BAB 1: TABIR PEMBATAS DI DEPAN IMAM SEKALIGUS BAGI MAKMUM
494 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu, bahwa ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berangkat untuk melaksanakan solat hari raya (di tanah lapang) beliau menyuruh kami menancapkan tombak di hadapannya, kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam solat dengan menghadap ke arah tombak itu, sementara orang-orang solat dengan bermakmum di belakangnya. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam juga berbuat seperti itu ketika beliau solat dalam perjalanan, kemudian para pemimpin kaum muslimin mengikuti ajaran Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tersebut (yakni dengan menancapkan tabir pembatas di depan orang yang solat).
495 Diriwayatkan dari Abu Juhayfah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mengimami solat Zuhur dua rakaat dan solat Asar dua rakaat di Bath-ha ketika dalam perjalanan, dengan menancapkan anazah (tongkat yang ujungnya bercabang) di depannya, sementara di luar batas anazah tersebut ada perempuan dan keledai berlalu lalang.
BAB 2: JARAK ANTARA ORANG YANG SOLAT DENGAN TABIR PEMBATAS DIDEPANNYA.
496 Diriwayatkan dari Sahl Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Jarak antara tempat solat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan tabir pembatas di depannya adalah seukuran lewatan kambing.
BAB 3: SOLAT DENGAN MENGHADAP KE 'ANAZAH (TONGKAT YANG UJUNGNYA BERCABANG)
500 Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam keluar untuk buang hajat, kami senantiasa menyertainya dengan seorang anak laki-laki lain. Kami membawakan tongkat atau anazah dan sewadah air. Apabila Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selesai dari buang hajat, kami membawa air tersebut kepadanya (untu bersuci). . Diriwayatkan dari Salamah bin Al Akwa Radliyallaahu 'anhu, bahwa dia pernah melakukan solat di belakang tiang tempat mushhaf, kemudian ada orang bertanya: "Hai Abu Muslim (panggilan Salamah bin Al-Akwa), mengapa kamu memilih tempat seperti itu untuk solat?" Dia menjawab: "Karena saya pernah melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melakukan solat dengan memilih tempat seperti ini".
BAB 5: SOLAT SENDIRIAN DI ANTARA TIANG-TIANG
505 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu mengatakan tentang masuknya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ke dalam Ka'bah, "Saya bertanya kepada bBilal ketika dia keluar dari dalam Ka'bah menyertai Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Bagaimana Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melakukan solat di dalam Ka'bah?" Bilal menjawab: "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengerjakan solat dengan satu tiang di sebelah kirinya, satu tiang di sebelah kanannya dna tiga tiang di belakangnya. Ka'bah ketika itu tiangnya ada enam". Menurut riwayat lain: "... dengan dua tiang di sebelah kanannya".
BAB 6: SOLAT DENGAN MENGHADAP KE KUDA, ONTA, POHON ATAU PELANA SEBAGAI PEMBATAS DI BAGIAN DEPAN.
507 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menghentikan hewan tunggangannya, kemudian beliau solat dengan menghadap ke arah hewan itu. Saya (peawi) bertanya kepada Abdullah bin Umar: "Bagaimana jika hewan tersebut bangkit/bergerak-gerak?" Abdullah bin Umar menjawab: "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengambil pelananya kemudian beliau letakkan di depannya sebagai pembatas ketika beliau melakukan solat". Abdullah bin Umar juga melakukan solat seperti itu.
BAB 7: SOLAT DENGAN MENGHADAP KE TEMPAT TIDUR.
508 Diriwayatkan dari AIsyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Apakah kalian menganggap kami sama dengan anjing atau keledai? Suatu ketika saya berbaring di atas tempat tidur, kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam datang, lalu beliau solat dengan menghadap ke bagian tengah tempat tidur. Saya merasa tidak enak berada di depan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang sedang melakukan solat, kemudian saya beranjak perlahan-lahan dari arah kaki tempat tidur, sehingga saya beranjak dari selmut saya.
BAB 8: ORANG YANG SEDANG MENGERJAKAN SOLAT HENDAKLAH MENDORONG/MENGHALANGI ORANG YANG LEWAT DI DEPAN
509 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallaahu 'anhu, bahwa suatu ketika dia mengerjakan solat pada hari jumat dengan meletakkan sesuatu di depannya sebagai pembatas agar tidak dilewati orang. Kemudian ada seorang pemuda dari suku Abu Mu'aith ingin lewat di depan Abu Sa'id. Abu Sa'id mendorongnya di bagian dadanya. Pemuda itu mencari jalan lain untuk lewat namun tidak ada kecuali di depan Abu Sa'id. Pemuda itu hendak lewat lagi di depan Abu Sa'id tetapi Abu Sa'id mendorongnya lebih keras daripada semula. Pemuda itu merasa jengkel kemudian dia melaporkan hal itu kepada Marwan (selaku khalifah) atas perlakuan Abu Sa'id tersebut. Rupanya Abu Sa'id juga mendatangi Marwan di belakang pemuda itu. Marwan bertanya: "Hai Abu Sa'id, mengapa kamu memperlakukan pemuda ini sedemikian itu?" Abu Sa'id menjawab: "Saya pernah mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila seseorang di antara kamu melakukan sholat dengan menghadap sesuatu pembatas agar tidak dilewati orang, kemudian ada seseorang yang hendak lewat di depannya, maka hendaklah dia mendorongnya. Jika dia tetap saja ingin lewat, maka halangilah/doronglah sekuat tenaga, karena dia itu sebenarnya adalah setan"."
BAB 9: DOSA ORANG YANG LEWAT DI DEPAN ORANG YANG MENGERJAKAN SOLAT.
510 Diriwayatkan dari Abu Juhaim Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Seandainya orang yang lewat di depan orang yang sedang mengerjakan solat mengetahui seberapa besar dosanya, niscaya dia akan memilih menunggu selama 40 daripada dia lewat di depan orang yang sedang mengerjakan solat". Kata perawi: Saya tidak ingat pasti, apakah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda 40 hari ataukah 40 bulan ataukah 40 tahun.
512 Diriwayatkan dari AIsyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah melakukan solat, sementara saya tidur melintang di atas tempat tidur beliau. Apabila beliau hendak melakukan solat witir, beliau membangunkan saya, kemudian saya mengerjakan solat witir.
BAB 11: SOLAT DENGAN MENGGENDONG ANAK PEREMPUAN.
516 Zainab adalah istri Abul Ash bin Ar-Rabi bin Abdi Syams. Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersujud, Umamah diletakkannya dan ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdiri, Umamah digendongnya.
BAB 12: PEREMPUAN MEMBUANG KOTORAN YANG MENIMPA ORANG YANG SEDANG MELAKUKAN SOLAT.
520 Hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, mengenai doa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, agar Allah menghukum orang-orang quraisy ketika mereka meletakkan perut bangkai onta ke atas punggung Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sebagaimana hadis terdahulu nomor: 178. Di bagian akhir hadis ini Abdullah bin Mas'ud menuturkan bahwa orang-orang Quraisy yang dimaksud tersebut akhirnya terbunuh dalam perang Badr dan mayat mereka diseret ke dalam sebuah sumur di Badr, lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Laknat Allah telah ditimpakan kepada penghuni sumur ini".
0 komentar:
Posting Komentar