Yahudi Menggenggam Dunia (33)

Oleh : William G. Carr
Penterjemah : Musthalah Maufur MA

Pertikaian antara Nazisme dan Kristen
Kaum nasionalis di Spanyol yang didukung oleh Hitler dan golongan Kristen tidak bisa mengelakkan permusuhan antara Hitler dan gereja Katolik, sejak Hitler memihak dan bergandengan tangan dengan golongan aristokrasi militer Jerman. Kasta ini berpegang pada faham atheisme dalam sepak terjangnya, yaitu menjadikan negara Jerman dan prinsip supremasi ras Arya sebagai Tuhan. Para tokoh Protestan bergabung dengan gereja Katolik untuk menghadapi langkah-langkah Hitler. Gabungan ini terjadi karena terpanggil untuk menentang faham atheisme yang dijadikan pegangan oleh golongan Nazi ekstrem itu. Pertentangan antara Hitler dan gereja makin tampak jelas menjelang akhir tahun 1936, dan mencapai puncaknya ketika Paus Pius XI menulis surat kepausannya kepada gereja di seluruh dunia tanggal 14 Maret 1937. Isinya, Sri Paus menyerang Nazisme secara terbuka, khususnya
sehubungan dengan prinsip ketuhanan nasional bagi suatu bangsa dengan menjelaskan, bahwa Allah adalah Tuhan bagi semesta alam, bukan hanya bagi makhluk atau ras tertentu.



Tanggal 19 Agustus 1938 para tokoh gereja Protestan Jerman mengedarkan surat berisi kecaman keras terhadap prinsip atheisme yang dianut oleh Nazi. Disebutkan tentang sikap para tokoh Nazi di Jerman terhadap agama Kristen secara terbuka, disertai dengan pernyataan fuehrer tentang nasionalisme Aryan Jerman yang di-Tuhan-kan itu. Gereja Protestan bersama Katolik mengambil sikap melawan dan menentang Hitler dan Nazismenya. Berikut ini adalah
cuplikan isi surat tersebut :
Tujuan para tokoh Nazi bukan saja menghancurkan gereja Katolik atau gereja Protestan, melainkan juga ingin menghancurkan ajaran Kristen yang berlandaskan Tuhan semesta alam, untuk diganti secara praktis dengan Tuhan Ras Jerman. Apakah yang dimaksud dengan Tuhan Ras Jerman itu ? Apakah ada bedanya dari Tuhan bangsa lain? Kalau demikian, setiap bangsa punya Tuhan sendiri, yang berarti tidak ada Tuhan' sama sekali".

Para tokoh Nazi menanggapi sikap gereja itu dengan sikap keras. Suhu politik di Jerman hampir mirip dengan situasi perang sipil yang disebabkan oleh pertikaian kepercayaan agama. Untuk menghadapi perkembangan situasi dalam negeri, Hitler mengeluarkan undang-undang tegas dengan sangsi hukuman yang berat bagi setiap ancaman terhadap kekuasaan politik mutlak
negara Nazi. Sejak itu situasi tegang yang terjadi di Jerman tampak mereda. Akan tetapi, pertengkaran mendasar antara Nazi dan gereja tetap tidak bisa berkurang.

Perkembangan situasi di Italia tidak jauh berbeda secara umum dari situasi di Jerman. Akan tetapi, pertikaian yang ada di Italia berasal dari persengketaan tentang perebutan tanah jajahan antara Italia di satu pihak serta Inggris dan Perancis di pihak lain. Kesamaan Mussolini di Italia dengan Hitler di Jerman merupakan sekutu alami dalam menghadapi setiap tantangan musuh.
Persekutuan poros Nazi-Fasisme terungkap dengan jelas ketika Italia dan Jerman terlibat dalam perang saudara di Spanyol, yang keduanya memihak jenderal Franco, yang akhirnya Francolah yang menang. Demikianlah awal wajah poros Berlin-Roma. Pada mulanya Hitler dan Mussolini mengira, bahwa jenderal Franco segera akan bergabung ke dalam persekutuan mereka setelah menang perang itu. Namun pandangan politik Franco yang lebih banyak
dipengaruhi oleh keyakinan ajaran agama Kristen yang dianutnya, telah menjadi penghalang untuk bergabung bersama. Franco tetap bersikap seperti ini, meskipun berkali-kali mendapat tekanan dari Hitler dan Mussolini. Dengan demikian, kepercayaan yang dipegang teguh telah menjauhkan negerinya dari kancah perang yang menghancurkan.

Kemudian poros Berlin-Roma mengalihkan perhatiannya ke Timur Jauh. Di sini mereka mendapatkan sekutu ketika tanpa kesulitan, karena perang ekonomi yang telah mencapai puncaknya antara Jepang dan Dunia Barat. Barang-barang produksi Jepang sudah dikenal oleh seluruh dunia dengan ragam dan modelnya serta harganya yang murah. Hal ini merupakan ancaman bagi barang-barang produksi Eropa. Pihak Barat mengumumkan perang terhadap perdagangan dan industri Jepang yang akan menghancurkan perekonomiannya. Maka wajarlah kalau Jepang mencari kawan yang bisa dijadikan sekutu, dan menyambut baik pendekatan yang dilakukan oleh poros Berlin-Roma, yang juga memusuhi Dunia Barat. Dengan demikian,
terbentuklah poros Berlin-Roma-Tokyo. terbukalah sekarang jalan bagi program para pemilik modal Yahudi internasional. Mereka mengantar dunia menuju perang yang tidak bisa di hindarkan lagi. Mereka segera bersiap siap untuk menyambut kedatangan perang itu.

Tokoh yang dipersiapkan untuk memimpin perang dari Inggris adalah Winston Churchill. Dari Amerika tampil Franklin Roosevelt, yang punya hubungan dekat dengan Baruch, seorang kapitalis kelas dunia. Lebih berbahaya lagi, karena ia adalah salah seorang tokoh yang menggerakan organisasi Zionisme internasional dan Kongres Yahudi internasional selama
hampir setengah abad. Selama hidupnya ia melakukan pengkhianatan terhadap bangsa Amerika Serikat. Hubungan gelapnya dengan Churchill bukan merupakan rahasia lagi. Keduanya sering mengadakan pertemuan dan kunjungan secara teratur sejak beberapa tahun lamanya. Dan yang paling menonjol adalah, kunjungan Churchill kepada Baruch pada tahun 1954, ketika
Churchill menyampaikan terus terang hubungannya dengan organisasi Zionisme, yang telah terjalin sejak lama. Namun ini tidak berarti, bahwa para pemilik modal Yahudi internasional menemukan jalan mulus untuk mencapai cita-citanya di Inggris, meskipun Churchill telah membantu proyek yang dicanangkan.

Di Inggris sendiri terdapat benturan keras dengan sebuah tantangan terorganisasi yang digerakkan oleh kalangan intelektual kelas atas. Kalangan ini telah lama menyadari bahaya yang mengancam Inggris yang datang dari Kongres Yahudi dan para pemilik modal Yahudi internasional. Orang yang mengingatkan kalangan intelektual tentang bahaya yang mengancam inggris dari balik layar adalah seorang wartawan bernama Victor Marsedan , yang bertugas di Rusia untuk harian The Morning Past berbahasa Inggris yang terbit di London. la menyaksikan berbagai peristiwa yang terjadi di Rusia ketika itu. Ia juga mendapatkan satu eksemplar buku yang ditulis oleh Sergay Niloss berjudul "Bahaya Yahudi" yang terbit tahun 1905. Dalam buku
itu profesor Niloss memuat dokumen rahasia yang ia peroleh dari seorang wanita kaya di Paris yang berhasil mencuri dari kekasihnya, seorang kapitalis Yahudi terkemuka pada saat itu, yang baru saja kembali dari pertemuan rahasia yang diadakan oleh para tokoh The Grand Eastern Lodge Perancis.

Setelah mengkaji dan menganalisa buku profesor Niloss itu, Victor Marsedan segera berniat mengingatkan bangsanya tentang bahaya yang sedang mengancam negerinya. Sebenarnya ia sudah berniat segera kembali ke London, tapi situasi dan peristiwa besar yang terjadi di Rusia memaksa ia untuk menangguhkan kepulangannya hingga tahun 1921. Setelah tiba di Inggris,
Marsedan segera menerjemahkan buku itu ke dalam bahasa Inggris, dan mengedarkannya dengan judul The Protocols of Learned Elderly of Zion.
Marsedan menyadari, bahwa dengan menerjemahkan dan mengedarkan buku itu berarti is meletakkan diri dalam posisi berbahaya. Namun ia tetap tidak mau mundur dari tekadnya. Setelah buku itu beredar, terjadilah goncangan besar di Inggris, yang kemudian menjalar ke seluruh dunia. Para pemilik modal Yahudi segera melangkah mengadakan propaganda besar-besaran dengan melemparkan tuduhan klasik, seperti biasa mereka lakukan, bahwa dokumen
yang terdapat dalam buku Niloss itu palsu, yang bertujuan hendak meniupkan gelombang anti semitik.

Kami (penulis) menjadikan buku Niloss ini sebagai rujukan utama. Setelah mengadakan kajian dan analisa mendalam selama beberapa tahun, akhirnya kami sampai pada kesimpulan yang meyakinkan, bahwa dokumen Niloss, atau yang dikenal dengan Protocols of learned elderly of Zion tidak lain adalah ucapan asli yang disampaikan dalam Kongres yang diadakan oleh Amschel
Rothschild tahun 1773 di Frankfurt, yang telah kami kutipkan selengkapnya pada bab terdahulu. Perlu kami tambahkan di sini, bahwa kekuatan setan itu sejak lama telah membentuk organisasi yang memiliki jaringan internasional, dengan tujuan menghancurkan masyarakat dunia. Organisasi ini tidak lain adalah faham Zionisme dan Komunisme sebagai kedok yang membungkus gurita busuk. Para pemilik modal internasional tidak bisa memukul Marsedan
secara terbuka. Banyak kawan Marsedan justru akan membuka rahasia lebih luas lagi. Marsedan tetap bekerja pada harian The Morning Post sampai tahun 1927. Saat itu, golongan yang berpengaruh di Inggris yang menyadari bahaya Yahudi internasional bisa membujuk pemerintah Inggris untuk mengangkat Marsedan sebagai orang kepercayaan putra mahkota Inggris, Duke of Wales. Waktu putra mahkota akan mengadakan lawatan panjang keliling wilayah kerajaan Inggris, Marsedan diminta untuk mendampingi sang pangeran. Sepulang dari lawatan itu, sang pangeran tidak lagi bergaya hidup mewah dan boros, tapi berubah menjadi orang yang berpandangan jauh. Selama dalam perjalanan, Marsedan sengaja menunjukkan semua dokumen dan bukti yang ada padanya tentang seluk-beluk Konspirasi internasional, dan peran yang dimainkan oleh para pemilik modal Yahudi internasional dari balik layar. Setelah beberapa saat pulang dari lawatannya berkeliling bersama sang pangeran, Marsedan meninggal dunia secara mengejutkan. Ini jelas bukan peristiwa kebetulan.

Di sisi lain, Setelah kembali dari perjalanannya, sang pangeran mengalihkan pola hidupnya dari hidup pesta-pora dan bersenang-senang kepada hidup serius untuk memanfaatkan peluang baik dalam memikirkan politik dan ekonomi. Ia suka membaur dengan berbagai kalangan rakyat. Sang pangeran telah meninggalkan adat kebiasaan turun temurun, yang melarang seorang
pangeran campur tangan dalam masalah umum. Ia menentang setiap langkah politik yang telah ia ketahui berasal dari prakarsa para pemilik modal Yahudi.
Jelaslah kiranya, pangeran telah masuk ke dalam pertikaian melawan kekuatan terselubung yang sedang memerintah Inggris. Hal ini benar-benar terjadi ketika ia menaiki tahta kerajaan Inggris bulan Mei 1936 dengan gelar Raja Edward VIII.

Para pemilik modal Yahudi internasional segera tahu, bahwa pertikaiannya melawan raja baru Inggris itu adalah perang yang menentukan. Mereka tidak mau membuang-buang kesempatan dalam penyerangannya kepada Raja Edward VIII, sejak raja naik tahta. Mereka amat berpengalaman sejak berabadabad lamanya dalam menghadapi masalah seperti ini, dan banyak belajar untuk mempersiapkan segalanya dalam rangka operasinya. Mereka mulai menyerbu dengan propaganda gosip yang terkenal itu. Ini ternyata tidak mudah. Sebab, Raja Edward diketahui hidup bersih sejak ia kembali dari lawatannya itu. Namun mereka tidak kehilangan akal. Mereka segera menemukan sasaran yang dicari pada diri wanita terkenal bernama Willy
Simpson. Ia adalah seorang janda jelita berkebangsaan Amerika, yang hendak dikawin oleh Edward. Segeralah mesin propaganda besar-besaran diarahkan kepada masalah ini untuk membentuk opini umum di Inggris menentang wanita itu. Masalah ini menjadi isu paling hangat di Inggris, dan memaksa Edward memilih salah satu alternatif, turun tahta atau kawin dengan Willy Simpson. Edward diperingatkan oleh perdana menteri Inggris Mr. Boldwin agar menentukan sikap. Akhirnya Edward memilih turun tahta, dan melanjutkan pernikahannya dengan Willy Simpson.

Inggris mengalami masa peralihan baru sejak Edward VIII turun tahta. Pertikaian terjadi antara para pemilik modal Yahudi internasional melawan para pendukung mantan Raja Edward yang masih bertahan merintangi gerakgerik mereka. Para pemilik modal Yahudi internasional bertekad akan mengalahkan para pendukung Edward, berapa pun harga yang harus dibayar,
demi menaikkan seorang pendukung Zionisme kawakan Winston Churchill ke tampuk kekuasaan sebagai perdana menteri.

Kami pribadi (penulis) bertanya-tanya tentang sebab munculnya dokumen ini, yaitu The Protocols of Learned Elderly of Zion, ketika ditemukan oleh profesor Niloss setelah berapa di alam rahasia sejak tahun 1773, yaitu lebih dari satu seperempat abad lamanya. Jawaban ini kemudian terungkap dalam analisa kami mengenai periode itu yang punya arti lebih penting daripada yang pernah mereka alami dalam sejarah mereka. Dunia telah dipersiapkan untuk
menerjuni Perang Dunia I, setelah semua jalan yang menuju perang itu terbuka lebar. Mereka dituntut mengadakan pertemuan penting dalam rangka menjajaki masalah perang itu dan rancangannya. Bukan hanya ini saja keistimewaan periode tersebut. Di sana terdapat peristiwa demi peristiwa berbahaya yang telah dipersiapkan oleh pihak Konspirasi secara serentak
terhadap umat manusia. Peristiwa itu belum pernah disaksikan dalam sejarah dunia, yang menyebabkan para tokoh Konspirasi sendiri terpaksa berbondongbondong membanjiri kota London pada tahun 1893 dengan membawa serta dokumen-dokumen, berbagai program dan hasil kajian penting mereka.

Berbagai pertemuan rahasia yang mereka adakan terus berlangsung di London saat itu. Sebagian dokumen rahasia itu disimpan oleh para tokoh Konspirasi yang berdiam di London, sampai mereka meninggal dunia dan setelah itu. Pada waktu para tokoh The Grand Eastern Lodge mengadakan pertemuan di Paris tahun 1901, salah seorang peserta kapitalis Yahudi membawa dokumen itu ke London, langsung setelah pertemuan itu usai. Pada saat ia menginap di rumah seorang wanita kaya kekasihnya, dokumen itu lenyap.

Peristiwa yang membuat kekuatan Konspirasi terpaksa mengadakan berbagai pertemuan dimulai tahun 1896, ketika terjadi perang Boer yang berkobar di Afrika Selatan. Para pemilik modal internasional berhasil menguasai tambang emas di sana. Lalu disusul dengan sejumlah peristiwa pembunuhan terkenal yang telah kita bicarakan terlebih dahulu. Di samping itu, di belahan bumi lain terjadi pula perang antara Spanyol dan Amerika tahun 1896. Ada indikasi kuat, bahwa Winston Churchill muncul pertama kali ketika terjadi perang Boer itu.
Saat itu ia bekerja sebagai koresponden perang di Afrika Selatan. Hubungannya dengan Zionisme telah terjalin sejak masa mudanya, seperti diakuinya sendiri pada tahun 1954. Churchill sangat bangga sebagai tokoh Zionis, dan bekerja sesuai dengan program terselubung berjangka panjang, yang diawasi oleh Zionisme internasional, yang bertujuan menguasai dunia.

0 komentar: