Tentang Setan (2)

BAB 11
Setan berjalan dalam badan anak Adam mengikuti aliran darah


Rasulullah bersabda:“sesungguhnya setan itu berjalan pada anak Adam mengikuti aliran darah.” (Muttafaqun ‘alaih)Syaikh Taqiyuddin berkata bahwa Allah mengharamkan makan darah, karena demikian itu akan menguatkan jalan setan dalam jasad manusia sebab setan itu berjalan dalam diri anak Adam mengikuti peredaran darah.



BAB 12
Setan Lari Dari Adzan dan Menggoda Orang Tatkala Shalat


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Jika adzan dikumandangkan, setan melarikan diri yang disertai dengan suara kentut hingga tidak mendengar adzan, bila adzan telah selesai, dia kembali lagi dan jika mendengar iqomah, lari lagi. Dan tatkala selesai, kembali lagi hingga tersirat di hati seseorang, bisikan ingatlah ini, ingatlah ini hingga dia tidak ingat berapa raka’at dia telah shalat.” (Muttafaqun ‘alaih)(Ibid, hal.188)Dari Daruquthni Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya jika adzan dikumandangkan maka setan keluar dari masjid dengan disertai kentut. Bila mu’adzin diam dia kembali dan jika iqomah dikumandangkan dia keluar dari masjid dengan disertai kentut dan jika mu’adzin diam, dia kembali hingga mendatangi orang yang sedang shalat lalu masuk ke dalam jiwanya sehingga hampir tidak tahu apakah shalat lebih atau kurang. Jika di antara kalian mendapatkan seperti itu maka hendaklah sujud 2 kali dalam posisi duduk sebelum salam dan setelah itu baru salam.”(Ibid, hal.189)Imam Ahmad berkata bahwa telah bercerita kepadaku Abu Mu’awiyah dari al-A’masy dari Abu Sufyan dari Jabir bahwasanya Rasulullah bersabda:“JIka mu’adzin mengumandangkan adzan maka setan lari hingga Rauhaa’, yaitu tempat yang jaraknya dari Madinah 30 mil.” (HR.Muslim)Tujuan setan lari dari adzan agar tidak mendengarnya dan dia terpaksa manjadi saksi adzan di hari kiamat berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:“Tidaklah mendengar suara mu’adzin baik jin, manusia atau sesuatu apapun kecuali nanti menjadi saksi di hari kiamat.”

BAB 13
Setan Bermalam di Lubang Hidung anak Adam

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Jika di antara kamu sekalian bangun dari tidur, hendaklah berwudhu dan memasukkan air ke lubang hidung lalu dikeluarkan sebanyak 3 kali, sesungguhnya setan bermalam di lubang hidung.” (muttafaqun ‘alaih)Alasan setan bermalam di lubang hidung karena jauhnya lubang hidung dari nilai dan sentuhan ibadah, beda dengan mata sebagai alat untuk memandang ciptaan Allah yang berupa langit dan bumi.Sebagaimana firman Allah Ta’ala:“Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?” (Adz-Dzariyat ayat 21)(Ibid, hal.204)Telinga sebagai alat untuk mendengarkan dzikir dan ayat-ayat Allah.Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.” (Az-Zumar ayat 18)


BAB 14
Singgasana Iblis di atas Air dan Penyebaran Bala Tentaranya

Dari Jabir berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian menyebarkan bala tentaranya dan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar fitnahnya, salah satunya datang lalu berkata, saya telah melakukan ini dan ini, lalu iblis mengatakan, kamu tidak berbuat apa-apa. Kemudian datang yang lain dan mengatakan, tidaklah aku meninggalkan manusia sehingga dia berselisih dengan keluarganya, maka iblis mendekatkan dia hingga dia mengatakan, kamu adalah sebaik-baik teman.” (HR.Muslim)(Ibid, hal.207)Imam Ahmad berkata bahwa telah bercerita kepadaku Yunus dari Hammad bin Salamah dari Ali dari Abu Nadhrah dari Abu Said bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ibnu Shayyad:“Apa yang kamu lihat? Dia menjawab, saya melihat singgasana di atas lautan yang dikelilingi oleh beberapa ular. Maka Rasulullah bersabda: dia telah melihat singgasana iblis.” (HR.Ahmad)

BAB 15
Setan Penggoda Ibadah dan Penyesat Manusia dari Jalan Lurus

Dari Utsman bin Abu al-Ash berkata bahwa saya bertanya kepada Rasulullah tentang gangguan setan pada waktu saya shalat.Beliau bersabda:“Dia adalah khinzib, jika kamu merasakan sesuatu godaan maka berlindunglah kepada Allah darinya dan meludahlah ke sebelah kirimu.” (HR.Muslim)(Ibid, hal.211)Ibrahim at-Taimi berkata: “was-was yang pertama kali muncul dari wudhu.”Dari Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah pernah lewat bertemu dengan Sa’ad yang sedang berwudhu lalu bersabda:“kenapa kamu berlebihan dalam berwudhu, wahai Sa’ad? Dia menjawab: apakah ada berlebihan dalam berwudhu? Beliau bersabda: ya, walaupun kamu berada di atas sungai yang mengalir.”(HR.Ahmad dan Ibnu Majah)(Ibid, hal.214)Ibnu Abu Hatim berkata bahwa telah bercerita kepadaku Abu Zur’ah dari Hannad bin as-Sary dari al-Ahwash dari Atha’ bin as-Saib dari Murrah bin al-Hamdan dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya setiap setan memiliki hiburan dan para malaikat mempunyai hiburan. Adapun hiburan setan mengajak kepada kejahatan dan mendustakan kebenaran dan hiburan malaikat mengajak kepada kebaikan dan membenarkan kebenaran. Barangsiapa yang mendapatkan (kebaikan) berarti dari Allah maka bersyukurlah kepada Allah dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu hendaklah berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.”Kemudian Rasulullah membaca ayat:“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari pada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas Karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.”(Al-Baqarah ayat 268)(HR.at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Hibban)(Ibid, hal.216)Hamdun al-Qashar berkata: jika iblis berkumpul bersama bala tentaranya maka mereka tidak bergembira seperti bergembira terhadap 3 hal:Bila ada orang beriman membunuh orang berimanOrang yang meninggal dalam keadaan kafirHati yang takut miskin


BAB 16
Bendera Setan

Imam Ahmad berkata bahwa telah bercerita kepadaku Abu Amir dari Abdullah bin Ja’far bin Utsman bin Muhammad dari al-Maqbari dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Setiap orang yang keluar dari rumah maka di depan pintunya ada bendera di tangan malaikat dan bendera di tangan setan, jika dia keluar untuk tujuan sesuatu yang dicintai Allah maka malaikat mengikutinya dengan membawa benderanya dan dia terus di bawah bendera malaikat hingga kembali ke rumahnya. Dan jika dia keluar untuk tujuan sesuatu yang dimurka Allah maka setan mengikutinya dengan membawa benderanya dan terus di bawah bendera setan hingga kembali ke rumahnya.” (HR.Ahmad)Dari Ali berkata bahwasanya Rasulullah bersabda:“Jika hari jum’at tiba maka setan pergi ke pasar-pasar dengan membawa bendera dan mereka melempari manusia dengan debu serta menghalangi mereka dari shalat jum’at, maka para malaikat berdiri di pintu-pintu lalu mencatat waktu orang yang datang ke masjid mulai dari waktu yang pertama lalu yang kedua hingga imam masuk masjid.”(Ibid, hal.220)Abu Daud meriwayatkan dari Abu Utsman an-Nahdi dari Salman al-Farisi berkata bahwa saya mendengar Rasulullah bersabda:“Barangsiapa yang pergi shalat subuh maka dia diberi bendera iman dan barangsiapa yang pergi ke pasar maka dia diberi bendera iblis, serta dia (iblis) bersama orang yang paling awal datang dan paling akhir pulang dari pasar.”

BAB 17
Setan Dibelenggu di Bulan Ramadhan

Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Jika bulan ramadhan tiba maka pintu rahmat (surga) dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (Muttafaqun ‘alaih)(Ibid, hal.224)Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Apabila pada malam pertama bulan Ramadhan, setan dan pembesar jin dibelenggu, pintu neraka ditutup dan tidak satu pintu pun yang dibuka dan pintu surga dibuka dan tidak satu pintu pun yang ditutup lalu ada suara yang memanggil, wahai pencari kebaikan menghadaplah dan wahai pencari kejahatan berhentilah. Allah membebaskan hamba setiap malam.” (HR. at-Tirmidzi)(Ibid, hal.225)Dari Imam Ahmad berkata bahwa telah bercerita kepadaku Yazid dari Hisyam bin Abu Hisyam dari Muhammad bin Muhammad bin al-Aswad dari Abu Salamah dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Umatku diberi 5 perkara yang tidak diberikan kepada umat sebelum mereka:1. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak kasturi2. Para malaikat beristighfar untuk mereka hingga mereka berbuka3. Allah menghiasi surga-Nya kemudian berfirman: hampir-hampir hamba-Ku yang shalih yang telah terkena beban berat dan ujian akan kembali kepadamu (surga)4. Para pembesar setan dibelenggu sehingga tidak mampu menggoda mereka seperti bulan lainnya 5. Dan diberi pengampunan setiap malamAda yang bertanya wahai Rasulullah, apakah itu (pada) lailatul qadar? Beliau menjawab: Tidak, akan tetapi orang yang habis bekerja harus dipenuhi upahnya setelah kerja.” (HR. Ahmad)


BAB 18
Setan Hadir di Depan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan Lari Dari Umar Radhiyallahu ‘anhu

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Begitulah wahai Umar, demi Dzat yang jiwaku ada di Tangan-Nya, tidaklah setan berpapasan denganmu melainkan memilih jalan selain jalan yang engkau lewati.” (Muttafaqun ‘alaih)(Ibid, hal.229)Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya ifrit dari bangsa jin datang kepadaku tadi malam untuk memutuskan shalat dan sesungguhnya Allah menolongku untuk mengalahkannya lalu saya mencekiknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

BAB 19
Dialog Para Nabi dan Manusia dengan Setan

19.1 Dialog iblis dengan Nabi Nuh
Abul Aliyah berkata tatkala perahu Nabi Nuh ‘Alaihissalam berlabuh, dia melihat iblis di atas kautsar. Nuh berkata kepadanya, “manusia menjadi hancur dan tenggelam gara-gara kamu”, iblis berkata, “apa yang harus saya lakukan?”, Nuh berkata, “kamu harus bertaubat”, iblis berkata, “apakah saya masih mempunyai kesempatan untuk bertaubat? Berdo’alah kamu kepada Tuhanmu”. Maka Nuh berdo’a lalu Allah memberi wahyu kepadanya bahwa taubat iblis dia harus bersujud kepada kuburan Adam. Nuh berkata kepada iblis, “kamu punya kesempatan untuk bertaubat”, iblis berkata, “bagaimana caranya?”, Nuh berkata, “kamu harus bersujud kepada kuburan Adam”. Iblis berkata, “saya tidak mau bersujud kepadanya pada waktu dia hidup, bagaimana saya sujud kepadanya setelah dia mati”. (HR. Ibnu Abu Dunya dalam kitab Makaidusy Syaithan)

19.2 Dialog iblis dengan Nabi Musa

Dari Ibnu Umar berkata bahwa Musa pernah bertemu dengan iblis dan berkata, “wahai Musa engkau orang yang dipilih oleh Allah sebagai Rasul-Nya dan engkau pernah diajak Allah berbicara, saya berbuat dosa dan saya ingin taubat, maka mintalah syafa’at kepada Allah agar taubatku diterima”. Musa berkata, “ya”. Lalu Musa berdo’a kepada Rabbnya, maka Allah berfirman kepadanya, “telah Saya kabulkan permintaanmu, kemudian Musa bertemu dengan iblis terlaknat dan berkata, “kamu diperintah oleh Allah agar kamu bersujud kepada kuburan Adam, maka taubatmu akan diterima”, tetapi iblis sombong dan marah. Iblis berkata, “saya tidak mau bersujud kepadanya ketika dia masih hidup, bagaimana saya mau bersujud setelah dia mati?” kemudian iblis berkata, “wahai Musa kamu berjasa kepadaku karena kamu memintakan syafa’at kepada Tuhanmu, maka ingatlah aku niscaya kamu tidak akan saya binasakan. Ingatlah aku pada waktu kamu marah karena wajahku berada di wajahmu dan mataku berada di matamu serta aku berjalan dalam jiwamu mengikuti peredaran darah, ingatlah aku pada waktu kamu menghadapi perang berkecamuk, karena saya selalu datang kepada anak Adam saat perang berkecamuk”. Lalu iblis mengingatkan tentang istri dan anaknya dan berkata, “berhati-hatilah duduk dengan wanita yang tidak disertai mahram karena dia adalah utusanku kepadamu dan utusanmu kepadanya”.

19.3 Dialog iblis dengan Nabi Isa

Menurut ahli sejarah bahwa iblis berkata kepada Nabi Nuh pada waktu ditawari taubat,…”jangan kamu hasad dengan manusia sebab hasad itulah yang menghalangiku bersujud kepada Adam sehingga saya menjadi begini. Dan berhati-hatilah kamu dari sifat tamak sebab ketamakan itu membuat Adam terdorong memakan pohon yang terlarang dan dikeluarkan dari surga”.Dan pada saat bertemu dengan Nabi Isa maka Isa bertanya,…Apakah yang menjadi sebab badanmu (iblis) tercabik-cabik dan punggungmu terputus”, maka iblis menjawab, “adapun sesuatu yang dapat membuat punggungku terputus adalah seorang hamba yang shalat sunnah di rumahnya baik sendiri atau dengan berjama’ah dan yang membuat badanku hancur adalah suara kuda perang di jalan Allah”.(Ibid, hal.241)Dari Ibnu Abbas berkata bahwa setan pernah bertemu dengan Nabi Isa di pintu Baitul Maqdis (Palestina) dan berkata, “wahai makhluk terlaknat, ceritakan kepadaku apa yang kamu perbuat terhadap umat Nabi Musa?”, iblis menjawab, “wanita yahudi aku jadikan menguasai mereka”, Isa bertanya, ”apa yang kamu perbuat terhadap umatku?”, iblis menjawab, “mereka saya perintah agar menjadikan kamu sebagai Tuhan”, Isa bertanya, “apa yang kamu lakukan terhadap umat Muhammad?”, iblis menjawab, “saya tidak mampu menggoda mereka, akan tetapi mereka saya rayu senang terhadap dinar dan dirham, sehingga itu lebih mereka senangi dari pada lafazh La Ilaha Illallah”.

19.4 Dialog iblis dengan Nabi Ilyasa’ dan Dzulkifli

Imam Mujahid berkata bahwa tatkala Nabi Ilyasa’ sudah tua dia berkata, “saya akan mencari seorang laki-laki untuk menjadi penggantiku dimasa hidupku sehingga saya tahu bagaimana kerjanya”. Maka Nabi Ilyasa’ mengumpulkan manusia dan berkata, “siapa yang mau 3 perkara, maka berhak untuk menjadi penggantiku, yaitu orang yang selalu berpuasa pada siang hari, selalu rajin qiyamul lail dan tidak pemarah”. Lalu seorang laki-laki (Dzulkifli) yang dicibirkan mata berdiri dan berkata, “saya”. Maka iblis berkata kepada setan, “goda orang ini”. Tapi setan tidak mampu menggodanya, lalu iblis berkata, “saya yang akan menyesatkan dia”. Maka iblis datang kepadanya dalam bentuk yang miskin disaat Dzulkifli tidak tidur pada waktu malam atau siang kecuali pada waktu itu, lalu meyebutkan kepada Dzulkifli bahwa ada kaum yang menganiayanya. Dzulkifli berkata kepada iblis, “jika kamu pulang, datanglah kamu kepadaku lagi dan saya akan mengambil hakmu”, kemudian tidak datang, kemudian iblis datang pada waktu tidur siang, Dzulkifli bertanya, “kenapa kamu tidak datang?”, iblis menjawab, “jika mereka tahu terlihat duduk mereka berkata, “kami akan memberikan hakmu, tapi jika kamu tidur, mereka menghalangi hakku”. Maka Dzulkifli tidak tidur sama sekali, lalu iblis masuk rumah lewat lubang kecil dan Dzulkifli berkata kepadanya, “apakah kamu musuh Allah?”, iblis menjawab, “ya kamu telah membuatku tidak mampu berbuat sesuatu dan saya melakukan ini seperti yang kamu lihat untuk membuatmu marah”

19.5 Dialog iblis dengan Nabi Muhammad

Dari Ibnu Umar berkata bahwa pernah kita duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang sangat jelek raut mukanya, sangat buruk penampilannya dan sangat menusuk baunya sementara manusia (shahabat) sedang dalam keadaan berkumpul, lalu orang tersebut melangkahi pundak orang-orang yang duduk hingga dia duduk di depan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu dia bertanya, “siapakah yang menciptakanmu?”, Nabi menjawab, “Allah”, dia bertanya, “siapakah yang menciptakan langit?”, beliau menjawab, “Allah”, dia bertanya, “sipakah yang menciptakan bumi?”, beliau menjawab, “Allah”, dia bertanya. “siapakah yang menciptakan Allah?”, Nabi bersabda, “Maha Suci Allah”, lalu beliau memegang jenggotnya dan menundukkan kepalanya, maka laki-laki tersebut berdiri ingin pergi kemudian Rasulullah mengangkat kepalanya dan bersabda, “tangkap orang itu”, kemudian kami mencari dia tetapi dia lenyap, maka Rasulullah bersabda, “dia adalah iblis datang untuk memasukkan keragu-raguan pada agama kalian”. (HR. Al-Baihaqi dalam kitab Dalail an-Nubuwah)

19.6 Dialog iblis dengan Nabi Yahya bin Zakaria

Wahab bin Munabbih berkata bahwa iblis pernah menampakkan diri di depan Yahya bin Zakaria lalu berkata kepadanya, “saya ingin menasehatimu”, beliau menjawab, “bohong, kamu tidak mungkin menasehatiku, tetapi khabarkan kepadaku tentang anak Adam”, iblis berkata, “anak Adam di hadapan saya terbagi menjadi 3 kelompok:1.kelompok yang paling berat bagi saya yaitu manusia yang tergoda dan terpedaya olehku kemudian beristighfar dan bertaubat, sehingga dia merusak seluruh usahaku. Kemudian saya kembali menggoda lagi tanpa kenal putus asa dan saya tidak menemukan apa yang saya kehendaki2.kelompok manusia di tangan saya bagaikan bola seperti bola di tangan anak-anak kalian. Saya buat permainan menurut kehendak saya sehingga mereka tidak banyak menyusahkanku3.kelompok manusia seperti kamu yang tidak mampu saya goda sama sekaliYahya bin Zakaria berkata, “apakah kamu mampu menggodaku?”, iblis menjawab, “tidak, kecuali sekali saja yaitu pada waktu kamu makan, saya menggodamu hingga kamu makan lebih banyak dari yang kamu inginkan lalu kamu tidur di malam itu hingga terlambat dari shalat dan (kamu) shalat tidak seperti hari biasa”. Yahya berkata, “sudah pasti, mulai sekarang saya tidak akan makan kenyang hingga meniggal”. Iblis berkata kepadanya, “ kalau begitu saya juga sudah pasti tidak akan menasehati manusia setelah kamu”.


BAB 20
Setan Bangga dengan Asal-Usul Kejadiannya

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari sesuatu (tanah) yang telah dijelaskan kepadamu”. (HR. Muslim)Allah Ta’ala berfirman menirukan jawaban iblis:“saya lebih baik dari padanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al-A’raf ayat 12)

BAB 21
Setan Menyusahkan Anak Adam dengan Mimpi Buruk

Dari Abu Said al-Khudri bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“jika diantara kamu sekalian bermimpi melihat sesuatu yang disenangi maka itu dari Allah Ta’ala, hendaklah memuji Allah atas itu dan hendaklah diceritakan. Dalam riwayat lain: janganlah bercerita kecuali kepada orang yang menyenanginya. Barang siapa yang melihat selain itu yang berupa mimpi buruk maka itu dari setan, hendaklah berlindung kepada Allah dari keburukannya dan janganlah menuturkan kepada orang lain karena hal itu tidak membahayakan”. (HR. Al-Bukhari)Dari Abi Qatadah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“mimpi baik dari Allah dan mimpi buruk dari setan, barangsiapa yang melihat sesuatu yang tidak disenangi dalam mimpi, hendaklah meludah kesebelah kirinya 3 kali dan berlindung kepada Allah karena itu tidak membahayakan”. (Muttafaqun ‘alaih)(Ibid, hal.201)Dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“jika diantara kamu sekalian mimpi melihat sesuatu yang dibenci, hendaklah meludah kesebelah kirinya 3 kali dan hendaklah berlindung kepada Allah dari setan 3 kali serta hendaklah merubah posisi tidurnya”. (HR. Muslim)(Ibid, hal.262)Imam at-Tirmidzi berkata bahwa bila sekali ludahan bila sampai ke wajah setan maka akan menjadi bisul bernanah, begitu juga melempar jumrah sama saja melempar kepala setan dan tempatnya adalah persis pada zaman Nabi Adam kemudian setan penggoda Ibrahim khalilullah, sehingga sekarang menjadi sunnah. Tempat itu dilempari oleh setiap orang muslim yang berhaji. Maka waktu orang melempar maka kepala setan hancur hingga pecah berantakan. Perintah melempar dengan 7 batu karena kepala setan berada di lapis bumi yang 7 sementara badannya terbelenggu di sijjin. Itulah tempat penjara dia yaitu berada di lapisan bumi yang ke tujuh. Setiap lemparan yang jatuh ke bumi maka akan menembus lapisan bumi ke tujuh hingga sampai ke dasar bumi. Begitu juga ludahan yang disertai dengan berlindung kepada Allah maka bisa melenyapkan was-was setan laksana api yang menjilat ke wajahnya hingga membakar lalu menjadi bernanah”

BAB 22
Usaha Setan Untuk Menyesatkan Orang Mukmin Pada Saat Kematian

Abu Dawud meriwayatkan dalam sunannya bahwa iblis berkata kepada bala tentaranya pada saat kematian manusia: “berusahalah saat sekarang karena jika kalian gagal tidak ada kesempatan lagi”.Dari Wailah bin al-Asqa’ berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Talqinilah orang yang hendak meninggal dengan La Ilaha Illallah dan berilah berita gembira tentang surga, sesungguhnya orang mulia, baik dari kaum laki-laki dan wanita kebingungan di dalam menghadapi kematian dan mengalami ujian. Sesungguhnya setan paling dekat dengan manusia pada saat kematian, dan melihat malaikat kematian lebih berat dari pada penggalan pedang 1000 kali”. (HR. Abu Naim)Imam al-Qurthubi menyebutkan kisah dalam kitab at-Tadzkirah dari guru-gurunya Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi bahwa tatkala dia sedang sakaratul maut dikatakan kepadanya, “ucapkanlah La Ilaha Illallah”, dia mengatakan, “tidak”. Ketika sadar kami menuturkan kejadian itu kepadanya. Dia berkata, “setan datang kepadaku dari sebelah kanan dan kiriku, salah satunya berkata, ‘matilah kamu dalam keadaan yahudi sebab agama yahudi adalah sebaik-baik agama’ dan yang lain berkata, ‘matilah kamu dalam keadaan nasrani sebab agama nasrani adalah sebaik-baik agama’, maka saya katakan kepadanya, “tidak, tidak, kalian saja yang mengucapkan itu.Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“sesungguhnya setan hadir pada saat kematian diantara kamu sekalian lalu mengatakan, matilah kamu dalam keadaan yahudi, matilah kamu dalam keadaan nasrani”,Maka jawaban saya tadi adalah pada mereka (setan) bukan pada kalian”.Sufyan ats-Tsauri berkata, “saya takut terfitnah pada saat kematian dan beban menjadi berat, saya minta belas kasih dari Allah bila tidak diberi pasti aku akan terfitnah. Gangguan fitnah banyak sekali tidak terhitung, boleh jadi dia masih bertaut dengan dunia sehingga dia tidak mau melepas perkara yang dicintai, atau tidak kuat menahan cobaan, atau tidak sanggup menghadapi fitnah maka manusia bisa jadi terhempas dari tauhid, atau bisa jadi godaan berupa janji kekuasaan. Pesan saya pada saat menghadapi kematian agar selalu menjaga aqidah, membaca istighfar dan bertaubat dari dosa semoga bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih”.Pada saat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah hendak meninggal beliau membaca ayat:“sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, ditempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa”. (QS. Al-A’raf ayat 54-55)(sungguh suatu penutup yang baik)Dari Anas bin Malik berkata bahwasanya Rasulullah bersabda:“ada 2 malaikat yang berdiri di pintu mayit yang menyambut dengan istighfar, maka ketika itu iblis berteriak sangat keras hingga membuat tulang badannya (iblis) patah-patah, dia berkata kepada bala tentaranya, ‘celakalah kalian, bagaimana hamba ini selamat dari jeratan kalian?’, mereka menjawab, ‘dia adalah seorang yang terpelihara’.” (HR. Abu Ya’la al-Mushili dalam hadits yang sangat panjang)Sufyan berkata, “sesungguhnya setan menangis keras atas kematian orang yang beriman karena gagal menggodanya di dunia”


BAB 23
Siksa Neraka Jahannam bagi Iblis dan Harapannya Untuk Mendapatkan Ampunan


Imam Ahmad Rahimahullah berkata bahwa telah bercerita kepadaku Affan dari Hammad bin Salamah dari Ali bin Zaid dari Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“hamba yang pertama kali mengenakan pakaian neraka adalah iblis, dikenakan lewat samping lalu ditarik ke belakang dan para pengikutnya sesudahnya, pada saat itu dia memanggil, ‘aduh celaka!’ dan mereka juga memanggil, ‘aduh celaka mereka, celaka mereka’ lalu dikatakan kepada mereka (setan), ‘janganlah kalian berdo’a celaka sekali saja tetapi berdo’alah celaka dengan berkali-kali”.Sufyan bin Uyainah berkata bahwa tatkala turun ayat:“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu”. (QS. Al-A’raf ayat 156)Maka iblis memanjangkan lehernya dan berkata, ‘saya termasuk (kata) segala sesuatu, lalu turun ayat berikutnya (membantahnya):“Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”. (QS. Al-A’raf ayat 156)Maka orang-orang yahudi dan nasrani memanjangkan leher mereka dan mengatakan, ‘kami beriman kepada ayat-ayat Allah dan menunaikan zakat’, sehingga Allah menjauhkan rahmat itu dari iblis, yahudi dan nasrani. Maka Allah menjadikan rahmat ini khusus bagi umat Islam, sebagaimana firman Allah Ta’ala:“(yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi”. (QS.. Al-A’raf ayat 157)

0 komentar: