BAB 1: ISTISQA
1005 Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah pergi untuk melakukan solat Istisqa dengan membalik posisi kain selendangnya. Disebutkan dalam riwayat lain: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan solat Istisqa dua rakaat.
BAB 2: DOA NABI SAW, "JADIKAN SUKU MUDHAR TERLANDA KELAPARAN BERTAHUN-TAHUN SEPERTAI TAHUN-TAHUN YUS
1006 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, seperti hadis sebelumnya tentang doa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang memohonkan rahmat bagi orang-orang mukmin dan memohonkan laknat bagi suku Mudhar (lihat hadis nomor 462). Ada tambahan di akhir hadis ini: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdoa, "Semoga Allah mengampuni suku Ghifar dan menyelamatkan suku Aslam".
1007 Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat orang-orang musyrik menolak Islam, beliau berdoa, "Ya Allah, limpahkanlah kepada mereka kelaparan selama tujuh tahun seperti yang telah terjadi pada masa Yusuf". Kemudian mereka terlanda kelaparan dan kekeringan yang menghancurkan segala sesuatu sampai mereka memakan kulit, bangkai dan dan daging hewan yang membusuk. Salah seorang dari mereka memandang ke langit seolah terbayang ada kabar ada kabut karena begitu laparnya. Kemudian Abu Sufyan menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Kata Abu Sufyan, "Hai Muhammad, anda memrintahkan taat kepada Allah dan menyambung sanak keluarga. Sekarang ini kaum anda terlanda kelaparan. Karena itu, saya mohon agar anda berdoa kepada Allah untuk mereka". Maka Allah Swt menurunkan ayat (yang artinya): "Maka nantikanlah hari ketika langit mengeluarkan kabut yang nyata", sampai dengan akhir ayat: " ... kamu akan kembali ingkar. Ingatlah, Hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras". (Ad-Dukhan:10-16). Abdullah bin Mas'ud menambahkan: "Hantaman Allah tersebut terjadi pada perang Badr, sedangkan peristiwa kabut, al-batsyah (hantaman lain), al-lizaam, dan ayat-ayat pada surah Ar-Ruum, semuanya sudah diturunkan".
1009 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika saya melihat wajah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada saat beliau berdoa memohonkan hujan yang akhirnya hujan turun mengguyur semua atap sebelum beliau duduk, saya teringat sebait puisi yang pernh dilantunkan oleh Abu Thalib mengenai Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam:
1010 Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa ketika orang-orang terlanda kekeringan, Umar bin Khattab berdoa memohon turunnya hujan dengan menyebut Abbas bin Abdul Mutthalib Radliyallaahu 'anhu. Umar Radliyallaahu 'anhu berdoa: "Ya Allah, kami pernah bertawassul dengan paman Nabi kami (yakni Abbas bin Abdul Mutthalib), maka turunkanlah hujan kepada kami". Kata Anas ra: Maka hujan pun turun.
BAB 3: MEMOHON HUJAN DI MASJID
1013 Diriwayatkan dari Syarik bin Abdullah bin Abu Namir bahwa dia pernah mendengar Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu berkata: Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedang berkhotbah jumat, seorang laki-laki masuk ke masjid, kemudian dia memohon kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam agar beliau berdoa kepada Allah memohon turunnya hujan. Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengulang-ulnag doanya: "Ya Allah, turunkan hujan kepada kami". (Saat itu belum ada awan sedikitpun, tiba-tiba muncul ... Lihat hadis di muka nomor 519 dan banyak hadis-hadis lain). Disebutkan dalam riwayat ini: ... sehingga kami tidak melihat matahari selama enam hari (karena hujan turun terus menerus). Pada solat jumat berikutnya ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedang berdiri menyampaikan khotbah, orang laki-laki yang disebutkan di muka masuk ke masjid melalui pintu yang sama, lalu dia berkata: "Ya Rasulullah, banyak binatang dan tanaman mati serta jalan-jalan terputus/tidak bisa dilalui. Karena itu, berdoalah kepada Allah agar Allah menghentikan hujan ini". Kata Anas ra: Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdia denan mengangkat kedua tangannya, "Ya Allah, simpangkan hujan ke sekitar kami, jangan di atas kami. Ya Allah, turunkan hujan di dataran tinggi, gunung-gunung, lembah-lembah, dan pepohonan yang memerlukan siraman". Kata Anas ra: Maka hujan pun terhenti dan kami berjalan di bawah sinar matahari.
BAB 4: MEMOHON HUJAN KETIKA SEDANG BERKHOTBAH JUMAT TANPA MENGHADAP KIBLAT (YAKNI MENGHADAP KE ARAH
1014 Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu, seperti hadis sebelumnya dengan tambahan: Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengangkat kedua tangannya dengan berdoa, "Ya Allah, turunkan hujan kepada kami, Ya Allah, turunkan hujan kepada kami. Ya Allah, turunkan hujan kepada kami".
1024 Hadis ini seperti riwayat dari Abdullah bin Zaid yang telah disebutkan di muka. Abdullah bin Zaid menambahkan: Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membalikkan posisinya dengan membelakangi makmum, lalu beliau berdoa dengan menghadap ke kiblat (di tengah khotbah solat Istisqa), kemudian beliau membalikkan posisi kain selendangnya, lalu beliau melaksanakan solat dua rakaat dengan mengeraskan bacaan surah pada masing-masing rakaat.
BAB 6: IMAM MENGANGKAT KEDUA TANGAN KETIKA SEDANG BERDOA PADA SALAT ISTISQA
1031 Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah mengangkat kedua tangannya dalam berdoa kecuali pada solat Istisqa. Beliau mengangkat kedua tangan sehingga terlihat putihnya kedua ketiak beliau.1
1): Keterangan: Demikian itu sejauh pengetahuan Anas. Pada saat-saat lain Rasulullah Saw juga pernah mengangkat tangan ketika berdoa, seperti hadis nomor 857 dan 1667 mendatang (penerjemah).
1032 Diriwayatkan dari AIsyah Radliyallaahu 'anhu bahwa ketika melihat hujan turun, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdoa: "Ya Allah, jadikan hujan ini siraman yang bermanfaat".
BAB 8: KETIKA ANGIN BERTIUP AMAT DAHSYAT
1034 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika angin bertiup dengan dahsyat, terlihat tanda-tanda keprihatinan di wajah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
BAB 9: SABDA NABI SAW: "AKU DIBERI KEMENANGAN KARENA ALLAH MENIUPKAN ANGIN SHABA"
1035 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu, bahw Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Aku diberi kemenangan karena Allah meniupkan angin Shaba (angin timur yang membuat musuh-musuh Allah merasa takut), sedangkan kaum 'Ad dihancurkan oleh Dabur (angin barat yang amat dahsyat)".
BAB 10: DOA KETIKA GEMPA DAN TANDA-TANDA KIAMAT
1037 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah berdoa: "Ya Allah, berkahilah orang-orang Syam dan Yaman". Sahut para sahabat: "Mengapa orang-orang Jajd tidak?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdoa lagi: "Ya Allah, berkahilah orang-oang Syam dan Yaman". Para sahabat bertanya lagi: "Mengapa orang-orang Jajd tidak anda doakan?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Di sana akan terjadi kegoncangan/ gempa dan berbagai fitnah1, serta akan muncul pula di sana tanduk setan".
1): Fitnah meliputi kekerasan, kekacauan, perang saudara sesama muslim, dan cobaan-cobaan berat lainnya.
1039 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Ada lima macam kegaiban yang hanya diketahui oleh Allah saja: 1) Seseorang tidak tahu apa yang akan terjadi besok. 2) Seseorang tidak tahu apa yang akan muncul di dalam rahim. 3) Seseorang tidak tahu apa yagn akan dia peroleh besok. 4) Seseorang tidak tahu di mana dia akan mati. 5) Seseorang tidak tahu kapan hujan akan turun".1
1): Keterangan: Jika Allah 'Azza wa Jalla Yang Maha Penyayang berkenan memberikan sebagian ilmu-Nya mengenai hal-hal tersebut kepada sebagian hamba-Nya, maka ia (hamba) akan mengetahui hal itu meskipun amat terbatas (penerjemah).
0 komentar:
Posting Komentar