Oleh : Muhammad Husain Haekal
Begitu setianya ia, sehingga bila ada orang menyebut namaKhadijah, selalu menimbulkan kenangan yang indah baginya. Disinilah Aisyah berkata: "Saya tidak pernah iri hati terhadapseorang wanita seperti terhadap Khadijah, bilamana sajamendengar ia mengenangkannya." Ketika ada seorang wanitadatang ia menyambutnya begitu gembira dan ditanyainyabaik-baik. Bila wanita itu sudah pergi, ia berkata: "Ketikamasih ada Khadijah ia suka mengunjungi kami." Bahwa mengingathubungan baik masa lampau adalah termasuk iman. Begituhalusnya perasaannya, begitu lembutnya hatinya, ia membiarkancucunya bermain-main dengan dia ketika ia sembahyang. Bahkania bersembahyang dengan Umama, puteri Zainab puterinya, sambildibawa di atas bahunya; bila ia sujud diletakkan, bila iaberdiri dibawanya lagi. Kebaikan dan kasih-sayang yang sudah menjadi sendipersaudaraan itu, yang dalam peradaban dunia modern sekarangjuga menjadi dasar bagi seluruh umat manusia tidak hanyaterbatas sampai di situ saja, melainkan melampaui sampaikepada binatang juga. Dia sendiri yang bangun membukakan pintuuntuk seekor kucing yang sedang berlindung di tempat itu. Diasendiri yang merawat seekor ayam jantan yang sedang sakit;kudanya dielus-elusnya dengan lengan bajunya. Bila dilihatnyaAisyah naik seekor unta, karena menemui kesukaran lalubinatang itu ditarik-tariknya, iapun ditegurnya: "Hendaknyakau berlaku lemah-lembut." Kasih-sayangnya itu meliputi segalahal, dan selalu memberi perlindungan kepada siapa saja yangmemerlukannya. Tetapi ini bukan sikap kasih-sayang karena lemah atau maumenyerah, juga bersih dari segala sifat mau menghitung jasaatau sikap tinggi diri. Ini adalah persaudaraan dalam Tuhanantara Muhammad dengan semua mereka yang berhubungan dengandia. Disinilah dasar peradaban Islam yang berbeda dengansebahagian besar peradaban-peradaban lain. Islam menekankanpada keadilan disamping persaudaraan itu, dan berpendapatbahwa tanpa adanya keadilan ini persaudaraan tidak mungkinada. "Barangsiapa menyerang kamu, seranglah dengan yang seimbang,seperti mereka menyerang kamu." (Qur'an, 2: 194)
"Dengan hukum qishash berarti kelangsungan hidup bagi kamu,hai orang-orang yang mengerti." (Qur'an, 2: 179)
Sifatnya harus untuk mempertahankan jiwa semata-mata dengankemauan yang bebas sepenuhnya dan untuk mencari rida Tuhantanpa ada maksud lain. Itulah sumber persaudaraan yangmeliputi segala kebaikan dan kasih-sayang. Ini harus bersumberjuga dari jiwa yang kuat, tidak mengenal menyerah selainkepada Allah, dan dengan ketaatan kepadaNya ia tidak pulamerasa lemah. Tak ada rasa takut akan menyelinap ke dalamhatinya kecuali dari perbuatan maksiat atau dosa yangdilakukannya. Dan jiwa itu tidak akan jadi kuat kalau ia masihdi bawah kekuasaan yang lain dan tidak akan jadi kuat kalau iamasih di bawah kekuasaan hawa-nafsunya. Muhammad dansahabat-sahabatnya telah hijrah dari Mekah supaya janganberada di bawah kekuasaan Quraisy dan jangan ada jiwa merekayang akan jadi lemah karenanya. Jiwa itu akan menyerah kepadakekuasaan hawa-nafsu kalau sudah jasmani yang dapat berkuasakedalam rohani dan akal pikiran dapat dikalahkan oleh kehendaknafsu. Dan akhirnya kehidupan materi ini juga yang dapatmenguasai hidup kita, padahal kita sudah tidak memerlukan yangdemikian, sebab ini memang sudah berada di bawah kekuasaankita. Di sini Muhammad adalah contoh kekuatan jiwa yang ideal sekaliatas kehidupan ini, suatu kekuatan yang membuat dia sudahtidak peduli lagi akan memberikan segala yang ada padanyakepada orang lain. Itu sebabnya sampai ada orang yangmengatakan: Dalam memberi Muhammad sudah tidak takutkekurangan. Dan supaya jangan ada sesuatu dalam hidup ini yangdapat menguasainya, sebaliknya dia yang harus menguasai, makaia keras sekali menahan diri dalam arti hidup materi, samakerasnya dengan keinginannya hendak mengetahui segala rahasiayang ada dalam hidup materi itu, ingin mengetahui hakekatsesungguhnya tentang semua itu. Begitu jauhnya ia menahan dirisehingga lapik tempat dia tidur hanya terdiri dari kulit yangdiisi dengan serat. Makannya tak pernah kenyang. Tak pernah iamakan roti dari tepung sya'ir6 dua hari berturut-turut.Sebagian besar makannya adalah bubur.7 Pada hari-hari yanglain ia makan kurma. Jarang sekali ia dan keluarganya dapatmakanan roti sop.8 Bukan sekali saja ia harus menahan lapar.Sudah pernah perutnya diganjal dengan batu untuk menahanteriakan rongga pencernaannya itu. Itulah yang sudah biasa dikenal tentang makannya, meskipun initidak berarti ia pantang sekali-sekali makan makanan yangenak-enak. Juga ia dikenal suka sekali makan kaki anakkambing, labu, madu dan manisan. Begitu juga kesederhanaannya dalam hal pakaian sama sepertidalam makanan. Suatu hari ada seorang wanita memberikansehelai pakaian kepadanya yang memang diperlukan. Tetapikemudian diminta oleh orang lain yang juga memerlukannya gunamengkafani mayat. Pakaian itu diberikannya. Pakaiannya yangdikenal terdiri dari sebuah baju dalam dan baju luar, yangterbuat dari wol, katun atau sebangsa serat. Tetapisekali-sekali ia tidak menolak memakai pakaian dari tenunanYaman sebagai pakaian yang mewah sesuai dengan acara bilamemang menghendaki demikian. Juga alas kaki yang dipakainyasederhana sekali. Tak pernah ia memakai sepatu selain waktumendapat hadiah dari Najasyi berupa sepasang sepatu danseluar. Sungguhpun begitu dalam hal menahan diri dan menjauhi masalahduniawi bukanlah berarti ia hidup menyiksa diri. Cara ini jugatidak sesuai dengan ajaran agama. Dalam Qur'an dapat dibaca: "Makanlah dari makanan yang baik yang sudah Kami berikankepadamu." (Qur'an, 2: 57)
"Dan tempuhlah kebahagiaan akhirat seperti yang dianugerahkanAllah kepadamu, tapi juga jangan kaulupakan kebahagiaan hidupduniawi. Dan berbuatlah kebaikan kepada orang lain sepertiAllah telah berbuat baik kepadamu." (Qur'an, 28: 77)
Dan dalam hadis: "Berbuatlah untuk duniamu seolah-olah kauakan hidup selama-lamanya, dan berbuat pula untuk akhiratmuseolah-olah kau akan mati besok." Akan tetapi Muhammad ingin memberikan teladan yang begitutinggi kepada manusia tentang arti kekuatan dalam menghadapihidup itu, suatu kekuatan yang tak dapat dipengaruhi olehperasaan lemah, tak dapat diperbudak oleh kekayaan, olehharta-benda, oleh kekuasaan atau oleh apa saja yang akanmenguasainya, selain Allah. Persaudaraan yang didasarkankepada kekuatan, yang manifestasinya telah diberikan olehMuhammad sebagai teladan tertinggi seperti yang sudah kitalihat itu, adalah persaudaraan murni yang sungguh ikhlas danmulia, suatu persaudaraan yang bersih samasekali. Sebabnyaialah karena adanya rasa keadilan yang terjalin dalamkasih-sayang dan karena yang bersangkutan hanya didorong olehkemauan sendiri yang bebas mutlak. Tetapi, oleh karena Islammenyertakan rasa keadilan disamping rasa kasih-sayang itu,maka ia juga menyertakan maaf disamping keadilan itu, maafyang dapat diberikan bila mampu. Rasa kasih-sayang demikianitu hendaklah dengan hati terbuka dan benar-benar, danhendaklah dengan tujuan mau mencapai perbaikan yangsungguh-sungguh. Inilah dasar yang telah diletakkan oleh Muhammad dalammembangun peradaban baru itu, yang dengan jelas tersimpuldalam cerita yang diambil dari Ali bin Abi Talib ketika iabertanya kepada Rasulullah tentang sunahnya, dengan dijawab:"Ma'rifat adalah modalku, akal-pikiran sumber agamaku, cintaadalah dasar hidupku, rindu kendaraanku, berzikir kepada Allahadalah kawan dekatku, keteguhan perbendaharaanku, duka adalahkawanku, ilmu adalah senjataku, ketabahan adalah pakaianku,kerelaan sasaranku, faqr adalah kebanggaanku, menahan diriadalah pekerjaanku, keyakinan makananku, kejujuranperantaraku, ketaatan adalah ukuranku, berjihad perangaiku danhiburanku adalah dalam sembahyang." Ajaran-ajaran Muhammad serta teladan dan bimbingan yangdiberikannya telah meninggalkan pengaruh yang dalam sekalikedalam jiwa orang, sehingga tidak sedikit orang yangberdatangan menyatakan masuk Islam, dan kaum Musliminpun makinbertambah kuat di Medinah. Ketika itulah orang-orang Yahudimulai memikirkan kembali posisi mereka terhadap Muhammad dansahabat-sahabatnya. Mereka dengan dia telah mengadakanperjanjian. Mereka bermaksud ingin merangkulnya ke pihakmereka dan supaya ketahanan mereka bertambah kuat terhadaporang-orang Kristen. Dan dia lebih kuat dari mereka itu semua,ajarannya bertambah kuat. Malah sekarang ia memikirkanorang-orang Quraisy yang telah mengusirnya dan mengusir kaumMuhajirin dari Mekah serta godaan mereka terhadap kaumMuslimin yang dapat mereka goda dari agamanya. Adakahorang-orang Yahudi itu akan membiarkan dakwahnya terustersebar dan kekuasaan rohaninya makin meluas, dengan cukuppuas berada disampingnya dalam aman sentosa yang berarti akanmenarnbah keuntungan dan kekayaan dalam perdagangan mereka?Barangkali memang akan begitu kalau mereka yakin bahwadakwahnya itu tidak akan sampai kepada orang-orang Yahudisendiri dan tidak akan sampai meluas kepada orang-orang awam,sedang ajaran mereka yang berlaku ialah tidak akan mengakuiadanya seorang nabi yang bukan dari Keluarga Israil. Akan tetapi ada seorang rabbi yang cerdik-pandai, yaituAbdullah b. Sallam yang telah berhubungan dengan Nabi iapunlalu memeluk Islam; dan dianjurkannya pula keluarganya. Lalumerekapun bersama-sama memeluk agama Islam. Tetapi Abdullah bin Sallam masih merasa kuatir akan adakata-kata yang tidak biasa yang akan dilontarkan orang-orangYahudi jika mereka mengetahui ia sudah menganut Islam. Makadimintanya kepada Nabi untuk menanyai mereka tentang dirinyaitu sebelum mereka mengetahui bahwa dia sudah Islam. Ternyatamereka berkata: dia pemimpin kami, pendeta kami dan orangcerdik-pandai kami. Setelah Abdullah berhadapan dengan merekadan sekarang jelas sudah sikapnya, bahkan mengajak merekamenganut ajaran Islam, merekapun merasa kuatir akan nasibnyaitu nanti. Maka di seluruh perkampungan Yahudi itu iapun mulaidifitnah dan diumpat dengan kata-kata yang tak senonoh. Dalamhal ini mereka lalu sepakat akan berkomplot terhadap Muhammadmenolak kenabiannya. Secepat itu pula sisa-sisa orang yangmasih musyrik dari kalangan Aus dan Khazraj serta mereka yangpura-pura masuk Islam segera menggabungkan diri dengan mereka,baik karena mau mengejar keuntungan materi atau karena maumenyenangkan golongannya atau pihak yang berpengaruh Sekarang mulai terjadi suatu perang polemik antara Muhammaddengan orang-orang Yahudi, yang ternyata lebih bengis danlebih licik daripada perang polemik yang dulu pernah terjadiantara dia dengan orang-orang Quraisy di Mekah. Dalam perangyang terjadi di Yathrib ini semua orang Yahudi berdiri dalamsatu barisan menyerang Muhammad dan risalahnya, menyerangsahabat-sahabatnya, kaum Muhajirin dan Anshar, denganmengadakan intrik-intrik, tindakan bermuka-muka dengan ilmuyang ada pada mereka tentang sejarah dan peristiwa-peristiwamasa lampau mengenai para nabi dan rasul-rasul. Mereka mengadakan intrik melalui pendeta-pendeta mereka yangpura-pura Islam dan yang dapat bergaul ke tengah-tengah kaumMuslimin dengan pura-pura sangat takwa sekali, yang kemudianlalu sekali-kali memperlihatkan kesangsian dan keraguannya.Mereka itu memajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Muhammad ,yang mereka kira akan dapat menggoncangkan iman umat Islamkepadanya dan kepada ajaran kebenaran yang dibawanya itu.Kemudian orang-orang Aus dan Khazraj yang juga Islamnyapura-pura, menggabungkan diri dengan orang-orang Yahudi dalammemajukan pertanyaan-pertanyaan dan dalam menimbulkanperselisihan di kalangan kaum Muslimin. Begitu keras kepalamereka itu sampai ada diantara orang Yahudi sendiri yangmengingkari isi Taurat - padahal mereka percaya kepada Allah,baik kalangan Keluarga Israil maupun orang-orang musyrik yangmempergunakan berhala-berhala untuk mendekatkan diri merekakepada Tuhan. Misalnya mereka bertanya kepada Muhammad: KalauAllah itu sudah menciptakan makhluk ini, lalu siapa yangmenciptakan Allah? Muhammad hanya menjawab mereka denganfirman Tuhan: "Katakan: Allah Satu cuma. Allah itu Abadi dan Mutlak. Tidakberanak. Dan tidak pula diperanakkan. Dan tiada satu apapunyang menyerupaiNya." (Qur'an, 112: 1-4)
Pihak Muslimin sekarang menyadari keadaan musuh mereka, sudahmengetahui tujuan usaha mereka itu. Ada terlihat pada suatuhari mereka dalam mesjid sedang berbicara antara sesama merekadengan berbisik-bisik. Muhammad meminta supaya merekadikeluarkan dari dalam mesjid itu dengan paksa. Tetapi initidak membuat mereka jera melakukan tipu-muslihat dan masihterus berusaha hendak menjerumuskan kaum Muslimin. Ketika adabeberapa orang dari golongan Aus dan Khazraj sedangduduk-duduk bersama-sama salah seorang dari mereka [Syas b.Qais] lewat. Ia jadi panas hati melihat dua puak ini menjadirukun. Dalam hatinya ia berkata: masyarakat Banu Qaila dinegeri ini sudah bersatu. Kita takkan berarti apa-apa kalaupemuka-pemuka mereka sudah sepakat. Seorang pemuda Yahudi yangpernah dengan mereka dulu dimintanya supaya mengambilkesempatan ini dengan menyebut-nyebut kembali peristiwa Bu'athdahulu serta bagaimana pula pihak Aus dapat mengalahkanKhazraj. Pemuda itu pun lalu bicara. Ternyata hal ini memangmenimbulkan ingatan masa lampau pada kedua puak itu. Merekalalu bersitegang, saling membanggakan diri dan hanyut dalampertengkaran. "Kalau kamu mau kita boleh kembali sepertidulu," kata mereka satu sama lain. Peristiwa ini sampai juga kepada Muhammad. Ia pergi menemuimereka dengan beberapa orang sahabat, dan diingatkannyamereka, bahwa Islam telah mempersatukan dan membuat merekabenar-benar bersaudara, saling mencintai. Sementara ia masihdi tengah-tengah mereka, merekapun menangis, mereka salingberpeluk-pelukan. Mereka semua berdoa bermohon ampun kepadaTuhan. Polemik antara Muhammad dengan orang-orang Yahudi itu sudahsampai dipuncaknya, sebagaimana oleh Qur'an sudah puladiperlihatkan. Pada permulaan Surah al-Baqara (2) sampaidengan ayat 81, dan sebahagan besar Surah an-Nisa' (4) semuamenyebutkan tentang orang-orang Ahli Kitab itu dan betapamereka mengingkari isi-Kitab Suci mereka sendiri. Mereka telahmendapat kutukan keras karena pembangkangan dan pengingkaranmereka itu: "Dan sesungguhnyalah Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat)kepada Musa, dan sesudah itu lalu Kami susul pula dengan pararasul, dan Kami telah memberikan bukti-bukti kebenaran kepadaIsa anak Maryam dan Kami perkuat dia dengan Ruh Suci. Adakahsetiap datang seorang rasul kepadamu membawa sesuatu yang taksesuai dengan kehendak hatimu, lalu kamu bersikap sonmbong?Sebagian kamu dustakan dan yang sebagian lagi kamu bunuh? Danmereka berkata: 'hati kami sudah tertutup.' Tetapi Tuhan telahmengutuk mereka karena keingkaran mereka juga. Karena itu,sedikit sekali mereka yang beriman. Dan setelah kepada merekadidatangkan Kitab dari Allah, yang membenarkan apa yang adapada mereka, karena sebelum itu mereka minta didatangkankemenangan terhadap orang-orang yang masih ingkar, makasetelah yang mereka ketahui itu berada di tengah-tengahmereka, merekapun juga tidak mempercayainya. Karena itu,kutukan Allah menimpa oranz-orang yang ingkar itu." (Qur'an,2: 87-89)
Begitu memuncaknya polemik antara orang-orang Yahudi dan kaumMuslimin itu, sehingga acapkali - sekalipun sudah adaperjanjian antara mereka - permusuhan itu terjadi sampaidengan main tangan. Sebagai contoh - sekedar sebagai ukuran -kita sudah mengenal Abu Bakr, yang begitu lemah-lembutperangainya, dengan kesabarannya yang luarbiasa. Ketika itu iasedang bicara dengan seorang orang Yahudi yang bernamaFinhash, yang diajaknya menganut Islam. Tetapi Finhashmenjawab: "Abu Bakr, bukan kita yang membutuhkan Tuhan, tapiDia yang butuh kepada kita. Bukan kita yang meminta-mintakepadaNya, tetapi Dia yang meminta-minta kepada kita. Kitatidak memerlukanNya, tapi Dia yang memerlukan kita. Kalau Diakaya, tentu Ia tidak akan minta dipinjami harta kita, sepertiyang didakwakan oleh pemimpinmu itu. Ia melarang kalianmenjalankan riba, tapi kita akan diberi jasa. Kalau Ia kaya,tentu Ia tidak akan menjalankan ini." Maksud Finhash ini ditujukan kepada firman Tuhan: "Siapa yang mau meminjamkan kepada Allah suatu pinjaman yangbaik, Allah akan selalu membalasnya dengan berlipat ganda."(Qur'an, 2: 145)
Tetapi dalam hal ini Abu Bakr tidak tahan mendengar jawabanitu. Ia marah. Ditamparnya muka Finhash itu keras-keras. "Demi Allah," kata Abu Bakr, "kalau tidak karena adanyaperjanjian antara kami dengan kamu sekalian, pasti kupukulkepalamu. Engkaulah musuh Tuhan." Kemudian Finhash mengadukan peristiwa ini kepada Nabi, tapiapa yang dikatakannya tentang Tuhan kepada Abu Bakr tidakdiakuinya. Dalam hal ini firman Tuhan menyebutkan: "Tuhan sudah mendengar kata-kata mereka yang menyebutkan:Tuhan itu miskin, dan kamilah yang kaya. Akan Kami tuliskankata-kata mereka itu, begitu juga perbuatan mereka membunuhnabi-nabi dengan tidak sepantasnya, dan rasakanlah siksa yangmembakar ini!" (Qur'an, 3: 181)
Tidak cukup dengan maksud mau menimbulkan insiden antaraMuhajirin dengan Anshar dan antara Aus dengan Khazraj dantidak pula cukup dengan membujuk kaum Muslimin supayameninggalkan agamanya dan kembali menjadi syirik tanpamencoba-coba mengajak mereka menganut agama Yahudi, bahkanlebih dari itu orang Yahudi itu kini berusaha memperdayaMuhammad sendiri. Pendekar-pendekar mereka, pemuka-pemuka danpemimpin-pemimpin mereka datang menemuinya dengan mengatakan:"Tuhan sudah mengetahui keadaan kami, kedudukan kami. Kalaukami mengikut tuan, orang-orang Yahudipun akan juga ikut danmereka tidak akan menentang kami. Sebenarnya antara kamidengan beberapa kelompok golongan kami timbul permusuhan. Lalukami datang ini minta keputusan tuan. Berilah kami keputusan.Kami akan ikut tuan dan percaya kepada tuan." Di sinilah firman Tuhan menyebutkan: "Dan hendaklah engkau memutuskan perkara diantara merekamenurut apa yang sudah diturunkan Allah, dan jangan kauturutihawa-nafsu mereka. Berhati-hatilah terhadap mereka. Jangansampai mereka memperdayakan kau dari beberapa peraturan yangsudah ditentukan Tuhan kepadamu. Tetapi kalau merekamenyimpang, ketahuilah, Tuhan akan menurunkan bencana kepadamereka karena beberapa dosa mereka sendiri juga. Sesungguhnya,kebanyakan manusia itu adalah orang-orang fasik. Adakah yangmereka kehendaki itu hukum jahiliah? Dan hukum siapakah yanglebih baik daripada hukum Allah bagi mereka yang yakin?"(Qur'an, 5: 49-50)
Orang-orang Yahudi merasa sesak napas terhadap Muhammad.Terpikir oleh mereka akan melakukan tipu-daya terhadapnya,akan meyakinkannya sampai ia keluar meninggalkan Medinahseperti yang terjadi karena gangguan-gangguan Quraisy dahulusampai ia dan sahabat-sahabatnyapun keluar meninggalkan Mekah. Lalu mereka mengatakan kepadanya, bahwa para rasul sebelum diasemua pergi ke Bait'l-Maqdis dan memang di sana tempat tinggalmereka. Jika dia juga memang benar-benar seorang rasul, iapunakan berbuat seperti mereka, dan kota Medinah ini akandianggapnya sebagai kota perantara dalam hijrahnya dulu antaraMekah dengan al-Masjid'l-Aqsha. Akan tetapi, apa yang sudahmereka kemukakan kepadanya itu bagi Muhammad tidak perlulama-lama berpikir untuk mengetahui, bahwa mereka sedangmelakukan tipu-muslihat terhadap dirinya. Pada saat itu Tuhanmewahyukan kepadanya, menjelang tujuhbelas bulan ia tinggal diMedinah, untuk menghadapkan kiblatnya ke al-Masjid'l-Haram,Rumah Ibrahim dan Ismail: "Kami sebenarnya melihat wajahmu yang menengadah ke langititu. Akan Kami hadapkan mukamu ke arah kiblat yang kausukai.Hadapkan mukamu ke arah al-Masjid'l-Haram. Dimana saja kauberada hadapkanlah mukamu kearah itu." (Qur'an, 2: 142-143)
Orang-orang Yahudi ternyata menyesalkan kejadian itu. Sekalilagi mereka berusaha memperdayakannya, dengan mengatakan,bahwa mereka akan mau jadi pengikutnya kalau ia kembali kekiblat semula. Di sini firman Tuhan menyebutkan: "Dari orang-orang yang masih bodoh akan mengatakan: Apakahyang menyebabkan mereka berpaling dari kiblat yang dulu.Katakanlah: Timur dan Barat itu kepunyaan Allah. DipimpinNyasiapa yang disukaiNya ke jalan yang lurus. Begitu juga Kamijadikan kamu suatu umat pertengahan, supaya kamu menjadi saksikepada umat manusia, dan Rasulpun menjadi saksi kepadamu. DanKami jadikan kiblat yang biasa kaupergunakan itu, hanyalahuntuk menguji siapa pula yang berbalik belakang. Dan itumemang berat, kecuali bagi mereka yang telah mendapat pimpinanTuhan." (Qur'an, 2: 144)
Waktu sedang sengit-sengitnya terjadi polemik antara Muhammaddengan orang-orang Yahudi itu, delegasi pihak Nasrani dariNajran tiba di Medinah, terdiri dari enampuluh buah kendaraan.Diantara mereka terdapat orang-orang terkemuka, orang-orangyang sudah mempelajari dan menguasai seluk-beluk agama mereka.Pada waktu itu penguasa-penguasa Rumawi yang juga menganutagama Nasrani sudah memberikan kedudukan, memberikan bantuanharta, memberikan bantuan tenaga serta membuatkangereja-gereja dan kemakmuran buat kaum Nasrani Najran itu.Boleh jadi delegasi ini datang ke Medinah hanya karena merekasudah mengetahui adanya pertentangan antara Nabi denganorang-orang Yahudi, dengan harapan mereka akan dapatmengobarkan pertentangan itu lebih hebat sampai menjadipermusuhan terbuka. Dengan demikian orang-orang Nasrani yangberada di perbatasan Syam dan Yaman dapat membebaskan diridari intrik-intrik Yahudi dan sikap permusuhan orang-orangArab. Dengan datangnya delegasi ini dan polemiknya dengan Nabi sertadibukanya kancah pertarungan theologis yang sengit antaraorang-orang Yahudi, Nasrani dan Islam maka ketiga agama Kitabini sekarang berkumpul. Dari pihak Yahudi, mereka memangmenolak samasekali ajaran Isa dan Muhammad, yang dasarnyakarena sikap keras kepala, seperti yang sudah kita lihat.Mereka mendakwakan bahwa 'Uzair itu putera Allah. Sedang pihakNasrani, paham mereka adalah Trinitas dan menuhankan Isa.Sebaliknya Muhammad, ia mengajak orang kepada keesaan Tuhandan kepada kesatuan rohani yang sudah diatur oleh alam sejakawal yang ajali sampai pada akhir yang abadi - sejak dunia iniberkembang sampai ke akhir zaman.
Orang-orang Yahudi danNasrani itu bertanya kepadanya, kepada siapa-siapa diantarapara rasul itu ia beriman. Ia menjawab: "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkanNya kepadakami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq,Ya'qub serta anak-cucunya, dan apa yang telah diberikan kepadaMusa dan Isa serta apa yang telah diberikan Tuhan kepadanabi-nabi. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantaramereka, dan kamipun patuh kepadaNya." (Qur'an 2: 136)
Ia sangat menyesalkan sikap mereka yang sifatnya hendakmenimbulkan keraguan dengan cara bagaimanapun tentang keesaanTuhan. Diingatkannya mereka, bahwa mereka telah mengubahkata-kata dari aslinya dalam kitab-kitab mereka itu dan bahwamereka ternyata berlainan haluan dari apa yang telah ditempuholeh para nabi dan rasul-rasul yang sudah mereka akuikenabiannya, dan bahwa apa yang diajarkan oleh Isa, oleh Musadan oleh mereka yang sudah terdahulu, sedikitpun tidak berbedadari apa yang diajarkannya sekarang. Apa yang telah diajarkanmereka itu, adalah Kebenaran Abadi yang akan tampak jelas dansederhana sekali bagi setiap orang yang berjiwa pantang tundukselain kepada Tuhan Yang Mahaesa. Ia akan melihat Alam inisebagai suatu kesatuan yang tak terpisah-pisah. Ia akanmelihatnya dengan pandangan hati nurani yang lebih tinggidiatas segala kehendak dan tujuan yang bersifat sementara, diatas segala dorongan materi; lepas dari sifat tunduk butakepada segala ilusi dan angan-angan orang awam, kepada yangditerimanya dari nenek-moyang mereka. Dimanakah ada suatu pertemuan yang hakekatnya lebih besar daripertemuan yang kini dialami oleh Yathrib? Tiga agama bertemudi tempat ini, yang sampai sekarang saling mempengaruhiperkembangan dunia. Di tempat ini ketiganya bertemu untuksuatu tujuan dan cita-cita yang tinggi dan mulia. Ini bukanlahsuatu pertemuan ekonomi, juga bukan dengan suatu tujuanmateri, yang sampai saat ini dikejar-kejar dunia namun tiadajuga berhasil - melainkan tujuannya adalah rohani semata-mata.Dalam hal Nasrani dan Yahudi ini, dibelakangnya berdiriambisi-ambisi politik serta keinginan-keinginan orang-orangberuang dan berkuasa. Sebaliknya Muhammad, tujuannya adalahrohaniah dan perikemanusiaan semata-mata, yang jalannya telahditunjukkan Tuhan kepadanya dengan bentuk kata yangdialamatkan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani sertaseluruh umat manusia. DikatakanNya kepada mereka: "Katakanlah; 'Orang-orang Ahli Kitab! Marilah kita menerimasuatu istilah yang sama antara kami dengan kamu: bahwa tak adayang akan kita sembah selain Allah, dan bahwa kita takkanmempersekutukanNya dengan apapun, dan tidak pula antara kitasaling mempertuhankan satu sama lain, selain daripada Allah.'Tetapi kalau mereka menyimpang juga, katakanlah: 'Saksikanlah,bahwa kami ini orang-orang Muslimin.'" (Qur'an, 3: 64)
Apa pula yang akan dapat dikatakan oleh orang-orang Yahudi,yang akan dapat dikatakan oleh orang-orang Nasrani atau olehyang lain, mengenai ajakan ini: Jangan menyembah apa dansiapapun selain Allah, jangan mempersekutukanNya dan janganpula saling mempertuhankan satu sama lain selain daripadaAllah! Bagi jiwa yang benar-benar jujur, jiwa manusia yangtelah mendapat kehormatan dengan adanya akal pikiran danperasaan, tidak bisa lain tentu akan beriman kepada ini, tanpayang lain. Akan tetapi, dalam arti hidup manusia, disampingsegi rohani, juga ada segi materinya. Kelemahan ini yangmembuat kita dapat menerima pihak lain menguasai kita, denganjalan membeli nyawa kita, jiwa kita, kalbu kita. Ilusi iniyang telah membunuh kehormatan, perasaan serta cahaya hatinurani manusia. Segi materi ini, yang tergambar dalam bentukharta dan kekayaan, dalam kepalsuan gelar-gelar dan pangkat,yang telah membuat Abu Haritha - salah seorang Nasrani Najranyang paling luas ilmu dan pengetahuannya - pernah mengeluarkanisi hatinya kepada salah seorang teman, bahwa ia yakin padaapa yang dikatakan Muhammad itu. Setelah temannya itubertanya: "Apa lagi yang masih merintangi kau menerima ajarannya, kalaukau sudah mengetahui ini?" "Yang masih merintangi aku ialah apa yang sudah diberikanorang kepada kami," jawabnya. "Kami sudah diberi kedudukan,diberi harta dan kehormatan. Dan yang mereka kehendaki supayakami menentangnya. Kalau kuterima ajakannya itu tentu semuayang kaulihat ini akan dicopot dari kami." Kepada ajaran inilah orang-orang Yahudi dan Nasrani itu olehMuhammad diajak. Orang-orang Nasrani diajaknya saling berdoa,9sedang dengan pihak Yahudi sudah ada perjanjian perdamaian.Dalam pada itu pihak Kristen telah pula mengadakanpermusyawaratan antara sesama mereka, yang hasilnya kemudiandiberitahukan kepadanya, bahwa mereka tidak akan saling berdoadan akan membiarkannya ia dengan agamanya itu dan merekakembali kepada agama mereka. Tetapi mereka juga melihat,betapa cenderungnya Muhammad menjalankan keadilan itu, yangjuga diikuti jejaknya oleh sahabat-sahabatnya. Oleh karena itumereka minta supaya ada seorang yang dapat dikirimkanbersama-sama mereka guna mengadili masalah-masalah yang bagimereka sendiri masih merupakan perselisihan pendapat. Dalamhal ini Muhammad mengutus Abu 'Ubaida ibn'l-Jarrah gunamemutuskan hal-hal yang diperselisihkan itu. Peradaban yang batu pertamanya telah diletakkan oleh Muhammaddengan ajaran-ajaran serta teladan yang diberikannya itu, kinisudah makin diperkuat lagi. Terpikir olehnya sekarang dan olehsahabat-sahabatnya dari kalangan Muhajirin, bagaimanaseharusnya sikap, dan keadaan mereka menghadapi Quraisy itusuatu pemikiran yang tak pernah mereka lupakan sejak merekahijrah dari Mekah. Motif yang mendorong mereka berpikirdemikian banyak sekali. Di Mekah ini terletak Ka'bah, RumahIbrahim, tempat mereka dan semua orang Arab berziarah.Dapatkah mereka melepaskan diri dari kewajiban suci yang sejakdulu mereka jalankan sampai pada waktu mereka dikeluarkan dariMekah? Disana masih tinggal keluarga mereka yang mereka cintaidan yang mereka sayangkan bila masih tetap dalam kehidupansyirik. Di sana harta-benda dan perdagangan merekaditinggalkan, yang telah disita oleh Quraisy tatkala merekahijrah. Kemudian lagi, tatkala mereka memasuki Medinah, merekadiserang penyakit demam, sehingga bukan main penderitaan yangmereka alami. Mereka sembahyangpun sambil duduk. Makin kerasmereka merindukan Mekah. Mereka telah dikeluarkan secara paksadari Mekah, seolah mereka keluar sebagai pihak yangdikalahkan. Dan tidak pula menjadi adat orang-orang Quraisydapat bersabar terhadap ketidakadilan serupa itu atau menyerahtanpa mengadakan pembalasan. Disamping semua dorongan itu,dorongan naluri juga merangsang mereka, yakni nostalgia -rindu kampung halaman, kampung halaman tempat merekadilahirkan, tempat mereka dibesarkan. Dengan bumi ini, dengantanahnya yang lapang, gunungnya, airnya, dengan semua itulahpertama kali mereka bicara, pertama kali mereka bersahabat.Diatas secercah tanah inilah mereka dipupuk tatkala merekamasih kecil dan di sana pula tempat-tinggal mereka sesudahmereka besar. Kesana hati orang dan perasaannya terikat, danuntuk itu pula dengan segala kekuatan dan hartanya iapertahankan. Dikorbankannya semua tenaga dan hidupnya. Sesudahmati, di tempat itu harapannya akan dikuburkan. Ia mau kembalikedalam tanah tempat ia dijadikan itu. Naluri inilah yang lebih keras mendorong hati kaum Muhajirindaripada motif-motif lain. Selalu terpikir oleh merekabagaimana seharusnya sikap mereka itu menghadapi Quraisy.Tetapi yang sudah terang, sikap itu bukanlah sikap menyerahatau sikap menghambakan diri. Sudah cukup sabar mereka selamatigabelas tahun terus-menerus menanggung penderitaan. Agamatidak membenarkan adanya sikap lemah, putus asa atau menyerahbagi mereka yang sudah menanggung penderitaan dan sampaihijrah karenanya.
Apabila sikap permusuhan itu memang dibenci dan tidakdibenarkan, sebaliknya yang diperkuat dan dianjurkan adalahsikap persaudaraan, tapi di samping itu yang juga diharuskanialah membela diri, membela kehormatan, membela kebebasanberagama dan membela tanah-air. Untuk membela inilah Muhammadmengadakan Ikrar 'Aqaba yang kedua dengan penduduk Yathrib.Tetapi bagaimanakah kaum Muhajirin itu akan menunaikankewajibannya kepada Tuhan, kepada Rumah Suci, kepada tanahair, Mekah yang mereka cintai itu? Kearah inilah politikMuhammad dan kaum Muslimin itu ditujukan, sampai selesai iakelak menaklukkan Mekah, dan agama Allah serta seruankebenaranpun akan terjunjung tinggi.
Catatan kaki:
1 Yathrib nama kota Medinah. Dalam terjemahan ini dua sebutan Yathrib dan Medinah sama-sama dipakai (A).
2 'Ala rib'atihim atau riba'atihim menurut kebiasaan baik yang berlaku (N, LA) (A).
3 Yata'aqalun, 'saling memberi dan menerima diat' (N) atau tebusan darah (A).
4 Suku atau batn ialah anak-kabilah, lebih kecil dari kabilah (A).
5 Dalam at-Bidaya wan-Nihaya oleh ibn Kathir disebut Syatana.
6 Sya'ir termasuk famili Graminea yang mungkin lebih dekat kepada jenis jelai daripada gandum (A).
7 Sawiq semacam bubur dibuat dari gandum atau jelai dicampur dengan kurma (A).
8 Tharid biasanya hidangan roti yang dibasahi dengan kuah kaldu dan daging (A).
9 Yula'inu, sama maksudnya dengan Yabtahilu, atau mubahala yang dalam terjemahan ini dipakai kata saling berdoa. Nabi mengusulkan kepada pihak Kristen mengadakan suatu mubahala, suatu pertemuan khidmat, dengan masing-masing pihak yang mempertahankan pendiriannya berdoa sungguh-sungguh kepada Ailah, agar Tuhan menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta. "Barangsiapa membantah engkau tentang itu, sesudah datang pengetahuan padamu, katakanlah: Marilah kita kumpulkan anak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita-wanita kami dan wanita-wanita kamu, diri kami sendiri dan diri kamu, kemudian kita berdoa sungguh-sungguh kepada Allah. Kita mintakan agar laknat Tuhan dijatuhkan kepada pihak yang dusta." (Qur'an, 3: 61). Mereka yang benar-benar murni dan benar-benar yakin takkan ragu-ragu dalam hal ini. Tetapi pihak Kristen
disini ternyata mengundurkan diri. (A)
0 komentar:
Posting Komentar