BAB 1: ASAL USUL AZAN
604 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika kaum muslimin tiba di Madinah, mereka berkumpul untuk melaksanakan solat dengan menggunakan hitungan waktu tanpa azan. Pada suatu hari mereka berdiskusi mengenai panggilan solat. Sebagian mereka mengusulkan penggunaan lonceng seperti yang dipergunakan oleh orang-orang Kristen. Sebagian lain mengusulkan penggunaan terompet bagai tanduk yang dipergunakan oleh orang-orang Yahudi. Umar mengusulkan, "Sebaiknya tugaskanlah seseorang untuk menyerukan panggilan solat". Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Hai Bilal, berdirilah, lalu kumandangkan azan untuk panggilan solat".
BAB 2: KALIMAT AZAN, MASING-MASING DUA KALI.
605 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Bilal diperintahkan mengulang kalimat azan masing-masing dua kali, sedangkan kalimat iqamat masing-masing satu kali, kecuali qad qaamatish shalaah.
BAB 3: KEUTAMAAN AZAN.
608 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Apabila azan dikumandangkan, setan lari terbirit-birit hingga terkentut-kentut sampai dia tidak mendengar azan. Ketika azan sudah selesai, setan datang lagi. Ketika iqamat disuarakan, setan lari menyingkir, dan apabila iqamat sudah selesai, setan datang lagi untuk menggoda orang yang sedang melaksanakan solat agar tidak khusyu dan membuatnya teringat apa yang tidak diingatnya di luar solat, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa jumlah rakaat yang telah dijalaninya".
BAB 4: MENGERASKAN SERUAN AZAN.
609 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda (mengenai perintah mengeraskan seruan azan), "Siapapun yang mendengar suara azan, baik jin, manusia, dan makhluk lain, akan menjadi saksi bagi muazzin (penyeru azan) pada hari kiamat".
BAB 5: MENANGGUHKAN PERTEMPURAN KETIKA MENDENGAR AZAN.
610 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, bahwa ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertemur bersama kami melawan suatu kaum, beliau tidak menyerang sebelum Subuh, lalu beliau memperhatikan suara azan. Jika beliau mendengar suara azan beliau menghentikan serangan, dan jika beliau tidak mendengar suara azan beliau terus menggempur mereka.
BAB 6: BACAAN KETIKA MENDENGAR AZAN.
611 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Apabila kalian mendengar azan, ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muazzin".
612 Diriwayatkan dari Mu'awiyah ra: Sama dengan hadis di muka (nomr 375) sampai pada kalimat "Wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah. Ketika muazzin menyerukan hayya alashshalaah, pendengar hendaklah mengucapkan "Laa haula walaa quwwata illa billaah". Kata Mu'awiyah: Demikianlah apa yang pernah saya dengar dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
BAB 7: DOA SESUDAH AZAN.
614 Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Siapa yang berdoa setelah mendengar azan dengan doa sebagai berikut, "Allaahumma ... wa'adtah maka dia berhak mendapat syafaatku pada hari kiamat". (Makna doa tersebut: "Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini dan solat yang akan didirikan. Berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah ia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya").
BAB 8: UNDIAN UNTUK AZAN.
615 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Seandainya orang-orang tahu betapa besar pahala azan dan solat berjamaah pada shaf pertama, lalu mereka tidak bisa melksanakannya kecuali melalui undian, niscaya mereka akan melakukan undian itu. Seandainya orang-orang tahu betapa besar pahala solat Zuhur tepat waktu, tentu mereka akan berlomba melaksanakannya. sEandainya orang-orang tahu betapa besar pahala solat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak (yakni melaksanakan solat-solat tersebut dengan berjamaah di masjid)".
BAB 9: AZAN ORANG BUTA JIKA ADA ORANG LAIN YANG MEMBERITAHUKAN KEPADANYA TENTANG TIBANYA WAKTU SOLAT
617 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Bilal menyerukan azan pada malam hari, kalian masih boleh makan dan minum sampai Ibnu Ummi Maktum menyerukan azan Subuh". Kata Abdullah bin Umar: Ibnu Ummi Maktum seorang laki-laki buta, dia tidak menyerukan azan kecuali setelah diberitahu bahwa Subuh telah tiba.
BAB 10: AZAN SETELAH FAJAR TERBIT.
618 Diriwayatkan dari Hafshah Radliyallaahu 'anhu, bahwa ketika muazzin menyerukan azan Subuh dan waktu Subuh telah tiba, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan solat sunat dua rakaat dengan tidak terlalu lama, sebelum iqamat disuarakan.
BAB 11: AZAN SEBELUM FAJAR TERBIT.
621 Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Janganlah seseorang berhenti makan sahur karena mendengar azan Bilal, karena Bilal menyerukan azan pada malam hari agar orang yang bertahajjud segera menyelesaikan tahajjudnya, dan orang yang masih tidur agar segera bangun, karena azan Bilal bukanlah terbit fajar atau tibanya waktu Subuh". Abdullah bin Mas'ud memperagakan bagaimana Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menggerakkan jari-jari tangannya dan mengangkatnya ke atas, kemudian menurunkannya ke bawah seperti ini, (kata perawi): Abdullah bin Mas'ud memperagakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) dengan menindihkan salah satunya pada yang lain, kemudian dia menggerakkanny ke kanan dan ke kiri.
BAB 12: ANTARA AZAN DAN IQAMAT ADA SOLAT SUNAT BAGI ORANG YANG MAU MENGERJAKANNYA.
627 Diriwayatkan dari Abdullah bin Mughaffal Al-Muzani Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Di antara azan dan iqamat terdapat solat sunat", -- beliau mengatakannya tiga kali --, setelah itu beliau melanjutkan: "Bagi orang yang mau mengerjakannya". Menurut riwayat lain, sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tersebut berbunyi: "Antara azan dan iqamat terdapat solat sunat. Antara azan dan iqamat terdapat solat sunat". Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Bagi orang yang mau mengerjakannya".
BAB 13: MENUGASI SEORANG MUAZZIN DALAM PERJALANAN.
628 Diriwayatkan dari Malik bin Al Huwairits Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya bersama beberapa orang dari suku saya mendatangi Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian kami tinggal bersama beliau selama 20 malam. Beliau sangat menyayangi dan berbelas kasih kepada kami. Setelah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memahami bahwa kami merindukan keluarga kami, beliau bersabda: "Silahkan kalian pulang dan tinggal bersama keluarga kalian. Ajarkan Islam kepada mereka dan dirikanlah solat. Apabila waktu solat tiba hendaklah salah seorang dari kalian menyerukan azan, lalu orang yang paling tua di antara kalian hendaklah menjadi imam solat".
629 Diriwayatkan dari Malik bin Al Huwairits Radliyallaahu 'anhu, dalam riwayat lain: Dua orang laki-laki datang kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, keduanya akan menempuh perjalanan, kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kalian berdua menempuh perjalanan dan waktu solat tiba maka serukanlah azan, kemudian iqamat, dan orang yang lebih tua hendaklah menjadi imam solat".
BAB 14: AZAN DAN IQAMAT DALAM PERJALANAN JIKA HENDAK SOLAT JAMAAH.
632 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu, bahwa dalam suatu perjalanan pada malam yang dingin dan turun hujan, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruh seseorang menyerukan azan, dengan menambahkan kalimat sesudah azan (yang artinya): Kerjakanlah solat di tempat (tenda) masing-masing".
BAB 15: UCAPAN SESEORANG: KITA TERTINGGAL SOLAT.
635 Diriwayatkan dari Abu Qatadah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika kami sedang melaksanakan solat bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tiba-tiba beliau mendengar suara gaduh beberapa orang (yang berlarian). Seusai solat, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya: "Mengapa tadi kalian membuat gaduh?" Mereka menjawab: "Kami terburu-buru agar bisa mengikuti solat". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jangan begitu, apabila kalian hendak melakukan solat, tenanglah. Kerjakanlah solat yang bisa engkau dapatkan bersama imam, dan sempurnakanlah sendiri rakaat yang tertinggal".
BAB 16: KAPAN MAKMUM HARUS BERDIRI KETIKA MEREKA MELIHAT IMAM PADA SAAT IQAMAT.
673 Diriwayatkan dari Abu Qatadah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Apabila iqamat telah diserukan maka janganlah kalian berdiri sehingga melihatku".
BAB 17: IMAM YANG TERHALANG OLEH SUATU URUSAN SETELAH IQAMAT.
642 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu ketika iqamat diserukan, sementara Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedang berbisik dengan seorang laki-laki di samping masjid, maka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak segera mengimami solat sehingga beberap aorang tertidur sekejap (sambil duduk).
BAB 18: WAJIBNYA SOLAT JAMAAH.
