BAB 1: SABDA NABI SAW: "ISLAM DITEGAKKAN DI ATAS LIMA PONDASI"
8 Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Islam ditegakkan di atas lima pondasi: 1) Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. 2) Mendirikan salat. 3) Menunaikan zakat. 4) Berhaji. 5) Berpuasa pada bulan Ramadhan".
BAB 2: PERIHAL IMAN
9 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Iman itu bercabang menjadi enam puluh lebih, dan rasa malu (untuk berbuat maksiat) adalah satu cabang iman".
BAB 3: SEORANG MUSLIM ADALAH ORANG YANG LIDAH DAN TANGANNYA TIDAK MENYAKITI MUSLIM LAIN.
10 Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: Seorang muslim adalah orang yang lidah dan tangannya tidak menyakiti muslim lain, dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah".
BAB 4: SIAPA MUSLIM YANG TERBAIK?
11 Diriwayatkan dari Abu Musa Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Orang-orang bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Ya Rasulullah, siapa muslim yang terbaik?" Beliau menjawab, "Muslim yang lidah dan tangannya tidak menyakiti muslim lain".
BAB 5: MEMBERI MAKAN ORANG LAIN ADALAH BAGIAN DARI ISLAM
12 Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radliyallaahu 'anhu, bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Bagaimana menjadi muslim yang baik?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab: "Berikan makanan pada orang lain, ucapkan salam (berikan kedamaian) kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal".
BAB 6: DI ANTARA KEIMANAN ADALAH MENYAYANGI MUKMIN LAIN SEPERTI MENYAYANGI DIRI SENDIRI
13 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam beliau bersabda: "Demi Allah yang menguasai diriku, seseorang di antara kalian tidak dianggap beriman kecuali jika dia menyayangi saudaranya sesama mukmin sama seperti dia menyayangi dirinya sendiri".
BAB 7: MENCINTAI RASULULLAH SAW ADALAH BAGIAN DARI IMAN
14 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Demi Allah yang menguasai diriku, seseorang di antara kalian tidak dianggap beriman kecuali jika aku lebih dicintai olehnya daripada orang tua dan anaknya sendiri".
15 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, ....... (sama dengan hadis sebelumnya dengan tambahan di bagian akhir sebagai berikut): "..... serta semua umat manusia".
BAB 8: NIKMATNYA IMAN
16 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Ada tiga hal yang barangsiapa mencapainya, maka dia akan merasakan nikmatnya iman: 1. Allah dan Rasul-Nya dicintai olehnya melebihi segala-galanya. 2. Mencintai orang lain hanya karena Allah. 3. Membenci kekafiran sebagaimana kebenciannya dimasukkan api neraka".
BAB 9: TANDA IMAN ANTARA LAIN MENCINTAI KAUM ANSHAR
17 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Tanda iman adalah mencintai orang-orang Anshar, dan tanda kemunafikan adalah membenci orang-orang Anshar".
18 Diriwayatkan dari 'Ubadahbin Ash Shamit Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda ketika sedang dikerumuni oleh para sahabat beliau: "Berbaiatlah, Ucapkan janji setia kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak berkata dusta/memfitnah, dan tidak berhenti menganjurkan kebaikan. Barangsiapa di antara kalian memenuhi janjinya dalam hal tersebut, maka Allah-lah yang menanggung pahalanya, dan barangsiapa berdosa (dengan melanggar janji tersebut), lalu dia disiksa di dunia, maka siksanya itu sebagai pelebur dosanya, dan barangsiap berdosa (dengan melanggar janji tersebut), kemudian Allah menutupi dosanya di dunia, maka kelak di akhirat terserah kepada Allah. Jika Allah mau, maka Allah akan memaafkannya dan jika Allah mau, maka Allah akan menyiksanya". Kata 'Ubadah: "Maka kamupun membaiat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam hal tersebut".
BAB 10: MENGHINDARI FITNAH(FOOTNOTE 1) ADALAH BAGIAN DARI ISLAM
19 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudriy Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Akan tiba suatu masa di mana harta yang terbaik bagi seorang muslim adalah kambing yang dia gembalakan di puncak-puncak gunung dan di lembah-lembah tempat hujan turun, yang dengan itu dia menyelamatkan agamanya dari berbagai fitnah".
1): Fitnah bisa bermakna bencana, ujian, perang saudara, kekacauan dan lain sebagianya.
BAB 11: SABDA NABI SAW: "AKU ORANG YANG PALING MENGENAL ALLAH"
20 Diriwayatkan dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam senantiasa memberikan perintah kepada kaum muslimin menurut kemampuan mereka, lalu suatu ketika mereka mengatakan: "Kami tidak seperti anda, ya Rasulullah, karena Allah telah mengampuni dosa anda yang lalu dan yang akan datang". Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam marah sehingga kemarahan tersebut tampak di wajah beliau, kemudian beliau bersabda: ""Seungguhnya orang yang paling bertakwa dan paling mengenal Allah adalah aku".
BAB 12: TINGGI RENDAHNYA IMAN TERGANTUNG PADA AMAL BAIK YANG DIKERJAKAN
22 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudriy Radliyallaahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Ketika penghuni surga masuk ke dalam surga dan penghuni neraka masu ke dalam neraka, Allah Swt berfirman, 'Keluarkanlah penghuni neraka yang di dalam hatinya terdapat iman meskipun seberata biji Shallallaahu 'alaihi wa Sallami'. Maka mereka dikeluarkan dari neraka dengan tubuh yang hitam kelam, lalu mereka dimasukkan ke dalam sungai Al-Haya atau Al-Hayat"1. Malik ragu-ragu, apakah Al-Haya atau Al-Hayat. "Kemudian mereka tumbuh bagai butir padi di dekat aliran air. Tidakkah kau tahu bahwa padi tersebut tumbuh agak menguning dan melambai?"
1): Sungai Al-Haya atau Al-Hayat artinya sungai kehidupan.
23 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudriy Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi ada oarng-orang yang berpakaian diperlihatkan kepadaku, mereka ada yang berpakaian sampai ke dada, ada yang berpakaian lebih pendek lagi dan Umar bin Al-Khattab diperlihatkan kepadaku dalam mimpi itu dengan mengenakan pakaian panjang sampai menyentuh tanah". Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, bagaimana anda menafsirkan mimpi tersebut?" Beliau menjawab: "Pakaian tersebut adalah agama"
BAB 13: RASA MALU (UNTUK BERBUAT DOSA) ADALAH BAGIAN DARI IMAN.
24 Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu, bahwa suatu ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melewati seorang laki-laki Anshar yang sedang menasehati saudara laki-lakinya agar jangan malu-malu, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Biarkanlah saudara laki-lakimu itu, karena rasa malu adalah bagian dari iman".
BAB 14: FIRMAN ALLAH 'AZZA WA JALLA (YANG ARTINYA): ".... TETAPI JIKA MEREKA BERTOBAT, MENDIRIKAN SA
25 Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir, kecuali jika mereka sudi bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, kemudian mereka mendirikan salat dan membayar zakat. Apabila mereka sudah menjalankan semua itu, maka jiwa dan harta mereka aku lindungi, kecuali yang dipungut untuk kepentingan Islam maka Allah-lah yang menenentukan perhitungannya".
BAB 15: IMAN ADALAH PERBUATAN BAIK
26 Diriwayatkan dari Abu Huraira Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah ditanya: "Apakah amal (perbuatan) yang paling utama?" Beliau menjawab: "Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya". Ditanyakan lagi: "Lalu apa?" Beliau menjawab: "Berjihad membela agama Allah". Ditanyakan lagi: "Kemudian apa?" Beliau menjawab: "Haji mabrur".
BAB 16: JIKA ISLAM DIPELUK TIDAK SEBENARNYA
27 Diriwayatkan dari Sa'ad bin Abu Waqqash Radliyallaahu 'anhu, bahwa suatu ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membagi-bagikan sesuatu kepada sekelompok orang ketika Sa'd sedang duduk, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak memberikan jatah kepada seseorang yang saya anggap paling baik di antara mereka, lalu saya bertanya: "Ya Rasulullah, mengapa anda tidak memberi orang itu? Demi Allah, saya tahu dia seorang mukmin". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyahut: "Atau dia hanya seorang muslim". Saya terdiam sejenak, tetapi saya tidak kuasa bertahan karena saya mengenal orang tersebut, sehingga saya mengulangi pertanyaan saya lagi: "Mengapa anda tidak memberi bagian kepada orang itu? Demi Allah saya tahu dia seorang mukmin". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab: "Atau dia hanya seorang muslim". Saya terdiam sejenak, tetapi saya tidak kuasa bertahan karena saya mengenal orang tersebut, sehingga saya mengulangi pertanyaan saya lagi dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pun mengulangi jawbannya, lalu dia bersabda: "Hai sa'd, aku memberi seseorang, sedangkan yang lain lebih aku cintai karena aku khawatir Allah akan melemparkannya ke dalam neraka".
BAB 17: ISTRI YANG TIDAK BERSYUKUR KEPADA SUAMI DAN TINGKATAN KEKAFIRAN
28 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita-wanita yang kafir". Ditanyakan kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Apakah mereka kafir kepada Allah?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka kafir (tidak berterima kasih) kepada suami dan tidak berterima kasih atas kebaikan suami. Seandainya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari para wanita tersebut dalam waktu yang lama lalu dia melihat sesuatu dalam dirimu yang tidak disenanginya niscaya dia akan mengatakan, 'Aku tidak pernah kau perlakukan dengan baik'".
BAB 18: MAKSIAT ADALAH PERBUATAN JAHILIYAH DAN PELAKU DOSA TIDAK MENJADI KAFIR KECUALI DOSA SYIRIK
30 Diriwayatkan dari Abu Dzarr Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mencaci seseorang dengan menyebut panggilan ibunya yang jelek, kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menegur saya, "Hai Abu Dzarr, apakah kamu telah mencacinya dengan menyebut panggilan ibunya yang jelek? Sungguh di dalam dirimu masih terdapat sifat-sifat Jahiliyah. Para pembantumu adalah saudara-saudaramu (sesama muslim) yang dijadikan oleh Allah untuk menuruti perintahmu. Barangsiapa memiliki pembantu, maka berilah makan seperti apa yang kau makan, berilah pakaian seperti apa yang kau pakai, dan janganlah kamu membebani pembantumu di luar kemampuannya. Jika kamu membebaninya maka bantulah dia".
BAB 19: FIRMAN ALLAH (YANG ARTINYA): "DAN JIKA DUA GOLONGAN ORANG-ORANG MUKMIN BERSETERU, MAKA DAMAI
31 Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila dua orang muslim bertikai dengan masing-masing membawa pedang, maka yang membunuh dan yang terbunuh akan masuk neraka". Lalu saya bertanya, "Ya Rasulullah, yang membunuh masuk neraka, memang jelas, tapi mengapa yang terbunuh juga masuk neraka?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Karena yang terbunuh itu juga ingin membunuh lawannya".
BAB 20: KEZALIMAN YANG PALING BESAR
32 Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kata Abdullah bin Mas'ud: Ketika ayat berikut ini turun (yang artinya): ".... Yaitu orang-orang yang beriman dengan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezaliman". (Al-Quran, surah Al-An'am:82), para sahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya, "Apa ada diantara kami orang yang tidak berbuat zalim?" lalu Allah Swt menurunkan ayat (yang artinya): "Sungguh, syirik adalah kezaliman yang besar". (Al-Quran, surah Luqman:13).
BAB 21: TANDA-TANDA ORANG MUNAFIK
33 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga, 1) Apabila berkata dia berdusta. 2) Jika berjanjia dia ingkari. 3) Apabila diberi amanat dia berkhianat".
34 Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Ada empat sifat yang bila dimiliki oleh siapapun maka dia adalah seorang munafik yang jelas, dan siapapun yang memiliki salah satu dari sifat-sifat tersebut maka dia memiliki satu sifat kemunafikan sampai dia meninggalkannya, yaitu, 1) Jika diberi amanat dia berkhianat. 2) Apabila berbicara dia berdusta. 3) Jika membuat perjanjian dia langgar. 4) Apabila berselisih dia berbuat jahat".
BAB 22: MELAKUKAN SALAT SUNAT PADA MALAM AL-QADR ADALAH BAGIAN DARI IMAN
35 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasululah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Siapapun yang melakukan salat sunat pada malam Al-Qadr karena dorongan iman dan mencari ridha Allah, akan diampuni dosanya yang telah lalu".
BAB 23: JIHAD ADALAH BAGIAN DARI IMAN
36 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Allah 'Azza wa Jalla menjanjikan balasan bagi orang yang berjihad di jalan-Nya yang terdorong oleh keimanan kepada-Nya dan keapda Rasul-Nya, bahwa Aku (Allah) akan membalasnya dengan pahala atau rampasan perang1 atau Aku akan memasukkannya ke surga".2 Sabda Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selanjutnya: "Kalau aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya aku tidak ingin tertinggal dari pasukan muslim yang pergi bertempur di jalan Allah, dan aku ingin terbunuh sebagai syahid di jalan Allah, lalu aku dihidupkan lagi, kemudian aku terbunuh sebagai syahid lagi, lalu aku dihidupkan lagi, kemudian aku terbunuh sebagai syahid lagi".
1): jika menang 2): jika gugur lalu menjadi syahid
BAB 24: SALAT SUNAT PADA BULAN RAMADHAN
37 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Siapa yang mendirikan salat sunat pada malam-malam bulan ramadan karena iman dan mengharap ridha Allah (dengan berpuasa pada siang harinya), dosanya pada masa lalu diampuni oleh Allah".
BAB 25: BERPUASA PADA BULAN RAMADAN KARENA IMAN DAN MENGHARAP RIDHA ALLAH ADALAH BAGIAN DARI IMAN
38 Diriwayatkan dari Abu Huarirah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Siapapun yang berpuasa pada bulan Ramadhan karen dorongan iman dan mengharap ridha Allah, dosanya pada masa lalu diampuni oleh Allah".
BAB 26: AGAMA ITU MUDAH
39 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya agama itu mudah (ringan), siapa yang memperberat dirinya dalam beragama, maka dia tidak akan bisa melaksanakannya, karen itu amalkanlah agama sesuai tuntunannya, berusahalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, bergembiralah dengan pahala yang akan kamu terima, dan kerjakanlah salat pada pagi hari, siang, dan penghujung malam".
BAB 27: MENGERJAKAN SALAT ADALAH BAGIAN DARI IMAN
40 Diriwayatkan dari Al-Barra' Radliyallaahu 'anhu, bahwa ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam datang ke Madinah, pada awalnya beliau tinggal bersama kakek-kakenya atau para saudara laki-laki ibunya dari kaum Anshar. Semula Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melakukan salat dengan menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan. Beliau ingin agar Baitullah dijadikan sebagai Kiblat salat. Salat pertama yang beliau kerjakan dengan menghadap Baitullah adalah salat Ashar dengan berjamaah. Seusai salat ada seorang makmum keluar, kemudian dia melewati orang-orang yang sedang salat di sebuah masjid, lalu dia berkata: "Aku bersumpah, demi Allah, aku telah mengerjakan salat diimami oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan menghadap ke Mekkah". Mendengar itu orang-orang tersebut berputar untuk beralih menghadap ke Baitullah. Semula orang-orang Yahudi dan Ahli Kitab merasa senang karena Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam salat dengan menghadap ke Baitul Maqdis, tetapi mereka kemudian kecewa setelah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam beralih menghadap ke Baitullah".
BAB 28: KEBAIKAN ORANG YANG MASUK ISLAM
41 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudriy Radliyallaahu 'anhu, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang masuk Islam kemudian mengamalkan Islam dengan sebaik-baiknya, niscaya Allah menghapus semua kejelekan yang telah dilakukannya, setelah itu barulah dibuat perhitungan; satu kebaikan di balas dengan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat, sedangkan satu kejelekan dibalas setimpal (anpa kelipatan), kecuali jika Allah mengampuninya".
BAB 29: AMAL BAIK YANG PALING DISUKAI OLEH ALLAH ADALAH YANG DIKERJAKAN PALING RUTIN
43 Diriwayatkan dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam datang kepadanya ketika ada seorang perempuan bersamanya, lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya: "Siapa dia?" Aisyah menjawab: "Dia ini si Fulanah". 'Aisyah kemudian menceritakan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengenai banyaknya salah yang dikerjakan oleh perempuan tersebut, lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jangan begitu, beribadahlah menurut kemampuanmu. Demi Allah, Allah tidak akan bosan memberi pahala sampai kamu sendiri yang bosan beribadah dan amal baik yang paling disukai Allah adalah yang dikerjakna secara rutin".
BAB 30: BERTAMBAH DAN BERKURANGNYA IMAN
44 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Akan dikeluarkan dari neraka orang yang bersaksi "Tiada tuhan selain Allah" dan di dalam hatinya terdapat iman walaupun seberat biji gandum. Akan dikeluarkan dari neraka orang yang bersaksi "Tiada tuhan selain Allah" dan di dalam hatinya terdapat iman walaupun seberat biji padi. Akan dikeluarkan dari neraka orang yang bersaksi "Tiada tuhan selain Allah' dan di dalam hatinya terdapat iman walaupun seberat atom".
45 Diriwayatkan dari Umar bin Khatthab Radliyallaahu 'anhu, bahwa ada seorang Yahudi berkata kepadanya: "Hai Amirul mukminin, ada satu ayat di dalam kitab suci anda yang anda baca, yang seandainya ayat tersebut diturunkan kepada kami (orang-orang Yahudi) niscaya kami akan menjadikan hari turunnya ayat tersebut sebagai hari raya". Umar bertanya: "Ayat yang mana?" Orang Yahudi itu menjawab: "Yaitu ayat (yang artinya): Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, serta Aku ridhai Islam sebagai agamamu. (Al-Quran, surah Al-Maidah: 3). Umar menjawab: "Sungguh kami tahu hai dan tempat turunnya ayat tersebut kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, ketika itu beliau berada di Arafah pada hari jumat".
BAB 31: MEMBAYAR ZAKAT ADALAH ABGIAN DARI ISLAM
46 Diriwayatkan dari Thalhah bin Ubaydillah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Seorang laki-laki dari Nejd denga nrambut tidak rapi datang kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Kami bisa mendengar suaranya yang lantang, namun kami tidak memahami isi pembicaraannya. Setelah mendekat, dia bertanya tentang Islam. Lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Kerjakanlah salat lima waktu dalam sehari semalam". Orang itu bertanya lagi, "Apakah ada salat lain yang harus saya kerjakan?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Tidak ada, kecuali jika kamu mengerjakan salat sunat". Sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selanjutnya, "Kerjakanlah puasa Ramadhan". Orang itu bertanya lagi, "Apakah ada puasa lain yang harus saya lakukan?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Tidak ada, kecuali jika kamu ingin mengerjakan puasa sunat". Kata Thalhah: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam juga menuturkan perintah zakat kepada orang itu, lalu dia bertanya, "Apakah ada pembayaran lain yang wajib saya bayar?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "tidak ada, kecuali jika kamu ingin bersedekah sunat". Kata Thalhah: Kemudian laki-laki itu mohon pamit, lalu dia pergi sambil berkata, "Demi Allah, saya tidak akan menambah atau mengurangi kewajiban ini". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Jika dia tidak berdusta, dia akan masuk surga".
BAB 32: MENGIRINGKAN JENAZAH ADALAH BAGIAN DARI IMAN
47 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Barangsiapa melayat jenazah seorang muslim dan dia tidak pulang sebelum turut menyalatkannya, kemudian dia turut mengiringkan hingga selesai pemakamannya, maka dia mendapat pahala dua qirath, masing-masing qirath sebesar gunung Uhud. Barangsiapa menyalatkan jenazah seorang muslim, lalu dia pulang sebelum jenazah itu dimakamkan maka dia mendapat pahala satu qirath".
BAB 33: KEKHAWATIRAN ORANG MUKMIN ADALAH GUGURNYA AMAL BAIKNYA TANPA DISADARINYA.
48 Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Mencaci seorang muslim adalah fasik, dan membunuh seorang muslim adalah kufur".
49 Diriwayatkan dari 'Ubadah bin Ash Shamit Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah keluar untu memberitahu para sahabatnya tentang tanggal malam Al-Qadr, kemudian di situ ada dua orang muslim sedang berselisih, lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Aku keluar ke sini untuk memberitahu kalian tentang malam Al-Qadr, tetapi di sini si Fulan dan si Fulan berselisih, sehingga aku lupa. Mungkin demikian ini lebih baik bagi kalian. Carilah malam Al-Qadr pada tanggal 7 atau 9 atau 5 pada sepuluh terakhir malam-malam Ramadhan (yakni tanggal 27 atau 29 atau 25)".
BAB 34: PERTANYAAN JIBRIL KEPADA NABI SAW MENGENAI IMAN, ISLAM DAN IHSAN
50 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu hari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersama orang banyak, kemudian beliau didatangi oleh seorang laki-laki lalu dia bertanya, "Apa iman itu?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Iman adalah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya dan pertemuan dengan-Nya, percaya kepada Rasul-Rasul-Nya dan hari kebangkitan". Laki-laki itu bertanya lagi, "Apa Islam itu?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Islam ialah menyembah Allah tanpa menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan salat, membayar zakat, dan berpuasa pada bulan Ramadhan". Laki-laki itu bertanya lagi, "Apa Ihsan itu?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Ihsan ialah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, jika kamu tidak mampu seperti itu, maka mantapkan hatimu bahwa Allah melihatmu". Laki-laki itu bertanya lagi, "Kapan kiamat?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Orang yang ditanya tentang kiamat tidak lebih tahu daripada penanya dan saya akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tanda kiamat: 1) Apabila budak perempuan melahirkan majikannya. 2)Apabila para penggembala onta hitam berlomba mendirikan gedung-gedung yang megah. Hari kiamat adalah salah satu dari lima hal yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah". Setelah itu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membaca ayat (yang artinya): "Sesungguhnya hanya Allah-lah yang mengetahui tentang kiamat. Dialah yang menurunkan hujan dan yang mengetahui apa yang ada di dalam kandungan. Tiada seorangpun tahu apa yang bakal diperolehnya esok hari, dan tidak seorangpun tahu di negeri mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". (Al-Quran, surah Luqman: 34). Kemudian laki-laki itu pergi, lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam meminta para sahabat agar memanggil kembali laki-laki itu, namun mereka tidak melihatnya lagi, kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Laki-laki itu tadi adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama kepada umat manusia".
BAB 35: KEUTAMAAN ORANG YANG MENJAUHI SYUBHAT DEMI AGAMANYA
52 Diriwayatkan dari An-Nu'man bin Basyir Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Apa yang halal telah jelas dan apa yang haram pun telah jelas, namun di antara keduanya terdapat hal-hal yang syubhat1 yang kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Siapa yang menghindari syubhat berarti dia menyelamatkan agamanya dan kehormatan dirinya. Siapa yang terjerumus ke dalam syubhat adalah bagai penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar hima2 yang sebentar lagi dia akan masuk ke dalam hima itu. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki hima, dan ketahuilah bahwa hima Allah di bumi adalah apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa didalam tubuh ada segumpal darah padat. Apabila gumpalan tersebut baik maka seluruh tubuh menjadi baik, dan apabila gumpalan tersebut jelek maka seluruh tubuh menjadi jelek. Segumpal darah padat itu adalah hati".3
1): Tidak jelas halal dan haramnya. 2): Padang rumput atau ladang yang terlarang untuk dimasuki ternak. 3): Bukan hati sebagai materi, tetapi hati sebagai simbol rohani. Jadi, maksudnya adalah jiwa.
BAB 36: MENYERAHKAN SEPERLIMA RAMPASAN PERANG ADALAH BAGIAN DARI IMAN.
53 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika delegasi dari suku Abdul Qays menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bertanya, "Kalian delegasi dari suku apa?" Mereka menjawab, "Kami dari suku Rabi'ah". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Selamat datang dan semuanya aku terima dengan senang hati". Mereka berkata, "Ya Rasulullah, kami tidak bisa menemui Anda kecuali pada bulan haram1, karena di antara tempat kami dengan tempat anda terdapat perkampunyan orang-orang kafir dari suku Mudhar yang menghalangi kedatangan kami kepad aanda. Sekarang perintahkan kepada kami untuk berbuat baik yang kemudian akan kami beritahukan kepada warga kami yang tidak turut datang kemari dan perbuatan baik tersebut akan menyebabkan kami masuk surga". Mereka bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tentang minuman, lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan kepada mereka empat hal dan melarang mereka empat hal pula. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan mereka beriman kepada Allah Yang Maha Esa. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya, "Apa iman itu?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Yaitu bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tanpa sekutu bagi-Nya dan bersaksi bahw Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan menyerahkan seperlima harta rampasan perang". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang mereka empat hal, yaitu: Al-Hantam2, al-dubba', an-naqir, dan al-muzaffat atau al-muqayyar. "ingat-ingatlah apa yang aku sampaikan ini, lalu sampaikanlah nanti kepada warga kalian yang tidak ikut hadir kemari".
1): Bulan yang dianggap mulia atau suci. 2): Semuanya itu adalah nama-nama bejana untuk menyimpan minuman keras saat itu. Jadi, maksudnya adalah laragan meminum minuan keras yang memabukkan.
BAB 37: HADIS NABI SAW BAHWA SEMUA AMAL PERBUATAN ITU TERGANTUNG PADA NIAT PELAKUNYA.
54 Diriwayatkan dari Umar Radliyallaahu 'anhu, mengenai hadis bahwa "Semua amal perbuatan itu tergantung pada niat pelakunya" adalah sudah tercantum di bagian awal kitab ini, hanya saja setelah, "dan setiap orang akan mendapat balasan sesuai dengan niatnya" ditambah sebagai berikut: "Siapa yang berhijrah untuk meraih rida Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan memperoleh ridha Allah dan Rasul-Nya", kemudian lanjutan hadis sama dengan apa yang telah tercantum di depan".
55 Diriwayatkan dari Abu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Apabila seorang laki-laki memberi nafkah keluarganya karena mengharap ridha Allah, maka dia sama dengan memberi sedekah".
BAB 38: SABDA NABI SAW, "AGAMA ADALAH NASEHAT".
57 Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah Al-Bajily Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya berbaiat kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk mendirikan salat, membayar zakat, dan memberikan nasehat (menganjurkan perbuatan baik dan mencegah perbuatan mungkar) kepada setiap muslim.
58 Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah Al-Bajaly Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya datang kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, lalu saya katakan, "Saya membaiat anda (berjanji) setia kepada anda) untuk mengamalkan ajaran Islam". Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memberi saya syarat agar saya memberikan nasehat (amar ma'ruf nahi mungkar) kepada semua muslim, maka saya pun berjanji setia kepada beliau untuk memberikan nasehat tersebut".
0 komentar:
Posting Komentar