Oleh : Muhammad Husain Haekal
Pada masa itulah Isra' dan Mi'raj terjadi. Malam itu Muhammadsedang berada di rumah saudara sepupunya, Hindun puteri AbuTalib yang mendapat nama panggilan Umm Hani'. Ketika ituHindun mengatakan: "Malam itu Rasulullah bermalam di rumah saya. Selesai salatakhir malam, ia tidur dan kamipun tidur. Pada waktu sebelumfajar Rasulullah sudah membangunkan kami. Sesudah melakukanibadat pagi bersama-sama kami, ia berkata: 'Umm Hani', sayasudah salat akhir malam bersama kamu sekalian seperti yangkaulihat di lembah ini. Kemudian saya ke Bait'l-Maqdis(Yerusalem) dan bersembahyang di sana. Sekarang sayasembahyang siang bersama-sama kamu seperti kaulihat." Kataku: "Rasulullah, janganlah menceritakan ini kepada oranglain. Orang akan mendustakan dan mengganggumu lagi!" "Tapi harus saya ceritakan kepada mereka," jawabnya.
Orang yang mengatakan, bahwa Isra' dan Mi'raj Muhammad'alaihissalam dengan ruh itu berpegang kepada keterangan UmmHani' ini, dan juga kepada yang pernah dikatakan oleh Aisyah:"Jasad Rasulullah s.a.w. tidak hilang, tetapi Allah menjadikanisra'8 itu dengan ruhnya." Juga Mu'awiya b. Abi Sufyan ketikaditanya tentang isra' Rasul menyatakan: Itu adalah mimpi yangbenar dari Tuhan. Di samping semua itu orang berpegang kepadafirman Tuhan: "Tidak lain mimpi yang Kami perlihatkan kepadamuadalah sebagai ujian bagi manusia." (Qur'an, 17:60)
Sebaliknya orang yang berpendapat, bahwa isra' dari Mekah keBait'l-Maqdis itu dengan jasad, landasannya ialah apa yangpernah dikatakan oleh Muhammad, bahwa dalam isra' itu iaberada di pedalaman, seperti yang akan disebutkan ceritanyananti. Sedang mi'raj ke langit adalah dengan ruh. Disampingmereka itu ada lagi pendapat bahwa isra' dan mi'raj itukeduanya dengan jasad. Polemik sekitar perbedaan pendapat inidi kalangan ahli-ahli iImu kalam banyak sekali dan ribuan pulatulisan-tulisan sudah dikemukakan orang. Sekitar arti isra'ini kami sendiri sudah mempunyai pendapat yang ingin kamikemukakan juga. Kita belum mengetahui, sudah adakah orang yangmengemukakannya sebelum kita, atau belum. Tetapi, sebelumpendapat ini kita kemukakan - dan supaya dapat kita kemukakan- perlu sekali kita menyampaikan kisah isra, dan mi'raj iniseperti yang terdapat dalam buku-buku sejarah hidup Nabi.
Dengan indah sekali Dermenghem melukiskan kisah ini yangdisarikannya dari pelbagai buku sejarah hidup Nabi, yangterjemahannya sebagai berikut: "Pada tengah malam yang sunyi dan hening, burung-burungmalampun diam membisu, binatang-binatang buas sudah berdiamdiri, gemercik air dan siulan angin juga sudah tak terdengarlagi, ketika itu Muhammad terbangun oleh suara yangmemanggilnya: "Hai orang yang sedang tidur, bangunlah!" Danbila ia bangun, dihadapannya sudah berdiri Malaikat Jibrildengan wajah yang putih berseri dan berkilauan seperti salju,melepaskan rambutnya yang pirang terurai, dengan mengenakanpakaian berumbaikan mutiara dan emas. Dan dari sekelilingnyasayap-sayap yang beraneka warna bergeleparan. Tangannyamemegang seekor hewan yang ajaib, yaitu buraq yang bersayapseperti sayap garuda. Hewan itu membungkuk di hadapan Rasul,dan Rasulpun naik. "Maka meluncurlah buraq itu seperti anak panah membubung diatas pegunungan Mekah, di atas pasir-pasir sahara menuju arahke utara. Dalam perjalanan itu ia ditemani oleh malaikat. Laluberhenti di gunung Sinai di tempat Tuhan berbicara denganMusa. Kemudian berhenti lagi di Bethlehem tempat Isadilahirkan. Sesudah itu kemudian meluncur di udara. "Sementara itu ada suara-suara misterius mencoba menghentikanNabi, orang yang begitu ikhlas menjalankan risalahnya. Iamelihat, bahwa hanya Tuhanlah yang dapat menghentikan hewanitu di mana saja dikehendakiNya. "Seterusnya mereka sampai ke Bait'l-Maqdis. Muhammadmengikatkan hewan kendaraannya itu. Di puing-puing kuilSulaiman ia bersembahyang bersama-sama Ibrahim, Musa dan Isa.Kemudian dibawakan tangga, yang lalu dipancangkan diatas batuYa'qub. Dengan tangga itu Muhammad cepat-cepat naik ke langit. "Langit pertama terbuat dari perak murni denganbintang-bintang yang digantungkan dengan rantai-rantai emas.Tiap langit itu dijaga oleh malaikat, supaya jangan adasetan-setan yang bisa naik ke atas atau akan ada jin yang akanmendengarkan rahasia-rahasia langit. Di langit inilah Muhammadmemberi hormat kepada Adam. Di tempat ini pula semua makhlukmemuja dan memuji Tuhan. Pada keenam langit berikutnyaMuhammad bertemu dengan Nuh, Harun, Musa, Ibrahim, Daud,Sulaiman, Idris, Yahya dan Isa. Juga di tempat itu ia melihatMalaikat maut Izrail, yang karena besarnya jarak antara keduamatanya adalah sejauh tujuh ribu hari perjalanan. Dan karenakekuasaanNya, maka yang berada di bawah perintahnya adalahseratus ribu kelompok. Ia sedang mencatat nama-nama merekayang lahir dan mereka yang mati, dalam sebuah buku besar. Iamelihat juga Malaikat Airmata, yang menangis karena dosa-dosaorang, Malaikat Dendam yang berwajah tembaga yang menguasaianasir api dan sedang duduk di atas singgasana dari nyala api.Dan dilihatnya juga ada malaikat yang besar luar biasa, separodari api dan separo lagi dari salju, dikelilingi olehmalaikat-malaikat yang merupakan kelompok yang tiada hentinyamenyebut-nyebut nama Tuhan: O Tuhan, Engkau telah menyatukansalju dengan api, telah menyatukan semua hambaMu setia menurutketentuan Mu. "Langit ketujuh adalah tempat orang-orang yang adil, denganmalaikat yang lebih besar dari bumi ini seluruhnya. Iamempunyai tujuhpuluh ribu kepala, tiap kepala tujuhpuluh ribumulut, tiap mulut tujuhpuluh ribu lidah, tiap lidah dapatberbicara dalam tujuh puluh ribu bahasa, tiap bahasa dengantujuhpuluh ribu dialek. Semua itu memuja dan memuji sertamengkuduskan Tuhan. "Sementara ia sedang merenungkan makhluk-makhluk ajaib itu,tiba-tiba ia membubung lagi sampai di Sidrat'l-Muntaha yangterletak di sebelah kanan 'Arsy, menaungi berjuta-juta ruhmalaikat. Sesudah melangkah, tidak sampai sekejap matapun iasudah menyeberangi lautan-lautan yang begitu luas dandaerah-daerah cahaya yang terang-benderang, lalu bagian yanggelap gulita disertai berjuta juta tabir kegelapan, api, air,udara dan angkasa. Tiap macam dipisahkan oleh jarak 500 tahunperjalanan. Ia melintasi tabir-tabir keindahan, kesempurnaan,rahasia, keagungan dan kesatuan. Dibalik itu terdapattujuhpuluh ribu kelompok malaikat yang bersujud tidak bergerakdan tidak pula diperkenankan meninggalkan tempat. "Kemudian terasa lagi ia membubung ke atas ke tempat Yang MahaTinggi. Terpesona sekali ia. Tiba-tiba bumi dan langit menjadisatu, hampir-hampir tak dapat lagi ia melihatnya, seolah-olahsudah hilang tertelan. Keduanya tampak hanya sebesarbiji-bijian di tengah-tengah ladang yang membentang luas. "Begitu seharusnya manusia itu, di hadapan Raja semesta alam. "Kemudian lagi ia sudah berada di hadapan 'Arsy, sudah dekatsekali. Ia sudah dapat melihat Tuhan dengan persepsinya, danmelihat segalanya yang tidak dapat dilukiskan dengan lidah, diluar jangkauan otak manusia akan dapat menangkapnya. MahaAgung Tuhan mengulurkan sebelah tanganNya di dada Muhammad danyang sebelah lagi di bahunya. Ketika itu Nabi merasakankesejukan di tulang punggungnya. Kemudian rasa tenang, damai,lalu fana ke dalam Diri Tuhan yang terasa membawa kenikmatan. "Sesudah berbicara... Tuhan memerintahkan hambaNya itu supayasetiap Muslim setiap hari sembahyang limapuluh kali. BegituMuhammad kembali turun dari langit, ia bertemu dengan Musa.Musa berkata kepadanya: "Bagaimana kauharapkan pengikut-pengikutmu akan dapatmelakukan salat limapuluh kali tiap hari? Sebelum engkau akusudah punya pengalaman, sudah kucoba terhadap anak-anak Israilsejauh yang dapat kulakukan. Percayalah dan kembali kepadaTuhan, minta supaya dikurangi jumlah sembahyang itu. "Muhammadpun kembali. Jumlah sembahyang juga lalu dikurangimenjadi empatpuluh. Tetapi Musa menganggap itu masih di luarkemampuan orang. Disuruhnya lagi Nabi penggantinya ituberkali-kali kembali kepada Tuhan sehingga berakhir denganketentuan yang lima kali. "Sekarang Jibril membawa Nabi mengunjungi surga yang sudahdisediakan sesudah hari kebangkitan, bagi mereka yang teguhiman. Kemudian Muhammad kembali dengan tangga itu ke bumi.Buraqpun dilepaskan. Lalu ia kembali dari Bait'l-Maqdis keMekah naik hewan bersayap."
Demikian cerita Dermenghem tentang Isra' dan Mi'raj. Kitapundapat melihat, apa yang diceritakannya itu memang tersebarluas dalam buku-buku sejarah hidup Nabi, sekalipun akan kitalihat juga bahwa semua itu berbeda-beda. Di sana-sini dilebihiatau dikurangi. Salah satu contoh misalnya cerita Ibn Hisyam melalui ucapanNabi 'alaihissalam sesudah berjumpa dengan Adam di langitpertama, ketika mengatakan: "Kemudian kulihat orang-orangbermoncong seperti moncong unta, tangan mereka memegangsegumpal api seperti batu-batu, lalu dilemparkan ke dalammulut mereka dan keluar dari dubur. Aku bertanya: "Siapamereka itu, Jibril?". "Mereka yang memakan harta anak-anakyatim secara tidak sah," jawab Jibril. Kemudian kulihatorang-orang dengan perut yang belum pernah kulihat dengan carakeluarga Fir'aun menyeberangi mereka seperti unta yang kenapenyakit dalam kepalanya, ketika dibawa ke dalam api. Merekadiinjak-injak tak dapat beranjak dari tempat mereka. Akubertanya: "Siapa mereka itu, Jibril?". "Mereka itutukang-tukang riba," jawabnya. Kemudian kulihat orang-orang,di hadapan mereka ada daging yang gemuk dan baik, di sampingada daging yang buruk dan busuk. Mereka makan daging yangburuk dan busuk itu dan meninggalkan yang gemuk dan baik. Akubertanya: "Siapakah mereka itu, Jibril"? "Mereka orang-orangyang meninggalkan wanita yang dihalalkan Tuhan dan mencariwanita yang diharamkan," jawabnya. Kemudian aku melihatwanita-wanita yang digantungkan pada buah dadanya. Lalu akubertanya: "Siapa mereka itu, Jibril?" "Mereka itu wanita yangmemasukkan laki-laki lain bukan dari keluarga mereka ..."Kemudian aku dibawa ke surga. Di sana kulihat seorang budakperempuan, bibirnya merah. Kutanya dia: "Kepunyaan siapaengkau?"-Aku tertarik sekali waktu kulihat. "Aku kepunyaanZaid ibn Haritha," jawabnya. Maka Rasulullah s.a.w. lalumemberi selamat kepada Zaid ibn Haritha." Selain dari buku Ibn Hisyam ini, dalam buku-buku sejarah hidupNabi yang lain dan dalam buku-buku tafsir orang akan melihatbermacam-macam hal lagi di samping itu. Sudah menjadi haksetiap penulis sejarah bila akan bertanya-tanya, sampai dimana benar ketelitian dan penyelidikan yang mereka adakandalam hal ini semua; mana yang boleh dijadikan pegangan(askripsi) sampai kepada Nabi sesuai dengan pegangan yangsahih (otentik), dan mana pula yang hanya berupa buah khayalorang-orang tasauf dan sebangsanya. Kalau di sini tidak cukup ruangan untuk mengadakan ketentuanatau penyelidikan dalam bidang tersebut, dan kalau bukan puladi sini tempatnya untuk menyatakan apakah isra' dan mi'raj itukeduanya dengan jasad, ataukah mi'raj dengan ruh dan isra'dengan jasad, ataukah isra' dan mi'raj itu semuanya dengan ruh- maka sudah tentu bahwa tiap pendapat itu akan ada dasarnyapada ahli-ahli ilmu kalam dan tak ada salahnya, kalau ataspendapat-pendapat itu orang menyatakan pendiriannya sendiri,yang akan berbeda pula satu dari yang lain. Jadi barangsiapa yang mau menyatakan pendapatnya, bahwa isra'dan mi'raj itu keduanya dengan ruh, maka dasarnya adalahseperti yang kita kemukakan tadi dan sudah berulang-ulang puladisebutkan dalam Qur'an dan diucapkan Rasul. "Sungguh aku ini manusia seperti kamu juga yang diberikanwahyu kepadaku. Tetapi Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa,"(Qur'an. 18: 110) dan bahwa satu-satunya mujizat Muhammad ialah Qur'an, dan "Bahwasanya Allah tidak akan mengampuni dosa orang yangmempersekutukanNya, tetapi Dia mengampuni segala dosa selain(syirik) itu, siapa saja yang dikehendakiNya." (Qur'an, 4:48)
Orang yang berpendapat demikian ini -sebenarnya melebihi yanglain- ia akan bertanya, apa sebenarnya arti isra' dan mi'rajitu. Di sinilah letak pendapat yang ingin kita kemukakan. Kitabelum mengetahui, sudah adakah orang mengemukakan hal inisebelum kita, atau belum. Isra' dan mi'raj ini dalam hidup kerohanian Muhammad mempunyaiarti yang tinggi dan agung sekali, suatu arti yang lebih besardari yang biasa mereka lukiskan itu, yang kadang tidak sedikitdikacau dan dirusak oleh imajinasi ahli-ahli ilmu kalam yangsubur itu. Jiwa yang sungguh kuat itu, tatkala terjadi isra'dan mi'raj, telah dipersatukan oleh kesatuan wujud ini, yangsudah sampai pada puncak kesempurnaannya. Pada saat itu takada sesuatu tabir ruang dan waktu atau sesuatu yang dapatmengalangi intelek dan jiwa Muhammad, yang akan membuatpenilaian kita tentang hidup ini menjadi nisbi, terbatas olehkekuatan-kekuatan kita yang sensasional, yang dapat diarahkanmenurut akal pikiran. Pada saat itu semua batas jadi hanyut didepan hati nurani Muhammad. Seluruh alam semesta ini sudahbersatu ke dalam jiwanya, yang lalu disadarinya, sejak dariawal yang azali sampai pada akhir yang abadi -sejak duniamulai berkembang sampai ke akhir zaman. Digambarkannya dalamperkembangan kesunyian dirinya dalam mencapai kesempurnaanitu, dengan jalan kebaikan dan keindahan dan kebenaran, dalammengatasi dan mengalahkan segala kejahatan, kekurangan,keburukan dan kebatilan, dengan karunia dan ampunan Tuhanjuga. Orang tidak akan mencapai keluhuran demikian itu, kalautidak dengan suatu kekuatan yang berada di atas kodrat manusiayang pernah dikenalnya.
Apabila sesudah itu kemudian datang orang-orang yang menjadipengikut Muhammad yang tidak sanggup mengikuti jejakpikirannya yang begitu tinggi, dengan kesadaran yang begitukuat tentang kesatuan alam, kesempurnaan serta perjuangannyamencapai kesempurnaan itu, maka hal ini tidak mengherankan danbukan pula aib tentunya. Orang-orang yang piawai dan jenialmemang bertingkat-tingkat. Dalam kita mencapai kebenaraninipun selalu terbentur pada batas-batas ini; tenaga kitasudah tidak mampu mengatasinya. Apabila kita mau menyebutkan sebagai contoh -dengan sedikitperbedaan tentunya, sehubungan dengan apa yang kita hadapisekarang ini- cerita orang-orang buta yang ingin mengetahuigajah itu apa, maka salah seorang dari mereka itu akanberkata, bahwa gajah itu ialah seutas tali yang panjang, sebabkebetulan yang terpegang adalah buntutnya; yang seorang lagiberkata, bahwa gajah itu sebatang pohon, sebab kebetulan yangdijumpainya adalah kakinya; yang ketiga berkata, bahwa gajahitu runcing seperti anak panah, sebab kebetulan yangdijumpainya adalah taringnya; yang keempat berkata, bahwagajah itu bulat panjang dan bengkok, banyak bergerak-gerak,sebab kebetulan yang dipegangnya adalah belalainya.
Contoh ini sebenarnya masih sejalan dengan gambaran yangterbayang ketika orang yang tidak buta itu melihat gajah untukpertama kalinya. Boleh juga kiranya kita mengambilperbandingan antara persepsi (kesadaran) Muhammad menangkapesensi kesatuan alam ini serta penggambarannya kedalamisra'dan mi'raj yang berhubungan dengan waktu pertama sejaksebelum Adam sampai pada akhir hari kebangkitan dan yang akanmenghilangkan pula kesudahan ruang ini, ketika ia melihatdengan mata batin dari Sidrat'l Muntaha ke alam semesta ini,yang ada sekarang di hadapannya dan sudah seperti kabut-dengan persepsi (kesadaran) kebanyakan orang yang dapatmenangkap arti isra'-mi'raj itu. Tatkala itu ia berhadapandengan bagian-bagian yang tidak termasuk kesatuan alam, sedanghidupnya hanya seperti partikel-partikel tubuh, bahkan sepertipartikel-partikel yang melekat pada tubuh itu dengansusunannya yang tidak terpengaruh karenanya. Dari mana pulapartikel-partikel daripada hidup tubuh itu, dari denyutanjantungnya, pancaran jiwanya, pikirannya yang penuh denganenersi yang tak kenal batas; sebab, dari wujud hidup itulah iaberhubungan dengan segala kehidupan alam ini.
Isra' dengan ruh dalam pengertiannya adalah seperti isra' danmi'raj juga yang semuanya dengan ruh. Ini adalah begitu luhur,begitu indah dan agung. Ia merupakan suatu gambaran yang kuatsekali dalam arti kesatuan rohani sejak dari awal yang azalisampai pada akhir yang abadi. Ini adalah suatu pendakian keatas Gunung Sinai, tatkala Tuhan berbicara dengan Musa, dan keBethlehem, tempat Isa dilahirkan. Pertemuan rohani demikianini sudah mengandung selawat bagi Muhammad, Isa, Musa danIbrahim, suatu manifestasi yang kuat sekali dalam artikesatuan hidup agama sebagai suatu sendi kesatuan alam dalamedarannya yang terus-menerus menuju kepada kesempurnaan.
Ilmu pengetahuan pada masa kita sekarang ini mengakui isra'dengan ruh dan mengakui pula mi'raj dengan ruh. Apabilatenaga-tenaga yang bersih itu bertemu, maka sinar yangbenarpun akan memancar. Dalam bentuk tertentu sama pula halnyadengan tenaga-tenaga alam ini, yang telah membukakan jalankepada Marconi ketika ia menemukan suatu arus listrik tertentudari kapalnya yang sedang berlabuh di Venesia. Dengan suatukekuatan gelombang ether arus listrik itu telah dapatmenerangi kota Sydney di Australia.
IImu pengetahuan zaman kita sekarang ini membenarkan pulateori telepati serta pengetahuan lain yang bersangkutan denganitu. Demikian juga transmisi suara di atas gelombang etherdengan radio, telephotography (facsimile transmisi) danteleprinter lainnya, suatu hal yang tadinya masih dianggapsuatu pekerjaan khayal belaka. Tenaga-tenaga yang masihtersimpan dalam alam semesta ini setiap hari masih selalumemperlihatkan yang baru kepada alam kita. Apabila jiwa sudahmencapai kekuatan dan kemampuan yang begitu tinggi sepertiyang sudah dicapai oleh jiwa Muhammad itu, lalu Allahmemperjalankan dia pada suatu malam dari Masjid'l-Haram keal-Masjid'l-Aqsha, yang disekelilingnya sudah diberi berkahguna memperlihatkan tanda-tanda kebesaranNya, maka itupun olehilmu pengetahuan dapat pula dibenarkan. Arti semua ini ialahpengertian-pengertian yang begitu kuat dan luhur, begitu indahdan agung, dan telah pula membayangkan kesatuan rohani dankesatuan alam semesta ini begitu jelas dan tegas dalam jiwaMuhammad. Orang akan dapat memahami arti semua ini apabila iadapat berusaha menempatkan diri lebih tinggi dari bayanganhidup yang singkat ini. Ia berusaha mencapai esensi kebenarantertinggi itu guna memahami kedudukannya yang sebenarnya dankedudukan alam ini seluruhnya.
Orang-orang Arab penduduk Mekah tidak dapat memahami semuapengertian ini. Itulah pula sebabnya, tatkala soal isra' ituoleh Muhammad disampaikan kepada mereka, merekapun lalumenanggapinya dari bentuk materi - mungkin atau tidaknya isra'itu. Apa yang dikatakannya itu kemudian menimbulkan kesangsianjuga pada beberapa orang pengikutnya, pada orang-orang yangtadinya sudah percaya. Mereka banyak yang mengatakan: Masalahini sudah jelas. Perjalanan kafilah yang terus-meneruspunantara Mekah-Syam memakan waktu sebulan pergi dan sebulanpulang. Mana boleh jadi Muhammad hanya satu malam sajapergi-pulang ke Mekah?!
Tidak sedikit mereka yang sudah Islam itu kemudian berbalikmurtad. Mereka yang masih menyangsikan hal ini lalu mendatangiAbu Bakr dan keterangan yang diberikan Muhammad itu dijadikanbahan pembicaraan. "Kalian berdusta," kata Abu Bakr. "Sungguh," kata mereka. "Dia di mesjid sedang bicara denganorang banyak." "Dan kalaupun itu yang dikatakannya," kata Abu Bakr lagi,"tentu dia bicara yang sebenarnya. Dia mengatakan kepadaku,bahwa ada berita dari Tuhan, dari langit ke bumi, pada waktumalam atau siang, aku percaya. Ini lebih lagi dari yang kamuherankan." Abu Bakr lalu mendatangi Nabi dan mendengarkan ia melukiskanBait'l-Maqdis. Abu Bakr sudah pernah berkunjung ke kota itu. Selesai Nabi melukiskan keadaan mesjidnya, Abu Bakr berkata: "Rasulullah, saya percaya." Sejak itu Muhammad memanggil Abu Bakr dengan "AshShiddiq."9
Alasan mereka yang berpendapat bahwa isra' itu dengan jasadialah karena ketika Quraisy mendengar tentang kejadian Suraqamereka menanyakannya dan mereka yang sudah beriman jugamenanyakan tentang peristiwa yang luar biasa itu. Merekamemang belum pernah mendengar hal semacam itu. Laludiceritakannya tentang adanya kafilah yang pernah dilaluinyadi tengah jalan. Ketika ada seekor unta dari kafilah tersesat,dialah yang menunjukkan. Pernah ia minum dari sebuah kafilahlain dan sesudah minum lalu ditutupnya bejana itu. PihakQuraisy menanyakan hal tersebut. Kedua kafilah itupunmembenarkan apa yang telah diceritakan Muhammad itu.
Saya kira, kalau dalam hal ini orang bertanya kepada merekayang berpendapat tentang isra' dengan ruh itu, tentu merekatidak akan merasa heran sesudah ternyata ilmu masa kitasekarang ini dapat mengetahui mungkinnya hypnotismamenceritakan hal-hal yang terjadi di tempat-tempat yang jauh.Apalagi dengan ruh yang dapat menghimpun kehidupan rohanidalam seluruh alam ini. Dengan tenaga yang diberikan Tuhankepadanya ia dapat mengadakan komunikasi dengan rahasia hidupini dari awal alam azali sampai pada akhirnya yang abadi.
Catatan kaki:
1 Biasanya tempat ini dinamai 'Syi'b Abi Talib' (A).
2 At-Ta'if sebuah kota dan pusat musim panas dengan ketinggian 1520 m, dari permukaan laut, lebih kurang 60 km timur laut Mekah (A).
3 Doa ini dikenal dengan nama "Doa Ta'if" (A).
4 Sebuah Kabilah Arab dari bagian Selatan (A).
5 Kabilah Arab yang berdekatan dengah Suria (A).
6 Kabilah Arab di dekat Irak (A).
7 Kabilah Arab yang terpencar-pencar (A).
8 Asra, sura dan isra', harfiah berarti "perjalanan malam hari" (LA). 'Araja berarti naik atau memanjat. Mi'raj harfiah tangga (N) (A).
9 Yang tulus hati, yang sangat jujur (A).
0 komentar:
Posting Komentar