644 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Demi Allah yang menguasai diriku, ingin rasanya aku perintahkan pengumpulan kayu bakar lalu aku perintahkan seseorang menyerukan azan untuk solat, kemudian aku tugasi seseorang menjadi imam, sementara aku berangkat mendatangi orang-orang yang tidak menghadiri solat jamaah lalu aku bakar rumah-rumah mereka sekaligus dengan mereka. Demi Allah yang menguasai diriku, Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui pahala solat jamaah tentu dia akan menghadiri solat jamaah Isya bagaikan seseorang yang memperoleh keratan tulang yang diliputi daging yang amat banyak atau dua kerat tulang rusuk dengan diliputi daging yang bagus".
BAB 19: KEUTAMAAN SOLAT JAMAAH.
645 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Solat jamaah lebih utama 27 kali lipat daripada solat sendirian".
BAB 20: KEUTAMAAN SOLAT SUBUH DENGAN BERJAMAAH.
648 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Solat jamaah pahalanya 25 kali lipat daripada solat sendirian. Para malaikat yang bertugas pada malam hari berkumpul dengan malaikat yang bertugas pada siang hari ketika solat Subuh". Kemudian Abu Hurairah mengatakan: Jika kamu mau, perhatikanlah ayat (yang artinya): "Sesungguhnya solat Subuh itu disaksikan oleh para malaikat". (Al Quran, surah Al-Isra:78).
651 Diriwayatkan dari Abu Musa Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Peserta solat jamaah yang lebih besar pahalanya adalah orang yang lebih jauh perjalanannya ke masjid, semakin jauh semakin besar pahalanya. Orang yang menunggu pelaksanaan solat sehingga dia melaksanakannya denga nberjamaah lebih besar pahalanya daripada orang yang melaksanakan solat tanpa menunggu, kemudian tidur".
BAB 21: KEUTAMAAN MELAKSANAKAN SOLAT ZUHUR TEPAT WAKTU.
652 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Ketika seseorang menyusuri jalan, dia mendapati sebatang kayu berduri, kemudian dia menyingkirkannya dari jalan, lalu Allah membalas perbuatan baiknya dan mengampuni dosanya". Sabda Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selanjutnya: "Mati syahid itu lima macam: 1) Orang yang mati karena wabah ganas.1 2) Orang yang mati karena sakit perut. 3) Orang yang mati tenggelam. 4) Orang yang mati karena terbentur/ tertimbun sesuatu. 5)orang yang mati dalam peperangan membela agama Allah". Bagian akhir hadis ini sudah disebutkan terdahulu di muka (nomor hadis 378) yang menyebutkan keutamaan solat Zuhur tepat waktu.
1) : atau orang yang mati tertikam.
BAB 22: PERHITUNGAN TIAP LANGKAH MENUJU KEBAIKAN
656 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, bahwa suku Salimah ingin meninggalkan rumah-rumah mereka, lalu mereka berpindah ke tempat yang dekat dengan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. kata anas: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak setuju bila mereka mengosongkan wilayah Madinah yang mereka tempati. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Perhatikanlah bahwa terdapat perhitungan pahala pada setiap langkah kalian menuju masjid Nabawi".
BAB 23: KEUTAMAAN SOLAT ISYA DENGAN BERJAMAAH
657 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda, "Solat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah solat Subuh dan Isya. Seandainya mereka mengetahui betapa besar pahala kedua solat tersebut dengan berjamaah niscaya mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak".
BAB 24: DUDUK DI MASJID MENUNGGU PELAKSANAAN SOLAT JAMAAH DAN KEUTAMAAN MASJID.
660 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Ada tujuh golongan yang akan diberi naungan oleh Allah yang pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: 1) Pemimpin yang adil. 2) Anak muda yang menjalani hidup untuk beribadah kepada Allah. 3) Orang yang hatinya terikat dengan masjid. 4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah. 5) Laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh perempuan yang terpandang dan jelita, lalu laki-laki tersebut menjawab, "Saya takut kepada Allah". 6) Orang yang bersedekah dengan merahasiakannya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. 7) Orang yang mengingat Allah dalam kesunyian sehingga air matanya bercucuran".
BAB 25: KEUTAMAAN ORANG YANG MONDAR-MANDIR KE MASJID UNTUK SOLAT JAMAAH
662 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Orang yang pergi ke masjid setiap pagi dan sore hari untuk solat jamaah, Allah akan mempersiapkan untuknya tempat di surga setiap kali ia pergi pada pagi dan sore hari".
BAB 26: APABILA IQAMAT SUDAH DISUARAKAN MAKA TIDAK ADA SOLAT KECUALI SOLAT WAJIB.
663 Diriwayatkan dari Abdullah bin Malik bin Buhainah Radliyallaahu 'anhu, seorang laki-laki dari suku Azd bahw ketika iqamat telah diperdengarkan, rasululah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat seorang laki-laki melaksanakan solat dua rakaat. Setelah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengimami solat Subuh, beliau dierumuni oleh para jamaah, kemudian beliau menegur laki-laki yang melaksanakan solat dua rakaat tadi: "Apakah solat Subuh itu empat rakaat? Apakah solat Subuh itu empat rakaat?"
BAB 27: BATAS ORANG SAKIT DALAM MENGIKUTI SOLAT JAMAAH
664 Diriwayatkan dari AIsyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika sakit Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam semakin parah dan ketika itu waktu solat tiba serta azanpun sudah dikumandangkan, beliau bersabda, "Suruh Abu Bakr mengingami solat". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam diberitahu bahwa Abu Bakr adalah orang yang berhati lunak sehingga dia tidak akan mampu mengganti Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sebagai imam solat. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengulangi perintahnya yang ketiga kalinya seraya mengatakan: "Kalian seperti perempuan-perempuan yang terlibat dalam peristiwa Yusuf. Perintahkan Abu Bakr untuk mengimami solat!" Abu Bakr keluar ke masjid untuk melaksanakan solat, sementara sakit Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam terasa reda, lalu beliau keluar ke masjid dengan dipapah oleh dua orang laki-laki. Sepertinya saya melihat kedua kaki beliau menyeret tanah. Begitu melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam datang ke masjid, Abu Bakr ingin mundur, namun Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berIsyarat agar Abu Bakr tetap berada di depan. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam terus dipapah, sehingga beliau duduk di samping Abu Bakr. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan solat, sementara Abu Bakr mengerjakan solat di belakang beliau, sedangkan para jamaah mengikuti solat Abu Bakr Radliyallaahu 'anhu. Riwayat lain menyebutkan: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam solat dengan duduk di sebelah kiri Abu Bakr, sementara Abu Bakr solat dengan berdiri.
665 Diriwayatkan dari AIsyah Radliyallaahu 'anhu --- pada jalur periwayatan yang berbeda---, dia berkata: Ketika sakit Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam semakin berat, beliau meminta izin kepada istri-istrinya untuk dirawat di rumah saya, lalu mereka pun setuju. Lanjutan hadis ini sama dengan hadis di muka.
BAB 28: APAKAH IMAM MELAKSANAKAN SOLAT DENGAN MAKMUM SEADANYA DAN APAKAH IA BERKHOTBAH PADA HARI JUM
668 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu, bahwa suatu ketika dia berkhotbah pada hari turun hujan dan berlumpur. Ketika muazzin semestinya mengucapkan hayya 'alash shallah, Abdullah bin Abbas menyuruh muazzin mengucapkan ashashalaah firrihaal (laksanakan solat di tempat/tenda masing-masing). Orang-orang saling berpandangan seolah menemukan kejanggalan, kemudian Abdullah bin Abbas berkata: "Sepertinya kalian menemukan kejanggalan pada ucapan muazzin tadi?" Demikian itu pernah dilakukan oleh orang yang belih baik daripada saya - yakni Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. - "Sesungguhnya solat adalah perintah yang tidak bisa ditawar dan saya tidak suka menyulitkan kalian".1
1): Karena jika orang-orang keluar dari tenda akan mendapat kesulitan, sebab tanah ketika itu berlumpur.
670 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Seorang laki-laki dari kaum Anshar berkata kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Saya tidak mampu mengikuti solat jamaah dengan anda". Laki-laki tersebut bertubuh gemuk. Dia menyiapkan makanan lalu mengundang Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ke rumahnya. Dia membentangkan tikar dan membersihkan salah satu sisinya dengan air. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengerjakan solat dua rakaat di atas tikar tersebut. Seorang laki-laki dari keluarga Jarud bertanya kepada Anas, "Apakah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam senantiasa melakukan solat Dhuha?" Anas menjawab, "Saya tidak pernah melihat beliau mengerjakan solat Dhuha kecuali pada hari itu".
BAB 29: APABILA MAKANAN TELAH DIHIDANGKAN SEMENTARA IQAMAT DISUARAKAN.
672 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Apabila makan sore/makan malam telah dihidangkan, maka santaplah dulu sebelum melaksanakan solat Maghrib dan janganlah makan dengan terburu-buru".
BAB 30: KELUAR UNTUK SOLAT KETIKA ADA KESIBUKAN DI RUMAH.
676 Diriwayatkan dari AIsyah Radliyallaahu 'anhu, dia pernah ditanya mengenai apa yang diperbuat oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di rumah. AIsyah Radliyallaahu 'anhu menjawab: "Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan tugas-tugas untuk keperluan rumah tangga dan apabila waktu solat tiba beliau keluar ke masjid untuk melaksanakan solat".
BAB 31: SOLAT DI DEPAN ORANG BANYAK UNTUK MENGAJARKAN SOLAT KEPADA MEREKA SESUAI DENGAN SOLAT NABI
677 Diriwayatkan dari Malik bin Al Huwairits Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya melaksanakan solat di depan kalian bukan bertujuan menjadi imam, melainkan untuk memperlihatkan bagaimana solat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang pernah saya lihat.
BAB 32: ORANG YANG BERILMU DAN MEMPUNYAI KEUTAMAAN LEBIH BERHAK MENJADI IMAM.
679 Diriwayatkan dari AIsyah ra: bunyi hadis ini seperti yang telah disebutkan di muka, "Perintahkan kepada Abu Bakr untuk mengimami solat". Pada riwayat ini AIsyah menuturkan sanggahannya kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Abu Bakr tidak akan mampu menggantikan anda menjadi imam, karena dia pasti akan menangis sehingga tidak bisa mengeraskan bacaan solat. Sebaiknya anda perintahkan Umar saja untuk mengimami solat". Kata Hafshah, "Saya meminta Hafshah untuk mengatakan hal yang serupa kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwa Abu Bakr tidak akan mampu menggantikan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengimami solat karena dia pasti akan menangis sehingga tidak bisa mengeraskan bacaannya, karena itu sebaiknya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruh Umar untuk mengimami solat". Hafshah melaksanakan permintaan AIsyah tersebut, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Diamlah, kalian ini seperti perempuan-perempuan yang terlibat dalam peristiwa Yusuf. Suruhlah Abu Bakr untuk mengimami solat". Hafshah mengatakan kepada AIsyah, "Saya tidak beruntung dalam melaksanakan permintaanmu".
680 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Abu Bakr Radliyallaahu 'anhu mengimami solat kaum muslimin ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sakit menjelang wafat. Pada hari senin itu para jamaah sudah berbaris hendak melaksanakan solat, lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membuka tirai kamarnya sambil berdiri melihat ke arah kami. Wajahnya bersinar seolah lembaran mushhaf dengan senyuman riang. Kami semua merasa senang melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Abu Bakr Radliyallaahu 'anhu melangkah mundur karena menyangka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam akan keluar ke masjid mengimami solat, namun beliau beIsyarat agar kami menyempurnakan solat kami. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menutupkan tirai kamarnya lagi. Pada hari itulah beliau wafat.
BAB 33: SESEORANG SIAP MENJADI IMAM PENGGANTI KEMUDIAN IMAM ASLINYA DATANG.
684 Diriwayatkan dari Sahl bin Sa'd As-Sa'idy Radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pergi untuk mendamaikan suku "Amru bin Auf. Ketika itu waktu solat tiba. Seusai menyerukan azan, muazzin mendatangi Abu Bakr dengan mengatakan: "Sudikah anda mengimami kami solat sehingga akan saya serukan iqamat?" Abu Bakr menjawab: "Ya". Abu Bakr mengimami solat. Ketika orang-orang sedang melaksanakan solat, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam datang kemudian beliau menerobos hingga berada di baris depan. Orang-orang menepukkan tangan, tetapi Abu Bakr tetap tidak menoleh. Ketika orang-orang terus menepukkan tangan, Abu Bakr menoleh sehingga dia melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, namun beliau memberi Isyarat kepada Abu Bakr agar tetap berada di tempatnya. Abu Bakr mengangkat tangannya dan memuji Allah atas apa yang diperintahkan kepadanya oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian dia melangkah mundur ke shaff terdepan, lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam maju menjadi imam. Seusai solat, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya: "Hai Abu Bakr, mengapa engkau tidak mau tetap berada di tempatmu sebagai imam solat ketika aku perintahkan demikian tadi?" Abu Bakr menjawab: "Putra Abu Quhafah (yakni Abu Bakr) tidak berani menjadi imam solat sementara Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berada di belakangnya sebagai makmum". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Mengapa tadi aku melihat kalian banyak menepukkan tangan? Siapa yang mengalami sesuatu dalam solat (lalu ingin memberikan peringatan kepada imam), maka ucapkanlah Subhaanallaah, maka dengan begitu imam akan mengerti, karena tepukan tangan itu hanya untuk kaum wanita".
BAB 34: IMAM DITUNJUK UNTUK DIIKUTI.
687 Diriwayatkan dari AIsyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: ketika sakit Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sangat parah, beliau bertanya, "Apakah orang-orang sudah melaksanakan solat?" Kami menjawab, "Belum, ya Rasulullah. Mereka menunggu anda". Kata beliau, "Siapkanlah air untukku". Kata AIsyah: Kamipun menyiapkannya, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mandi. Setelah itu beliau hendak berdiri, namun beliau pingsan. Setelah sadar beliau bertanya, "Apakah orang-orang sudah solat?" Kami menjawab, "Belum, ya Rasulullah, mereka menunggu anda". Kata beliau, "Siapkan lagi air untukku". Kata AIsyah: Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam duduk lalu mandi. Setelah itu beliau hendak berdiri, namun beliau pingsan lagi. Setelah sadar beliau bertanya, "Apakah orang-orang sudah solat?" Kami menjawab, "Belum, ya Rasulullah, mereka menunggu anda". Kata beliau: "Siapkan lagi air untukku" kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam duduk lalu mandi. Setelah itu beliau hendak berdiri, namun beliau pingsan lagi (yang ketiga kalinya). Setelah sadar beliau bertanya, "Apakah orang-orang sudah solat?" Kami menjawab, "Belum, ya Rasulullah". Ketika orang-orang masih saja menunggu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di masjid untuk mengimami solat Isya, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengutus seseorang untuk menemui Abu Bakr untuk menyampaikan pesan agar Abu Bakr mengimami solat. Abu Bakr -- yang berhati lunak - mengatakan, "Hai Umar, engkau saja yang menjadi imam solat". Kata Umar, "Kau saja yang menjadi imam solat". Kata Umar, "Kau lebih berhak", maka Abu Bakr menjadi imam solat selama beberapa hari. Bagian akhir hadis ini sudah disebutkan di muka (hadis nomor 399).
688 Diriwayatkan dari AIsyah Radliyallaahu 'anhu, mengenai solat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di rumah ketika beliau sakit parah seperti hadis yang disebutkan di muka. Dalam hadis ini disebutkan bahwa apabila imam solat dengan duduk, maka makmum harus solat dengan duduk. . Diriwayatkan dari Al-Barra Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengucapkan di dalam solat Sami'Allaahu liman hamidah tidak ada seorang makmum pun bersujud sampai Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersujud. Setelah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersujud maka kami bersujud.
BAB 36: DOSA MAKMUM YANG BANGUN DARI SUJUD MENDAHULUI IMAM.
691 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Tidak takutkah seseorang (seorang makmum) yang bangun dari sujud mendahului imam kelak di akhirat kepalanya diubah oleh Allah menjadi kepala keledai, atau rupanya diubah oleh Allah menjadi rupa keledai?"
BAB 37: BUDAK LAKI-LAKI ATAU ANAK LAKI-LAKI YANG BELUM BALIGH MENJADI IMAM
693 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Dengarkan dan patuhilah imammu, walaupun dia seorang Habasyi (Ethiopia) yang rambutnya seperti kismis".
BAB 39: MAKMUM BERADA DI SEBELAH KIRI IMAM AGAK SEJAJAR APABILA IMAM HANYA DIIKUTI OLEH SEORANG MAKM
698 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu, sebgaimana hadis yang telah disebutkan di muka ketika Ibnu Abbas bermalam di rumah bibinya (yaitu Maimunah, istri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam). Dalam hadis ini Ibnu Abbas mengatakan: ... kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidur sehingga suara nafasnya terdengar - biasanya ketika beliau tidur, suara nafasnya terdengar - lalu beliau dijemput oleh muazzin, kemudian beliau keluar ke masjid untuk melaksanakan solat Subuh tanpa berwudhu lagi.
BAB 40: IMAM YANG SOLAT DENGAN LAMA SEHINGGA ADA MAKMUM YANG KELUAR LALU SOLAT SENDIRIAN.
701 Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa Mu'adz bin Jabal mengerjakan solat bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. setelah itu dia pulang untuk menjadi imam solat di kaumnya. Mu'adz mengimami solat Isya dengan membaca surah Al Baqarah, kemudian ada seorang makmum meninggalkan solat jamaah. Mu'adz merasa tidak enak dengan ulah seorang makmum tersebut. Setelah informasi tersebut kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam beliau bersabda kepada Mu'adz: "kamu pemicu fitnah, kamu pemicu fitnah, kamu pemicu fitnah". Beliau bersabda seperti itu tiga kali. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruh Mu'adz untuk membaca dua surah yang tidak panjang.
BAB 41: IMAM TIDAK MEMPERLAMA BERDIRI, DAN MENYEMPURNAKAN RUKU SERTA SUJUD.
702 Diriwayatkan dari Abu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, bahwa ada seorang laki-laki melaporkan kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Demi Allah, ya Rasulullah, saya tidak mau mengikuti solat jamaah Subuh karena si fulan yang menjadi imam memperpanjang solat". Kata Abu Mas'ud: Saya tidak pernah melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam marah sekeras marah beliau ketika itu dalam menyampaikan nasehat. Beliau bersabda, "Di antara kalian ada orang yang menjadi imam yang membuat makmum berlari menghindari salat jamaah. Siapapun yang menjadi imam hendaklah ia melaksanakan solat dengan singkat (tidak lama-lama), karena ada makmum yang lemah, ada yang sudah tua, dan ada makmum yang akan menyelesaikan keperluannya".
705 Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radliyallaahu 'anhu mengenai hadis Mu'adz di muka (nomor 416) bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada Mu'adz: "Mengapa kamu tidak membaca surah Al A'laa, Asy Syams, atau Al Lail ketika kamu menjadi imam solat?"
BAB 42: MEMPERPENDEK SOLAT JAMAAH TANPA MENGURANGI KESEMPURNAANNYA.
706 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam senantiasa memendekkan solat jamaah namun tetap menyempurnakannya.
BAB 43: MEMENDEKKAN SOLAT KETIKA TERDENGAR TANGIS BAYI
707 Diriwayatkan dari Abu Qatadah Radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Ketika aku berdiri menjadi imam solat dan aku ingin memanjangkannya, tiba-tiba aku mendengar tangis bayi, lalu aku memendekkan solat karena aku tidak mau memberatkan ibu bayi tersebut (yang menjadi makmum)".
BAB 44: MELURUSKAN BARISAN SETELAH IQAMAT
717 Diriwayatkan dari An-Nu'man bin Basyir Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Luruskan barisan kalian. Kalau tidak, maka Allah akan membuat kalian berselisih".
BAB 45: IMAM MENGHADAP KE MAKMUM KETIKA MELURUSKAN BARISAN.
719 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Luruskan dan rapatkan barisan kalian, karena kau bisa melihatmu walaupun aku membelakangimu (Beliau mengatakan itu sehabis iqamat dengan menghadap ke makmum)".
BAB 46: ADA DINDING ATAU TABIR ANTARA IMAM DAN MAKMUM
729 Diriwayatkan dari AIsyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melaksanakan solat malam di kamarnya, sedangkan dinding kamarnya rendah sehingga orang-orang bisa melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, lalu mereka turut bermakmum mengikuti solat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam itu. Paginya, orang-orang berbincang-bincang mengenai hal itu, sehingga pada malam kedua semakin banyak orang yang mengikuti solat. Mereka melakukan solat seperti dua atau tiga malam. Setelah itu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak melakukan solat malam, juga tidak keluar ke masjid untuk solat malam. Setelah pagi, orang-orang bertanya, lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Aku khawatir solat malam diwajibkan kepada kalian".
BAB 47: SOLAT MALAM
731 Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit Radliyallaahu 'anhu, seperti hadis sebelumnya (nomor:423) dengan tambahan sabda Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sebagai berikut: "Aku memahami apa yang kalian perbuat seperti yang aku lihat sendiri. Kerjakanlah solat sunat di rumah kalian masing-masing, karena solat sunat yang paling utama bagi seseorang adalah yang dikerjakan di rumahnya sendiri, kecuali solat wajib".
0 komentar:
Posting Komentar