Perpisahan

Oleh : Muhammad Husain Haekal


Sejak Ali b. Abi Talib membacakan awal Surah Bara'ah kepadaorang-orang yang pergi haji, yang terdiri dari orang-orangIslam dan musyrik, waktu Abu Bakr memimpin jemaah haji, dansejak ia mengumumkan kepada mereka atas perintah Muhammadwaktu mereka berkumpul di Mina, bahwa orang kafir tidak akanmasuk surga, dan sesudah tahun ini orang musyrik tidak bolehlagi naik haji, tidak boleh lagi bertawaf di Ka'bah dengantelanjang, dan barangsiapa terikat oleh suatu perjanjiandengan Rasulullah s.a.w. itu tetap berlaku sampai padawaktunya - sejak itu pula orang-orang musyrik penduduk jazirahArab semua yakin sudah, bahwa buat mereka tak lagi ada tempatuntuk terus hidup dalam paganisma. Dan kalau masih juga merekamelakukan itu, ingatlah, akan pengumuman perang dari Allah danRasulNya. Hal ini akan berlaku buat penduduk daerah selatanjazirah Arab, yaitu Yaman dan Hadzramaut; sebab buat daerahHijaz dan sekitarnya sampai ke utara mereka sudah masuk Islamdan bernaung di bawah bendera agama baru ini. Di bagianselatan itu sebenarnya masih terbagi antara penganutpaganisma, dengan penganut Kristen.



Tetapi orang-orang paganini kemudian menerima juga, seperti yang sudah kita lihat diatas. Secara berbondong bondong mereka masuk Islam, merekamengirim utusan ke Medinah, dan Nabi pun menyambut merekadengan sangat baik sekali, yang kiranya membuat mereka lebihgembira lagi menerima Islam. Sebagian besar mereka kembali kedaerah kekuasaan mereka masing-masing dan ini membuat merekalebih cinta lagi kepada agama baru ini. Mengenai Ahli Kitab yang terdiri dari orang-orang Yahudi danNasrani, ayat-ayat yang telah dibacakan oleh Ali dari SurahAt-Taubah demikian bunyinya: "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah danHari Kemudian dan tidak mengharamkan apa yang telah diharamkanoleh Allah dan RasulNya, dan tidak pula beragama menurut agamayang benar, yaitu orang-orang yang sudah mendapat Al-Kitab,sampai mereka membayar. jizya dengan patuh dalam keadaantunduk."1 sampai kepada firman Tuhan: "Orang-orang beriman! Banyak sekali para pendeta danrahib-rahib memakan harta orang dengan jalan yang batil danmereka merintangi orang dari jalan Allah. Dan mereka yangmenimbun emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalanAllah, beritahukanlah kepada mereka adanya siksa yang pedih.

Tatkala semuanya dipanaskan dalam api jahanam, lalu dengan itudahi mereka, lambung mereka dan punggung mereka dibakar.'Inilah harta bendamu yang kamu timbun untuk dirimu sendiri.Sebab itu, rasakan sekarang akibat apa yang kamu timbun itu."(Qur'an, 9: 34 - 35)

Menghadapi ayat-ayat Surah At-Taubah sebagai wahyu penutupdalam Quran itu, banyak ahli-ahli sejarah yang bertanya-tanyadalam hati: apakah perintah Muhanmnmad 'a.s. mengenai AhliKitab itu berbeda dengan perintahnya dulu ketika baru-baru iamembawa ajarannya? Beberapa Orientalis lalu berpendapat bahwaayat-ayat ini hendak menempatkan Ahli Kitab dan orang-orangmusyrik dalam kedudukan yang hampir sama; dan bahwa Muhammad,yang sudah berhasil mengalahkan paganisma di seluruh jazirah,setelah meminta bantuan pihak Yahudi dan Nasrani, denganmenyatakan pada tahun-tahun pertama risalahnya itu, bahwa iadatang membawa agama Isa, Musa, Ibrahim dan rasul-rasul Iainyang sudah lebih dulu, telah mengarahkan sasarannya kepadaorang-orang Yahudi, yang sudah lebih dulu menghadapinya denganpermusuhan. Mereka tetap bersikap demikian, sampai akhirnyamereka diusir dari jazirah. Sementara itu ia hendak mengambilmati orang-orang Nasrani, lalu turun ayat-ayat yang memperkuatiman mereka yang baik, sehingga datang firman Tuhan ini: "Pasti akan kaudapati orang-orang yang paling keras memusuhimereka yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orangmusyrik dan pasti akan kaudapati orang-orang yang paling akrabbersahabat dengan mereka yang beriman ialah mereka yangberkata: 'Kami ini orang-orang Nasrani.' Sebab, diantaramereka terdapat kaum pendeta dan rahib-rahib, dan mereka itutidak menyombongkan diri." (Qur'an, 5: 82)

Nah, sekarang ia mengarahkan tujuannya kepada pihak Nasrani,sama seperti yang dulu ditujukan kepada pihak Yahudi.Orang-orang Nasrani digolongkan kedalam mereka yang tidakpercaya kepada Tuhan dan kepada Hari Kemudian. Ia melakukanhal itu setelah pihak Nasrani memberikan perlindungan kepadapengikut-pengikutnya kaum Muslimin ketika mereka dulu pergi keAbisinia di bawah naungan rajanya yang adil, dan setelah pulaMuhammad menulis surat kepada penduduk Najran dan kaum Nasranilainnya dengan menjamin agama mereka dan segala upacarakeagamaan yang mereka lakukan. Lalu golongan Orientalis ituberpendapat bahwa sikap kontradiksi dalam siasat Muhammadinilah yang kemudian membuat permusuhan antara pihak Muslimindengan Nasrani itu jadi berlarut-larut, dan bahwa dia pulayang membuat saling pendekatan antara pengikut-pengikut Yesusdengan pengikut-pengikut Muhammad jadi tidak begitu mudah,kalau pun tidak akan dikatakan mustahil.

Mengambil argumen ini secara mendatar adakalanya dapat memikatorang bahwa itu ada juga benarnya, atau pun dapat memikatorang sampai mempercayainya. Akan tetapi bila orang maumengikuti jalur sejarah mau menelitinya sehubungan denganmasalah-masalah dan sebab-sebab turunnya ayat-ayat itu,samasekali orang tidak perlu sangsi tentang kesatuan sikapIslam dan sikap Muhammad terhadap agama-agama Kitab sejak daripermulaan risalah itu sampai akhirnya. Almasih anak Mariamialah Hamba Allah yang diberiNya kitab, dijadikanNya iaseorang nabi, dijadikannya ia orang yang beroleh berkah dimanapun ia berada! diperintahkanNya ia melakukan sembahyang,mengeluarkan zakat selama ia masih hidup. Itulah yang telahditurunkan oleh Qu'ran sejak dari permulaan risalah sampaiakhirnya. Allah cuma Satu. Allah itu Abadi dan Mutlak. Tidakberanak dan tidak diperanakkan, dan tiada suatu apa pun yangmeyerupaiNya. Itulah jiwa dan dasar Islam sejak dari langkahpertama, dan itu pula jiwa Islam selama dunia ini berkembang. Orang-orang Nasrani Najran pernah mendatangi Nabi hendakmengajaknya berdebat tentang Tuhan dan tentang kenabian Isaterhadap Tuhan jauh sebelum Surah At-Taubah ini turun. Merekabertanya kepada Muhammad: "Ibu Isa itu Mariam; lalu siapa bapanya?" Untuk itu datang firman Allah: "Hal seperti terhadap Adam; dijadikanNya ia dari tanah laludikatakan: 'jadilah,' maka jadilah ia. Kebenaran itu datangnyahanya dari Tuhan. Jangan kau jadi orang yang sangsi.Barangsiapa mengajak engkau berdebat tentang Dia setelahengkau mendapat pengetahuan, katakanlah: 'Marilah kita panggilanak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita-wanita kami danwanita-wanita kamu, diri kami sendiri dan diri kamu; kemudiankita berdoa supaya laknat Tuhan itu ditimpakan kepada yangberdusta.' Inilah kisah kisah sebenarnya: tiada tuhan selainAllah. Dan Allah sungguh Maha Kuasa dan Bijaksana. Kalau punmereka menyimpang juga, Tuhan jua yang mengetahui mereka yangberbuat bencana. Katakanlah: 'Orang-orang Ahli Kitab! Marilahkita menerima suatu istilah yang sama antara kami dengan kamu;bahwa tak ada yang akan kita sembah selain Allah, dan bahwakita takkan mempersekutukanNya dengan apa pun, dan tidak pulaantara kita akan saling mempertuhan satu sama lain, selaindaripada Allah.' Tetapi kalau mereka menyimpang juga,katakanlah: 'Saksikanlah, bahwa kami ini orang-orangMuslimin." (Qur'an, 3: 59 - 64)

Percakapan dalam surah ini, Surah Keluarga 'Imran dengan gayabahasa yang luarbiasa, ditujukan kepada Ahli Kitab, menegurmereka mengapa mereka merintangi orang beriman dari jalanAllah dan mengapa mereka mengingkari ayat-ayat yang datangdari Tuhan, padahal ayat-ayat itu juga yang dibawa oleh Isa,oleh Musa, oleh Ibrahim, sebelum kata-kata itu diubah-ubah dansebelum diartikan menurut kehendak nafsu sendiri disesuaikandengan kehidupan duniawi dengan kesenangan yang penuh tipudaya. Banyak lagi surah-surah lain, yang dalam kata-katanyaditujukan seperti yang terdapat dalam surah Keluarga 'Imranitu. Dalam Surah al-Ma'idah (5) Tuhan berfirman: "Sebenarnya mereka telah melakukan penyhinaan (terhadapTuhan), mereka yang mengatakan, bahwa Allah satu dari tigadalam trinitas. Tak ada tuhan kecuali Tuhan Yang Satu. Apabilatidak mau juga mereka berhenti (menghina Tuhan), pasti merekayang telah merendahkan (Tuhan) itu akan dijatuhi siksaan yangamat pedih. Tidakkah mereka mau bertaubat kepada Tuhan danmeminta ampun. Allah Maha Pengampun dan Penyayang. SebenarnyaAlmasih putera Mariam itu hanya seorang rasul, dan ibunyaadalah wanita yang tulus dan jujur, keduanya memakan makanan.Perhatikanlah, betapa Kami menjelaskan ayat-ayat itu kepadamereka, lalu perhatikanlah, bagaimana mereka sampaidipalingkan?" (Qur'an,5:73 - 75)

Kemudian dalam Surah al-Ma'idah itu juga Tuhan berfirman: "Dan ingat ketika Allah berkata: 'Hai Isa anak Mariam!engkaukah yang mengatakan kepada orang: Allah mengangkatku danibuku sebagai dua tuhan selain Allah?' Ia menjawab: 'Maha SuciEngkau, tidak akan aku mengatakan yang bukan menjadi hakku.Kalau pun aku mengatakannya, tentu Engkau sudah mengetahuinya.Engkau mengetahui apa yang ada dalam hatiku, tapi aku tidakmengetahui apa yang ada didalam DiriMu." (Qur'an, 5: 116) sampai pada ayat-ayat selanjutnya seperti sudah kita nukilkandalam pengantar buku ini. Salah satu ayat dalam Surahal-Ma'idah inilah yang oleh penulis-penulis sejarah Kristendipersoalkan dan dijadikannya alasan tentang perkembangansikap Muhammad terhadap mereka sesuai dengan perkembanganpolitiknya, yaitu ketika Tuhan berfirman: "Pasti akan kau dapati orang-orang yang paling keras memusuhimereka yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orangmusyrik; dan pasti akan kaudapati orang-orang yang palingakrab bersahabat dengan mereka yang beriman ialah mereka yangberkata: 'Kami ini orang-orang Nasrani.' Sebab, diantaramereka terdapat kaum pendeta dan rahib-rahib, dan mereka itutidak menyombongkan diri." (Qur'an, 5: 82)

Sebaliknya, ayat-ayat yang terdapat dalam Surah Bara'ah (9)yang juga bicara tentang Ahli Kitab sekali-kali tidakmembicarakan kepercayaan mereka mengenai Almasih anak Mariamitu. Ayat-ayat itu bicara tentang kelakukan merekamempersekutukan Tuhan, makan harta orang secara tidak sahserta menimbun emas dan perak. Sedang menurut Islam Ahli Kitabitu sudah keluar dari rel agama Isa, mereka menghalalkan apayang dilarang oleh Tuhan dan melakukan perbuatan orang yangtidak beriman kepada Tuhan dan Hari Kemudian. Tetapi sungguhpun demikian - lepas dari semua itu - keimanan mereka kepadaTuhan sudah menjadi jembatan buat mereka untuk tidakdipersamakan dengan orang-orang pagan. Buat mereka yang masihgigih mau menjadikan Tuhan satu dari tiga dalam trinitas danmau menghalalkan apa yang dilarang Tuhan, cukup denganmembayar jizya dengan taat dan patuh. Seruan yang telah disampaikan oleh Ali tatkala Abu Bakrmemimpin jamaah haji itu merupakan puncak dari masuknyapenduduk jazirah bagian selatan kedalam Islam secaraberbondong-bondong. Utusan-utusan itu secara berturut-turuttelah datang ke Medinah seperti sudah kita sebutkan -diantaranya perutusan dari orang-orang musyrik dan dari AhliKitab. Nabi memberi hormat secukupnya kepada setiap utusanyang datang dan para amir itu dikembalikan ke daerah kekuasaanmereka dengan cara terhormat sekali.

Hal ini sudah kitasebutkan dalam bagian yang lalu. Asy'ath b. Qais denganmemimpin 80 orang dari Kinda dengan berkendaraan, merekadatang kepada Nabi dalam mesjid, dengan berhias rambut,bercelak mata, mengenakan jubah yang indah-indah danberselempang sutera. Begitu melihat mereka, Nabi berkata: "Bukankah kamu sudah menjadi Islam?" "Ya," jawab mereka. "Buat apa kamu mengenakan sutera ini di leher?" kata Nabilagi. Mereka lalu melepaskan sutera itu. "Rasulullah," kata Asy'ath kemudian, "kami dari KeluargaAkil'l-Murar2 dan tuan juga dari keturunan Akil'l-Murar." Mendengar itu Nabi tersenyum. Ia teringat pada 'Abbas bin'Abd'l-Muttalib dan Rabi'a bin'l-Harith Bersama dengan Asy'ath itu juga datang Wa'il b. Hujr al-Kindi,seorang amir dari daerah pantai di Hadzramaut. Ia kemudianmasuk Islam. Nabi mengakui daerah kekuasaannya itu dandimintanya ia memungut 'usyr dari penduduk untuk diserahkankepada pemungut-pemungut pajak yang sudah ditunjuk oleh Rasul.Dalam hal ini Nabi menugaskan Mu'awiya b. Abi Sufyan menemaniWa'il ke negerinya. Tetapi Wa'il tidak mau sekendaraan dengandia dan tidak pula mau memberikan kepadanya alas kaki. Sekedardapat menahan panasnya musim, cukup dengan membiarkan diaberjalan di bawah naungan untanya. Meskipun ini bertentangandengan ajaran Islam yang mengajarkan persamaan antara sesamakaum Muslimin dan semua orang Islam bersaudara, namun Mu'awiyamenerimanya juga demi menjaga Islamnya Wa'il dan golongannya. Setelah Islam tersiar di kawasan Yaman, Nabi mengutus Mu'adh(b. Jabal) ke daerah itu untuk memberikan pelajaran kepadapenduduk serta untuk memperdalam hukum Islam, dengan pesan:"Permudahlah dan jangan dipersulit. Gembirakan dan janganditakut-takuti. Engkau akan bertemu dengan golongan Ahli Kitabyang akan bertanya kepadamu: 'Apa kunci surga?' Maka jawablah:'Suatu kesaksian, bahwa tak ada tuhan selain Allah Yang tiadabersekutu." Mu'adh pun berangkat, disertai beberapa orang dari kalanganMuslimin yang mula-mula dan yang bertugas mengurus 'usyr,serta memberikan pelajaran dan menjalankan hukum sesuai denganperintah Tuhan dan Rasul. Dengan tersebarnya Islam di seluruh kawasan jazirah itu - daritimur sampai ke barat, dari utara sampai ke selatan - makaseluruh lingkungan itu telah menjadi satu di bawah satu panji,yaitu panji Muhammad Rasulullah s.a.w. dan berada dalam satuagama yaitu Islam, jantung mereka pun hanya satu pula arahnya,yaitu menyembah Allah Yang Tunggal tiada bersekutu. Sebelum duapuluh tahun yang lalu, kabilah-kabilah itu salingbermusuhan, satu sama lain serang menyerang dalam peperangan,setiap ada kesempatan. Tetapi dengan penggabungan merekadibawah panji Islam ini; mereka telah menjadi bersih darisegala noda paganisma, mereka hidup tenteram dibawahundang-undang Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan demikianpermusuhan di kalangan penduduk itu sudah tak ada lagi. Perangdan permusuhan sudah tidak punya tempat. Sudah tak ada lagiorang yang akan menghunus pedang, kecuali jika hendakmempertahankan tanah air, membela agama Allah dari seranganpihak lain. Akan tetapi masih ada sekelompok orang-orang Nasrani Najranyang masih berpegang pada agama mereka, yang berbeda dengansebagian besar masyarakat mereka sendiri, yaitu Banu Harithyang sudah lebih dahulu masuk Islam. Kepada mereka ini Nabimengutus Khalid bin'l-Walid mengajak mereka menganut Islamsupaya terhindar dari serbuannya.

Tetapi begitu diserukanmereka sudah mau masuk Islam. Khalid kemudian mengirim utusandari kalangan mereka sendiri ke Medinah supaya menemui Nabi,yang kemudian disambutnya dengan ramah dan akrab sekali.Disamping itu ada lagi sekelompok masyarakat Yaman yang masihmerasa enggan sekali tunduk di bawah panji Islam, sebab Islamlahir di Hijaz, sedang biasanya Yaman yang menyerbu Hijaz.Sebaliknya, sebelum itu Hijaz tidak yernah menyerang Yaman. Kepada mereka ini Nabi mengutus Ali b. Abi Talib dengan tugasmengajak mereka ke dalam Islam. Juga pada mulanya merekasangat congkak sekali. Menyambut ajakan Ali denganmenyerangnya. Akan tetapi Ali - dengan usianya yang masihbegitu muda dan hanya membawa tiga ratus orang - sudah dapatmembuat mereka cerai-berai. Pihak penyerang yang sudah dipukulmundur itu kembali menyusun lagi barisannya. Akan tetapi Alisegera mengepung mereka sehingga timbul panik dalam barisanmereka itu. Tak ada jalan lain mereka harus menyerah. Dengandemikian kemudian mereka masuk Islam dan menjadi orang Islamyang baik. Semua pelajaran yang diberikan oleh Mu'adh dansahabat-sahabatnya mereka dengarkan baik-baik. Utusan merekaini merupakan utusan terakhir yang diterima Nabi di Medinahsebelum Nabi berpulang ke rahmatullah. Sementara Ali sedang bersiap-siap kembali ke Mekah, Nabi punsedang dalam persiapan pula hendak menunaikan ibadah haji, dandimintanya orang juga bersiap-siap. Bulan berganti bulan danbulan Zulkaedah pun sudah pula hampir lalu. Nabi belum lagimelakukan ibadah haji akbar meskipun sebelum itu sudah duakali mengadakan 'umrah dengan melakukan ibadah haji ashghar.3

Dalam ibadah haji ada suatu manasik (upacara) yang dalam halini Nabi 'a.s. adalah contoh bagi umat Islam. Begitu orangmengetahui benar Nabi telah menetapkan akan pergi haji danmengajak mereka ikut serta, tersiarlah ajakan itu ke segenappenjuru semenanjung. Beribu-ribu orang datang ke Medinah darisegenap penjuru: dari kota-kota dan dari pedalaman, darigunung-gunung dan dari sahara, dari semua pelosok tanah Arabyang membentang luas, yang sekarang sudah bersinar dengancahaya Tuhan dan cahaya Nabi yang mulia itu. Di sekitar kotaMedinah sudah pula dipasang kemah-kemah untuk seratus ribuorang atau lebih, yang datang memenuhi seruan Nabi, Rasulullahs.a.w. Mereka datang sebagai saudara untuk salingkenal-mengenal, mereka dipertalikan semua oleh rasakasih-sayang, oleh keikhlasan hati dan oleh ukhuah islamiah,yang dalam tahun-tahun sebelum itu mereka saling bermusuhan.Manusia yang berjumlah ribuan itu kini sedang melihat-lihatkota, masing-masing dengan bibir tersenyum, dengan wajah yangcerah dan berseri-seri.

Berkumpulnya mereka itu menggambarkanadanya suatu kebenaran yang telah mendapat kemenangan, NurIlahi telah tersebar luas, yang membuat mereka semua teguhbersatu seperti sebuah bangunan yang kukuh. Pada 25 Zulkaedah tahun kesepuluh Hijrah Nabi berangkat denganmembawa semua isterinya, masing-masing dalam hodahnya. Iaberangkat dengan diikuti jumlah manusia yang begitu melimpah -penulis-penulis sejarah ada yang menyebutkan 90.000 orang danada pula yang menyebutkan 114.000 orang. Mereka berangkatdibawa oleh iman, jantung mereka penuh kegembiraan, penuhkeikhlasan, menuju ke Baitullah yang suci. Mereka hendakmenunaikan kewajiban ibadah haji besar. Bilamana mereka sampai di Dhu'l-Hulaifa, mereka berhenti dantinggal selama satu malam di sana. Keesokan harinya, bila Nabisudah mengenakan pakaian ihram kaum Muslimin yang lain jugamemakai pakaian ihram. Mereka semua masing-masing mengenakankain selubung bagian bawah dan atas. Mereka berjalan semuadengan pakaian yang sama, yaitu pakaian yang sangat sederhana.Dengan demikian mereka telah melaksanakan suatu persamaandalam arti yang sangat jelas.

Dengan seluruh kalbu Muhammad telah menghadapkan diri kepadaTuhan dengan mengucapkan talbiah yang diikuti pula oleh kaumMuslimin dari belakang: "Labbaika Allahumma labbaika, labbaikala syarika laka labbaika. Alhamdu lillah wan-ni'matuwa'sy-syukru laka labbaika. Labbaika la syarika lakalabbaika." ("Kupenuhi panggilanMu, ya Allah, kupenuhipanggilanMu. Kupenuhi panggilanMu. Tiada bersekutu Engkau.Kupenuhi panggilanMu. Puji, nikmat dan syukur kepunyaanMu.Kupenuhi panggilanMu, kupenuhi panggilanMu, tiada bersekutuEngkau. Kupenuhi panggilanMu.") Lembah-lembah dan padang sahara bersahut-sahutan menyambutseruan ini, semua turut berseru dengan penuh iman. Ribuan, yapuluhan ribu kafilah itu menyusuri jalan antaraMadinat'r-Rasul dengan Kota Mesjid Suci. Ia berhenti padasetiap mesjid, menunaikan kewajiban sambil menyerukan talbiah,sebagai tanda taat dan syukur atas nikmat Allah. Dengan penuhkesabaran ia menantikan saat ibadah haji akbar itu tiba.Dengan hati rindu, dengan jantung berdetak penuh cinta akanBaitullah. Padang-padang pasir seluruh jazirah, gunung-gunung,lembah-lembah dan padang tanaman yang segar menghijau,terkejut mendengarnya, dengan kumandangnya yangbersahut-sahutan; suatu hal yang belum pernah dikenal, sebelumNabi yang ummi ini, Rasul dan Hamba Allah ini datangmemberkahinya. Tatkala rombongan itu sampai di Sarif - suatu tempat antarajalan Mekah dengan Medinah - Muhammad berkata kepadasahabat-sahabatnya: "Barangsiapa diantara kamu tidak membawa binatang kurban daningin menjadikan (ihram) ini sebagai umrah, lakukanlah; tetapiyang membawa binatang kurban jangan." Bilamana jamaah haji sudah sampai di Mekah pada hari keempatZulhijjah, Nabi cepat-cepat menuju Ka'bah diikuti oleh kaumMuslimin yang lain. Kemudian ia menyentuh hajar aswad danmenciumnya, lalu bertawaf di Ka'bah sebanyak tujuh kali danpada tiga kali yang pertama ia berlari-lari seperti yangdilakukan pada waktu 'umrat'l-qadza'. Setelah melakukan salatdi Maqam Ibrahim ia kembali dan sekali lagi mencium hajaraswad. Kemudian ia keluar dari mesjid itu menuju ke sebuahbukit di Shafa, lalu melakukan sa'i antara Shafa dan Marwa.

Selanjutnya Muhammad berseru supaya barangsiapa tidak membawaternak kurban untuk disembelih, jangan terus mengenakanpakaian ihram. Ada beberapa orang yang masih ragu-ragu. Atassikap yang masih ragu-ragu ini Nabi marah sekali serayakatanya "Apa yang kuperintahkan, lakukanlah." Dalam keadaan masih gusar itu Nabi memasuki kubahnya, sehinggaAisyah bertanya: "Kenapa jadi marah?" "Bagaimana takkan marah, aku memerintahkan sesuatu tidakdijalankan." Ketika ada salah seorang sahabat menemuinya ia masih dalamkeadaan marah. "Rasulullah," katanya, "orang yang membuat tuan jadi marahakan masuk neraka." Ketika itu Rasul menjawab: "Tidak kau ketahui, bahwa aku memerintahkan sesuatu kepadamereka tapi mereka masih ragu-ragu? Jika aku menghadapitugasku, aku takkan pernah mundur! Aku tidak membawa ternakkurban itu kemari sebelum aku membelinya. Sesudah itu akumelepaskan ihram seperti mereka juga," demikian Muslimmelaporkan. Setelah kaum Muslimin mengetahui, bahwa Rasulullah sampaimarah, ribuan mereka segera melepaskan pakaian ihramnya denganperasaan menyesal sekali. Juga isteri-isteri Nabi, Fatimahputerinya seperti yang lain juga melepaskan pakaian ihramnya.Yang masih mengenakan ihram hanya mereka yang membawa ternakkurban.

Sementara kaum Muslimin sedang menunaikan ibadah haji, Alipun kembali dari ekspedisinya ke Yaman. Ia sudah mengenakanpula pakaian ihram sebagai persiapan pergi haji setelahdiketahuinya bahwa Rasulullah memimpin jamaah berhaji. Ketikaia menemui Fatimah dan dilihatnya sudah melepaskan kain ihram,hal itu ditanyakannya. Fatimah menerangkan bahwa Nabimenmerintahkan mereka supaya melepaskan ihram itu waktu umrah.Ia pun segera pergi menemui Nabi, hendak melaporkan hasilperjalanannya ke Yaman. Selesai laporan itu Nabi berkata: "Pergilah bertawaf di Ka'bah kemudian lepaskan ihrammu sepertiteman-temanmu yang lain." "Rasulullah"' kata Ali, "saya sudah mengucapkah ihlal sepertiyang tuan ucapkan."4 "Kembalilah dan lepaskan ihrammu seperti dilakukanteman-temanmu yang lain," kata Nabi lagi. "Rasulullah," demikian Ali berkata, "ketika saya mengenakanihram, saya sudah berkata begini: Allahumma Ya Allah, sayaberihlal seperti yang dilakukan oleh NabiMu, HambaMu danRasulMu Muhammad." Nabi bertanya, kalau-kalau dia sudah mempunyai binatangkurban. Setelah oleh Ali dijawab tidak, Muhammad membagikanbinatang kurban yang dibawanya itu kepada Ali. Dengan demikianAli tetap mengenakan ihram dan melakukan manasik haji akbarsampai selesai. Pada hari kedelapan Zulhijjah, yaitu Hari Tarwia, Muhammadpergi ke Mina. Selama sehari itu sambil melakukan kewajibansalat ia tinggal dalam kemahnya itu.

Begitu juga malamnya,sampai pada waktu fajar menyingsing pada hari haji. Selesaisalat subuh, dengan menunggang untanya al-Qashwa' tatkalamatahari mulai tersembul ia menuju arah ke gunung 'Arafat.Arus-manusia dari belakang mengikutinya. Bilamana ia sudahmendaki gunung itu dengan dikelilingi oleh ribuan kaumMuslimin yang mengikuti perjalanannya - ada yang mengucapkantalbiah, ada yang bertakbir, sambil ia mendengarkan merekaitu, dan membiarkan mereka masing-masing. Di Namira, sebuah desa sebelah timur 'Arafat, telah puladipasang sebuah kemah buat Nabi, atas permintaannya. Bilamatahari sudah tergelincir, dimintanya untanya al-Qashwa, dania berangkat lagi sampai di perut wadi di bilangan 'Urana. Ditempat itulah manusia dipanggilnya, sambil ia masih di atasunta, dengan suara lantang; tapi sungguhpun begitu masihdiulang oleh Rabi'a b. Umayya b. Khalaf. Setelah mengucapkansyukur dan puji kepada Allah dengan berhenti pada setiap anakkalimat ia berkata, "Wahai manusia sekalian!5 perhatikanlahkata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahunini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku akan bertemudengan kamu sekalian. "Saudara-saudara!5 Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamusekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan iniyang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadapTuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itukamu dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Ya,aku sudah menyampaikan ini! "Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itukepada yang berhak menerimanya. "Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhakmenerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniayaterhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allahtelah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwariba 'Abbas b. 'Abd'l-Muttalib semua sudah tidak berlaku. "Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlakulagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialahdarah Ibn Rabi'a bin'l Harith b. 'Abd'l-Muttalib! "Kemudian daripada itu saudara-saudara.5 Hari ini nafsu setanyang minta disembah di negeri ini sudah putus buatselama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walau pundalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkansegala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia.

Olehkarena itu peliharalah agamamu ini baik-baik. "Saudara-saudara.5 Menunda-nunda berlakunya larangan bulansuci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orangkafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan padatahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlahyang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apayang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudahdihalalkan. "Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumiini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan,empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulanberturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhirdan Sya'ban. "Kemudian daripada itu, saudara-saudara.5 Sebagaimana kamumempunyai hak atas isteri kamu, juga isterimu sama mempunyaihak atas kamu. Hak kamu-atas mereka ialah untuk tidakmengijinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki keatas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawaperbuatan keji. Kalau sampai mereka melakukan semua itu Tuhanmengijinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan bolehmemukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampaimengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, makakewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada merekadengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap isteri kamu,mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memilikisesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagaiamanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamudengan nama Tuhan. "Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara5 Aku sudahmenyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkanditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesatselama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah. "Wahai Manusia sekalian!5 Dengarkan kata-kataku ini danperhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalahsaudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semuabersaudara.

Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambilsesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hatidiberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri. "Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?" Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi'a mengulanginya kalimatdemi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itumenjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan diasupaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya "hariapakah ini? Mereka menjawab: Hari Haji Akbar! Nabi bertanyalagi: "Katakan kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu olehTuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datangmasanya kamu sekalian bertemu Tuhan." Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi: "Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?!" Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: "Ya!" Lalu katanya: "Ya Allah, saksikanlah ini!" Selesai Nabi mengucapkan pidato ia turun dari al-Qashwa' -untanya itu. Ia masih di tempat itu juga sampai pada waktusembahyang lohor dan asar. Kemudian menaiki kembali untanyamenuju Shakharat. Pada waktu itulah Nahi a.s. membacakanfirman Tuhan ini kepada mereka: "Hari inilah Kusempurnakan agamamu ini untuk kamu sekaliandengan Kucukupkan NikmatKu kepada kamu, dan yang Kusukai Islaminilah menjadi agama kamu." (Qur'an, 5: 3)

Abu Bakr ketika mendengarkan ayat itu ia menangis, ia merasa,bahwa risalah Nabi sudah selesai dan sudah dekat pula saatnyaNabi hendak menghadap Tuhan. Setelah meninggalkan Arafat malam itu Nabi bermalam diMuzdalifa. Pagi-pagi ia bangun dan turun ke Masy'ar'l-Haram.Kemudian ia pergi ke Mina dan dalam perjalanan itu iamelemparkan batu-batu kerikil. Bila sudah sampai di kemah iamenyembelih 63 ekor unta, setiap seekor unta untuk satu tahunumurnya, dan yang selebihnya dari jumlah seratus ekor untakurban yang dibawa Nabi sewaktu keluar dari Medinah -disembelih oleh Ali. Kemudian Nabi mencukur rambut danmenyelesaikan ibadah hajinya. Dengan selesainya ibadah haji ini, ada orang yang menamakannya'Ibadah haji perpisahan' yang lain menyebutkan 'ibadah hajipenyampaian' ada lagi yang mengatakan 'ibadah haji Islam.'6Nama-nama itu memang benar semua. Disebut 'ibadah hajiperpisahan' karena ini yang penghabisan kali Muhammad melihatMekah dan Ka'bah. Dengan 'ibadah haji Islam,' karena Tuhantelah menyempurnakan agama ini kepada umat manusia danmencukupkan pula nikmatNya. 'Ibadah haji penyampaian' berartiNabi telah menyampaikan kepada umat manusia apa yang telahdiperintahkan Tuhan kepadanya. Tiada lain Muhammad hanyamemberi peringatan dan pembawa berita gembira kepadaorang-orang beriman.

Catatan kaki:

1 Qur'an, 9: 29.

2 Akil'l-Murar nama suatu kabilah dan sebutan ini menandakan keturunan amir-amir yang sangat dibanggakan (A).

3 Lihat catatan bawah halaman 580 (A).

4 Aslinya 'Innani ahlaltu kama ahlalta,' harfiah, Aku sudah ber-ihlal seperti tuan ber-ihlal: Dalam terminologi agama 'Ihlal, meninggikan suara dengan talbiah' (N). 'Ahalla, ihlal berarti meninggikan suara dengan talbiah di waktu haji atau umrah secara berulangulang' (LA) yang biasa dilakukan di miqat atau muhall, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai niat haji (A).

5 Aslinya Ayyuhan-nas, harfiah: "Wahai manusia!" (A).

6 Yakni 'Hijjat'l-Wada', 'hijjat'l-balagh' dan 'hijjat'l-Islam , (A).

0 komentar: