Perbuatan Quraisy yang Keji (1)

Oleh : Muhammad Husain Haekal

Islamnya Umar telah membawa kelemahan ke dalam tubuh Quraisykarena ia masuk agama ini dengan semangat yang sama sepertiketika ia menentangnya dahulu. Ia masuk Islam tidaksembunyi-sembunyi, malah terang-terangan diumumkan di depanorang banyak dan untuk itu ia bersedia melawan mereka. Iatidak mau kaum Muslimin sembunyi-sembunyi dan mengendap-endapdi celah-celah pegunungan Mekah, mau melakukan ibadat jauhdari gangguan Quraisy. Bahkan ia terus melawan Quraisy, sampainanti dia beserta Muslimin itu dapat melakukan ibadat dalamKa'bah. Disini pihak Quraisy menyadari, bahwa penderitaan yangdialami Muhammad dan sahabat-sahabatnya, takkan mengubahkehendak orang menerima agama Allah, untuk kemudian berlindungkepada Umar dan Hamzah, atau ke Abisinia atau kepada siapasaja yang mampu melindungi mereka.


Quraisy lalu membuat rencana lagi mengatur langkah berikutnya.Setelah sepakat, mereka membuat ketentuan tertulis denganpersetujuan bersama mengadakan pemboikotan total terhadap BanuHasyim dan Banu Abd'l-Muttalib: untuk tidak salingkawin-mengawinkan, tidak saling berjual-beli apapun. Piagampersetujuan ini kemudian digantungkan di dalam Ka'bah sebagaisuatu pengukuhan dan registrasi bagi Ka'bah. Menurut perkiraanmereka, politik yang negatif, politik membiarkan orangkelaparan dan melakukan pemboikotan begini akan memberi hasilyang lebih efektif daripada politik kekerasan dan penyiksaan,sekalipun kekerasan dan penyiksaan itu tidak mereka hentikan.Blokade-blokade yang dilakukan Quraisy terhadap kaum Muslimindan terhadap Banu Hasyim dan Banu Abd'l Muttalib sudahberjalan selama dua atau tiga tahun, dengan harapan sementaraitu Muhammadpun akan ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri.Dengan demikian dia dan ajarannya itu tidak lagi berbahaya.

Akan tetapi ternyata Muhammad sendiri malah makin teguhberpegang pada tuntunan Allah, juga keluarganya, dan merekayang sudah berimanpun makin gigih mempertahankannya danmempertahankan agama Allah. Menyebarkan seruan Islam sampaikeluar perbatasan Mekah itu pun tak dapat puladihalang-halangi. Maka tersiarlah dakwah itu ke tengah-tengahmasyarakat Arab dan kabilah-kabilah, sehingga membuat agamayang baru ini, yang tadinya hanya terkurung ditengah-tengahlingkaran gunung-gunung Mekah, kini berkumandang gemanya keseluruh jazirah. Orang-orang Quraisy makin tekun memikirkanbagaimana caranya memerangi orang yang sudah melanggar adatkebiasaannya dan menista dewa-dewanya itu, bagaimana caranyamenghentikan tersiarnya ajarannya itu di kalangankabilah-kabilah Arab, kabilah-kabilah yang tak dapat hiduptanpa Mekah dan juga Mekah tak dapat hidup tanpa mereka dalamperdagangan, dalam kegiatan impor dan ekspor dari dan keIbukota itu.

Quraisy mencurahkan semua kegiatannya dalam memerangi orangyang dianggapnya sudah melanggar kebiasaan mereka, melanggarkepercayaan mereka dan kepercayaan leluhur mereka itu. Dengantabah dan secara terus-menerus selama bertahun-tahun, apa yangtelah mereka lakukan untuk menghancurkan ajaran baru ini,sungguh di luar yang dapat kita bayangkan. Muhammad diancam,keluarga dan ninik-mamaknya, diancam. Ia diejek, ajarannyadiejek. Ia diperolok, dan orang yang jadi pengikutnya jugadiperolok. Penyair-penyair mereka didatangkan supayamengejeknya, supaya memburuk-burukkannya. Ia diganggu, danorang yang jadi pengikutnya dinista dan disiksa. Ia maudisuap, ditawari kerajaan, ditawari segala yang menjadikedambaan orang. Kawan-kawan seperjuangannya diusir dari tanahair, perdagangan dan pintu rejeki mereka dibekukan. Ia dansahabat-sahabatnya diancam dengan perang serta segalaakibatnya yang mengerikan.

Akhirnya blokade, akan dibiarkan mati kelaparan jika mungkin. Tetapi, sungguhpun begitu, Muhammad tetap tabah. Dengan carayang amat baik tetap ia mengajak orang menerima kebenaran,yang hanya karena itu ia diutus Tuhan kepada umat manusia,sebagai pembawa berita gembira, dan peringatan. Bukankah sudahtiba waktunya Quraisy meletakkan senjatanya, dan mempercayaiAl-Amin, orang yang dikenalnya sejak masa anak-anak, sejakmasa muda belia, sebagai orang yang jujur, tak pernahberdusta!? Ataukah mereka sudah mencari alat lain selainsenjata perang seperti disebutkan, dan lalu terbayang olehmereka, bahwa dengan demikian mereka akan menang perang, lalukedudukan berhala-berhala mereka akan dapat dipertahankansebagai pusat ketuhanan mereka seperti yang mereka duga, danMekahpun akan dapat dipertahankan sebagai museumberhala-berhala dan tempat yang disucikan karenaberhala-berhala itu akan tetap berada di Mekah?! Tidak! Belum tiba saatnya bagi Quraisy akan tunduk danmenyerah. Mereka sekarang sedang dalam puncak kekuatirannyabila seruan Muhammad ini nanti akan tersebar di kalangankabilah-kabilah Arab sesudah terlebih dulu tersebar di Mekah.

Tinggal satu senjata lagi pada mereka sekarang yang sejaksemula sudah menjadi pegangan dan kekuatan mereka, yaitusenjata propaganda: propaganda dengan segala implikasinyaberupa perdebatan, argumentasi-argumentasi, caci maki,penyebaran desas-desus serta sifat merendahkan argumen lawandengan menganggap alasan-alasannya sendiri yang lebih baik.Propaganda melawan akidah dan pembawa akidah disertaituduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Propaganda yangtidak hanya terbatas pada Mekah saja - sebenarnya buat Mekahini sudah tidak lagi diperlukan dibandingkan dengan daerahpedalaman lain serta kabilah-kabilahnya, semenanjung jazirahserta semua penduduknya. Dengan mengadakan ancaman bujukan,teror dan penyiksaan, propaganda tidak diperlukan lagi buatMekah. Tapi buat ribuan orang yang datang ke Mekah tiap tahunmasih tetap diperlukan. Mereka datang dalam urusan perdagangandan berziarah. Mereka berkumpul di pasar-pasar 'Ukaz, Majannadan Dhul-Majaz, yang kemudian berziarah sambil menyembelihkurban, mengharapkan berkah dan ampunan.

Oleh karena itu, sejak memuncaknya permusuhan antara Quraisydengan Muhammad terpikir oleh mereka akan menyusun suatu alatpropaganda anti Muhammad. Lebih gigih lagi mereka memikirkanhal ini sesudah orang-orang yang berziarah itu diajaknyasupaya beribadat hanya kepada Allah yang Esa dan tidakbersekutu. Hal ini sudah terpikir olehnya sejak tahun-tahunpertama dari kerasulannya itu. Pada mulanya, sejak masakerasulannya, ia adalah seorang nabi, sampai datangnya wahyumenyuruh ia memperingatkan keluarga-keluarganya yang dekat.Setelah ia memperingatkan keluarga-keluarga Quraisy dan ada diantara mereka yang menerima Islam, di samping banyak juga yangmasih kepala batu dan mau berpikir-pikir dulu, ia masihberkewajiban mengajak bangsanya sendiri, seluruh masyarakatArab, untuk kemudian meneruskan kewajibannya itu mengajakseluruh umat manusia.

Setelah terpikir akan mengajak orang yang datang berziarahdari berbagai macam kabilah Arab itu beribadat kepada Allah,beberapa orang dari kalangan Quraisy datang berunding danmengadakan pertemuan di rumah Walid bin'l-Mughira: Maksudnyasupaya dalam menghadapi persoalan Muhammad itu satu sama lainmereka tidak bertentangan, dan tidak saling mendustakanmengenai apa yang harus mereka katakan kepada orang-orang Arabyang datang musim ziarah itu. Ada yang mengusulkan, supayadikatakan saja, bahwa Muhammad itu dukun. Tetapi al-Walidmenolak pendapat ini, sebab apa yang dikatakan Muhammad bukankumat-kamit seorang dukun. Yang lain mengusulkan lagi, bahwaMuhammad itu orang gila. Walidpun menolak pendapat ini, sebabgejala atas tuduhan demikian tidak tampak. Ada lagi yangmenyarankan supaya Muhammad dikatakan sebagai tukang sihir.Juga di sini Walid menolak, sebab Muhammad tidak mengerjakanrahasia juru tenung atau sesuatu pekerjaan tukang-tukangsihir.

Sesudah terjadi diskusi akhirnya Walid mengusulkan supayakepada peziarah-peziarah orang-orang Arab itu dikatakan bahwadia (Muhammad) seorang juru penerang yang mempesonakan,1 apayang dikatakannya merupakan pesona yang akan memecah-belahorang dengan orangtuanya, dengan saudaranya, dengan isteri dankeluarganya. Dan apa yang dituduhkan itu pada orang-orang Arabpendatang itu merupakan bukti, sebab penduduk Mekah sudahditimpa perpecahan dan permusuhan. Padahal sebelum itupenduduk Mekah merupakan suatu contoh solidaritas dan ikatanyang paling kuat Pihak Quraisy pada musim ziarah itu segera menyongsongorang-orang yang datang berziarah dengan memperingatkan merekajangan mendengarkan orang itu dan pesona bahasanya. Jangansampai mereka itu mengalami bencana seperti yang dialamipenduduk Mekah dan menjadi api fitnah yang akan membakarseluruh jazirah Arab.

Akan tetapi propaganda begini tidak dapat berdiri sendiri,juga tidak dapat melawan penerangan yang mempesonakan yangsudah dipercayai orang itu. Kalau memanglah kebenaran yangdibawa oleh penerangan yang mempesonakan itu, apa salahnyaorang mempercayainya? Adakah bila sewaktu-waktu orang mengakuikelemahannya dan menyatakan perlawanannya merupakan suatupropaganda yang ampuh? Di samping propaganda itu Quraisy haruspunya propaganda lain lagi. Untuk propaganda itu Quraisy akanmendapatkannya pada Nadzr b. Harith. Manusia Nadzr ini adalahsetannya Quraisy, orang yang pernah pergi ke Hira danmempelajari cerita raja-raja Persia, peraturan-peraturanagamanya, ajaran-ajarannya tentang kebaikan dan kejahatanserta tentang asal-usul alam semesta. Setiap dalam suatupertemuan Muhammad mengajak orang kepada Allah, sertamemperingatkan mereka tentang akibat-akibat yang telah menimpabangsa-bangsa sebelumnya yang menentang peribadatan kepadaAllah, ia lalu datang menggantikan tempat Muhammad dalampertemuan itu. Maka berceritalah ia kepada Quraisy tentangsejarah dan agamanya, lalu katanya: Dengan cara apa Muhammadmembawakan ceritanya lebih baik daripada aku? BukankahMuhammad membacakan cerita-cerita orang dahulu seperti yangkubacakan juga? Quraisypun lalu menyebarkan kisah-kisah Nadzritu dengan jalan bercerita lagi sebagai propaganda atasperingatan dan ajakan Muhammad kepada mereka itu.

Dalam pada itu di Marwa Muhammad sering duduk-duduk denganseorang budak Nasrani yang konon bernama Jabr. Orang-orangQuraisy menuduh, bahwa sebagian besar apa yang dibawa Muhammaditu, Jabr inilah yang mengajarnya. Apabila ada orang yang maumeninggalkan kepercayaan nenek-moyangnya, maka agama Nasraniinilah yang lebih utama. Jadi tuduhan inilah yang didesas-desuskan oleh Quraisy. Untuk itulah datang Firman Tuhan: "Kami sungguh mengetahui bahwa mereka berkata; yangmengajarkan itu adalah seorang manusia. Bahasa orang yangmereka tuduhkan itu bahasa asing, sedang ini adalah bahasaArab yang jelas sekali." (Qur'an: 16: 103)

Dengan propaganda semacam itu dan sebangsanya Quraisymemerangi Muhammad lagi dengan harapan akan lebih ampuhdaripada gangguan yang dialaminya dan siksaan yang dialamipengikut-pengikutnya. Akan tetapi kuatnya kebenaran dalambentuk yang jelas dan sederhana yang dilukiskan melalui ucapanMuhammad, lebih tinggi dari yang mereka katakan. Makin seharimakin tersebar juga itu di kalangan orang-orang Arab. Tufailb. 'Amr ad-Dausi, seorang bangsawan dan penyair cendikiawan,ketika datang di Mekah segera dihubungi oleh Quraisy denganmemperingatkannya dari Muhammad dan kata-katanya yangmempesonakan itu, yang hendak memecah-belah orang dengankeluarganya, bahkan dengan dirinya sendiri. Mereka kuatirkalau peristiwa seperti Mekah itu akan menimpa mereka juga.Jadi sebaiknya jangan mengajak dan jangan mendengarkan diabicara.

Hari itu Tufail pergi ke Ka'bah. Muhammad sedang di sana.Ketika ia mendengarkan kata-kata Muhammad, ternyata itukata-kata yang baik sekali. "Biar aku mati, aku seorangcendekiawan, penyair," katanya dalam hati. "Aku dapat mengenalmana yang baik dan mana pula yang buruk. Apa salahnya kalauaku mendengarkan sendiri apa yang akan dikatakan orang itu!Jika ternyata baik akan kuterima, kalau buruk akankutinggalkan." Diikutinya Muhammad sampai di rumah. Lalu dikatakannya apayang terlintas dalam hatinya itu. Muhammad menawarkan Islamkepadanya dan dibacakannya ayat-ayat Quran. Laki-laki itusegera menerima Islam dan dinyatakannya kebenaran itu denganmengucapkan kalimat Syahadat.

0 komentar: