BAB 1: SOLAT KETIKA TERJADI GERHANA MATAHARI
1040 Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu ketika kami berada di sisi Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian terjdi gerhana matahari, maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdiri menarik kain selendang/ jubahnya, sehingga beliau masuk ke masjid dan kamipun turut masuk. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengimami kami solat gerhana dua rakaat sampai matahari tampak terang kembali. Setelah itu beliau bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan tidaklah mengalami gerhana karena kematian seseorang. Apabila kalian melihat gerhana matahari atau gerhana bulan, kerjakanlah solat dan berdoalah sampai gerhana berakhir".
BAB 2: BERSEDEKAH KETIKA TERJADI GERHANA
1044 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Pada masa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah terjadi gerhana matahari, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengimami orang-orang solat gerhana. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdiri lama, kemudian ruku lama, lalu berdiri lama namun lebih pendek daripada ruku sebelumnya, kemudian beliau bersujud dengan lama. Pada rakaat kedua Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berbuat seperti apa yang beliau perbuat pada rakaat pertama. Sesudah solat beliau berpaling, sementara matahari sudah terang kembali, lalu beliau berkhotbah. Sesudah mengagungkan dan memuji Allah beliau berabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebagian tanda kebesaran Allah, keduanya tidaklah mengalami gerhana karena kematian/ kelahiran seseorang. Apabila kalian melihat gerhana matahari maka kerjakanlah berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, solatlah, dan bersedekahlah". Kemudian beliau melanjutkan: "Hai umat Muhammad, Demi Allah, tidak ada yang melebihi kecemburuan Allah jika hamba-Nya laki-laki/perempuan berzina. Hai Umat Muhammad, Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui pasti kalian sedikit tertawa dan banyak menangis".
BAB 3: PANGGILAN DENGAN SUARA KERAS UNTUK MELAKSANAKAN SOLAT GERHANA BERJAMAAH.
1045 Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam orang-orang dipanggil dengan suara keras untuk melaksanakan solat gerhana dengan berjamaah
BAB 4: MEMOHON PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH DARI SIKSA KUBUR KETIKA TERJADI GERHANA
1049 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu, bahwa dia pernah didatangi oleh seorang perempuan Yahudi yang menanyakan sesuatu kepadanya kemudian dia mengatakan kepadanya (Aisyah): Semoga Allah memberikan perlindungan kepadamu dari siksa kubur. Lalu Aisyah Radliyallaahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Apakah manusia akan disiksa di dalam kubur?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab sambil memohon perlindungan kepada Allah dari siksa kubur dengan membenarkannya. Kemudian Aisyah Radliyallaahu 'anhu menuturkan hadis tentang gerhana dan di bagian akhir hadis dia mengatakan: Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan orang-orang memohon perlindungan kepada Allah dari siksa kubur.
BAB 5: SOLAT GERHANA DENGAN BERJAMAAH.
1052 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu, dia menuturkan hadis yang panjang mengenai gerhana matahari. Pada bagian hadis itu Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Ya Rasulullah, saya lihat tadi anda mengambil sesuatu dari tempat anda kemudian anda melangkah mundur?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab: "Aku tadi melihat surga kemudian aku menggapaikan tanganku ke arah untaian buah-buahan di surga. Seandainya aku mengambilnya, kalian bisa memakannya selama dunia masih ada. Aku juga diperlihatkan neraka. Aku belum pernah melihat pemandangan yang lebih mengerikan daripada neraka dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah perempuan". Orang-orang bertanya: "Mengapa begitu ya Rasulullah?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab: "Karena mereka ingkar/tidak bersyukur". Ditanyakan lagi: "Apakah orang-orang perempuan tersebut ingkar kepada Allah?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab: "Mereka tidak berterima kasih kepada suami dan tidak berterima kasih atas kebaikan suami. Seandainya kamu (suami) berbuat baik kepada salah seorang dari mereka selama setahun penuh, lalu perempuan tersebut melihat sedikit persoalan pada dirimu yang tidak menyenangkannya, ia (perempuan) akan berkata kepadamu, "Saya tidak pernah mendapatkan kebaikan darimu sama sekali".
BAB 6: MEMERDEKAKAN BUDAK KETIKA TERJADI GERHANA MATAHARI
1054 Diriwayatkan dari Asma binti Abu Bakr Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan memerdekakan budak pada saat terjadi gerhana matahari.
BAB 7: MENGINGAT ALLAH KETIKA TERJADI GERHANA (MATAHARI)
1059 Diriwayatkan dari Abu Musa Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu ketika terjadi gerhana matahari, maka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bergegas dengan penuh kekhawatiran menuju ke masjid, lalu beliau melaksanakan solat gerhana dengan berdiri, ruku dan sujud sangat lama sekali, yang saya tidak pernah melihat beliau melaksanakan solat lamanya seperti itu. Setelah solat beliau bersabda: "Gerhana adalah sebagian tanda-tanda kebesaran Allah yang diperlihatkan-Nya, gerhana terjadi tidak terjadi karena kematian dan kelahiran seseorang, melainkan sebagai peringatan Allah kepada hamba-hambaNya. Apabila kalian melihat gerhana, maka bergegaslah mengingat Allah dengan solat, berdoa dan beristighfar kepada-Nya".
BAB 8: MEMBACA SURAH DENGAN SUARA KERAS PADA SAAT SOLAT GERHANA (MATAHARI DAN BULAN)
1065 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengeraskan bacaan surah pada salat gerhana. Setelah membaca surah AlQuran beliau bertakbir untuk ruku. Ketika bangun dari ruku beliau mengucapkan Sami'allaahu liman hamidahu robbanaa walakal hamdu (artinya: Allah menjawab orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, segala puji hanya bagi-Mu). Setiap kali solat gerhana, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membaca surah AlQuran seperti itu, dengan empat kali ruku dan empat kali sujud dalam dua rakaat.
0 komentar:
Posting Komentar