Kitab Tentang Umrah

BAB 1: KEWAJIBAN UMRAH DAN KEUTAMAANNYA.
1773 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Umrah yang satu dengan umrah berikutnya adalah penghapus dosa yang dilakukan antara masa keduanya, sedangkan haji mabrur balasannya tiada lain adalah surga".



BAB 2: UMRAH SEBELUM HAJI
1774 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa dia ditanya mengenai umrah sebelum haji, kemudian dia menjawab: Tidak apa-apa. Dia mengatakan: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah melakukan umrah sebelum berhaji.

BAB 3: BERAPA KALI NABI SAW MELAKSANAKAN UMRAH
1776 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa dia ditanya: "Berapa kali Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan umrah?" Dia menjawab: "Empat kali, salah satunya pada bulan Rajab". Kata penanya, "Setelah itu saya berkata kepada Aisyah, "Wahai ibu, tidakkah engkau mendengar apa yang dikatakan oleh ayah Abdurrahman (yakni Abdullah bin Umar)?"" Aisyah Radliyallaahu 'anhu bertanya: "Apa yang ia katakan?" Penanya tadi menuturkan, "Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan umrah empat kali dan salah satunya pada bulan rajab". Kata Aisyah ra: "Semoga Allah memberikan rahmat kepada Abdullah bin Umar. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidaklah melaksanakan umrah melainkan Abdullah bin Umar juga turut serta bersama beliau, dan beliau tidak melaksanakan umrah pada bulan rajab".
1778 Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa dia ditanya: "Berapa kali Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan umrah?" Anas Radliyallaahu 'anhu menjawab: "Empat kali, 1) Umrah pada peristiwa Hudaibiyah di bulan Dzul Qa'dah yang ketika itu beliau dihalangi oleh orang-orang musyrik. 2) Umrah pada tahun berikutnya pada bulan Dzul Qa'dah pula ketika berlangsung gencatan senjata antara beliau dengan orang-orang musyrik. 3) Umrah dari Ji'ranah, tempat beliau membagikan harta rampasan perang yang setahu saya adalah perang Hunain. 4) Umrah pada haji wada". Saya tanyakan lagi: "Berapa kali Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berhaji?" Anas Radliyallaahu 'anhu menjawab: "Satu kali".
1779 Diriwayatkan dari Qatadah bahwa dia bertanya kepada Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu, mengenai umrah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian Anas menjawab: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan umrah, 1) Ketika beliau dihalangi oleh orang-orang kafir. 2) Tahun berikutnya ketika berlangung perjanjian Hudaibiyah. 3) Pada bulan Dzul Qa'dah. 4) Umrah dalam rangka ibadah haji.
1781 Diriwayatkan dari Al Barra bin Azib Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan umrah dua kali pada bulan Dzul Qa'dah sebelum beliau melaksanakan ibadah haji.

BAB 4: UMRAH DARI TAN'IM
1784 Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abu Bakr Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruhnya membonceng Aisyah Radliyallaahu 'anhu untuk mengantarkannya memulai ihram umrah dari Tan'im.
1785 Suraqah bin Malik bin Ju'syum berjumpa dengan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di Aqabah ketika beliau melempar jamrah, kemudian dia bertanya: "Ya Rasulullah, apakah demikian ini berlaku khusus untuk anda?" Beliau menjawab: "Tidak, ini untuk selamanya (bagi setiap muslim)".

BAB 5: MELAKSANAKAN UMRAH SETELAH HAJI TANPA HADYU (HEWAN KURBAN)
1786 Hadis Aisyah Radliyallaahu 'anhu sudah disebutkan di muka berkali-kali mengenai haji.


BAB 6: PAHALA UMRAH MENURUT KADAR KEPAYAHANNYA.
1787 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu dalam riwayat lain bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya mengenai umrah: "Pahala umrah menurut kadar biaya yang engkau keluarkan dan menurut kadar kepayahanmu".

BAB 7: KAPAN ORANG YANG BERUMRAH MELAKSANAKAN TAHALLUL
1796 Diriwayatkan dari Abdullah, budak Asma binti Abu Bakr ra: Setiap kali Asma lewat di Al-Hajun dia mengatakan: Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat kepada Muhammad. Disinilah dulu kami singgah bersama beliau yang ketika itu perbekalan kami sangat terbatas, hewan tunggangan kami sedikit dan perbekalan kami untuk makan juga sedikit. Ketika itu saya melksanakan umrah bersama saudara perempuan saya (Aisyah), Zubaikr, si fulan dan si fulan. Setelah kami melaksanakan tawaf dan sa'I kami bertahallul, kemudian pada malam harinya kami memulai ihram lagi untuk haji.

BAB 8: UCAPAN KETIKA PULANG DARI HAJI, UMRAH, DAN PERANG SUCI
1797 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa setiap kali Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pulang dari perang suci, dari haji dan umrah, beliau bertakbir tiga kali di setiap tanah yang tinggi, kemudian beliau mengucapkan bacaan (yang artinya): "Tidak ada tuhan selain Allah, Dia satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, kerajaan dan pujian hanya milik-Nya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kami adalah orang-orang yang kembali, bertobat, mengabdi dan bersujud kepada Tuhan kami serta memuji-Nya. Allah telah menepati janji-Nya, memberikan kemenangan kepada hamba-Nya dan Dia sendiri yang mengalahkan persekutuan orang-orang kafir".

BAB 9: MENYAMBUT ORANG YANG BERHAJI KETIKA TIBA DI MEKAH DAN TIGA ORANG YANG MENAIKI SEEKOR ONTA.
1798 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tiba di Mekah, beliau disambut oleh anak-anak laki-laki dari Bani Abdul Mutthalib, kemudian beliau menaikkan seorang anak duduk di depan beliau dan yang lain lagi duduk di belakang beliau.

BAB 10: MASUK KE RUMAH PAD SORE HARI KETIKA PULANG DARI BEPERGIAN.
1800 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Ketika pulang dari bepergian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah mengetuk pintu rumah untuk membangunkan istrinya (pada malam hari). Beliau tidaklah masuk ke rumah dari bepergian kecuali pagi hari atau sore hari.
1801 Diriwayatkan dari Jabir Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang seseorang mengetuk pintu rumahnya sepulang dari bepergian untuk membangunkan istrinya pada malam hari.


BAB 11: MEMPERCEPAT ONTA KETIKA MENDEKATI MADINAH
1802 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kembali dari suatu perjalana kemudian beliau telah melihat tempat-tempat Madinah yang tinggi, beliau mempercepat perjalanan ontanya. Jika beliau membawa hewan lain, beliau juga mempercepat berjalannya. Disebutkan pada riwayat lain: Itu karena kecintaan beliau terhadap Madinah.

BAB 12: PERJALANAN JAUH ADALAH SEBAGIAN DARI SIKSA
1804 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Perjalanan jauh adalah sebagian dari siksa, di mana seseorang terhalang untuk makan, minum dan tidur. Apabila seseorang telah menyelesaikan keperluannya hendaklah ia segera kembali kepada keluarganya".

0 komentar: