Perutusan (2)

Oleh : Muhammad Husain Haekal


Demikian inilah kata-kata yang sering kita baca dalambuku-buku kaum Orientalis. Kata-kata ini sangat menarikpikiran orang yang memang belum matang dalam masalah-masalahkritik sosial dan sejarah, dalam kalangan Muslimin sendirisekali pun. Kata-kata demikian itu sebenarnya sama sekalitidak sesuai dengan kenyataan sejarah, juga tidak sesuaidengan kenyataan sosial. Hal inilah - yang dalam penafsiranmereka mengenai Surah At-Taubah seperti yang kita sebutkan,dan yang serupa itu pula yang banyak terdapat dalamsurah-surah lain dalam Qur'an yang menyebabkan orang membuatsuatu penafsiran yang sama sekali tak dapat diterima olehlogika dan kenyataan dalam sejarah Rasul, juga bertentangandengan rangkaian sejarah hidup Nabi Besar itu sejak ia diutusAllah membawa agama ini sampai ia berpulang kembali kerahmatullah.



Untuk menjelaskan hal ini, baik juga kalau kita bertanyamengenai dasar ideal peradaban yang berlaku sekarang, lalukita bandingkan dengan dasar ideal seperti yang dibawa olehMuhammad itu. Dasar ideal peradaban yang berlaku dewasa iniialah kebebasan berpikir yang tidak terbatas, dan hanya caramenyatakannya dibatasi dengan undang-undang. Dan kebebasanberpikir inilah yang lalu dijadikan suatu ideologi, yangdibela orang dan bersedia ia berkorban untuk itu. Ia berjuangdan berperang mati-matian hendak mewujudkan hal itu, danmenganggap semua itu sebagai kejayaan yang patut dibanggakanoleh setiap generasi, dan dibanggakan juga terhadap masalampau Karena itu pulalah Orientalis-orientalis seperti yangkita sebutkan itu berkata: "Ajaran Islam yang hendak memerangi orang yang tidak mauberiman kepada Tuhan dan Hari Kemudian, ialah ajaran yangmenyuruh orang jadi fanatik.

Sebenarnya ini bertentangandengan kebebasan berpikir." Ini suatu pemalsuan yang memalukan, apabila kita sudahmengetahui bahwa nilai pikiran itu terletak pada ajaran danperbuatannya. Islam tidak menyuruh menentang orang-orangmusyrik penduduk semenanjung itu, kalau saja mereka patuh dantidak mengajak orang melakukan syirik dan menyuruh pulamelaksanakan upacaranya. Peradaban yang sedang berkuasa (theruling culture) sekarang, dalam memerangi pikiran-pikiran yangberlawanan dengan situasi ideologi itu sudah melebihiperlawanan kaum Muslimin terhadap orang-orang musyrik. Jugaperadaban yang berkuasa sekarang ini seribu kali lebih jahatdibandingkan dengan jizya yang berlaku terhadap orang yangdianggap Ahli Kitab itu. Sengaja disini kita tidak akan mengambil contoh kejadian duluketika terjadi gerakan pemberantasan perdagangan budak-belian,sekali pun mereka yang bekerja dalam perdagangan ini yakinsekali bahwa hal itu tidak dilarang. Kita tidak mengambil inisebagai contoh, supaya jangan ada yang berkata, bahwa kitabukan tidak menyetujui adanya perdagangan semacam itu meskipunIslam tidak menyuruh lebih daripada memberantas apa yang tidakdisetujuinya itu.

Sebaliknya Eropa sekarang, Eropa yang punyaperadaban yang sedang berkuasa itu, dengan dibantu olehAmerika, oleh kekuatan-kekuatan bersenjata di Asia bagianselatan dan Timur Jauh, telah pula memerangi gerakanbolsyevisma (komunisma), dan bersedia berperang terusmati-matian. Kami di Mesir ini pun bersedia pula bersama-samadengan peradaban yang sedang berkuasa ini memerangi danmemberantas bolsyevisma, meskipun dalam hal ini bolsyevismatidak lebih dari suatu gagasan ekonomi yang mau melawangagasan lain yang dianut oleh peradaban yang sedang berkuasasekarang itu. Adakah seruan Islam yang hendak memberantasorang-orang syirik yang telah melanggar perjanjian Tuhansetelah disahkan itu sebagai suatu seruan biadab yangmenganjurkan fanatisma dan antikebebasan? Sebaliknya seruanyang hendak memberantas bolsyevisma yang merusak susunanmasyarakat itu, dalam peradaban yang sedang berkuasa inidipandang sebagai seruan yang menganjurkan kebebasan berpikirdan berideologi dan patut dihormati?

Kemudian ada segolongan orang pada beberapa negara di Eropayang memandang bahwa pendidikan rohani harus disertai puladengan pendidikan jasmani, dan bahwa kebiasaan orang menutupseluruh badan atau sebagian anggota badannya sebenarnya lebihmembangkitkan napsu kelamin (sex) dalam jiwa orang lain, dantentunya lebih-lebih lagi akan merusak moral, daripada kalauorang itu semua telanjang bulat. Maka orang-orang yang punyagagasan ini mulailah melaksanakan gagasannya, mulai mengadakantempat-tempat nudis dalam beberapa kota.6 Mereka mendirikantempat-tempat yang dapat dikunjungi oleh siapa saja yang maumembiasakan diri dengan pendidikan jasmani demikian itu.Tetapi begitu gagasan ini tersebar orang-orang yangbertanggungjawab dalam beberapa negara memandang tersebamyagejala-gejala semacam ini akan sangat merusak pendidikanakhlak dan membahayakan masyarakat. "Perkumpulan-perkumpulannudis" ini dilarang, mereka yang bertanggungjawab atas gagasanitu dikejar-kejar dan mengadakan tempat-tempat pendidikanjasmani semacam itu dilarang dengan undang-undang. Kita tidakakan sangsi, bahwa bilamana gagasan ini sampai tersebar luaspada suatu bangsa secara keseluruhan, pasti ia akanmenyebabkan timbulnya pengumuman perang dari bangsa-bangsalain atas bangsa itu dengan alasan bahwa hal ini akan merusaknilai-nilai kehidupan rohani umat manusia, seperti yang pernahterjadi dengan timbulnya peperangan-peperangan karenabudak-belian, timbulnya peperangan atau yang semacam itukarena memperdagangkan budak kulit putih atau perdagangancandu. Kenapa terjadi semua itu?

Sebabnya ialah, karena kebebasanberpikir secara mutlak itu memang dapat diterima selama iatetap tersimpan dalam batas-batas ucapan yang tidak sampaimenyentuh tubuh masyarakat secara membahayakan. Akan tetapibilamana pikiran itu akan sampai menyebabkan timbulnyakerusakan pada masyarakat manusia maka penyebabnya itu harusdiberantas; juga manifestasi gagasan itu semua harusdiberantas, bahkan gagasannya sendiri harus diberantas,meskipun manifestasi perang ini berbeda-beda, sesuai dengantingkat kerusakan dalam masyarakat sebagai akibat darimanifestasi itu, yang dengan bertahannya itu dikuatirkanmembawa akibat dalam perkembangan etik, sosial dan ekonomi.

Inilah kenyataan sosial yang sudah diakui dan disahkan olehperadaban yang sedang berkuasa sekarang. Kalau kita masih maumenjelajahi terus manifestasi itu serta pengaruh-pengaruhnyadalam pelbagai bangsa, tentu akan terlalu panjang kita bicara,dan bukan pula tempatnya disini. Hanya saja orang akan dapatberkata, bahwa setiap undang-undang yang tujuannya hendakmembungkam setiap gerakan sosial, ekonomi atau politik, makaini berarti perang melawan pikiran yang melahirkan gerakanitu, dan perang ini dapat dibenarkan sesuai dengan bahaya yangmenimpa masyarakat manusia, apabila pikiran-pikiran yangmenjadi sasaran perang tersebut dilaksanakan. Kalau kita mau menilai seruan Islam dalam memberantaskehidupan syirik dan penganut-penganutnya serta dalammemerangi mereka sampai mereka itu patuh, dapat dibenarkankahperang demikian ini atau tidak dapat dibenarkan? Kita perlusekali melihat peranan yang dimainkan oleh pikiran syirik iniserta tujuannya. Apabila sudah ada kata sepakat mengenaibetapa besar bahayanya terhadap masyarakat manusia dalamberbagai zaman, maka pengumumam perang yang dicetuskan olehIslam kepada mereka itu dapat sekali dibenarkan, bahkan suatukewajiban adanya. Kehidupan syirik yang ada pada waktu Muhammad a.s. membawadakwah agama yang benar itu, bukan hanya menggambarkanpenyembahan berhala saja - dan kalau pun demikian adanya harusjuga diberantas, sebab adalah suatu ironi terhadap akalpikiran dan kehormatan martabat manusia, bahwa manusia akanmenyembah batu - tetapi kehidupan syirik ini jugamenggambarkan sekelompok tradisi, adat-istiadat dan kebiasaan,bahkan menggambarkan suatu sistem masyarakat yang lebihberbahaya dari perbudakan, lebih berbahaya dari bolsyevismadan lebih berbahaya dari segala yang dapat digambarkan olehotak manusia menjelang akhir abad keduapuluh ini.

Merekamenggambarkan cara hidup yang menguburkan bayi perempuanhidup-hidup, polygami yang tiada terbatas, laki-laki bolehmengawini perempuan sampai tigapuluh, empatpuluh, seratus,tigaratus atau lebih dari itu. Mereka menggambarkan suatuperbuatan riba dalam bentuknya yang paling kotor yang dapatdigambarkan manusia, juga mereka menggambarkan kehidupananarkhisma moral dalam bentuknya yang paling rendah.Masyarakat Arab pagan itu sebenarnya adalah masyarakat yangpaling jahat yang pernah dilahirkan ke tengah-tengah umatmanusia ini. Dari setiap orang yang jujur sangat saya harapkan kiranya akandapat menjawab pertanyaan ini: Sekiranya sekarang ada suatumasyarakat manusia membuat suatu sistem untuk mereka sendiridengan segala tradisi, adat-istiadat dan kebiasaan meliputisegala perbuatan menguburkan anak perempuan hidup-hidup,polygami tak terbatas, membolehkan perbudakan dengan suatusebab atau tanpa sebab, eksploitasi harta-benda dengan carayang kejam, kemudian karena itu semua lalu timbulpemberontakan hendak menghancurkan dan mengikisnya habis-habis- dapatkah pemberontakan demikian itu kita tuduh denganfanatisma, dengan tindakan anti kebebasan berpikir?

Kalau kitaumpamakan, ada suatu bangsa yang sudah puas dengan sistemsosial yang rendah ini dan sudah hampir pula menular sampai kenegara-negara lain, lalu negara-negara ini mengumumkan perang,dapat juga dibenarkan? Bukankah ini lebih-lebih dapatdibenarkan daripada Perang Dunia yang baru lalu yang telahmenelan jutaan penduduk dunia ini tanpa suatu sebab selainkarena sifat keserakahan dari pihak negara-negara imperialis? Dan kalau memang sudah begitu adanya, dimana pula nilai kritikpara Orientalis itu terhadap ayat-ayat yang sudah pembacaikuti dari Surah Bara'ah dan terhadap seruan Islam dalammemberantas syirik dan penganut-penganutnya yang berusahahendak menegakkan suatu sistem dengan segala akibatnya yangberbahaya seperti yang kita sebutkan tadi? Kalau ini sudah merupakan suatu kenyataan sejarah sehubungandengan sistem yang berlaku di tanah Arab di bawah naunganpanji syirik dan paganisma, maka juga di sana ada suatukenyataan lain dalam sejarah yang bersumber dari kehidupanRasul. Sejak ia diutus Tuhan mengemban Risalah selamatigabelas tahun, dengan segala susah-payah ia mengorbankansegalanya, mengajak orang ke dalam agama Allah denganmemberikan bukti dan mengajak mereka berdiskusi dengan carayang baik. Semua peperangan dan ekspedisi yang dilakukannya,sekali-kali tidak bersifat agresi, melainkan selalumempertahankan sifatnya, mempertahankan kaum Muslimin,mempertahankan kebebasan mereka melakukan dakwah agama, agamayang sudah mereka imani, mereka mengorbankan hidup merekauntuk agama itu.

Seruan yang tegas dan sudah cukup jelas, bahwa orang-orangmusyrik itu patut dilawan - karena mereka kotor, mereka tidakdapat memegang janji dan piagam perianjian, mereka tidak lagidapat memegang sesuatu amanat dan pertalian keluarga denganorang-orang beriman - ayat-ayatnya turun pada akhir ekspedisiNabi ke Tabuk. Apabila Islam turun disuatu daerah dengankehidupan paganisima yang sedang luas menjalar, dan berusahahendak menanamkan suatu sistem sosial dan ekonomi yang begitumerusak yang sudah ada di semenanjung itu tatkala Nabi diutus,lalu datang kaum Muslimin mengajak mereka supaya meninggalkancara semacam itu dan mari mengambil apa yang dibenarkan Tuhandan meninggalkan apa yang dilarangNya - tidak juga mereka maupatuh - maka buat orang yang jujur tidak bisa lain ia mestiberontak terhadap mereka, memberantas mereka sampai ajaranTuhan ini selesai, dan yang tersebar luas hanya keadilan dankeimanan kepada Allah. Ayat-ayat Bara'ah (At-Taubah) yang dibacakan oleh Ali itu,demikian juga seruannya kepada orang banyak, bahwa orang kafirtidak akan masuk surga, bahwa sesudah tahun ini tidakdibenarkan lagi orang musyrik melakukan ibadah haji danmelakukan tawaf di Ka'bah dengan telanjang - telah membawahasil yang baik sekali. Sikap ragu yang tadinya tertanam dalamhati kabilah-kabilah, yang selama itu masih lambat-lambat akanmenerima ajakan Islam - telah hilang samasekali.

Dengan demikian negeri-negeri seperti Yaman, Mahra, Bahraindan Yamama masuk Islam. Sudah tak ada lagi pihak yang akanmengadakan perlawanan kepada Muhammad kecuali sejumlah kecil,yang karena kecongkakannya malah berbuat dosa dan tertipu olehgolongannya sendiri, diantaranya 'Amir bin't-Tufail, yangpergi bersama-sama dengan perutusan Banu 'Amir yang hendakberlindung dibawah bendera Islam. Tetapi setelah berhadapandengan Nabi, 'Amir menolak dan tidak mau menenma Islam. Iaingin supaya ia dijadikan sekutu Nabi. Nabi masih berusahameyakinkan supaya dia menerima Islam. Tetapi ia tetap menolak.Kemudian sambil keluar ia berkata: "Kota ini akan saya hujani dengan pasukan berkuda dan tentarauntuk melawan kamu." Lalu kata Muhammad: "Allahumma ya Allah! Lindungi aku dari perbuatan 'Amirbin't-Tufail!" 'Amir pun lalu pergi hendak menuju kabilahhya. Tetapi ditengah perjalanan itu tiba-tiba ia terserang penyakit sampardi leher sampai ia menemui ajalnya ketika ia sedang berada dirumah seorang wanita dari Banu Salul.

Ketika akan menemuiajalnya berulang-ulang ia berkata: "Oh Banu 'Amir! Inipenyakit kelenjar seperti penyakit serdi pada unta dan matipula di rumah wanita Banu Salul!" Juga Arbad b. Qais, ia tidak mau menerima Islam, ia kembali keBanu 'Amir. Tetapi belum lama tinggal di tempat itu ia matiterbakar disambar petir, tatkala ia pergi naik unta yang akandijualnya. Sungguh pun begitu, penolakan 'Amir dan Arbad initidak mengalangi golongannya untuk masuk Islam. Yang lebihjahat lagi dari mereka itu semua ialah Musailima ibn Habib. ladatang bersama-sama dengan perutusan Banu Hanifa dari Yamama.

Oleh rombongan itu ia ditinggalkan di belakang denganbarang-barang, dan mereka pergi menemui Rasulullah. Ketikaitulah mereka semua masuk Islam, dan oleh Nabi mereka diberihadiah. Juga mereka menyebut-nyebut tentang Musailima, yangoleh Nabi kemudian juga diberi hadiah seperti mereka, dengankatanya: "Dia tidak lebih buruk kedudukannya di kalangankamu," yakni karena dia menjagakan barang-barangteman-temannya. Tetapi mendengar kata-kata itu dari merekaMusailima lalu mendakwakan dirinya nabi, dan menduga bahwaTuhan mempersekutukannya dengan Muhammad dalam kenabian itu.Kepada masyarakat golongannya ia bersajak7 dan menggunakankata-kata dengan mencoba-coba hendak meniru-niru Qur'an:"Tuhan memberikan kenikmatan kepada yang bunting. Yangmengeluarkan nyawa bergerak. Dari antara kulit bawah denganisi lambung"8 Musailima menghalalkan minuman keras dan perzinaan danmembebaskan golongannya dari sembahyang. Ia aktif sekalimengajak orang supaya mempercayainya. Selain mereka ini,orang-orang Arab dari segenap pelosok jazirah datangberduyun-duyun menyambut agama Allah, dipimpin olehorang-orang terpandang dan terhormat semacam Adi b. Hatim dan'Amir b. Maidi Karib. Raja-raja Himyar juga telah mengutusorang membawa surat kepada Nabi menyatakan diri mereka masukIslam. Nabi pun menetapkan dan berkirim pula surat kepadamereka mengenai hak dan kewajiban mereka menurut syariatAllah. Sesudah lslam tersebar di bagian selatan semenanjung, Muhammadmengutus orang-orang yang mula-mula dalam Islam supaya dapatmengajarkan hukum dan memperdalam dan menguatkan agama mereka. Kita tidak akan lama-lama berhenti pada masalah perutusanorang-orang Arab kepada Nabi itu seperti yang biasa dilakukanoleh penulis-penulis dahulu, sebab masalahnya hampir sama,mereka semua bernaung di bawah bendera Islam. Ibn Sa'd dalamAt-Tabaqat 'l-Kubra telah mengkhususkan 50 halaman besarmengenai perutusan-perutusan Arab ini saja kepada Rasul.Kiranya cukup disini kita menyebutkan nama-nama kabilah dananak-kabilah yang punya perutusan.

Utusan-utusan itu datangdari: Muzaina, Asad, Tamim, 'Abs, Fazara, Murra, Tha'laba,Muharib, Sa'd b. Bakr, Kilab, Ru'as b. Kilab, 'Uqail b. Ka'b,Ja'da, Qusyair b. Ka'b, Banu'l-Bakka', Kinana, Asyja', Bahila,Sulaim, Hilal b. 'Amir, 'Amir b. Sha' sha'a dan Thaqif.Utusan-utusan Rabi'a datang dari 'Abd'l-Qais, Bakr b. Wa'il,Taghlib, Hanifa dan Syaiban. Dari Yaman datang utusan-utusan:Tayy Tujib, Khaulan, Ju'fi, Shuda', Murad, Zubaid, Kinda,Shadif, Khusyain, Sa'd Hudhail, Bali, Bahra', Udhra, Salaman,Juhaina, Kalb, Jarm, Azd, Ghassan Harith b. Ka'b, Hamdan,Sa'd'l-Asyira, 'Ans, Dar, Raha, [dari daerahMadhhij], Ghamid,Nakha', Bajila, Khath'am, Asy'ari, Hadzramaut, Azd 'Uman,Ghafiq, Bariq, Daus, Thumala, Hudan, Aslam, Judham, Muhra,Himyar, Najran dan Jaisyah. Demikian seterusnya, tiada sebuahkabilah atau anak-kabilah di Semenanjung itu yang tidak masukIslam, kecuali yang sudah kita sebutkan di atas. Demikian jugaorang-orang musyrik penduduk jazirah itu, merekaberlumba-lumba masuk Islam, dan dengan sendirinya meninggalkanpenyembahan berhala. Sekarang seluruh tanah Arab sudah bersihdari berhala-berhala dengan segala penyembahannya. Sesudahperjalanan ke Tabuk, selesailah semua itu secara sukarela danatas kemauan sendiri, tanpa bersusah payah atau pertumpahandarah. Sekarang apa yang dilakukan pihak Yahudi dan pihak Nasraniterhadap Muhammad, dan apa pula yang dilakukan Muhammadterhadap mereka?

Catatan kaki:

1 Qubba, ialah 'semacam kemah dalam bentuk rumah kecil bulat' (LA) yang tidak sama dengan kemah biasa (A).

2 Harfiah, 'yang memerintah atau yang diperintah' yakni 'adakah ia ditugaskan oleh Nabi memimpin jamaah haji atau Lkut dalam rombongan?' (A).

3 Yakni yang ikut dalam rombongan haji di bawah pimpinan Abu Bakr (A).

4 Oleh karena ayat-ayat yang dikutip ini cukup panjang, maka setiap ayat diberi bernomor (A)

5 Harfiah berarti hari haji yang lebih besar, (al-hajj'l-akbar); menurut beberapa kitab tafsir berarti yang meliputi hari Arafat atau hari Nahr atau secara keseluruhan sebaliknya dari 'haji yang lebih kecil' (al-hajj'l-ashghar) (A).

6 Nudism, ialah suatu gerakan yang mau melaksanakan cara hidup telanjang tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, dimulai pada awal abad ke-20 di Jerman. dikenal dengan nama kelompok-kelompok Nackhtkultur ("kebudayaan telanjang"). Mereka terdiri umumnya dari orang-orang kelas menengah. Sebelum pecah Perang Dunia II, gerakan ini mulai meluas pada segenap lapisan, dari yang paling konservatif sampai kepada yang paling radikal. Dengan mengambil pola seperti di Jerman, perkumpulan-perkumpulan nudis ini kemudian berdiri pula di Perancis, Inggris, Skandinavia dan beberapa negara Eropa lainnya. Di Amerika Serikat dan di Kanada didirikan dalam tahun tigapuluhan. Gerakan ini terhenti karena pecah Perang Dunia II (A).

7 Dari kata bahasa Arab saja'a, saj'an 'bicara dengan kata-kata dengan persamaan bunyi akhir kata seperti pada syair tanpa matera' (LA), dan 'saj', juga berarti manzera dukun' (LA). Sebaliknya susunan kata-kata dalam Qur'an tidak termasuk saja' karena tidak terikat pada asonansi, juga bukan prosa. Dalam pengertian bahasa Indonesia yang umum, kata 'sajak' sering berarti 'puisi' atau 'syair' (A).

8 Dalam bahasa aslinya tersusun dalam bentuk sajak akhir (A).

0 komentar: