Menangkal Setan Dengan Berdzikir

Allah Ta’ala berfirman:“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (Al-A’raf ayat 201)(Ibid, hal.101)

Dalam ayat di atas disebutkan lafazh tadzakkur yang berarti mengingat bukan dzikir yang berarti teringat, hal ini menunjukkan bahwa lalai tidak cukup diusir dengan dzikir akan tetapi dengan mengingat dan mengambil pelajaran, karena medan dzikir ada di lisan dan medan tadzakkur ada di hati.



Dari Abu Hurairah berkata bahwasanya Rasulullah bersabda:“Barangsiapa yang membaca: ‘La ilaha illallah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai’in qodir’, dalam sehari semalam 100 kali, maka sama dengan memerdekakan 10 budak, ditulis baginya 100 kebaikan dan dihapus 100 kejelekan. Ia sebagai tameng dari setan pada hari itu hingga waktu sore. Dan tidak ada seorangpun yang lebih baik dari pada perbuatannya, kecuali seorang yang melakukan lebih banyak.” (Muttafaqun ‘alaihi)(Ibid, hal.102)(intinya berdzikir melalui Al-Qur’an dan As-Sunnah, kemudian ayat kursi merupakan tameng yang kuat terhadap iblis dan bala tentaranya seperti kisah Abu Hurairah dengan setan ketika ia ditugaskan menjaga harta zakat, hadits ini terdapat dalam shahih Al-Bukhari)

0 komentar: