Bayang-Bayang Gurita (4)

Oleh : Jerry D.Gray (H. Abdurachman)

Organisasi-organisasi Terselubung
“Kantor Kepresidenan di tingkatan yang tinggi telah digunakan untuk membuat rencana untuk menghancurkan kemerdekaan warga Amerika, dan sebelum saya meninggalkan kantor, saya harus memberi tahu warga mengenai keadaan buruk yang menimpa mereka.” President John F.

Kennedy dalam pidatonya di Universitas Columbia pada 12 November
1963, beberapa minggu sebelum terbunuh. (http://www.flipcode.com/)



Apa sebenarnya yang akan diinformasikan Presiden kepada rakyatnya sehingga harus dibayar dengan kematiannya? Siapa atau organisasi apa yang memiliki kekuasaan untuk membunuh seorang Presiden
Amerika, menutupi bukti-buktinya dan kemudian menghilang bersama kasus tersebut?

Selama berabad-abad, berbagai tatanan aturan dan pemimpin politik telah mempertimbangkan ide mengenai Pemerintahan Dunia. Dan sebagaimana Reporter Senior CBN News Richard Hunt menyebutkannya, bahwa cita-cita itu masih hidup hingga saat ini.
Dengan menghubungkan satu bangsa dengan bangsa lainnya melalui
ekonomi perdagangan dan bursa keuangan, serta kondisi di mana wilayah-wilayah tertentu di dunia selalu dalam keadaan perang, membuat sebagian masyarakat yakin bahwa ada kebutuhan yang nyata akan adanya pemerintahan dunia.

Penulis Gary Kah telah meneliti kelompok-kelompok yang mendukung
pemerintahan global. Kah pernah dipekerjakan oleh Kantor Pemerintah
Negara Bagian Indiana sebagai Perwakilan Perdagangan Dunia.
"Saya percaya bahwa sangat mungkin akan menjadi kenyataan, krisis utama kita di dunia akan berakhir, dengan adanya Pemerintahan Dunia.” Kah berkata. "Yang saya bicarakan adalah baik krisis ekonomi maupun krisis militer atau kombinasi keduanya." Menurut Kah perang kerap dihubungkan dengan gerakan agresif terhadap Pemerintahan Global.

Liga Bangsa-Bangsa dibentuk sesudah Perang Dunia I dan PBB dibentuk setelah Perang Dunia II. Perang Teluk tahun 1991 telah mempopulerkan istilah "New World Order," (Tatanan Dunia Baru) sebuah frase yang kerap digunakan oleh Presiden George Bush.
Di samping krisis dunia, Gary Kah percaya bahwa pendukung globalisasi akan menjadikan bangsa-bangsa menjadi satu, dalam suatu kurun waktu melalui sebuah perjanjian.

Kah berkata: "Hingga tingkat tertentu, Konstitusi Amerika Serikat ditegakkan dengan cara Pemerintahan Satu- Dunia, ” "Akan tetapi para ahli hukum dari pemerintahan global mencoba membelokkan Konstitusi Negara Amerika melalui cara yang mereka tentukan sendiri, dan yang harus dilaksanakan dengan perjanjian internasional. Menurut Konstitusi Amerika Serikat, hal itu dapat diterjemahkan bahwa perjanjian-perjanjian internasional dapat menjadi rujukan bagi hukum lokal. Jadi jika anda akhirnya cukup menyadari bahwa perjanjian-perjanjian internasional telah
meliputi setiap wilayah kehidupan, ekonomi, dan lingkungan, anda telah memiliki infrastruktur untuk sebuah pemerintahan dunia.”

Kedengarannya scenario Kah sangat menakjubkan seperti artikel yang
ditulis tahun 1974 edisi Masalah-masalah Luar Negeri, yakni sebuah
publikasi resmi mengenai “Dewan Hubungan Luar Negeri”. Mantan Asisten Deputy Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Richard Gardner menulis :
“Singkatnya “Rumah dari Tatanan Dunia”(House of World Order) harus dibangun lebih dengan cara “bottom up” dari pada “top down”. Sebuah tujuan yang dilaksanakan dengan melandaskan pada kedaulatan nasional, dengan mengikis sedikit demi sedikit, akan mencapai tujuan lebih besar dibandingkan penyerangan dengan cara lama/ kuno.”

Berikut beberapa organisasi yang mengarah kepada satu pemerintahan global.

• United Nations (PBB)
• Unesco (Organisasi PBB untuk urusan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya)
• Council On Foreign Relations (Dewan Hubungan Luar Negeri)
• Trilateral Commission (Komisi Trilateral)
• Bilderberger Group (Kelompok Bilderberg)
• Gorbachev Foundation (Yayasan Gorbachev)
• The Club of Rome (Klub Roma)

The World Council and Parliament Association (WCPA)
Larry Klayman, yang mengepalai kelompok pengawas pemerintah Judicial Watch, menunjukkan perhatiannya pada dua kelompok khusus : “Dewan Hubungan Luar Negeri (The Council on Foreign Relations) dan Komisi Trilateral (The Trilateral Comission).” “Mereka adalah Pemerintahan Bayangan dan mereka adalah pemerintahan para elit Georgetown di Washington,” demikian dikatakan Klayman. Mereka “Sekelompok orang yang duduk bersama, minum, makan dan bekerja bersama, membuat berbagai keputusan yang meng-atas-namakan rakyat Amerika, namun tanpa kita ketahui apapun tentang mereka.”

Klayman merujuk hal ini pada kelompok kerja “Bantuan Kesehatan Medis Hillary Clinton”. “Di organisasi ini anda memiliki pelobi pribadi, orang-orang yang memiliki kepentingan tertentu, rapat-rapat di balik pintu tertutup, yang mencoba untuk mengubah system bantuan kesehatan bagi warga Amerika, mengklaim sebagai yang terbaik di dunia, namun tanpa warga Amerika sendiri mengetahuinya.”

“Bersyukur telah dilakukan tuntutan hukum dan telah dilakukan pengadilan untuk mereka. Masyarakat akhirnya mengetahui apa yang terjadi, dan masyarakat bisa memperbaiki perencanaan untuk memasyarakatkan obat di Negara Amerika. Itulah resiko yang ditimbulkan oleh para elit birokrat dari organisasi “Trilateral Comission” dan “Dewan Hubungan Luar Negeri”,
atau apa yang kita sebut “Kaum Ningrat Baru Hubungan Internasional”.
Dan warga Amerika tertinggal di belakang, tidak mengetahui semua hal yang diputuskan, karena prosesnya tidak melibatkan warga.”

The United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan ”Apa yang dibutuhkan
dunia adalah sebuah visi yang mendasar mengenai kerja sama global. Kami mengusulkan Konferensi Tingkat Tinggi untuk Pembangunan yang dapat mendiskusikan dan mengembangkan :

1. Sebuah Bank sentral global dengan membentuk mata uang bersama agar dapat menjaga stabilitas harga dan nilai tukar mata uang, untuk menjadi saluran keuntungan maupun kerugian global, untuk menyama-ratakan akses-akses kredit internasional (siapa yang bekerja meski dunia belum mencapai yang terbaik, akan mendapatkan uang) dan untuk menyediakan dana dan kredit yang dibutuhkan bangsa-bangsa yang miskin (jadi mereka mengatakan kepada kita, apakah anda benar-benar telah siap mempercayai PBB dan menyerahkan hidup anda dan keluarga di tangan mereka?) Kesepakatan menyangkut bangsa-bangsa miskin ini menjadikan mereka lebih miskin akibat intervensi dari PBB!

2. Sebuah system pajak pendapatan yang progresif, yang secara otomatis akan diambil dari bangsa-bangsa yang kaya dan didistribusikan kepada bangsa-bangsa yang miskin berdasarkan pendapatan dan pembangunan yang mereka perlukan.

3. Sebuah organisasi perdagangan internasional untuk menjamin akses-akses bebas dan merata ke dalam segala bentuk perdagangan global dan untuk menstabilkan harga-harga komoditas.

4. Sebuah Dewan Keamanan Pembangunan PBB yang akan membangun sebuah kerangka kebijakan secara luas untuk segala masalah Pembangunan Global, mulai dari keamanan pangan dan perlindungan lingkungan untuk bantuan kemanusiaan, keringanan hutang, pengendalian narkoba, dan migrasi internasional. Usulan-usulan dari PBB ini akan menjadi “tonggak dari system ekonomi global”
(Tatanan Dunia Baru), akibat dari adanya tuntutan-tuntutan untuk
mereformasi kembali masyarakat yang ada saat ini.”

UNESCO
(Organisasi PBB untuk urusan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan)
“Meski sebenarnya kebijakan yang radikal untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk selama bertahun-tahun, baik secara politik maupun psikologis, adalah tidak mungkin, namun bagi UNESCO penting untuk melihat bahwa hal itu dapat diuji dengan penanganan yang sangat baik, dan hal tersebut diinformasikan ke dalam pemikiran publik seintensif mungkin, sehingga apa yang sebelumnya tidak terpikirkan setidaknya menjadi terpikirkan.” Demikian Presiden UNESCO dan Sosialis Fabian, Sir Julian Huxley.
“UNESCO adalah tangan dari PBB untuk Perencanaan Sosial Dunia”

Kelompok Bilderberger
Seseorang yang paling penting yang berhubungan dengan kelahiran dan pertumbuhan Kelompok Bilderberg adalah Joseph H. Retinger (Dikenal sebagai L’Eminence --Yang Unggul –Keunggulannya yang Abu-abu).
Retinger memiliki karir yang penuh warna dan panjang, yang telah
mengangkatnya ke posisi puncak dari elit kekuasan dunia. Pada saat
penguburannya di tahun 1960, Sir Edward Bedington-Behrens (siapa
ini????) berkata :

"Saya ingat Retinger di Amerika Serikat mengangkat telepon dan dapat segera membuat janji dengan Presiden, dan di Eropa ia memiliki akses yang lengkap dalam setiap lingkaran politik sebagai sebuah hak yang diperolehnya melalui kepercayaan, dedikasi dan kesetiaan yang ia inspirasikan”

Retinger, adalah seorang Katholik yang dilihat oleh banyak kalangan
sebagai agen Vatikan, bertindak menjadi penghubung antara Paus dan
umumnya para Uskup dalam aturan Jesuit.
Salah satu prestasi Retinger yang diingat kembali dalam perpolitikan Eropa adalah saat mendirikan Gerakan Bangsa-Bangsa Eropa, memimpin didirikannya Dewan Eropa pada 5 May 1949. Dengan kantor pusat di Strasbourg, Panitia Dewan Eksekutif memberikan Retinger untuk pertama kalinya platform utama bagi ideology ekspansif nya. Sejak hari-hari pertamanya di Sorbonne, Retinger mempercayai keberhasilan bersatunya Bangsa-bangsa Eropa, baik dalam bidang militer maupun ekonomi. Pada saat yang sama juga terlihat keinginannya untuk mengarahkan diri pada peraturan Jesuit. Ia banyak menghabiskan waktunya untuk memenuhi
ambisi-ambisinya ini. Ia memberi usulan kepada George Clemenceau
Pertama sebuah rencana untuk menyatukan Eropa Timur termasuk
menggabungkan Austria, Hongaria, dan Polandia sebagai sebuah kerajaan tripartite di bawah panduan peraturan Jesuit. Clemenceau, meragukan perencanaan Vatikan yang diusulkan, ia menolak proposal Retinger.

Bagaimana pun rencana ini ber-label Retinger, seorang agen Vatikan.
Aktivitas Retinger tidak terbatas untuk menyatukan Eropa. Setelah beberapa perjalanan ke Meksiko, ia memainkan peran kunci dalam mengembangkan gerakan penyatuan dagang di tahun 1920-an. Dengan keberhasilannya ini dan memperoleh kepercayaan dari Pemerintah Meksiko, Retinger telah meyakinkan mereka untuk menasionalkan kepentingan-kepentingan minyak Amerika di Meksiko. Sepanjang proses ini Retinger juga melakukan berbagai negosiasi rahasia dengan Washington untuk Pemerintah Meksiko.

Akibat karir bergengsinya ini, di tahun 1950-an ia telah mampu membuat hubungan-hubungan dengan sejumlah pejabat militer tingkat atas dan para pemimpin politik. Tujuan utamanya adalah untuk menyatukan dunia secara damai. Namun isyu “damai”nya ini dikendalikan oleh organisasi-organisasi yang berpengaruh dan bersifat “supra-nasional” atau mengatasi kepentingan nasional. Ia percaya bahwa organisasi-organisasi semacam ini tidak akan terpengaruh oleh berbagai konflik ideology jangka pendek yang meletup diantara pemerintahan-pemerintahan negara yang bersangkutan. Bagi
Retinger, hal yang signifikan adalah yang mendominasi ideology ekonomi dari suatu negara. Ia yakin perbedaan-perbedaan antar negara dapat dibawa ke dalam sebuah garis oleh organisasi-organisasi multinasional yang berpengaruh, dengan cara mengatur dan menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi dan politik yang kuat, melalui pendirian satu lembaga dan sebuah penyatuan antara bangsa-bangsa. Retinger memahami bahwa mengendalikan masalah-masalah dunia tidak dapat dicapai tanpa partisipasi Amerika Serikat. Untuk mencapai ideology ini, ia pun memulai kampanye untuk menciptakan sebuah Komunitas Atlantik.

Dengan pemikiran ini, Retinger pun memulai tindakan dengan perhitungan yang hati-hati, melibatkan salah satu teman dekatnya yang berpengaruh, yakni Pangeran Bernhard, dari Belanda. Pangeran Bernhard ketika itu adalah figure yang penting dalam industri minyak dan memegang posisi utama dalam Perusahaan Minyak Kerajaan Belanda (Royal Dutch Pertoleum- Shell Oil), demikian pula dalam Société Générale de Belgiquesebuah korporasi global yang berpengaruh.

Tahun 1952 Retinger mendekati Bernhard dengan sebuah proposal untuk membuat sebuah konferensi rahasia, yang melibatkan para Pemimpin NATO (Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara), dalam diskusi terbuka mengenai masalah-masalah internasional, di balik pintu tertutup. Pertemuan itu membolehkan masing-masing pesertanya untuk berbicara sesuai dengan pemikirannya secara bebas, karena tidak ada satu pun perwakilan media yang diperbolehkan berada di dalam, termasuk juga bulletin-buletin berita yang menyangkut konferensi atau topik-topik yang didiskusikan.

Pangeran Bernhard mendukung penuh proposal Retinger untuk mengadakan sebuah pertemuan internasional. Tahun 1952 Bernhard mendekati Pemerintahan Presiden Amerika ketika itu Truman dan menginformasikan tentang rencana pertemuan yang akan diadakan. Namun tidak mendapatkan jawaban positif, sampai masa Pemerintahan Presiden Eisenhower yang menjadi kelompok rekanan pertama dari Amerika yang terbentuk. Ada dua pemeran kunci dalam kelompok Amerika yakni Jenderal Walter Bedell Smith (Direktur CIA) dan C.D. Jackson.

Kelompok Bilderberg dan Tatanan Dunia Baru
Berbicara tentang politik, keuangan dan kekuatan global, Kelompok
Bilderberg merupakan kelompok yang berada pada posisi puncak pyramid, dengan fungsi pengawasan “dengan mata” langsung terhadap konstruksi Tatanan Dunia Baru. Sistem satu-pemerintahan dunia ini, bersembunyi di balik bayangan kata-kata manis tentang “rumah global” baru, yang akan segera mengalihkan semua kekuasaan pengendalian ekonomi dan politik ke tangan sekelompok kecil elit dunia Menurut draft dokumen Bilderberg tahun 1989.

“Nama Bilderberg diambil dari nama Hotel Bilderberg di Oosterbeek, Belanda, di mana pertemuan pertama dilakukan pada May 1954. Pertemuan perintis ini menumbuhkan perhatian dari banyak tokoh dari dua sisi Atlantik, yakni Eropa Barat maupun Amerika Utara, yang tidak bekerja sama sedekat yang seharusnya, khususnya dalam masalah-masalah penting yang kritis. Dirasakan bahwa berbagai diskusi yang rutin – yang tidak diungkapkan ke luar-- akan
membantu menciptakan sebuah pemahaman yang lebih baik dari berbagai kekuatan yang kompleks dan kecenderungan utama yang mempengaruhi bangsa-bangsa Barat dalam masa sulit pasca perang."

Conrad Black pernah berkata bahwa Bilderberg "dibentuk pada pertengahan tahun 50-an oleh Pangeran Bernhard dari Belanda. Pertemuan-pertemuan biasanya melibatkan pejabat-pejabat senior pemerintahan dari semua negara perwakilan, dengan sebuah perencanaan besar mengenai pencerahan bidang bisnis, akademis, media dan pemimpin-pemimpin militer."

Pangeran Bernhard lah yang mewujudkan ide pembentukan Bilderberg,
tetapi ide itu sendiri milik Joseph H. Retinger, orang yang dapat membuat janji dengan Presiden Amerika Serikat hanya dengan mengangkat telefon.

Tahun 1952, Retinger mengusulkan kepada Pangeran Bernhard sebuah konferensi rahasia, dengan melibatkan para pemimpin NATO dalam diskusi terbuka dan informal di ruang tertutup, mengenai masalah-masalah internasional.

Selama pertemuan-pertemuan awal Bilderberg, para peserta menunjukkan rasa frustrasi mereka terhadap politik Amerika dan dalam menghadapi McCarthyisme, ideology nasionalis yang menganut pandangan perencanaan global. C.D. Jackson mencoba menenangkan keresahan mereka dengan berkata :

“Apakah McCarthy tewas karena sebuah peluru yang membunuhnya atau karena disingkirkan dengan cara Amerika yang lazim dengan mengeluarkannya dari pergolakan di tubuh politik, saya meramalkan saat kita melaksanakan pertemuan mendatang, ia akan menghilang dari scenario Amerika."

Pertemuan-pertemuan Bilderberg dilaksanakan di tempat-tempat terpencil, dan para pesertanya diminta untuk meninggalkan suami-suami atau isteri-isteri mereka di rumah, tidak menggunakan teks yang dipersiapkan, dan melakukan diskusi-diskusi sedapat mungkin dalam bahasa Inggris.

Para Anggota Pengarah dan Penasehat, termasuk Gianni Agnelli dari perusahaan Fiat, Dwayne Andreas (Pengendali pemegang saham dari Archer-Daniels Midland), Zbigniew Brzezinski (Mantan Penasehat Keamanan Nasional dalam Pemerintahan Presiden Carter), Lord Carrington (Mantan Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, dan Sekretaris Jendral NATO), Andrew Knight (editor Majalah Economist), Richard Perle (Mantan asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat dan salah seorang yang menciptakan “Inisiatif Pertahanan Strategis” dan strategi penempatan rudal Euro), Paul Volker (Mantan Ketua Federal Reserve), dan George Will (kolumnis dan komentator Amerika yang konservatif ), antara lain sedikit dari nama yang dapat disebutkan.

Berbagai kritik tentang Bilderberg menyebutkan bahwa kelompok rahasia itu menempatkan diri sebagai kelompok yang mengatasi pemerintahan negara (supra governmental)
Memanipulasi berbagai keuangan global dan membentuk tingkat pendanaan yang ketat dan mengikat di seluruh dunia. Mereka menyeleksi figur-figur politik Bilderberg memutuskan siapa yang harus menjadi para penguasa. Mereka juga mentargetkan siapa yang akan dikeluarkan dari kekuasaan. Hanya mereka yang memutuskan negara mana yang akan membiayai perang atas negara yang lainnya.
(http://whiterabbitcult.com/Bilderberg/Bilderberg.htm)

Dewan Hubungan Luar Negeri (Council On Foreign Relations)
“CFR”

“Para komentator politik terkemuka kerap mengkritik para Teoritisi
Konspirasi (ahli teori konspirasi) dari seluruh kelompok spectrum politik sebagai “paranoid”, karena teori mereka dinilai menggelikan, bahwa Pemerintah Amerika Serikat dikendalikan oleh sebuah Pemerintahan Bayangan. Menurut Teori Konspirasi yang mereka nilai ”konyol” ini, jaringan elit politik memanipulasi peristiwa-peristiwa global untuk mengembangkan dan mengkonsolidasikan pengendalian mereka terhadap tujuan bangsa-bangsa lain di bumi ini, khususnya di bidang politik, keuangan dan militer.”

“Untuk menolak teori yang dinilai tidak berdasar ini, seseorang harus mengabaikan keberadaaan sejumlah kelompok yang telah mapan dan terdokumentasi dengan baik, yang telah berperan memintal benang-benang kekuasaan menjadi suatu badan usaha dan kepentingan-kepentingan dana internasional yang menggurita, yang telah dikenal sebagai Tatanan Dunia Baru (The New World Order). Untuk menyebut skema-skema ini sebuah “konspirasi” sepertinya hampir salah nama, karena umumnya apa yang mereka lakukan terlihat dengan jelas, bagaikan diterangi cahaya di siang hari.” Salah satu kelompok yang membawa kawanan mereka ke arah Pemerintahan Dunia adalah Dewan Hubungan Luar Negeri (the Council on Foreign Relations : CFR). Laporan ini akan menyuguhkan sebuah ulasan yang taktis mengenai berbagai operasi Dewan Hubungan Luar Negeri dan peranannya dalam politik global”

“Tujuan akhir Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) adalah menciptakan
sebuah Sistem Sosialis Satu-Dunia, dan membuat Amerika Serikat sebagai bagian resmi dari system itu.”
“Sekali para anggota CFR yang berkuasa telah memutuskan bahwa Pemerintah Amerika Serikat harus mengadopsi kebijakan tertentu, berbagai fasilitas penelitian yang substansial dari CFR (Tavistock Institute) diterapkan untuk mengembangkan berbagai argumen, baik secara intelektual maupun emosional, untuk mendukung kebijakan baru tersebut, dan untuk mengacaukan serta mendiskreditkan pihak oposisi, baik secara intelektual maupun politik.” Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) bahkan menempatkan kedaulatan negara dan kemerdekaan negara Amerika di bawah kekuatan besar Pemerintahan Satu-Dunia (one-world government).
Ambisi untuk menyerahkan kedaulatan dan kemerdekaan Amerika Serikat dilakukan oleh sebagian besar dari anggota Dewan Hubungan Luar Negeri.
Jadi dalam kamus CFR bahkan tidak ada istilah: ’untuk negara harus didahulukan’.”

Latar Belakang Informasi tentang CFR
Menurut web page masalah luar negeri organisasi Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) didirikan ketika beberapa peserta “Konferensi Perdamaian Paris” asal Amerika memutuskan bahwa saat itulah waktunya bagi penduduk swasta Amerika menjadi lebih terbiasa dengan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban internasional yang semakin meningkat yang diemban negara Amerika.
Dewan Hubungan Luar Negeri didirikan tahun 1921 di Harold Pratt House, di East 68th Street, New York City. Tahun 1922, Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) mulai menerbitkan sebuah journal yang bernama “Foreign Affairs.”

Pada 15 Desember 1922 CFR mengesahkan Pemerintahan Dunia dalam majalahnya “Foreign Affairs.” Penulis Philip Kerr menyatakan : “Jelaslah tidak akan ada kedamaian dan kesejahteraan bagi umat manusia selama bumi ini tetap dibagi menjadi 50 atau 60 negara-negara merdeka, hingga dibentuk sebuah system internasional. Masalah yang nyata dewasa ini adalah Pemerintahan Dunia.”

“Kita perlu menyusun pendekatan-pendekatan regional untuk berbagai
kebutuhan pembangunan dan untuk menjalankan evolusi dari NEW WORLD ORDER.” (Richard Nixon)


Pertanyaan pertama yang muncul dalam benak adalah, siapa yang memberi wewenang kepada orang-orang ini untuk menentukan berbagai tangungjawab dan kewajiban dari negara Amerika Serikat? Bukankah negara Amerika memiliki konstitusi (Undang-Undang Dasar)? Untuk menentukan pengaturan wewenang untuk itu ada prosedur yang harus dilalui.” Web page CFR itu bahkan tidak mempublikasikan fakta bahwa sejak awal organisasi itu disusun sebagai bagian dari sebuah jaringan kekuasaan yang lebih luas. Mengapa mereka menyembunyikan informasi ini dari masyarakat umum, jika mereka memang benar-benar organisasi yang sah?

Menurut buku induk CFR tahun 1936, beberapa anggota pentolan delegasi Konferensi Perdamaian Paris bertemu di Hotel Majestic di Paris pada 30 Mei 1919, untuk mendiskusikan pembentukan sebuah kelompok internasional yang dapat memberi nasehat kepada pemerintahan masing-masing negara yang mereka hormati dalam berbagai masalah internasional.

Lebih jauh buku induk itu menyebutkan , “ Pada sebuah pertemuan tanggal 5 Juni 1919, para perencana menentukan bahwa akan lebih baik memiliki organisasi-organisasi terpisah yang saling bekerja sama satu sama lain.

Konsekuensinya, mereka membuat Dewan Hubungan Luar Negeri, dengan kantor pusat di New York, dan sebuah organisasi kandungnya, “the Royal Institute of International Affairs” (Institut milik kerajaan untuk Masalah-masalah Internasional) di London, yang juga dikenal sebagai “the Chatham 12 Oct. 1967 issue of Foreign Affairs magazine, published by CFR House Study Group” (Kelompok Studi Chatham House) yang bertugas memberi nasehat kepada pemerintahan Inggris.

“The Institute of Pacific Relations” (Institut Hubungan Pasifik), juga dibentuk untuk berhubungan secara eksklusif dengan masalah-masalah Timur Jauh. Organisasi-organisasi lainnya dibentuk di Paris dan Hamburg.
Sejumlah 3.000 posisi di Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) dengan cepat terisi oleh para elit Amerika. Saat ini anggota CFR menduduki posisi-posisi kunci di pemerintahan, media massa, lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan multinasional, militer dan berbagai aparat keamanan nasional. Dengan kata lain mereka sangat berpengaruh dan memiliki jaringan yang sangat luas.
Sejak awal berdirinya, CFR telah berfungsi sebagai penengah antara para elit lembaga keuangan tingkat tinggi, perusahaan minyak besar, para petinggi perusahaan dengan pemerintah Amerika Serikat. Cabang eksekutifnya selalu bergantian secara teratur antara pemerintahan dari partai Republik dan partai Demokrat. Tetapi, anggota-anggota Dewan Hubungan Luar Negeri selalu memegang posisi di kabinet. Para pengamat politik dari aliran kiri maupun kanan telah sering menyatakan bahwa jika anda ingin mengetahui apa kebijakan luar negeri Amerika Serikat tahun depan, anda harus membaca jurnal “Foreign affairs” tahun ini saja.

Dewan Hubungan Luar Negeri telah menyebutkan dalam beberapa kesempatan bahwa: “Dewan Hubungan Luar Negeri tidak memiliki afiliasi dengan pemerintah Amerika Serikat”. Lelucon apa ini. Makna di balik pernyataan mereka itu sebenarnya adalah menunjuk kepada pendanaan yang datang dari anggota, yakni melalui pendaftaran langganan bagi program perusahaan mereka, bantuan-bantuan yayasan, dan sebagainya.

Kenyataannya anggota-anggota CFR berhubungan sangat erat dengan pemerintah Amerika Serikat. Sejak tahun 1940, setiap Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (kecuali untuk Gubernur James Byrnes dari Carolina Selatan, satu-satunya pengecualian) menjadi anggota Dewan Hubungan Luar Negeri dan/atau organisasi adik kandungnya Komisi Trilateral. Juga sejak 1940 setiap Menteri urusan Perang dan setiap Menteri Pertahanan Amerika Serikat menjadi anggota Dewan Hubungan Luar Negeri. Hampir selama keberadaannya, dimulai dengan anggota pendirinya Allen Dulles, anggota-anggota Dewan Hubungan Luar Negeri telah mengepalai Lembaga Intelijen Pusat (CIA). Secara tidak langsung setiap Penasehat Kunci Keamanan Nasional dan Penasehat Kunci Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat, adalah anggota Dewan Hubungan Luar Negeri selama 70 tahun terakhir. Jadi saya bertanya : siapa sebenarnya yang mengendalikan Amerika Serikat? Sebagaimana anda melihatnya dengan jelas sekarang, bahwa Pemerintahan Bayangan Amerika bukan sekedar mitos, namun benar-benar ada.

Catatan Menarik:
Jika Bin Laden dan ke-19 pembajak pesawat bukanlah pelaku Serangan Teror 11 September di Amerika Serikat, dan Pemerintah Amerika yang sesungguhnya tidak bertanggung jawab, lalu yang melakukannya berarti tiada lain dari pada anggota-anggota Pemerintah Bayangan Amerika, yang telah merencanakan dan menjalankan Serangan 11 September atas warga Amerika Serikat!. Warga Amerika terus menerus dibohongi dan pikiran mereka terus menerus dimanipulasi oleh Dewan Hubungan Luar Negeri dan anggota Pemerintah Bayangan Amerika lainnya yang berpengaruh.
Pada 7 Februari 1950, anggota Lembaga Keuangan Internasional dan CFR James Warburg menyatakan kepada Senat Sub-komite Hubungan Luar Negeri : “Kita akan memiliki Pemerintahan Dunia, suka atau tidak suka dengan cara menaklukkan atau menyetujuinya.”
Para anggota CFR mengisi sebagian besar posisi kabinet di Gedung Putih.
Presiden Clinton sendiri adalah anggota CFR, Komisi Trilateral dan Kelompok Bilderberg, mempekerjakan hampir seratus (100) anggota CFR pada pemerintahannya lalu. Presiden silih berganti datang dan pergi, tetapi kekuasaan CFR dan agendanya selalu tetap utuh.

Pendanaan
Sumber utama pendanaan mereka (sejak 1953), datang dari penyediaan “layanan corporate” terhadap lebih dari 100 perusahaan dengan pembayaran minimum $1,000,000.00 (satu juta dolar AS setara Rp 9 miliar) yang memberikan para pelanggannya berbagai informasi khusus mengenai apa yang terjadi secara politik dan keuangan, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Hal ini diberikan dengan menyediakan konsultasi gratis, penggunaan perpustakaan ekstensif mereka, langganan majalah Foreign Affairs, dan dengan memberikan laporan-laporan seminar dan penelitian yang dilakukan untuk para Eksekutif Kantor Cabang. Mereka juga menerbitkan buku-buku dan pamflet, serta mengadakan pertemuan makan malam secara reguler, yang memberi kesempatan kepada para pembicara dan anggotanya untuk menyajikan perkembangan terbaru organisasi. Mereka juga memberikan beasiswa belajar, mempromosikan pertemuan-pertemuan dan diskusi kelompok.
Karena Dewan Hubungan Luar Negeri memungkinkan untuk masuk ke dalam organisasi Pemerintah Amerika, maka tidaklah mengherankan negara Amerika telah berjalan di jalur yang direncanakannya.

Menurunnya moral, pendidikan dan keuangan negara Amerika bukan terjadi secara kebetulan.
Itu terjadi sebagai hasil dari perencanaan yang telah ditetapkan dengan perhitungan yang hati-hati atas nama para konspirator tadi, yang tidak akan senang tanpa terbentuknya Pemerintahan Satu-Dunia.
Pemerintahan Satu-Dunia sudah sangat dekat dan mereka ingin berhasil jika dunia terus berada di belakang mereka dan mengabaikan ancaman ini.

Dengan berjalannya waktu dari tahun ke tahun, momentum pun menunjukkan (khususnya sejak peristiwa 11 September) dan semuanya semakin jelas terlihat, jalur apa yang dijalankan pemerintah Amerika. Unsur-unsur yang terlibat dalam Pemerintahan Satu-Dunia semakin tidak menjadi rahasia lagi, sebagaimana ditunjukkan oleh George Bush dan yang lainnya, yang berbicara tentang “Tatanan Dunia Baru”. Alasannya mereka merasa sudah terlalu terlambat untuk menghentikan rencana-rencana yang mereka buat. Mereka sudah menjadi sangat masuk ke dalam pemerintah Amerika dan struktur keuangan , jadi mereka sudah benar-benar mengontrol negara Amerika Serikat, dan sebagian besar dunia. Berdasarkan hal ini, tinggal masalah waktu saja sebelum seluruh rencana mereka diwujudkan dan dunia akan menjadi budak mereka. Budak yang menjadi pengikut iblis terkutuk.

Di Balik Kedok Rahasia
Anda dapat menemukan web page CFR di mana CFR berbohong dan menyatakan bahwa majalahnya Foreign Affairs,dipuji untuk analisis terbarunya mengenai pembangunan internasional dan untuk ramalan-ramalan mereka mengenai berbagai kecenderungan/ trend yang akan muncul. Ini bukanlah analisa yang lengkap jika anda melihat dan membandingkan dengan jumlah anggota CFR

Anda harus bertanya pada diri sendiri, apakah CFR memprediksikan trend atau menciptakannya? Jawabannya cukup jelas bagi siapapun yang secara sungguh-sungguh merefleksikan masalahnya. CFR memposisikan organisasi mereka sebagai perwakilan dari rentang keragaman kepentingan budaya dan politik. Lalu mengapa anggota mereka yang paling berkuasa adalah para lelaki kaya dan kebijakan-kebijakan CFR sangat merefleksikan bias kaum elitis

Organisasi CFR terus berusaha untuk memelihara (atau menutupi) citra yang salah mengenai keragaman melalui “Peraturan Non Atribut”. Aturan ini membolehkan anggotanya untuk berhubungan secara bebas dan saling bertukar ide dan berdiskusi secara terbuka. CFR pun tidak takut pernyataanpernyataan mereka dipasang di tempat umum, karena aturan “Non- Atribut menjamin “seseorang tidak akan dihubungkan dengan atribut atau karakter dari pernyataan mereka di forum-forum media massa atau tidak dapat diketahui saat menyampaikan kepada orang-orang yang dituju”, ini berdasarkan Laporan Tahunan Dewan Hubungan Luar Negeri tahun 1992.

Dalam Kenyataannya pertemuan-pertemuan CFR biasanya dilakukan secara rahasia dan sangat terbatas hanya untuk para anggota dan tamu-tamu yang sangat diseleksi

Lalu mengapa CFR terus menerus menutupi diskusi-diskusi terbuka mereka dan mencegahnya untuk diketahui umum? Jika demikian lebih tepat menyebut diskusi-diskusi tersebut sebagai diskusi rahasia yang tertutup rapat dan bukan diskusi terbuka. Jika anda melihat baik-baik hal ini dari arah yang berlawanan anda akan melihat jelas bahwa ada rahasia bagaikan awan gelap yang mengelilingi berbagai kegiatan CFR.
Terlebih lagi mengungkap laporannya terlarang bagi para peserta rapat :

“Untuk menerbitkan pernyataan pembicara yang diketahui identitasnya dari/ke dalam harian, untuk mengulangnya di televisi atau radio, atau disebutkan dalam platform pembicara atau di dalam ruang kelas atau dibuat memo di lingkungan terbatas”.

Wow! Bukankah pertemuan-pertemuan tersebut diadakan di Harold Pratt House di New York? Namun peraturan yang mengatur pertemuan-pertemuan ini lebih mirip ketika membahas missi sangat rahasia yang dilakukan di Pentagon atau Kantor Pusat CIA di Langley Virginia dari pada di kantor Dewan Hubungan Luar Negeri.

Informasi CFR yang disampaikan ke publik hanya informasi yang disiapkan untuk konsumsi umum. Bagi seseorang yang mengerti dampak yang ditimbulkan yang begitu besar dari tujuan-tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, pastinya akan menggigil sekujur tubuhnya dan merasakan kegelisahan karena panik.
Kita sebenarnya memiliki secercah cahaya harapan. Ada sebuah sumber yang telah membuka kebenaran setidaknya untuk beberapa selubung rahasia di sekitar CFR. Ada sebuah buku yang ditulis oleh “orang dalam” sendiri yang sangat dianjurkan untuk dibaca. Judul buku tersebut “Tragedy and 17 CFR’s 1992 Annual report
Hope” ditulis oleh Dr. Carroll Quigley, mentor dari mantan Presiden Bill
Clinton.

0 komentar: