Mekah (2)

Oleh : Muhammad Husain Haekal

Cerita ini diambil dari sejarah yang hampir merupakankonsensus dalam garis besarnya tentang kepergian Ibrahim danIsmail ke Mekah, meskipun terdapat perbedaan dalam detail. Danyang memajukan kritik atas peristiwa secara mendetail ituberpendapat, bahwa Hajar dan Ismail telah pergi ke lembah yangsekarang terletak Mekah itu dan bahwa di tempat itu terdapatmata air yang ditempati oleh kabilah Jurhum. Hajar disambutdengan senang hati oleh mereka ketika ia datang bersamaIbrahim dan anaknya ke tempat itu. Sesudah Ismail besar iakawin dengan wanita Jurhum dan mempunyai beberapa orang anak.Dari percampuran perkawinan antara Ismail dengan unsur-unsurIbrani-Mesir di satu pihak dan unsur Arab di pihak lain,menyebabkan keturunannya itu membawa sifat-sifat Arab, Ibranidan Mesir. Mengenai sumber yang mengatakan tentang Hajar yangkebingungan setelah melihat air yang habis menyerap sertatentang usahanya berlari tujuh kali dari Shafa dan Marwa dantentang sumur Zamzam dan bagaimana air menyembur, oleh merekamasih diragukan.

Sebaliknya William Muir menyangsikan kepergian Ibrahim danIsmail itu ke Hijaz dan ia menolak dasar cerita itu.Dikatakannya, bahwa itu adalah Israiliat (Yudaica) yangdibuat-buat orang Yahudi beberapa generasi sebelum Islam, gunamengikat hubungan dengan orang Arab yang sama-sama sebapadengan lbrahim, kalau Ishaq itu yang menjadi nenek-moyangorang Yahudi. Jadi apabila saudaranya, Ismail itu moyang orangArab, maka mereka adalah saudara sepupu yang akan menjadikewajiban orang Arab pula menerima baik emigran orang-orangYahudi ke tengah-tengah mereka, dan akan memudahkanperdagangan orang Yahudi di seluruh jazirah Arab. PengarangInggris ini mendasarkan pendapatnya pada cara-cara peribadatandi negeri-negeri Arab yang tak ada hubungannya dengan agamaIbrahim, sebab mereka sudah benar-benar hanyut dalampaganisma, sedang agama Ibrahim agama murni.

Kita tidak melihat bahwa argumentasi demikian itu sudah cukupkuat untuk menghilangkan kenyataan sejarah. Jauh beberapa abadsesudah meninggalnya Ibrahim dan Ismail paganisma Arab tidakmenunjukkan bahwa mereka memang sudah demikian tatkala Ibrahimdatang ke Hijaz dan tatkala ia dan Ismail bersama-samamembangun Ka'bah. Andaikata waktu itu paganisma sudah ada,tentu itu akan memperkuat pendapat Sir William Muir.Masyarakat Ibrahim sendiri waktu itu menyembah berhala dan iaberusaha mengajak mereka ke jalan yang benar, tapi tidakberhasil. Apabila ia mengajak masyarakat Arab seperti mengajakmasyarakatnya sendiri, lalu tidak berhasil, dan orang-orangArab itu tetap menyembah berhala, tentu hal itu tidak sesuaidengan kepergian Ibrahim dan Ismail ke Mekah. Keterangansejarah itu secara logika bahkan lebih kuat. Ibrahim yangtelah keluar dari Irak karena mau menghindar dari keluarganya,ia pergi ke Palestina dan Mesir, adalah orang yang mudahbepergian dan biasa mengarungi sahara. Sedang jalan antaraPalestina dan Mekah sejak dahulu kala sudah merupakanlalu-lintas terbuka bagi para kafilah. Dengan demikian tidakpula pada tempatnya orang meragukan kenyataan sejarah yangdalam garis besamya sudah menjadi konsensus itu.

Sir William Muir dan mereka yang menunjang pendapatnya itumengatakan tentang kemungkinan adanya segolongan anak-anakIbrahim dan Ismail sesudah itu yang pindah dari Palestina kenegeri-negeri Arab serta adanya pertalian mereka dalam artihubungan darah. Kita tidak mengerti, kalau kemungkinanmengenai anak-anak Ibrahim dan Ismail ini bagi mereka dapatditerima, sedang kemungkinan mengenai kedua orang itu sendiritidak! Bagaimana akan dikatakan belum dapat dipastikan padahalperistiwa sejarah sudah memperkuatnya. Bagaimana pula takkanterjadi padahal sumbernya sudah tak dapat diragukan lagi dansudah disebutkan dalam Quran dan dibicarakan juga dalamkitab-kitab suci lainnya!

Ibrahim dan Ismail lalu mengangkat sendi-sendi Rumah Suci itudan "Bahwa rumah pertama dibuat untuk manusia beribadat ialahyang di Mekah itu, sudah diberi berkah dan bimbingan bagisemesta alam. Disitulah terdapat keterangan-keterangan yangjelas sebagai Maqam (tempat) Ibrahim; barangsiapa memasukinyamenjadi aman." (Qur'an, 3: 96-97)

"Dan ingatlah, Kami jadikan Rumah itu tempat berkumpul bagimanusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah Maqam Ibrahim itutempat bersembahyang, dan kami serahkan kepada Ibrahim danIsmail menyucikan RumahKu bagõ mereka yang bertawaf, merekayang tinggal menetap dan mereka yang ruku' dan sujud. Daningatlah tatkala Ibrahim berkata: 'Tuhanku, jadikan tempat iniKota yang aman dan berikanlah buah-buahan kepada penduduknya,mereka yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian.' Iaberkata: 'Dan bagi barangsiapa yang menolak iman akan Kuberijuga kesenangan sementara, kemudian Kutarik ia ke dalam siksaapi, tujuan yang paling celaka,. Dan ingatlah tatkala Ibrahimdan Ismail mengangkat sendi-sendi Rumah Suci itu (merekaberdoa): 'Tuhan, terimalah ini dari kami. SesungguhnyalahEngkau Maha mendengar, Maha mengetahui." (Qur,an, 2: 125-127)

Bagaimana Ibrahim mendirikan Rumah itu sebagai tempat tujuandan tempat yang aman, untuk mengantarkan manusia supayaberiman hanya kepada Allah Yang Tunggal lalu kemudian menjaditempat berhala dan pusat penyembahannya? Dan bagaimana pulacara-cara peribadatan itu dilakukan sesudah lbrahim danIsmail, dan dalam bentuk bagaimana pula dilakukan? Dan sejakkapan cara-cara itu berubah lalu dikuasi oleh paganisma? Halini tidak diceritakan kepada kita oleh sejarah yang kitakenal. Semua itu baru merupakan dugaan-dugaan yang sudahdianggap sebagai suatu kenyataan. Kaum Sabian1 yang menyembahbintang mempunyai pengaruh besar di tanah Arab. Pada mulanyamereka - menurut beberapa keterangan - tidak menyembah bintangitu sendiri, melainkan hanya menyembah Allah dan merekamengagungkan bintang-bintang itu sebagai ciptaan danmanifestasi kebesaranNya. Oleh karena lebih banyak yang tidakdapat memahami arti ketuhanan yang lebih tinggi, makadiartikannya bintang-bintang itu sebagai tuhan. Beberapa macambatu gunung dikhayalkan sebagai benda yang jatuh dan langit,berasal dan beberapa macam bintang. Dari situ mula-mulamanifestasi tuhan itu diartikan dan dikuduskan, kemudianbatu-batu itu yang disembah, kemudian penyembahan itu dianggapbegitu agung, sehingga tidak cukup bagi seorang orang Arabhanya menyembah hajar aswad (batu hitam) yang di dalam Ka'bah,bahkan dalam setiap perjalanan ia mengambil batu apa saja danKa'bah untuk disembah dan dimintai persetujuannya: akantinggal ataukah akan melakukan perjalanan. Mereka melakukancara-cara peribadatan yang berlaku bagi bintang-bintang ataubagi pencipta bintang-bintang itu. Dengan cara-cara demikianmenjadi kuatlah kepercayaan paganisma itu, patung-patungdikuduskan dan dibawanya sesajen-sesajen untuk itu sebagaikurban.

Ini adalah suatu gambaran tentang perkembangan agama itu ditanah Arab sejak Ibrahim membangun rumah sebagai tempatberibadat kepada Tuhan, sebagaimana dilukiskan oleh beberapaahli sejarah dan bagaimana pula hal itu kemudian berbalik danmenjadi pusat berhala. Herodotus, bapa sejarah, menerangkantentang penyembahan Lat itu di negeri Arab. Demikian jugaDiodorus Siculus mcnyebutkan tentang rumah di Mekah yangdiagungkan itu. Ini menunjukkan tentang paganisma yang sudahbegitu tua di jazirah Arab dan bahwa agama yang dibawa Ibrahimdi sana bertahan tidak begitu lama. Dalam abad-abad itu sudah datang pula para nabi yang mengajakkabilah-kabilah jazirah itu supaya menyembah Allahsemata-mata. Tetapi mereka menolak dan tetap bertahan padapaganisma. Datang Hud mengajak kaum 'Ad yang tinggal disebelah utara Hadzramaut supaya menyembah hanya kepada Allah;tapi hanya sebagian kecil saja yang ikut. Sedang yang sebagianbesar malah menyombongkan diri dan berkata: "O Hud, kau datangtidak membawa keterangan yang jelas, dan kami tidak akanmeninggalkan tuhan-tuhan kami hanya karena perkataanmu itu.Kami tidak percaya kepadamu." (Qur'an, 11: 53)

Bertahun-tahunlamanya Hud mengajak mereka. Hasilnya malah mereka bertambahbuas dan congkak. Demikian juga Saleh datang mengajak kaumThamud supaya beriman. Mereka ini tinggal di Hijr yangterletak antara Hijaz dengan Syam di Wadi'l-Qura ke arah timurdaya dari Mad-yan (Midian) dekat Teluk 'Aqaba. Sama saja,hasil ajakan Saleh itu tidak lebih seperti ajakan Hud juga.Kemudian datang Syu'aib kepada bangsa Mad-yan yang terletak diHijaz, mengajak supaya mereka menyembah Allah. Juga tidakdidengar Merekapun mengalami kehancuran seperti yang terjaditerhadap golongan 'Ad dan Thamud. Selain para nabi itu juga Qur'an telah menceritakan tentangajakan mereka supaya menyembah Allah yang Esa. Sikap golonganitu begitu sombong. Mereka tetap bersikeras hendak menyembahberhala dan bermohon kepada berhala-berhala dalam Ka'bah itu.Mereka berziarah ke tempat itu setiap tahun; mereka datangdari segenap pelosok jazirah Arab. Dalam hal ini turun firmanTuhan: "Dan Kami tidak akan mengadakan siksaan sebelum Kamimengutus seorang rasul."(Qur'an 17: 15)

Sejak didirikannya Mekah di tempat itu sudah adajabatan-jabatan penting seperti yang dipegang oleh Qushayy binKilab pada pertengahan abad kelima Masehi. Pada waktu itu parapemuka Mekah berkumpul. Jabatan-jabatan hijaba, siqaya,rifada, nadwa, liwa' dan qiyada dipegang semua oleh Qushay.Hijaba ialah penjaga pintu Ka'bah atau yang memegang kuncinya.Siqaya ialah menyediakan air tawar - yang sangat sulit waktuitu bagi mereka yang datang berziarah serta menyediakanminuman keras yang dibuat dari kurma. Rifada ialah memberimakan kepada mereka semua. Nadwa ialah pimpinan rapat padatiap tahun musim. Liwa' ialah panji yang dipancangkan padatombak lalu ditancapkan sebagai lambang tentara yang sedangmenghadapi musuh, dan qiyada ialah pimpinan pasukan bilamenuju perang. Jabatan-jabatan demikian itu di Mekah sangatterpandang. Dalam masalah ibadat seolah pandangan orang-orangArab semua tertuju ke Ka'bah itu. Saya kira semua itu datangnya bukan sekaligus ketika rumah itudibangun, melainkan satu demi satu, pada satu pihak tak adahubungannya satu sama lain dengan Ka'bah serta kedudukannyadalam arti agama, di pihak lain sedikit banyak memang ada jugahubungannya. Tatkala Ka'bah dibangun menurut gambaran yang ada dalam khayalkita - tidak lebih Mekah hanya terdiri dari kabilah-kabilahAmalekit dan Jurhum. Sesudah Ismail menetap di sana danbersama-sama dengan ayahnya memasang sendi-sendi rumah itu,barulah Mekah mengalami perkembangan. Untuk beberapa waktuyang cukup lama kemudian ia menjadi sebuah kota atau yangmenyerupai kota. Kita katakan menyerupai kota, karena Mekahdengan penduduknya waktu itu masih membawa sifat sisa-sisaketerbelakangan dalam arti yang sangat bersahaja. Beberapapenulis sejarah tidak keberatan dalam menyebutkan, bahwa Mekahitu masih terbelakang sebelum semua urusan berada di tanganQushayy pada pertengahan abad kelima Masehi itu. Sukar bagikita akan dapat membayangkan suatu daerah seperti Mekah denganRumah Purbanya yang dianggap suci itu akan tetap berada dalamsuasana hidup pengembaraan. Padahal sejarah membuktikan bahwapersoalan Rumah Suci itu berada di tangan Ismail dalamlingkungan keluarga Jurhum selama beberapa generasi kemudian.Mereka tinggal di sekitar tempat itu, di samping Mekah masaitu memang tempat pertemuan kafilah-kafilah dalam perjalananke Yaman, Hira, Syam dan Najd. Juga hubungannya dengan LautMerah yang tidak jauh dari tempat itu merupakan hubunganlangsung dengan perdagangan dunia. Sukar akan dapatdibayangkan adanya suatu daerah dalam keadaan demikian ituakan tetap tanpa ada pendekatan dari dunia lain dari segiperadabannya. Beralasan sekali dugaan kita, bahwa Mekah, yangsudah didoakan oleh Ibrahim dan ditetapkan Allah akan menjadisuatu daerah yang aman sentosa, sudah mengenal hidup stabilselama beberapa generasi sebelum Qushayy. Meskipun sudah dikalahkan oleh Amalekit, Mekah masih di tanganJurhum sampai pada masa Mudzadz bin 'Amr ibn Harith. Selamadalam masa generasi ini perdagangan Mekah mengalamiperkembangan yang pesat sekali di bawah kekuasaan orang-orangyang biasa hidup mewah, sehingga mereka lupa bahwa merekaberada di tanah tandus dan bahwa mereka perlu selalu berusahadan selalu waspada. Demikian lalainya mereka itu sehinggaZamzam menjadi kering dan pihak kabilah Khuza'a merasa perlumemikirkan akan turut terjun memegang pimpinan di tanah suciitu.

Peringatan Mudzadz kepada masyarakatnya tentang akibat hidupberfoya-foya, tidak berhasil. Ia yakin sekali bahwa hal iniakan menghanyutkan mereka semua. Kemudian ia berusaha menggaliZamzam lebih dalam lagi. Diambilnya dua buah pangkal pelanaemas dari dalam Ka'bah beserta harta yang dibawa orang sebagaisesajen ke dalam Rumah Suci itu. Dimasukkannya semua itu kedalam dasar sumur, sedang pasir yang masih ada di dalamnyadikeluarkan, dengan harapan pada suatu waktu ia akanmenemukannya kembali. Ia keluar dengan anak-anak Ismail dariMekah. Kekuasaan sesudah itu dipegang oleh Khuza'a. Demikianseterusnya turun-temurun sampai kepada Qushayy bin Kilab,nenek (kakek) Nabi Muhammad yang kelima.

Fatimah bint Sa'd bin Sahl kawin dengan Kilab dan mempunyaianak bernama Zuhra dan Qushayy. Kilab meninggal dunia ketikaQushayy masih bayi. Kemudian Fatimah kawin lagi dengan Rabi'abin Haram. Kemudian mereka pergi ke Syam dan di sana Fatimahmelahirkan Darraj. Qushayy semakin besar juga dan ia hanyamengenal Rabi'a sebagai ayahnya. Lambat-laun antara Qushayydengan pihak kabilah Rabi'a terjadi permusuhan. Ia dihina dandikatakan berada di bawah perlindungan mereka, padahal bukandari pihak mereka Qushayy mengadukan penghinaan itu kepadaibunya. "Ayahmu lebih mulia dari mereka," kata ibunya kepada Qushayy."Engkau anak Kilab bin Murra, dan keluargamu di Mekahmenempati Rumah Suci."

Qushayy lalu pergi ke Mekah, dan menetap di sana. Karenapandangannya yang baik dan mempunyai kesungguhan, orang-orangdi Mekah sangat menghormatinya. Pada waktu itu pengawasanRumah Suci di tangan Hulail bin Hubsyia - orang yangberpandangan tajam dari kabilah Khuza'a. Tatkala Qushayymelamar puterinya, Hubba, ternyata lamarannya diterima baikdan kawinlah mereka. Qushayy terus maju dalam usaha danperdagangannya, yang membuat ia jadi kaya, harta dananak-anaknya pun banyak pula. Di kalangan masyarakatnya iamakin terpandang. Hulail meninggal dengan meninggalkan wasiatsupaya kunci Rumah Suci di tangan Hubba puterinya. TetapiHubba menolak dan kunci itu dipegang oleh Abu Ghibsyan darikabilah Khuza'a. Tetapi Abu Ghibsyan ini seorang pemabuk.Ketika pada suatu hari ia kehabisan minuman keras kunci itudijualnya kepada Qushayy dengan cara menukarnya dengan minumankeras.

Khuza'a sudah memperhitungkan betapa kedudukannya nanti bilapimpinan Ka'bah itu berada di tangan Qushayy sebagai orangyang banyak hartanya dan orang yang mulai berpengaruh dikalangan Quraisy. Mereka merasa keberatan bilamana masalahpimpinan Rumah Suci berada di tangan pihak lain selain merekasendiri. Pada waktu Qushayy meminta bantuan Quraisy, beberapakabilah memang sudah berpendapat bahwa dialah penduduk yangpaling kuat dan sangat dihargai di Mekah. Mereka mendukungQushayy dan berhasil mengeluarkan Khuza'a dari Mekah. Sekarangseluruh pimpinan Rumah Suci itu sudah di tangan Qushayy dandia diakui sebagai pemimpin mereka.

Seperti sudah kita kemukakan, beberapa orang berpendapat,bahwa sampai pada waktu pimpinan Mekah berada di tanganQushayy, bangunan apapun belum ada di tempat itu, selain Kabah. Alasannya ialah, karena baik Khuza'a atau Jurhum tidakingin melihat ada bangunan lain di sekitar Rumah Tuhan itu,juga karena pada malam hari mereka tidak pernah tinggal ditempat itu, melainkan pergi ke tempat-tempat terbuka.Ditambahkan pula bahwa setelah Qushayy memegang pimpinan Mekahia mengumpulkan Quraisy dan menyuruh mereka membangun ditempat itu. Dengan dipelopori oleh Qushayy sendiri dibangunnyaDar'n-Nadwa sebagai tempat pertemuan pembesar-pembesar Mekahyang dipimpin oleh Qushayy sendiri. Di tempat ini merekabermusyawarah mengenai masalah-masalah negeri itu. Menurutkebiasaan mereka, setiap persoalan yang mereka hadapi selaludiselesaikan dengan persetujuan bersama. Baik wanita ataulaki-laki yang akan melangsungkan perkawinan harus di tempatini pula.

Dengan perintah Qushayy orang-orang Quraisy lalu membanguntempat-tempat tinggal mereka di sekitar Ka'bah itu, denganmeluangkan tempat yang cukup luas untuk mengadakan tawafsekitar Rumah itu dan pada setiap dua rumah disediakan jalanyang menembus ke tempat tawaf tersebut.

Anak Qushayy yang tertua ialah Abd'd-Dar. Akan tetapi AbdManaf adiknya, sudah lebih dulu tampil ke depan umum dan sudahmendapat tempat pula.

Sesudah usianya makin lanjut, kekuatannyapun sudah berkurangdan sudah tidak kuat lagi ia mengurus Mekah sebagaimanamestinya, kunci Rumah itupun diserahkannya kepada Abd'd-Dar,demikian juga soal air minum, panji dan persediaan makanan.Setiap tahun Quraisy memberikan sumbangan dari harta merekayang diserahkannya kepada Qushayy guna membuatkan makanan padamusim ziarah. Makanan ini kemudian diberikan kepada merekayang datang tidak dalam kecukupan. Qushayy adalah orang yangpertama mewajibkan kepada Quraisy menyiapkan persediaanmakanan. Dikumpulkannya mereka itu dan ia sangat merasa banggaterhadap mereka ketika bersama-sama mereka berhasilmengeluarkan Khuza'a dari Mekah.

Ketika mewajibkan itu iaberkata kepada mereka: "Saudara-saudara Quraisy! Kamu sekalian adalah tetangga Tuhan,keluarga RumahNya dan Tempat yang Suci. Mereka yang datangberziarah adalah tamu Tuhan dan pengunjung RumahNya. Merekaitulah para tamu yang paling patut dihormati. Pada musimziarah itu sediakanlah makanan dan minuman sampai merekapulang kembali."

0 komentar: