Secara bahasa (bahasa Arab) berasal dari kata: شَطَنَ - يَشْطُنُ - شَيْطَانًا
yang berarti = menjauhkannya (sesuatu yang menjauhkan dari kebenaran).
Kata setan juga berarti = رُوْحٌ شَرِيْرٌ (= ruh yang sangat jahat)
= الْحَيَاةُ الْخَبِيْثَةُ (= kehidupan yang buruk)
= مُتَمَرِّدٌ مُفْسِدٌ (= pendurhaka yang merusak)
Secara istilah (menurut Al-Qur’an) = sebutan bagi jin dan manusia yang jahat yang menggoda dan membisikkan kepada hati manusia supaya durhaka kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Sebagaimana sesuai dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an:
وَ مَآ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ وَّ لاَ نَبِيٍّ إِلاَّ~إِذَا تَمَنَّى~أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِيْ أُمْنِيَّتِـهِ… (22 : 52)
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu…” (QS Al-Hajj [22] : 52)
وَ إِخْوَانُهُمْ يَمُدُّوْنَهُمْ فِى الْغَيِّ ثُمَّ لاَ يُقْصِـرُوْنَ. (7 : 202)
“Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu setan-setan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).” (QS Al-A’raaf [7] : 202)
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّـاسِ. (114 : 4-5)
“Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) kedalam dada manusia.” (QS An-Naas [114] : 4-5)
وَ كَذَالِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَ الْجِنِّ… (6 : 112)
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, …” (QS Al-An’aam [6] : 112)
Pengertian Setan Menurut Tradisi di Indonesia
Tradisi Sunda : ririwa, jurig, sandekala, kuntilanak, sundel bolong, dll.
Tradisi Jawa : genderuwo, buto ijo, tuyul, nyai blorong, nyai rorokidul, memedi, wewe, dll.
Tradisi Melayu : roh halus, hantu, pocong, roh gentayangan, mayat hidup, makhluk halus,
jailangkung, dll.
Beberapa Sebutan Setan dari Jenis Manusia (Manusia Berkarakter Setan)
Yaitu: pencopet, penipu, perampok, provokator, koruptor, pengkhianat, pendendam, dukun, paranormal, pelacur, orang kafir, orang munafiq, orang musyrik, orang fasiq, atheis, dsb.
Bentuk Tubuh Setan
Bentuk tubuh setan tidak berubah dari aslinya hanya karena ia menjadi setan. Hal tersebut sebagaimana manusia, manakala ia menjadi maling atau koruptor tentu saja wajahnya tidak akan berubah dari aslinya. Yang berubah darinya hanyalah sifatnya. Setan dari jenis jin tidaklah berwajah buruk dan kotor seperti anggapan sebagian masyarakat Indonesia.
Setan dapat menampakkan wajah menakutkan berdasarkan asumsi manusia yang meyakininya. Terhadap orang-orang yang takut, setan akan menakut-nakuti dengan wajah yang menyeramkan. Terhadap orang-orang yang berani, setan tidak dapat menakut-nakuti dengan sihirnya.
Rasulullah saw menyebutkan bahwa:
هُمْ سَحَرَةُ الْجِـنِّ. (الحديـث)
“Mereka (setan-setan golongan jin) itu adalah ahli sihir di kalangan jin.” (Al-Hadits)
Sikap Manusia terhadap Setan
Tidak mengikuti langkah-langkah setan.
… وَ لاَ تَتَّبِعُوْا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ. إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْـنٌ. (6 : 142)
“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-An’aam [6] : 142)
Tegas dan tanpa kompromi menghadapinya.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهُ لِيَكُوْنُوْا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيْـرِ. (35 : 6)
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS Faathir [35] : 6)
Referensi buku yang harus dibaca :
-Setan Siapa Takut
-Kesaksian Raja Jin
-Melek Dunia Lain
0 komentar:
Posting Komentar