Kitab Tentang Keutamaan Al Qur'an

BAB 1: BAGAIMANA WAHYU TURUN DAN WAHYU YANG PERTAMA-TAMA DITURUNKAN
4981 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Setiap Nabi diberi mukjizat yang membuat manusia beriman kepadanya, sedangkan mukjizat yang diberikan kepadaku adalah wahyu (Al-Quran) yang diwahyukan kepadaku oleh Allah, maka aku berharap kelak pada hari kiamat jumlah pengikutku paling banyak dibanding dengan pengikut Nabi-Nabi lain".
4982 Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa menjelang wafat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, Allah Swt menurunkan wahyu kepadanya secara berurutan/sering, hingga Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam wafat. Itulah masa turunnya wahyu yang paling kerap, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam wafat.



BAB 2: AL-QURAN DITURUNKAN DENGAN TUJUH HURUF (MAKSUDNYA: TUJUH MACAM BACAAN)
4992 Diriwayatkan dari Umar bin Al-Khattab Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: pada masa hidup Rasululah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, aku mendengarkan Hisyam bin Hakim membaca surah Al-Furqaan. Ketika aku memperhatikan bacaannya, ternyata dia membaca surah tersebut dengan bermacam-macam jenis bacaan yang tidak pernah dibacakan kepadaku oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Aku hampir saja menerkamnya ketika dia sedang solat, namun aku sabarkan hingga dia mengucapkan salam, barulah aku jerat lehernya denga kain selendangnya, kemudian aku bertanya kepadanya, "Siapa yang mengajarkan bacaan Al-Quran seperti yang telah kamu baca tadi?" Hisyam bin Hakim menjawab, "Bacaan tersebut dibacakan kepadaku oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam". Kata Umar Radliyallaahu 'anhu, "Kau berdusta, karena Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah membacakan surah Al-Furqaan kepadaku berbeda dengan apa yang kamu baca". Maka aku membawa Hisyam bin Hakim menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian aku katakan, "Ya Rasulullah, aku mendengar orang ini membaca surah Al-Furqan dengan jenis bacaan yang tidak pernah anda bacakan kepadaku". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada Umar Radliyallaahu 'anhu, "Lepaskan dia. Coba baca, hai Hisyam". Maka Hisyam membacakan surah Al-Furqan kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan model bacaan yang aku dengar sebelumnya, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Seperti itulah Al-Quran diturunkan". Berikutnya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada Umar, "Bacalah hai Umar". Maka aku (Umar) membacakan surah Al-Furqaan kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Seperti itulah Al-Quran diturunkan. Sesungguhnya Al-Quran itu diturunkan dengan tujuh huruf (tujuh jenis bacaan), maka bacalah Al-Quran dengan bacaan yang mudah bagimu".

BAB 3: JIBRIL MEMBACAKAN AL-QURAN KEPADA NABI SAW
3632 Diriwayatkan dari Fathimah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadaku dengan berbisik, "Setiap tahun Jibril membacakan Al-Quran kepadaku, namun pada tahun ini Jibril membacakan Al-Quran kepadaku dua kali sehingga aku beranggapan bahwa ajalku telah dekat".
5000 Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Demi Allah, lebih dari 70 surah Al-Quran yang aku pelajari langsung dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
5001 Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, bahwa ketika berada di kota Himsh ia membaca surah Yusuf, lalu ada seorang laki-laki berkata: "Surah tersebut diwahyukan dengan bunyi tidak seperti itu". Abdullah bin Mas'ud mengatakan; Aku sudah membaca surah Yusuf ini dihadapan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian beliau bersabda, "Bagus bacaanmu". Abdullah bin Mas'ud merasakan bau khamr dari mulut orang itu, lalu dia berkata, "Apakah kamu menghimpun dua dosa, yaitu mendustakan Al-Quran dan meminum khamr?" Maka Abdullah bin Mas'ud menghukumnya dengan dera/cambuk.

BAB 4: KEUTAMAAN SURAH AL-IKHLAASH
5013 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallaahu 'anhu bahwa seorang laki-laki mendengar orang lain membaca surah Al-Ikhlaash berulang-ulang. Ketika pagi tiba, laki-laki tersebut menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk memberitahukan hal itu ---sepertinya ia menganggap remeh terhadap surah Al-Ikhlaash ---maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Demi Allah yang menggenggam jiwaku, sesungguhnya surah Al-Ikhlaash itu sebanding dengan sepertiga Al-Quran".
5015 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada para sahabat, "Apakah kalian merasa berat membaca sepertiga Al-Quran dalam satu malam?" Mereka merasa berat dan berkata, "Ya Rasulullah, mana ada salah seorang dari kami yang mampu membaca sepertiga Al-Quran dalam semalam?" Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Surah Al-Ikhlash itu sama dengan sepertiga Al-Quran".

BAB 5: KEUTAMAAN SURAH AL-MU'AWIDZAAT
5017 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa ketika hendak berbaring di tempat tidur setiap malam Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam biasanya menangkupkan kedua telapak tangannya lalu ditiupnya seetlah membaca surah Al-Ikhlash, surah Al-Falaq, dan surah An-Naas. Setelah itu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengusapkan kedua telapak tangannya pada bagian-bagian tubuhnya yang bisa terjangkau, dengan dimulai dari kepala, kemudian wajah, lalu bagian-bagian tubuh yang lain. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melakukan itu tiga kali.

BAB 6: TURUNNYA KESEJUKAN HATI DAN PARA MALAIKAT KETIKA ADA BACAAN AL-QURAN
5018 Diriwayatkan dari Usaid bin Hudhair Radliyallaahu 'anhu, dia berkata bahwa pada suatu malam dia membaca surah Al-Baqarah. Ketika itu kudanya diikat, tiba-tiba melonjak-lonjak. Ketika ia menghentikan bacaan Al-Quran, kuda tersebut tenang kembali dan ketika ia membaca Al-Quran lagi kudanya melonjak-lonjak lagi, maka akhirnya ia menghentikan bacaan Al-Quran. Ketika itu, Yahya, anaknya berada di dekat kudanya sehingga ia khawatir anaknya akan terinjak oleh kuda. Ketika ia mengambil anaknya, ia mendongak ke langit sehingga ia melihat apa yang akan diceritakan nanti. Ketika pagi tiba, Usaid bin Hudhair menceritakan hal itu kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian beliau bersabda: "Bacalah Al-Quran, hai anak Hudhair". Bacalah Al-Quran, hai anak Hudhair". Usaid bin Hudhair mengatakan: "Ya Rasulullah, anakku berada di dekat kudaku, sehingga aku khawatir Yahya, anakku, akan terinjak oleh kuda. Aku mendongak ke langit ketika membawa anakku, tiba-tiba aku melihat mirip gumpalan awan yang di dalamnya terdapat sinaran mirip lentera, kemudian menghilang, sehingga aku tidak dapat melihatnya lagi". Raulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya: "Tahukah kamu, apa yang kamu lihat itu?" Usaid bin Hudhair menjawab: "Tidak". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Itu adalah malaikat yang turun mendekati suaramu dalam membaca Al-Quran. Seandainya kamu teruskan bacaanmu tentu apa yang kau lihat itu akan dilihat pula oleh orang-orang yang lain tanpa kesamaran".

BAB 7: INGIN SEPERTI ORANG YANG RAJIN MEMBACA AL-QURAN
5026 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Seseorang tidak boleh iri untuk memperoleh anugrah seperti orang lain kecuali dalam dua hal: 1) Ada seseorang diberi kepandaian oleh Allah dalam membaca Al-Quran, kemudian ia senantiasa membacanya siang malam, kemudian tetangganya yang mendengarnya mengatakan, "Sungguh aku ingin diberi kepandaian seperti yang diberikan kepada si fulan itu kemudian aku akan melakukan seperti apa yang ia lakukan". 2) Ada seseorang diberi harta oleh Allah, kemudian ia menghabiskannya untuk kebenaran, lalu orang lain mengatakan, "Sungguh aku sangat menginginkan diberi harta seperti yang diberikan kepada si fulan itu lalu aku akan melakukan seperti apa yang ia lakukan"".
5027 Diriwayatkan dari Utsman Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran kemudian mengajarkannya kepada orang lain".
5028 Diriwayatkan dari Utsman Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran kemudian mengajarkannya kepada orang lain".

BAB 9: MENGHAFAL AL-QURAN DAN MEMBIASAKAN DIRI DALAM MEMBACANYA
5031 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya orang yang menghafal Al-Quran itu seperti pemilik onta yang diikat. Jika ia selalu mengikatnya maka onta tersebut tetap ia tahan, tetapi jika ia melepasnya maka ia (onta) akan hilang".
5032 Diriwayatkan dari Abdullah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Ucapan seseorang yang paling jelek adalah, "Aku lupa ayat tertentu dari Al-Quran", tetapi sebenarnya dia itu dibuat lupa oleh Allah. Biasakanlah membaca Al-Quran agar tidak menghilangkan hafalan, karena hilangnya hafalan Al-Quran dari hati penghafalnya lebih cepat daripada lepasnya onta yang diikat".
5033 Diriwayatkan dari Abu Musa Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Biasakanlah membaca Al-Quran, karena hafalan Al-Quran itu lebih mudah hilangnya daripada lepasnya onta yang diikat".

BAB 10: MEMANJANGKAN BACAAN
5046 Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa dia ditanya: Bagaimana Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membaca Al-Quran?" Dia menjawab: "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memanjangkan bacaan". Kemudian Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu membaca basmallah (sebagai contoh) dengan memanjangkan asma Allah "Bismillaahi ...". dan memanjangkan bacaan "Ar-Rahmaan" serta memanjangkan bacaan "Ar-Rahiim".

BAB 11: MEMBACA AL-QURAN DENGAN SUARA MERDU
5048 Diriwayatkan dari Abu Musa Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya: "Hai Abu Musa, sungguh kamu telah dianugerahi suara semerdu mizmar keluarga Dawud".

BAB 12: BERAPA LAMA AL-QURAN DIBACA?
5052 Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Saya dinikahkan oleh ayah saya dengan seorang perempuan dari keluarga terhormat. Ayah saya selalu bertanya kepada istri saya perihal diri saya, kemudian istr saya menjawab: "Suami saya adalah laki-laki yang sangat baik, dia tidak pernah mendekati tempat tidur saya dan tidak pernah mendekati tempat saya sejak dia menikahi saya". Ketika kondisi seperti itu berlangsung lama, ayah saya memberitahukan hal itu kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian beliau bersabda: "Pertemukan aku dengannya". Maka saya pun menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, lalu beliau bertanya kepada saya: "Bagaimana kamu berpuasa?" Saya menjawab: "Setiap hari". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya lagi: "Bagaimana kamu mengkhatamkan bacaan Al-Quran?" Saya menjawab: "Setiap malam". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Berpuasalah tiga hari setiap bulan dan khatamkan bacaan Al-Quran setiap bulan pula". Saya berkata: "Saya mampu lebih dari itu". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Berpuasalah tiga hari setiap minggu". Saya berkata: "Saya mampu lebih dari itu". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Berbukalah/ tinggalkanlah puasa dalam dua hari dan berpuasalah sehari". Saya berkata: "Saya mampu lebih dari itu". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Kerjakan puasa yang paling utama, puasa Dawud, yaitu sehari berpuasa sehari tidak, dan khatamkan bacaan Al-Quran sekali dalam tujuh malam". Kata Abdullah bin Amr: Ketika saya berusia lanjut dan kondisi saya melemah, saya menyesal mengapa dulu saya tidak menerima keringanan yang diberikan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Pada siang hari Abdullah bin Amr biasanya menyodorkan bacaan sebanyak 1/7 Al-Quran untuk disimak oleh sebagian keluarganya untuk meringankannya melestarikan hafalannya terhadap Al-Quran pada malam hari. Apabila ia ingin memperoleh kondisi yang kuat, dia tidak berpuasa selama beberapa hari dengan dia hitung jumlah hari tersebut dan selanjutnya dia akan berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya (bukan puasa Ramadhan melainkan puasa sunat), karena dia tidak ingin meninggalkan kebaikan yang pernah dia lakukan ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam masih hidup.

BAB 13: DOSA ORANG YANG MEMBACA AL-QURAN UNTUK PAMER ATAU UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN DUNIAWI
5058 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Di tengah kalian akan muncul orang-orang yang karena solat mereka, kalian menganggap solat kalian rendah dan karena puasa meerka, kalian menganggap puasa kalian rendah, serta karena amal baik mereka, kalian menganggap amal baik kalian rendah. Mereka membaca dan memahami Al-Quran namun tidak sampai meresap di kerongkongan mereka. Mereka lepas dari agama Islam seperti lepasnya anak panah dari busur, kemudian mereka melihat ujung anak panah tetapi mereka tidak menemukan apa-apa, meerka melihat batang anak panah tetapi mereka tidak menemukan apa-apa, dan mereka melihat bulu yang ada pada anak panah namun mereka tidak menemukan apa-apa, kemudian mereka hanya berharap bisa menemukan sesuatu pada bagian anak panah yang paling belakang".
5059 Diriwayatkan dari Abu Musa Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Orang mukmin yang membaca Al-Quran dan mengamalkannya bagai buah utrujjah (jenis lemon), rasanya enak dan baunya sedap. Orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran namun mengamalkannya bagai buah kurma, rasanya enak namun tidak berbau. Orang munafik yang membaca Al-Quran adalah ibarat raihanah (sejenis kemangi), baunya sedap namun rasanya pahit. Orang munafik yang tidak membaca Al-Quran adalah ibarat hanzalah, rasanya pahit, kotor dan baunya busuk".
5060 Diriwayatkan dari Jundub bin Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Baca dan pahami Al-Quran sesuai dengan persetujuan hati nuranimu. Apabila kamu berselisih (mengenai Al-Quran) maka menghindarlah".

0 komentar: