggar perjanjian dengan Muhammad dan bahwamereka sekarang berusaha hendak mengambil hatinya danmengadakan tali persahabatan lagi dengan jalan hendakmenyerahkan pemimpin-pemimpin Quraisy kepadanya supayadibunuh. Oleh karena itu lalu disarankannya, bahwa bilamanananti pihak Yahudi mengutus orang meminta jaminan berupapemimpin-pemimpin mereka, jangan dikabulkan. Seperti terhadapQuraisy, kemudian Nu'aim melakukan hal yang sama pula terhadapGhatafan. Keterangan Nu'aim ini telah menimbulkan keraguandalam hati Quraisy dan Ghatafan. Pemimpin-pemimpin mereka segera berunding. Abu Sufyan lalumengutus orang menemui Ka'b, pemimpin Banu Quraiza denganpesan: "Kami sudah cukup lama tinggal di tempat dan mengepungorang itu. Menurut hemat kami besok kamu harus sudah menyerbuMuhammad dan kami dibelakangmu." Tetapi utusan Abu Sutyan itu kembali dengan membawa jawabanpemimpin Quraiza: "Besok hari Sabtu, dan pada hari Sabtu itukami tidak dapat berperang atau bekerja apa pun."

Mendengar itu Abu Sufyan naik pitam. Benar juga kata Nu'aimkalau begitu. Utusan itu disuruhnya kembali dengan mengatakankepada pihak Quraiza: "Cari Sabtu4 lain saja sebagai penggantiSabtu besok, sebab besok Muhammad harus sudah diserbu. Kalaukami sudah mulai menyerang Muhammad sedang kamu tidak ikutserta dengan kami, maka persekutuan kita dengan sendirinyabubar, dan kamulah yang akan kami serbu lebih dulu sebelumMuhammad." Pernyataan Abu Sufyan itu oleh Quraiza tetap dijawab denganmengulangi bahwa mereka tidak akan melanggar hari Sabtu. Adagolongan mereka yang telah mendapat kemurkaan Tuhan karenatelah melanggar hari Sabtu sehingga mereka itu menjadi monyetdan babi. Kemudian disebutnya juga jaminan yang mereka mintasebagai sandera, supaya mereka lebih yakin akan perjuanganmereka itu. Mendengar permintaan semacam itu Abu Sufyan lebih yakin lagiakan keterangan yang telah diberikan Nu'aim itu. Terpikirolehnya sekarang apa yang harus diperbuatnya.

Ketika hal inidibicarakan dengan pihak Ghatafan ternyata mereka juga masihmaju-mundur hendak memerangi Muhammad. Mereka terpengaruh olehjanji yang pernah diberikan kepada mereka, bahwa sepertigahasil buah-buahan kota Medinah nanti untuk mereka, tapi janjitersebut belum ter]aksana karena masih mendapat tantangan dariSaid b. Mu'adh dan pemuka-pemuka Medinah, baik kalangan Ausdan Khazraj maupun dari sahabat-sahabat Rasulullah. Malam harinya angin topan bertiup kencang sekali, disertaioleh hujan yang turun dengan lebatnya. Bunyi petirmenderu-deru diselingi oleh halilintar yangsambung-menyambung. Tiba-tiba angin topan itu bertiup kencangsekali dan kuali-kuali tempat mereka masak terbalik belaka.Sekarang timbul rasa takut dalam hati. Terbayang oleh merekabahwa kaum Muslimin akan mengambil kesempatan ini untukmenyerang dan menghantam mereka. Ketika itu Tulaiha b.Khuailid tampil seraya berteriak: "Muhammad telah mendahuluimenyerang kita. Selamatkan dirimu ! Selamatkan!" "Saudara-saudara dari Quraisy," kata Abu Sufyan. "Tidak layaklagi kita tinggal lama-lama di tempat ini. Pasukan kita yangterdiri dari kuda dan unta sudah binasa, Banu Quraiza sudahtidak menepati janjinya lagi dengan kita, bahkan kitamendengar hal-hal dari mereka yang tidak menyenangkan hati.Ditambah lagi kita menghadapi angin yang begitu dahsyat. Makalebih baik pulang sajalah. Saya pun akan berangkat pulang."

Ditengah-tengah angin yang masih bertiup kencang, rombonganitu berangkat dengan membawa perbekalan seringan mungkin,diikuti oleh Ghatafan dan kelompok-kelompok lainnya. Keesokan harinya sudah tidak seorang juga yang dijumpai olehMuhammad di tempat itu. Ia pun lalu kembali pulang ke Medinahbersama-sama umat Islam yang lain. Mereka bersama-samamenyatakan rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Tuhan,karena mereka telah terhindar dari segala mara bahaya,orang-orang beriman itu tidak sampai terlibat dalampertempuran. *** Setelah pihak Ahzab berangkat pulang, Muhammad kembalimemikirkan keadaannya. Tuhan telah menyelamatkannya dari musuhyang selama ini mengancamnya. Tetapi sungguhpun begitu pihakYahudi dapat saja mengulang kembali peristiwa semacam itu,dapat saja mereka mencari kesempatan lain, tidak lagi padamusim dingin yang begitu dahsyat seperti dalam tahun ini, yangtelah merupakan bantuan Tuhan dalam menghancurkan pihak musuh.Disamping itu, kalaupun tidak karena Azhab telah pergi, danperistiwa perpecahan di pihaknya sendiri telah terjadi,niscaya Banu Quraiza itu sudah siap-siap pula turun keMedinah, akan menghantam dan akan memberikan segala macambantuan dalam menghancurkan kaum Muslimin. Jadi, jangan membiarkan ekor ular yang sudah dipotong. Atasperbuatannya itu Banu Quraiza harus dibasmi. Dalam hal iniNabi a.s. memerintahkan supaya diserukan kepada segenap orang,yakni: Barangsiapa yang tetap setia, bersembahyang Asar supayadilakukan di perkampungan Banu Quraiza.

Lalu Alidiberangkatkan lebih dulu dengan membawa bendera ke tempatitu. Sungguhpun pihak Muslimin sudah begitu payah akibatpengepungan Quraisy dan Ghatafan yang cukup lama, namun merekasegera bergegas ke medan perang lagi. Mereka yakin bahwamereka akan mendapat kemenangan. Memang benar, bahwa BanuQuraiza tinggal dalam benteng-benteng yang begitu kukuhseperti perbentengan Banu Nadzir, tetapi kendatipunbenteng-benteng itu dapat melindungi mereka, namun merekatidak akan dapat tahan menghadapi pihak Muslimin. Persediaanbahan makanan kini berada di tangan penduduk Medinah, setelahpihak Ahzab meninggalkan tempat tersebut. Oleh karena itu,pihak Muslimin pun dengan perasaan gembira bergegas pulaberangkat di belakang Ali, menuju ke tempat Banu Quraiza. Ternyata mereka itu - juga Huyayy b. Akhtab dari Banu Nadzirada di tempat itu - melemparkan kata-kata yang tidak senonohdialamatkan kepada Muhammad. Mereka mendustakannya danmemakinya serta mau mencemarkan nama baik isterinya. Setelahkekalahan pasukan Ahzab di Medinah, seolah mereka memang sudahmerasakan apa yang akan terjadi terhadap diri mereka.

Ketika Rasul kemudian sampai ke tempat itu Ali segeramenemuinya dan dimintanya supaya jangan ia mendekatiperbentengan Yahudi itu. "Kenapa?" tanya Muhammad. "Rupanya kau mendengar merekamemaki-maki aku." "Ya" jawab Ali. "Kalau mereka melihat aku" kata Rasulullah, "tentu merekatidak akan mengeluarkan kata-kata itu." Setelah berada dekat dari perbentengan itu merekadipanggil-panggil: "Hai, golongan kera. Tuhan sudah menghinakan kamu bukan, dansudah menurunkan murkaNya kepada kamu sekalian?!" "Abu'l-Qasim," kata mereka. "Tentu engkau bukan tidakmengetahui." Sepanjang hari itu kaum Muslimin terus berdatangan ke tempatBanu Quraiza, sehingga mereka dapat berkumpul di sana.Kemudian Muhammad memerintahkan supaya tempat itu dikepung. Pengepungan demikian itu terjadi selama duapuluh lima malam.

Sementara itu terjadi pula beberapa kali bentrokan dengansaling melempar anak panah dan batu. Selama dalam kepungan ituBanu Quraiza samasekali tidak berani keluar dari kubu-kubumereka. Setelah terasa lelah dan yakin pula bahwa mereka tidakakan dapat tertolong dari bencana dan mereka pasti akan jatuhke tangan kaum Muslimin apabila masa pengepungan berjalanlama, maka mereka mengutus orang kepada Rasul denganpermintaan "supaya mengirimkan Abu Lubaba kepada kami untukkami mintai pendapatnya sehubungan dengan masalah kami ini."Sebenarnya Abu Lubaba ini golongan Aus yang termasuk sahabatbaik mereka. Begitu mereka melihat kedatangan Abu Lubaba, mereka memberikansambutan yang luarbiasa. Kaum wanita dan anak-anak segerameraung pula, menyambutnya dengan ratap tangis. Ia merasa ibasekali melihat mereka. "Abu Lubaba," kata mereka kemudian. "Apa kita harus tundukkepada keputusan Muhammad?" "Ya" jawabnya sambil memberi isyarat dengan tangan kelehernya"Kalau tidak berarti potong leher."

Beberapa buku sejarah Nabi mengatakan, bahwa Abu Lubaba merasasangat menyesal sekali memberikan isyarat demikian itu. Setelah Abu Lubaba pergi, Ka'b b. Asad menyarankan kepadamereka, supaya mereka mau menerima agama Muhammad dan menjadiorang Islam. Mereka serta harta-benda dan anak-anak merekaakan hidup lebih aman. Tetapi saran itu ditolak oleh temanKa'b: "Kami tidak akan meninggalkan ajaran Taurat tidak akanmenggantikannya dengan yang lain." Kemudian disarankannya lagi supaya kaum wanita dan anak-anakitu dibunuh saja, dan mereka boleh melawan Muhammad dansahabat-sahabatnya dengan pedang terhunus tanpa meninggalkansuatu beban di belakang. Biar nanti Tuhan menentukan, kalahatau menang melawan Muhammad. Kalau mereka hancur, tidak adalagi turunan nanti yang akan dikuatirkan. Sebaliknya, kalaumenang mereka akan memperoleh wanita-wanita dan anak-anaklagi. "Kasihan kita membunuhi mereka. Apa artinya hidup tanpa merekaitu." "Kalau begitu tak ada jalan lain kita harus tunduk kepadakeputusan Muhammad. Kita sudah mendengar, apa sebenarnya yangsedang menunggu kita."

Demikian kata Ka'b kemudian kepadamereka. Mereka sekarang berunding antara sesama mereka. "Nasib mereka tidak akan lebih buruk dari Banu Nadzir," katasalah seorang dari mereka. "Wakil-wakil mereka dari kalanganAus akan membela. Kalau mereka mengusulkan supaya merekadibolehkan pergi ke Adhri'at di wilayah Syam, tentu terpaksaMuhammad mengabulkan." Banu Quraiza mengirimkan utusan kepada Muhammad denganmenyarankan bahwa mereka akan pergi ke Adhri'at denganmeninggalkan harta-benda mereka. Tetapi ternyata usul iniditolak. Mereka harus tunduk kepada keputusan. Dalam hal inimereka lalu mengirim orang kepada Aus dengan pesan: Tuan-tuanhendaknya dapat membantu saudara-saudaramu ini; seperti yangpernah dilakukan oleh Khazraj terhadap saudara-saudaranya. Sebuah rombongan dari kalangan Aus segera berangkat hendakmenemui Muhammad. "Ya Rasulullah," kata mereka memulai, "dapatkah permintaankawan-kawan sepersekutuan kami itu dikabulkan sepertipermintaan kawan-kawan sepersekutuan Khazraj dulu yang jugasudah dikabulkan?" "Saudara-saudara dari Aus," kata Muhammad, "Dapatkah kamumenerima kalau kuminta salah seorang dari kamu menengahipersoalan dengan teman-teman sepersekutuanmu itu?" "Tentu sekali," jawab mereka. "Kalau begitu," katanya lagi, "katakan kepada mereka memilihsiapa saja yang mereka kehendaki."

Dalam hal ini pihak Yahudi lalu memilih Sa'd b. Mu'adh. Matamereka seolah-olah sudah tertutup dari nasib yang sudahditentukan bagi mereka itu, sehingga mereka samasekali lupaakan kedatangan Sa'd tatkala pertama kali mereka melanggarperjanjian, lalu diberi peringatan, juga tatkala merekamemaki-maki Muhammad di depannya serta mencerca kaum Muslimintidak pada tempatnya. Sa'd lalu membuat persetujuan dengan kedua belah pihak itu.Masing-masing hendaknya dapat menerima keputusan yang akandiambilnya. Setelah persetujuan demikian diberikan, kepadaBanu Quraiza diperintahkan supaya turun dan meletakkansenjata. Keputusan ini mereka laksanakan. Seterusnya Sa'dmemutuskan, supaya mereka yang terjun melakukan kejahatanperang dijatuhi hukuman mati, harta-benda dibagi, wanita dananak-anak supaya ditawan. Mendengar keputusan itu Muhammad berkata: "Demi Yang menguasai diriku. Keputusanmu itu diterima olehTuhan dan oleh orang-orang beriman, dan dengan itu akudiperintahkan."

Sesudah itu ia keluar ke sebuah pasar di Medinah.Diperintahkannya supaya digali beberapa buah parit di tempatitu. Orang-orang Yahudi itu dibawa dan disana leher merekadipenggal, dan didalam parit-parit itu mereka dikuburkan.Sebenarnya Banu Quraiza tidak menduga akan menerima hukumandemikian dari Said b. Mu'adh teman sepersekutuannya itu.Bahkan tadinya mereka mengira ia akan bertindak sepertiAbdullah b. Ubayy terhadap Banu Qainuqa.' Mungkin teringatoleh Said, bahwa kalau pihak Ahzab yang menang karenapengkhianatan Banu Quraiza itu, kaum Muslimin pasti akandikikis habis, akan dibunuh dan dianiaya. Maka balasannyaseperti yang sedang mengancam kaum Muslimin sendiri. Keuletan orang-orang Yalmudi menghadapi maut dapat kita lihatdalam percakapan Huyayy b. Akhtab ini ketika ia dihadapkanuntuk menjalani hukuman potong leher, Nabi telah menatapnyaseraya berkata: "Huyayy, bukankah Tulman sudah membuat kau jadi hina?" "Setiap orang merasakan kematian," kata Huyayy. "Umurku jugatidak akan dapat kulampaui. Aku tidak akan menyalahkan dirikudalam memusuhimu ini."' Lalu ia menoleh kepada orang banyaksambil katanya lagi: "Saudara-saudara. Tidak apa kitamenjalani perintah Tuhan, yang telah mentakdirkan kepada BanuIsrail menghadapi perjuangan ini." Kemudian juga peristiwa yang terjadi dengan Zubair b. Batadari Banu Quraiza. Ia pernah berjasa kepada Thabit b. Qaisketika terjadi perang Bu'ath, sebab ia telah membebaskannyadari tawanan musuh.

Sekarang Thabit ingin membalas dengantangannya sendiri budi orang itu, setelah Sa'd ibn Mu'adhmenjatuhkan keputusannya terhadap orang-orang Yahudi.Disampaikannya kepada Rasulullah tentang jasa Zubair kepadanyadulu dan ia mempertaruhkan diri minta persetujuannya akanmenyelamatkan nyawa Zubair. Rasulullah mengabulkanpernmintaannya itu. Tetapi setelah Zubair mengetahui usahaThabit itu ia berkata: Orang yang sudah setua aku ini, tidaklagi ada isteri, tidak lagi ada anak; buat apa lagi akuhidup?!" Sekali lagi Thabit mempertaruhkan diri minta supaya isteri dananak-anaknya dibebaskan. Ini pun dikabulkan juga. Selanjutnyadimintanya supaya hartanya juga diselamatkan. Juga inidikabulkan. Setelah Zubair merasa puas tentang isteri, anak dan hartanyaitu, ia bertanya lagi tentang Ka'b b. Asad, tentang Huyayy b.Akhtab dan 'Azzal b. Samu'al serta pemimpin-pemimpin Quraizayang lain. Sesudah diketahuinya, bahwa mereka sudah menjalanihukuman mati, ia berkata: "Thabit, dengan budiku kepadamu itu aku minta, susulkanlah akukepada mereka. Sesudah mereka tidak ada, juga tidak bergunaaku hidup lagi. Aku sudah tidak betah hidup lama-lama lagi.Biarlah aku segera bertemu dengan orang-orang yang kucintaiitu!" Dengan demikian hukuman potong leher dijalankan juga ataspermintaannya sendiri. Pada dasarnya dalam perang itu pihak Muslimin tidak akanmembunuh wanita atau anak-anak. Tetapi pada waktu itu merekasampai membunuh seorang wanita juga yang telah lebih dulumembunuh seorang Muslim dengan mempergunakan batu giling.Dalam hal ini Aisyah pernah berkata: "Tentang dia sungguh suatu hal yang aneh tidak pernah akansaya lupakan. Dia seorang orang yang periang dan banyaktertawa, padahal dia mengetahui akan dibunuh mati." Waktu itu ada empat orang pihak Yahudi yang masuk Islam.Mereka ini terhindar dari maut. Menurut hemat kami terbunuhnya Banu Quraiza itu berada ditangan Huyayy b. Akhtab, meskipun dia sendiri juga turutterbunuh. Dia telah melanggar janji yang dibuat olehgolongannya sendiri, oleh Banu Nadzir, yang oleh Muhammadtelah dikeluarkan dari Medinah dengan tiada seorang pun yangdibunuh, setelah keputusannya itu mereka terima. Tetapi dengantindakannya menghasut pihak Quraisy dan Ghatafan, kemudianmenyusun masyarakat dan kabilah-kabilah Arab semua supayamemerangi Muhammad, hal ini telah memperbesar rasa permusuhanantara golongan Yahudi dengan kaum Muslimin, sehingga merekaitu berkeyakinan, bahwa kaum Israil itu tidak akan merasa puassebelum dapat mengikis habis Muhammad dan sahabat-sahabatnya.Dia juga lagi yang kemudian mengajak Banu Quraiza melanggarperjanjian dan meninggalkan sikap kenetralannya. SekiranyaBanu Quraiza tetap bertahan, tentu mereka takkan mengalaminasib seburuk itu. Dia juga yang kemudian datang ke bentengBanu Quraiza - setelah kepergian pihak Ahzab dan mengajakmereka melawan kaum Muslimin. Sekiranya dari semula merekasudah bersedia pula menerima keputusan Muhammad serta mengakuikesalahannya yang telah melanggar janjinya sendiri itu,pertumpahan darah dan pemotongan leher niscaya takkan terjadi.Akan tetapi, permusuhan itu sudah begitu berakar dalam jiwaHuyayy dan kemudian menular pula ke dalam hati orang-orangQuraiza, sehingga Sa'd b. Mu'adh sendiri sebagai kawansepersekutuan mereka yakin bahwa kalau mereka dibiarkan hidup,keadaan tidak akan pernah jadi tenteram. Mereka akan menghasutlagi golongan Ahzab, akan mengerahkan kabilah-kabilah danorang-orang Arab supaya memerangi Muslimin, dan akan mengikissampai ke akar-akarnya kalau mereka dapat mengalahkan.Keputusan yang telah diambilnya dengan begitu keras, hanyalahkarena terdorong oleh sikap hendak mempertahankan diri, denganpertimbangan bahwa adanya atau lenyapnya orang-orang Yahudiitu berarti hidup atau matinya kaum Muslimin. Kaum wanita, anak-anak serta harta-benda Banu Quraiza olehNabi di bagi-bagikan kepada kaum Muslimin, setelahseperlimanya dikeluarkan, Setiap seorang dari pasukan berkudamendapat dua pucuk panah, untuk kudanya sepucuk panah. Prajurit yang berjalan kaki mendapat sepucuk panah. Jumlahkuda dalam peristiwa Quraiza itu sebanyak tigapuluh enam ekor. Setelah itu, Sa'd b. Zaid kemudian mengirimkan tawanan-tawananBanu Quraiza itu ke Najd. Dengan demikian dibelinya beberapaekor kuda dan senjata untuk lebih memperkuat angkatan perangMuslimin. Raihana adalah salah seorang tawanan Banu Quraiza. Ia jatuhmenjadi bagian Muhammad. Kepadanya ditawarkan kalau-kalau iabersedia menjadi orang Islam. Tetapi ia tetap bertahan denganagama Yahudinya. Juga ditawarkan kepadanya kalau-kalau ia maudi kawini. Tetapi dia menjawab: "Biar sajalah saya dibawahtuan. Ini akan lebih ringan buat saya, juga buat tuan." Barangkali juga, melekatnya ia kepada agama Yahudi danpenolakannya akan dikawin, berpangkal pada fanatismakegolongan, serta sisa-sisa kebencian yang masih tertanamdalam hatinya terhadap kaum Muslimin dan terhadap Nabi. Tetapitidak ada orang yang bicara tentang kecantikan Raihana sepertiyang pernah disebut-sebut orang tentang Zainab bt. Jahsy,sekalipun ada juga yang menyebutkan bahwa dia juga cantik.Buku-buku sejarah dalam hal ini berbeda-beda pendapat: Adakahia juga menggunakan tabir seperti terhadap isteri-isteri Nabi,atau masih seperti wanita-wanita Arab umumnya pada waktu itu,yang memang tidak menggunakan tutup muka. Sampai pada waktuRaihana wafat di tempat Nabi, ia tetap sebagai miliknya. Adanya serbuan Ahzab serta hukuman yang telah di jatuhkankepada Banu Quraiza, telah memperkuat kedudukan Muslimin diMedinah. Orang-orang golongan Munafik sudah samasekali tidakbersuara lagi. Semua masyarakat dan kabilah-kabi]ah Arab sudahmulai bicara tentang kekuatan dan kekuasaan Muslimin,disamping posisi dan kewibawaan Muhammad yang ada. Akan tetapiajaran itu bukan hanya buat Medinah saja, meiainkan buatseluruh dunia. Jadi Nabi dan sahabat-sahabatnya masih harusterus meratakan jalan dalam menjalankan perintah Allah, dalammengajak orang menganut agama yang benar, dengan terusmembendung setiap usaha yang hendak melanggarnya. Dan memanginilah yang mereka lakukan.

Catatan kaki:

1 Khandaq berarti parit. Dalam terjemahan seterusnya sering dipakai kata parit (A).

2 Ghatafan merupakan sekumpulan kabilah-kabilah, yang terkenal diantaranya kabilah 'Abs dan Dhubyan yang terlibat dalam perang Dahis, dan Dhubyan ini bercabang lagi menjadi 'Ailan, Fazara, Murra, Asyja', Sulaim dan lain-lain (A).

3 Aslinya Al-Ahzab, kelompok-kelompok atau puak-puak. Di sini berarti persekutuan atau gabungan kekuatan angkatan perang kabilah-kabilah Arab di sekitar Mekah dan Medinah serta golongan Yahudi, yang bersama-sama hendak menghancurkan kaum Muslimin di Medinah. Dalam terjemahan selanjutnya lebih banyak dipergunakan kata Ahzab (A).

4 Yakni Hari Sabat, hari besar agama Yahudi (A)

0 komentar: