Bayang-Bayang Gurita (5)

Oleh : Jerry D.Gray (H. Abdurachman)

Tragedy and Hope (Tragedi dan Harapan)
Dr. Quigley mengetahui banyak scenario belakang layar cara kerja kekuasaan global, karena ia adalah bagian dari jaringan kekuasaan itu selama hampir sebagian besar hidupnya. Dalam bukunya, Tragedy and Hope, Quigley menyatakan:

“Saya mengetahui berbagai operasi jaringan ini karena saya telah mempelajarinya selama 20 tahun, dan selama dua tahun, di awal 1960-an, diijinkan untuk mempelajari dokumen-dokumen dan berbagai catatan rahasia mereka. Bagi saya tidak ada keengganan untuk melakukannya atau meneliti sebagian besar tujuan-tujuan mereka, serta menjadi begitu dekat dengan hal-hal itu dan dengan banyak intrumen mereka, dalam sebagian besar hidup saya. Saya telah menolak, baik pada masa lalu mupun saat ini, beberapa kebijakan mereka … tetapi secara umum perbedaan pendapat saya yang utama adalah keinginan mereka untuk tetap tidak diketahui, dan saya percaya peran mereka dalam sejarah cukup signifikan untuk diketahui..”



“Harapan” dalam judul buku Quigley mewakili seribu tahun Pemerintahan Bersama Masyarakat Satu-Dunia (Freemasons Pemuja Setan) yang akan diciptakan saat “jaringan” itu mencapai tujuan-tujuan Pemerintahan Dunia.
Di sini Quigley meyakini bahwa “jaringan” itu sangat kuat, segala perlawanan yang dilakukan oleh orang-orang biasa akan sia-sia. Karenanya mereka yang memberi perlawanan terhadap skema para perencana penganut globalis ini mewakili “tragedi”. Menurut logika Dr. Quigley, “hal yang siasia melakukan perlawanan ketika leher kita tercekik, karena semakin melawan akan menjadi semakin tercekik”.
Inilah alasan saya menulis buku ini. Perlawanan tidak berarti sia-sia!

Didiklah keluarga anda, teman-teman dan rekan sejawat anda. Sekali kebenaran muncul berbagai peristiwa dapat terjadi. Masih ingat cerita David dan Goliath ? Tidak ada hal yang tidak dapat dilakukan jika kaki anda kokoh berpijak dalam keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan. Tidak ada pula kekuasaan selain kekuasaan Nya. Di dunia ini para pendukung setan memenangi sebagian besar pertarungan antara kebaikan dan keburukan. Namun Allah telah menjanjikan kepada kita kemenangan yang utuh dan total pada akhirnya dan Allah tidak pernah ingkar janji.

Dr. Quigley mengidetifikasi “jaringan” ini sebagai “para bankir internasional”, orang-orang yang “berbeda dari para bankir biasa dengan cara-cara yang khas; mereka bersifat kosmopolitan dan internasional; mereka dekat dengan pemerintahan, dan secara khusus menaruh perhatian pada berbagai pertanyaan seputar utang pemerintah. Mereka hampir secara eksklusif berdedikasi kepada kerahasiaan dan penggunaan dana yang secara rahasia mempengaruhi kehidupan politik. Para bankir ini kemudian disebut para bankir internasional, dan secara khusus, di Inggris dikenal sebagai bankir pedagang, di Perancis sebagai bankir swasta, dan di Amerika Serikat sebagai para bankir investor.”

Menurut Dr. Quigley pusat pengendalian ada pada dinasti-dinasti keuangan Eropa dan Amerika yang menjalankan kendali politik melalui lembagalembaga keuangan internasional. Diantaranya : International Monetary Fund, IMF (Dana Moneter Internasional) -lebih tepat disebut Iblis Monetary Fund- . Taktik utama untuk mengendalikan pinjaman uang dengan tingkat bunga tinggi kepada pemerintahan negara-negara dan kerajaan selama saat-saat krisis. Contoh hal ini adalah utang nasional Amerika saat ini, yang melebihi 5 trilyun dolar Amerika. Setiap penny dari utang itu adalah beban Federal Reserve, yakni sebuah perusahaan yang terdiri dari 13 bank swasta.

Menurut Dr. Quigley, Dewan Hubungan Luar Negeri adalah satu diantara organisasi-organisasi garis depan yang disiapkan oleh jaringan lingkaran dalam untuk mengembangkan skema-skema yang dibuat. Tujuan akhir adalah menjadikan Tatanan Dunia Baru!.

Tatanan Dunia Baru dan Dewan Hubungan Luar Negeri
Menteri Luar Negeri dan anggota Dewan Hubungan Luar Negeri Edward Stettinius menyerahkan Publikasi Departemen Luar Negeri No. 2349. Menurut isi publikasi ini sebuah komite “masalah-masalah pasca perang” telah disiapkan sebelum akhir tahun 1939 atas usulan Dewan Hubungan Luar Negeri. Dengan kata lain, dua tahun sebelum Jepang mengebom Pearl Harbor, Dewan Hubungan Luar Negeri sudah merencanakan bagaimana untuk menata dunia setelah perang berakhir.

Dalam buku saya “911 The Real Truth” anda dapat membaca tentang bagaimana kakek dari George W. Bush mendanai Adolph Hitler dan Neo Nazi. Ketika kejahatan mereka diketahui pemerintah Amerika Serikat menutup subyek bahasan ini dan mengklasifikasikannya sebagai “kemananan tingkat tinggi”. Padahal tidak demikian sebelumnya hingga tahun 1997 informasi ini akhirnya dibuka bagi masyarakat umum.
Kemudian semakin muncul ke permukaan bahwa Perang Dunia II telah direncanakan sebelumnya untuk membentuk dunia, agar cocok dengan Rencana Besar dari Tatanan Dunia Baru (The New world Order).

Tahun 1946, Yayasan Rockefeller mengeluarkan hampir $140,000 (Rp 1 milyar 330 juta) untuk membuat sebuah sejarah bagaimana negara Amerika masuk ke dalam Perang Dunia II. Propaganda-untuk mengubah-sejarah ini sengaja disiapkan untuk menyanggah para sejarahwan yang menyatakan bahwa Pemerintahan Roosevelt menggunakan “tipu daya” agar Amerika Serikat masuk dalam perang. Hal penting di sini adalah bahwa keluarga Rockefeller selalu mengambil peran memimpin dalam Dewan Hubungan Luar Negeri.

Tahun 1960-an, saat warga Amerika, pria dan wanita, sekarat di hutan-hutan Vietnam, organisasi kompleks industri-militer menyedot trilyunan dolar dari dompet para pembayar pajak di Amerika. Saat itu dinasti Rockefeller membiayai industri pemurnian minyak Vietnam dan pabrik aluminium. Melihat hal ini seharusnya ada deklarasi perang secara formal terhadap keluarga Rockefeller. Keluarga yang tidak-patriotik ini seharusnya ditahan dan diadili untuk penghianatan, bukan sebaliknya mendapatkan keuntungan. Sekarang saya bertanya, menurut anda siapa sebenarnya yang mengontrol Amerika Serikat? Apakah rakyat Amerika atau para individu yang berniat mengendalikan secara total planet bumi ini dan segala sumber alamnya?

Berikut hanya beberapa contoh penyalahgunaan kekuasaan yang merupakan hasil dari berbagai manipulasi kekuasaan para elit atas nasib kita masyarakat menghadapi Tatanan Dunia Baru. Mengapa anda tidak pernah mendengar jaringan kekuasaan ini sebelumnya? Mungkin anda harus menarik nafas panjang dahulu, dan mempelajari daftar keanggotaan Dewan Hubungan Luar Negeri. Banyak Pemimpin Eksekutif dan tokoh kalangan jurnalis CBS, NBC, RCA, ABC, the Public Broadcast Service, the Associated Press, The New York Times, Time magazine, Newsweek, the Washington Post, dan banyak saluran media kunci lainnya adalah anggota Dewan Hubungan Luar Negeri! Sekarang anda dapat melihat mengapa kebenaran sesungguhnya tentang Dewan Hubungan Luar Negeri tidak pernah terlihat masuk ke dalam media terkemuka.

Bahkan jika beberapa anggota Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) yang duduk sebagai elit media berniat melaporkan apa yang mereka lihat dan mereka dengar dalam pertemuan-pertemuan CFR, Peraturan Non-Attribution mencegah mereka untuk melakukannya. Para anggota tetap media umumnya dan pasti membuat propaganda untuk mendikreditkan orang-orang yang memberikan bocoran. Untuk menempatkan hal ini lebih ke dalam perspektif:
banyak orang yang dipercaya untuk memberikan informasi tentang politik nasional dan dunia justru dengan sengaja menahan informasi krusial itu dari publik, karena keanggotaan mereka dalam organisasi globalis yang bersifat rahasia. (The New World Order)

Organisasi ini menempatkan diri mereka untuk berperan dalam menanamkan visi baru tentang kemanusiaan, di mana perlawanan tidak akan ditoleransi.
Jika anda mempercayai kata-kata Carroll Quigley, bahwa segala bentuk perlawanan akan sia-sia dan menjadi malapetaka dari kegagalan.
Ide bahwa elit dunia adalah yang menentukan jalur yang harus diikuti oleh warga biasa, telah mengabaikan segala sesuatu yang menempatkan kita sebagai manusia. Detail yang melingkupi kerahasiaan CFR sebenarnya jauh lebih dalam dari deskripsi singkat ini. CFR sendiri terkait erat dengan beberapa kelompok kekuasaan internasional. Selama kelompok ini dapat tetap bersatu, hampir dapat dipastikan, kita akan menjadi korban dari kejahatan mereka. Kita masyarakat di seluruh dunia harus mengesampingkan dulu berbagai perpedaan dan bersatu untuk bertempur melawan para perencana Tatanan Dunia Baru. Kemenangan bersatu hampir absolut. Dengan kita terpecah-pecah seperti sekarang ini, pada akhirnya akan menjadikan kita budak dari Tatanan Dunia Baru.

Berbagai Organisasi Kekuasaan Internasional bergantung kepada banyaknya orang yang tetap menolak rencana-rencana mereka untuk dapat berhasil.
Lakukan penelitian anda sendiri dan gambarkan kesimpulan anda sendiri.
Tetapi ingat : masih ada lebih banyak lagi data tentang cerita ini, dibandingkan Media Berita yang mau memberitakannya kepada anda.
Didiklah diri sendiri dan mintalah kepada Allah untuk menolong dan membimbing anda, kalau tidak, pilihan anda tetap menjadi bodoh secara total. Tidak boleh ada kehidupan yang tertindas. Andalah yang memilih.

Komisi Trilateral
Komisi Trilateral didirikan tahun 1972, dengan pertolongan dari Bankir Tatanan Dunia Baru David Rockefeller, Komisi Trilateral beralamat di Plaza PBB di New York. Keluarga Rockefeller sebagaimana telah anda baca sebelumnya sangat terkemuka dalam Dewan Hubungan Luar Negeri.

“Jika anda menyukai teori-teori konspirasi tentang rahasia mengambil alih dunia, anda akan menyukai pemerintahan Jimmy Carter.
Terhitung ada 13 orang komisi Trilateral yang menduduki posisi-posisi puncak dalam pemerintahannya. Ini luar biasa jika anda memperhatikan bahwa Komisi Trilateral hanya memiliki sekitar 65 anggota orang Amerika. ”

“Komisi-komisi Trilateral sangat menaruh perhatian pada pembentukan SISTEM MONETER DUNIA BARU untuk menggantikan emas dan mata uang dolar sebagai alat tukar internasional cdengan sebuah mata uang baru yang disebut “Special Drawing Rights (SDRs).”

“Ini mungkin akan menguras segala yang saya miliki, tetapi saya harus keluar dan memperingatkan warga Amerika. Komisi Trilateral mewakili upaya-upaya penuh keahlian yang terkoordinasi untuk mengendalikan dan mengkonsolidasi 4 pusat-pusat kekuasaan, yakni Politik, Uang, Intelektual, dan Gereja. Apa yang ingin dilakukan orang-orang Trilateralis adalah menciptakan kekuasaan ekonomi tertinggi yang mendunia terhadap pemerintahan negara-negara bangsa.

Dengan kata lain, apa yang mereka kendalikan, organisasikan, hubung-hubungkan, dan cocok-cocokkan untuk mencapai Tatanan Dunia Baru, Pemerintahan Satu-Dunia. Apa yang ingin benar-benar dicapai orang-orang Trilateralis adalah menciptakan kekuasaan ekonomi tertinggi yang mendunia (uang-perbankan) kepada pemerintahan politik negara-negara bangsa yang terlibat. Sebagai pengelola dan pencipta system MEREKA INGIN MENGUASAI DUNIA”

Kelompok Roma (Club Of Rome)
Para pemikir Anglo-American, yakni para ahli keuangan, ilmuwan, ahli ekonomi, ahli politik, para pemimpin negara dan kaum industrialis dari 10 negara yang berbeda, bertemu pada April 1968 di perumahan pribadi Rockefeller di Bellagio, Italia, atas permintaan Aurelio Peccei, industrialis Italia yang memiliki hubungan erat dengan Fiat dan Olivetti corporation. Ia mengklaim telah membuat berbagai solusi untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia, yang dapat dicapai melalui pemerintahan dunia.

Kelompok Roma (COR) dibentuk dengan beranggotakan 75 ilmuwan, industrialis dan ahli ekonomi terkemuka dari 25 negara, yang bersama anggota kelompok Bilderberg telah menjadi tangan-tangan kebijakan luar negeri yang paling penting dari kelompok Meja Bundar (Kelompok
Roundtable).

Kebanyakan Eksekutif Kelompok Roma diatarik dari NATO, dan mereka telah berhasil memformulasikan banyak hal yang diklaim sebagai kebijakankebijakan NATO. Melalui Lord Carrington, mereka dapat membagi NATO menjadi dua faksi, kelompok politik sayap kiri (yang doktrinnya dibentuk berdasarkan buku Peccei Human Quality), dan mantan gabungan militernya.

Konferensi pertama Kelompok Roma di Amerika Serikat dilakukan tahun 1969, di mana cabang Amerika diorganisasikan sebagai “Asosiasi Amerika dari Kelompok Roma” (American Association of the Club of Rome).

Buku pertama mereka, yang berjudul The Limits to Growth, diterbitkan
tahun 1972, mendeskripsikan visi mereka terhadap dunia:
“Kami percaya pada fakta bahwa kebutuhan akan dengan cepat menjadi bukti bagi inovasi social, untuk menyesuaikan diri dengan perubahan teknik, bagi timbulnya reformasi radikal di dalam berbagai institusi dan proses-proses politik, di semua tingkatan, termasuk tingkatan tertinggi politik dunia. Dan karena pencerahan intelektual menjadi tidak berpengaruh jika bukan bersifat politik, maka Kelompok Roma juga akan mendorong penciptaan forum dunia, di mana orang-orang pemerintahan, para pembuat kebijakan, dan para ilmuwan dapat mendiskusikan bahaya maupun harapan dari system glonal masa depan, tanpa terhambat negosiasi formal antar pemerintahan.”

Dalam banyak hal, Kelompok Roma (kantor pusatnya di 193 Rissener Landstr. di Hamburg, Jerman) berfungsi sebagai lembaga penelitian untuk masalah ekonomi, politik, masalah-masalah social dan klaim,
“tidak ada alternatif lain yang paling mungkin untuk keselamatan
peradaban masa depan, dari pada komunitas baru global, di bawah satu kepemimpinan bersama.”

Website Kelompok Roma menyebutkan:
“Misi Kelompok Roma adalah untuk bertindak sebagai katalisator dari
sebuah perubahan global, yang terbebas dari kepentingan-kepentingan politik, ideologis, atau bisnis. Kelompok Roma memberi kontribusi solusi dari berbagai problematic dunia, yakni seperangkat kompleks dari berbagai permasalahan krusial di bidang politik, social, ekonomi, teknologi, lingkungan, psikologis dan budaya, yang tengah dihadapi manusia. Hal itu sangat bersifat global, jangka panjang dan merupakan kesadaran yang berprospektif antar disiplin, yang timbul dari meningkatnya saling ketergantungan antar bangsa-bangsa, dan merupakan globalisasi berbagai permasalahan yang menggambarkan keadaan sulit yang melampaui kemampuan dari tiap-tiap negara.”

Pada 17 September 1973, mereka mengeluarkan sebuah laporan yang
berjudul “Regionalized and Adaptive Model of the Global World System,” yang disiapkan oleh beberapa Direktur Mihajlo Mesarovic dan Eduard Pestel (bagian dari “Strategy for Survival Project”), yang menghidupkan tujuan Kelompok Roma dan membagi dunia ke dalam 10 wilayah-wilayah/ regional politik maupun ekonomi (yang sama dengan 10 “Kerajaan” Kenabian Injil), yang akan menyatukan seluruh dunia di bawah satu bentuk pemerintahan. Wilayah-wilayah tersebut adalah : Amerika Utara, Eropa Barat, Eropa Timur, Jepang, Dunia yang sudah maju lainnya, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika lainnya, Asia Selatan dan Tenggara, dan Cina.

Perencanaan yang sama diterbitkan di dalam buku Kelompok Roma yang berjudul Mankind at the Turning Point (Manusia pada Titik Balik), yang menyatakan : “Solusi dari berbagai krisis ini hanya dapat dikembangkan dalam konteks global dengan adanya pengakuan penuh dan eksplisit mengenai system dunia yang muncul ini dan dalam basis jangka panjang. Ini akan mengharuskan, diantara perubahan-perubahan lain, sebuah tatanan ekonomi dunia baru dan system pengalokasian sumbersumber daya global.”

Tahun 1976, mereka menerbitkan RIO: Reshaping the International Order (Pembentukan Kembali Tatanan Internasional), untuk mencapai tatanan internasional baru, termasuk pembagian ulang kekayaan ekonomi.

Howard T. Odum, seorang ahli biologi kelautan dari Universitas Florida, yang juga anggota Kelompok Roma, dikutip dari majalah Fusion edisi Agustus 1980, bahwa: “Adalah perlu bagi Amerika Serikat untuk menurunkan angka populasi penduduknya hingga 2/3 (dua per tiga)nya dalam 50 tahun mendatang..” Ia tidak mengatakan bagaimana hal ini bisa dicapai. Buku mereka di tahun 1972, The Limits to Growth atau “Batasbatas Pertumbuhan” (yang terjual 12 juta buku dalam 27 bahasa), membahas tentang masalah kelebihan jumlah penduduk dunia, dan dinyatakan bahwa “jika pola konsumsi dunia dan tingkat pertumbuhan penduduk berlangsung terus tinggi seperti saat ini, maka dalam satu abad bumi ini tidak akan mampu mengatasi kelebihan batas kemampuannya.”

Selama Pemerintahan Presiden Carter, sebuah satuan kerja ditunjuk untuk menyebar-luaskan laporan ini dan pada 24 Juli 1980, dua volume dokumen berjudul “Global 2000 Report” (Laporan Gobal 2000) yang ditulis oleh Mantan Menteri Luar Negeri Cyrus R. Vance, dipresentasikan kepada Presiden Carter dan Menteri Luar Negeri Edmund S. Muskie. Ini merupakan upaya menciptakan berbagai trend proyek ekonomi global untuk 20 tahun mendatang, dan menunjukkan bahwa sumber-sumber alam di planet bumi ini tidaklah cukup untuk mendukung kenaikan populasi dunia yang diperkirakan sangat dramatis. Laporan itu untuk mencapai pengendalian penduduk Amerika Serikat yang harus dikurangi 100 juta orang pada tahun 2050.

Sekitar enam bulan kemudian, Dewan Kualitas Lingkungan Hidup (The Council on Environmental Quality) membuat berbagai rekomendasi berdasarkan laporan tersebut, yang berjudul “Global Future: A Time to Act.” (“Masa Depan Global : Waktunya Untuk Bertindak”) mereka menyarankan sebuah program pengendalian penduduk yang agresif, termasuk sterilisasi, alat kontrasepsi dan aborsi (pengguguran). Pada Agustus 1982, Executive Intelligence Review menerbitkan laporan yang berjudul “Global 2000: Blueprint for Genocide” (Global 2000 : Cetak Biru untuk Pemusnahan) yang menyatakan bahwa dua laporan Kepresidenan yang telah disebutkan sebelumnya “dipahami secara benar sebagai pernyataan-pernyataan politik untuk diterapkan rencana mana yang menjadi bagian dari pusat-pusat kebijakan seperti Dewan Hubungan Luar Negeri, Komisi Trilateral, dan Dana Moneter Internasional (IMF), yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan dengan target tidak hanya kematian 120 juta jiwa penduduk seperti yang disebutkan dalam laporan-laporan tersebut, tetapi juga peningkatan jumlah kematian 2 milyar jiwa penduduk pada tahun 2000.”

Melihat dunia secara keseluruhan, Kelompok Roma telah mengindikasikan bahwa pemusnahan harus dilakukan untuk mengurangi penduduk yang mereka rujuk sebagai “useless eaters” atau “pemakan yang tak berguna”.
Hal ini akan dicapai dengan menciptakan beberapa perang terbatas/lokal di negara-negara berpenduduk besar, dan bahkan serangan nuklir terbatas di lokasi yang strategis; demikian pula fenomena kelaparan melalui penciptaan kelaparan dan berbagai penyakit di negara-negara Dunia Ketiga.

Pada tahun 1976 novel berjudul Ceremony of the Innocent (Upacara bagi Yang Tidak Bersalah) ditulis oleh Taylor Caldwell, secara efektif menjelaskan pemikiran di balik tindakan-tindakan mereka :
“Tidak akan ada perdamaian di dunia yang penuh penyiksaan, hanya serangkaian perang yang terprogram dan sistematis dan berbagai bencana hingga para perencananya dapat mencapai tujuan-tujuan mereka : sebuah dunia yang kehabisan tenaga, yang menginginkan masuk ke dalam ekonomi Marxist yang terencana, dengan perbudakan total atas nama perdamaian.”

Sudahkah rencana-rencana mereka melakukan pemusnahan dimulai? AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome atau “Sindrom Penurunan Kemampuan Kekebalan Tubuh”) telah menjadi momok di masyarakat kita,menyebar ke 91 bangsa. Di awal tahun 1990-an, U.S. News and World Report melaporkan : “Jika tidak ada obat untuk penyakit AIDS dalam waktu 13 tahun mendatang, puluhan juta jiwa akan mati.” (Hal ini sudah terjadi).
Meski banyak pembicaraan mengenai kesadaran dan pencegahan terhadap serangan AIDS, yang paling berbahaya dari hal ini justru ditutupi dengan upaya Pusat Pengendalian Penyakit dan Media, dengan semakin memperlihatkan bias dukungan terhadap homoseksual.

Tahun 1972 Bulletin Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), volume 47, halaman 251, menyatakan : “Sebuah upaya harus dilakukan untuk melihat apakah faktanya virus-virus dapat memberi efek selektif untuk fungsi kekebalan tubuh. Harus dilihat kemungkinan, bahwa reaksi kekebalan terhadap virus itu sendiri mungkin menghalangi jika virus pengganggunya rusak, (karena) lebih kurang secara selektif, sel dapat bereaksi terhadap virus. Pernyataan ini mengesankan seperti justru menyukai virus AIDS.

Lalu mengapa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendiskusikan topik ADIS?
Sebuah program vaksinasi cacar pernah dilakukan di Afrika oleh WHO.
Beberapa peneliti yakin bahwa program vaksinasi cacar di tahun 1972 digunakan untuk memasukkan virus ke penduduk. Pada 11 Mei 1987
London Times memuat artikel berjudul “Vaksin Cacar menjadi Pemicu Virus AIDS” ditulis oleh Redaktur Ilmu Pengetahuan Pearce Wright, yang menghubungkan program vaksinasi massal oleh WHO di tahun 1970-an dengan merebaknya AIDS, karena Afrika Tengah adalah focus dari program vaksinasi dan mereka menjadi wilayah yang paling banyak terinfeksi (AIDS) di dunia.

Teori yang paling umum mengenai asal-usul AIDS adalah bahwa virus itu datang dari monyet hijau di Afrika. Beberapa peneliti ahli virus mengatakan bahwa virus AIDS tidak terbentuk secara alamiah pada binatang tertentu. Di samping itu, secara statistik tidak mungkin terjadi kondisi seperti sekarang ini, hanya dari satu episode. Jika virus AIDS berasal dari monyet-monyet, lalu penyakit itu akan lebih banyak menyerang orang-orang kerdil (di Afrika), yang dekat dengan monyet-monyet itu dan menjadikannya sebagai makanan mereka; namun AIDS muncul pertama kali justru di perkotaan bukan di hutan tempat hidupnya monyet-monyet tersebut. Bukti-bukti yang kurang kuat lebih jauh datang dari fakta bahwa AIDS praktis terjadi secara simultan di Amerika Serikat, Haiti, Brazil, dan Afrika Tengah.

Professor William Haseltine dari Sekolah Kedokteran Harvard, dalam presentasinya di universitas menyatakan bahwa ”seseorang yang mengatakan pada anda bahwa secara kategori AIDS tidak dikerutkan oleh air liur, pernyataan itu tidak benar. AIDS kenyataannya bisa disalurkan melalui air mata, air liur, cairan-cairan tubuh, dan gigitan nyamuk.”

Subyek ini dibahas lebih jauh secara rinci pada bagian lain dari buku ini, dalam bab yang berjudul “Pengendalian Penduduk”.
Jika tujuannya adalah untuk mengurangi penduduk, hal itu secara pasti akan berhasil. Mesti diasumsikan bahwa para pencipta penyakit ini harus memiliki ukuran perlindungan, untuk mencegah mereka sendiri dapat terkena. Para elit telah memisahkan mereka dari penduduk secara umum dengan mengatur posisi mereka, sehingga hanya memiliki resiko kecil untuk terkontaminasi. Saat mendapatkan pelayanan kesehatan (misalnya), mereka memiliki akses terbaik untuk memperoleh layanan kesehatan terbaik dengan sejumlah uang yang dapat dibayarkan, dan cenderung memiliki fasilitasfasilitas pribadi, mendapatkan pasokan darah yang terjamin tidak tercemar.

Hanya saja saya tidak dapat berhenti berpikir, ketika tujuan mereka mengendalikan penduduk telah tercapai, bagaimana mereka akan mengakhiri terror yang telah mereka ciptakan di bumi ini?
Apakah AIDS adalah kendaraan untuk mengeliminasi, itu telah dijadikan rujukan Kelompok Roma untuk melakukannya, atau pada kondisi yang hampir sama, seperti Sindrom Perang Teluk, Ebola, dan SARS, yang tidak diragukan lagi membuka spekulasi, bahkan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan. Bagaimana pun anda tidak dapat menolak begitu rapihnya potongan kecil dari puzzle ini dapat cocok masuk ke dalam keseluruhan gambar yang mempersiapkan dunia untuk menjadi Pemerintahan Satu-Dunia.

Dunia ini telah cukup lama menjadi naïf. Inilah waktunya untuk menjadi cerdas. Untuk mengkoreksi rencana jahat dari Tatanan Dunia Baru (New World Order) hampir secara pasti akan membayarnya dengan kehilangan begitu banyak nyawa. Bagi mereka yang mengharapkan ampunan dari Tuhan, baik saat ini maupun di hari akhir nanti, akan memperoleh janji imbalan tanpa batas. Bagi pejuang Tuhan, imbalan istimewa akan menunggu. Memiliki keyakinan bahwa kita semua akan kembali menghadapi hari-hari yang hampir sama dengan yang para nabi dan pengikutnya hadapi di masa lalu. Inilah pertempuran terakhir melawan kejahatan setan. Tuhan telah menjanjikan kemenangan dan (ingat) Tuhan tidak pernah mengingkari janji Nya! Tanamkan kaki anda sekokoh mungkin dan jadikan itu yang terbaik. Akan tetapi kemenangan yang tidak mungkin bisa saja terjadi, serahkan segalanya secara total ke tangan Tuhan. Tuhan akan menang, dan setain dengan tentaranya akan dilemparkan ke api neraka jahanam untuk selamanya!

Yayasan Gorbachev
Oleh : David Allen Rivera


Mikhail Gorbachev, ditujukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (7/12/88)
“Kemajuan Dunia hanya mungkin dicapai melalui sebuah pencarian konsensus manusia secara universal sebagaimana kita bergerak maju menuju sebuah Tatanan Dunia Baru ( “New World Order.”)

Kelompok yang relatif baru dalam scenario Tatanan Dunia Baru Global adalah Yayasan Gorbachev, didirikan oleh Mantan Pemimpin soviet Mikhail Gorbachev. Penulis David Allen Lewis, dalam bukunya Sign of His Coming (Tanda-tanda KedatanganNya), merinci sebuah konferensi di tahun 1995, yang disponsori oleh Yayasan Gorbachev. “Negara dari Forum Dunia:Menuju sebuah Peradaban Baru diadakan di Hotel Fairmont dan Auditorium Masonic di San Fransisco.”

Dalam mingguan San Francisco, Jim Garrison, Jr., Kepala Yayasan Gorbachev Amerika mengatakan, bahwa planet ini membutuhkan sebuah Dewan Orang-Orang Senior (“Council of Elders") yang diambil dari eselon tertinggi dari lembaga-lembaga politik, ilmu pengetahuan, seni dan perdagangan.

Garrison memprediksi bahwa “Lebih dari 20 hingga 30 tahun mendatang, Kita akan sampai pada Pemerintahan Satu Dunia Itu tidak dapat dihindari!”

Namun ada satu kelompok yang tengah mengkampanyekan Pemerintahan Dunia saat ini. “Konstitusi Dunia dan Asosiasi Parlemen telah menarik keseluruhan draft konstitusi untuk Pemerintahan Dunia.”
Secara resmi Konstitusi itu dikenal sebagai : “Sebuah Konstitusi Untuk Federasi Bumi!”

Kantor “World Costitution and Parliament Association” (Konstitusi Dunia dan Asosiasi Parlemen) di Colorado memiliki rentang pendukung yang luas, termasuk Mantan Jaksa Agung Amerika Serikat Ramsey Clark, Wakil Presiden dari Kelompok ini. “Diperkirakan sedikitnya 500 organisasi tengah membuat jaringan untuk menyatukan planet ini.”
Sebagian pekerjaan di bidang ekonomi dan politik, dan sebagian lain di
bidang spiritual, sesuai dengan gerakan “New Age” (Era Baru).

Gary Kah, penulis buku The New World Religion (Agama Dunia Baru), menyatakan : “Saya telah menemukan berulang kali, sebagaimana saya telah lakukan investigasi terhadap beberapa organisasi ini, bahwa para pemimpin dari sebagian besar organisasi adalah pemilik satu atau beberapa organisasi terselubung, khususnya lembaga Freemasonry,”

David Carrico, yang mengadakan seminar mengenai kelompokkelompok rahasia, menyatakan bahwa dua publikasi tentang Mason menyuarakan dengan keras nilai-nilai New Age (Era Baru). Selama beberapa decade, publikasi secara resmi tentang “Upacara Orang Skotlandia” Freemasonry disebut The New Age.
Pada edisi September 1950, terdapat sebuah artikel berjudul "God's Plan for America." (Rencana Tuhan Untuk Amerika). Penulisnya menulis, “Rencana Tuhan didedikasikan untuk penyatuan semua ras, agama, dan pernyataan. Rencana ini didedikasikan kepada hal-hal yang berhubungan dengan ‘Tatanan Baru’. ”

“Rencana itu untuk membuat segalanya menjadi baru. Sebuah bangsa baru, Ras baru, Peradaban Baru dan Agama Baru.”

Apakah Tuhan mendiktekan masalah ini kepada Nabi Musa saat ia menulis Sepuluh Perintah Tuhan?”
Apakah Tuhan memberi tahu Yesus untuk menyembuhkan orang sakit dan orang buta dan menyiapkan dunia untuk menjadi ‘Tatanan Dunia Baru”?
Apakah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Tuhan untuk membawa umatnya di dunia bersama-sama di bawah satu pemerintahan, satu pemimpin, dan kemudian mereka harus melakukan apapun yang pemerintah ini minta kepada mereka?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini jelas: Tentu tidak! Untuk memikirkannya tiada lain merupakan kegilaan total. !!!

“Freemasons” adalah para pemuja setan. Tujuan-tujuan mereka tiada lain adalah kejahatan!. Mereka dapat mengabaikan Tuhan dan agama yang sesungguhnya. Sebuah kelompok yang mendukung setan (“Apabila anda lupa, setan adalah musuh Tuhan, para Malaikat di Surga, dan Manusia di muka Bumi”.) tidak dapat mungkin menerima Wahyu Ketuhanan dari Sang Pencipta (Tuhan) dan tidak mungkin telah diberikan wewenang untuk mengatakan bahwa “Rencana Tuhan didedikasikan untuk penyatuan semua ras, semua agama, dansemua pernyataan. Rencana ini didedikasikan untuk “Tatanan Baru” menyangkut berbagai hal.”

Bangkitlah! Apakah di seluruh planet ini manusia mabuk oleh Narkoba?
Tuhan telah memberi manusia wewenang untuk menjaga dan memelihara planet bumi ini. Anda lebih baik bertindak sekarang sebelum segalanya sangat terlambat dan hilang. Sekarang bukanlah saatnya untuk takut terhadap manusia lain, tetapi kemarahan Tuhanlah yang harus diperhatikan !

Berikut adalah pernyataan dari buku (Masonic berhubungan dengan “New Age” halaman 66) yang sangat berguna untuk menjadi pertimbangan.

“Tetapi jika mereka yang bergabung dengan tatanan baru dalam beberapa hari atau beberapa tahun ke depan tidak tumbuh dalam pemahaman mereka MisiEra Baru Masonry, mereka mungkin menjadi musuh-musuh Tatanan Era Baru.”

Dengan kata lain, orang yang datang ke Freemasonry yang tidak mempercayai Tatanan Dunia Baru dan semua agama adalah satu konsep, akan menjadi musuh-musuh dari apa yang Free Masons rencanakan untuk dilakukan. Tujuan dan maksud yang sesungguhnya dari Freemasons adalah untuk menghancurkan agama seperti yang kita tahu dan membawa seluruh planet ini menuju api neraka.”

“Freemasons” memiliki banyak interpretasi tentang Yesus Kristus Sang Nabi (bukanlah anak, sebagaimana pemikiran sebagian orang yang telah dirusak keyakinannya) tentang Tuhan. Baik Islam maupun Kristen (Dua agama terbesar di planet bumi ini) menyakini bahwa Nabi Isa akan kembali ke bumi sesaat sebelum hari akhir dari dunia ini. Berikut satu dari banyak contoh mengenai bagaimana mereka meracuni agama dengan banyak kebohongan.

“Nenek dari gerakan Era Baru adalah Helen Petrovna Blavatsky. Pada 1775, ia meresmikan sebuah organisasi dengan Jodge Olcott yang bernama Theosophical Society, yang memiliki kantor pusat saat ini di Wheaton, Illinois” Lewis mengatakan. "Dan Helen mengatakan dalam salah satu bukunya, dari sekian banyak volume buku yang ditulisnya, The Secrets of Isis and The Secret Doctrines (Rahasia dari Isis dan rahasia dari Doktrin) “Akan ada kedatangan Kristus yang kedua, tetapi itu bukan Yesus.” (Ini Dajjal)

Siapapun yang mempercayai konsep-konsep di atas harus kembali ke garis awal dan mempelajari agama secara lebih menyeleluruh, dari seorang guru agama yang kompeten dan dapat dipercaya, yang masih mengikuti ajaran Tuhan dengan benar.

Dalam situs internet mengenai Theosophical Society, kelompok ini menolak KeTuhanan Kristen, dengan menyatakan “Tuhan dalam Ilmu Teologi adalah sebundel dari kontradiksi-kontradiksi dan ketidak-mungkinan yang logis.

Karena itu kita tidak akan berhubungan dengan hal itu.” Ditambahkan lagi, organisasi itu berbicara tentang “Esensi dari satu menjadi semua hal”. Hal ini hanya satu contoh bagaimana Freemasons telah meracuni agama Kristen.

Keyakinan Islami hingga hari ini masih betahan kokoh dan hampir tidak terpengaruh oleh serangan kebohongan Masons. Berbagai serangan mereka akan terus berlanjut dengan intensitas meningkat, dan jika anda tidak waspada anda akan menjadi bagian dari mereka yang gagal.

Terdapat sebuah keinginan yang kuat untuk menyatukan planet ini, baik secara politik, ekonomi dan secara spiritual dengan satu “Tatanan Dunia”, yang membuat semua keputusan tentang dunia sebagaimana yang mereka lihat dan cocok untuk kuntungan mereka. Apakah anda akan benar-benar duduk bersandar dan membiarkan hal ini terjadi?

0 komentar: