Kitab Tentang Kisah Para Nabi

BAB 1: PENCIPTAAN ADAM DAN KETURUNANNYA
3326 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Allah menciptakan Adam setinggi 60 dzira' (dzira' sama dengan ujung siku hingga ujung jari tengah), kemudian Allah berfirman, "Pergilah kemudian ucapkan salam kepada para malaikat dan dengarkan jawaban mereka, karena jawaban tersebut akan menjadi salammu dan salam keturunanmu". Maka Adam mengucapkan, "Assalamu'alaikum". Para malaikat menjawab, "Assalamu'alaika warahmatullaah". Para malaikat menambahkan kata warahmatullaah. Setiap orang yang masuk surga tubuhnya akan berpostur seperti Adam. Anak cucu Adam diciptakan semakin kecil hingga sekarang".
3329 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Abdullah bin Salam mendengar kedatangan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di Madinah, kemudian ia menemui beliau dan mengatakan, "Saya akan menanyakan tiga hal kepadamu yang tidak diketahui jawabannya kecuali oleh seorang Nabi: 1) Apa tanda pertama tibanya hari kiamat? 2) Makanan apa yang pertama kali dimakan oleh penghuni surga? 3) Mengapa seorang anak mirip ayahnya atau dengan saudara laki-laki ibunya?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Jawabannya baru saja diberitahukan kepadaku oleh Jibril". Kata Abdullah: Jibril adalah malaikat yang dimusuhi oleh orang-orang Yahudi. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Tanda pertama akan terjadinya kiamat adalah api yang menggiring manusia dari timur ke barat. Makanan pertama yang dimakan oleh penghuni surga adalah cuping hati ikan. Kemiripan seorang anak adalah sebagai berikut: Apabila seorang suami menggauli istrinya, kemudian ia mencapai orgasme mendahului istrinya, maka anaknya akan mirip dengannya, dan apabila si istrinya mencapai orgasme mendahului suaminya, maka anaknya akan mirip dengannya (si istri)". Kata Abdullah bin Salam, "Saya bersaksi bahwa Anda utusan Allah". Kemudian Abdullah bin Salam mengatakan, "Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi itu pendusta, jika mereka tahu bahwa saya telah masuk Islam sebelum Anda bertanya kepada mereka, niscaya mereka akan berkata dusta kepada Anda". Maka orang-orang Yahudi itu datang dan Abdullah bin Salam bersembunyi di dalam rumah. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya kepada orang-orang Yahudi, "Apa yang kalian ketahui tentang Abdullah bin Salam?" Mereka menjawab, "Dia itu orang yang paling mengerti dan paling baik diantara kami, begitu pula leluhurnya". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya, "Apa pendapat kalian jika dia masuk Islam?" Mereka menjawab, "Semoga Allah menghindarkannya dari Islam". Maka keluarlah Abdullah bin Salam menemui mereka seraya mengucapkan, "Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah". Mereka mengatakan, "Abdullah bin Salam orang yang paling jelek di antara kami, begitu pula leluhurnya". Mereka kemudian memusuhi Abdullah bin Salam.
3330 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Seandainya bukan karena orang-orang Bani Israil, daging tidak akan membusuk, dan seandainya bukan karena hawa para istri, tidak akan berkhianat kepada suami mereka".
3334 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Allah bertanya kepada penghuni neraka yang paling ringan siksanya, "Seandainya kamu memiliki sesuatu, maukah kamu membayarkannya untuk menebus dirimu dari siksa neraka?" Orang itu menjawab, "Ya". Allah berfirman, "Ketika kamu masih berada di dalam tulang punggung Adam, Aku telah meminta kepadamu yang lebih ringan dari ini, yaitu janganlah kamu mempersekutukan Aku, tetapi akhirnya kamu mempersekutukan Aku ketika di dunia".
3335 Diriwayatkan dari Abdullah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Setiap kali terjadi pembunuhan secara zalim, putra Adam yang pertama (Qabil) turut menanggung dosanya, karena dialah orang yang pertama kali memberi contoh pembunuhan".



BAB 2: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN MEREKA BERTANYA KEPADAMU TENTANG DZUL QARNAIN. KATAKANLAH, "AKAN AKU ---
3346 Diriwayatkan dari Zainab bin Jahsy Radliyallaahu 'anhu (istri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam), bahwa suatu ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menemuinya dalam keadaan takut sambil mengucapkan: "Tiada tuhan selain Allah. Celakalah orang-orang Arab karena kejahatan sudah dekat. Sekarang sudah terbuka lubang pada dinding yang mengurung Ya'juj dan Ma'juj seperti ini". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memberi isyarat dengan melingkarkan ibu jari dan telunjuknya. Zainab bin Jahsy bertanya: "Ya Rasulullah, apakah kamu juga turut celaka meskipun di tengah kami ada orang-orang saleh?" Beliau menjawab: "Ya, apabila kejahatan telah merajalela".
3348 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Allah Swt berfirman, "Hai Adam". Adam menjawab, "Labbaik wa sa'daik, segala kebaikan ada di tanganMu". Allah berfirman kepada Adam, "Siapkan orang-orang yang akan masuk neraka". Adam bertanya, "Siapa saja mereka itu?" Allah menjawab, "Siapkan 999 orang dari setiap 1000 orang". Ketika itu anak-anak akan beruban (menjadi tua), wanita hamil akan menggugurkan kandungan dan orang-orang tampak mabuk padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi karena pedihnya azab Allah"". Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, siapa diantara kami yang akan termasuk kelompok seorang dari 1000 orang tersebut (yakni kelompok yang diselamatkan dari neraka)?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Bergembiralah, karena penghuni neraka itu perbandingan satu orang dari kalian, 1000 orang dari kelompok Ya'juj dan Ma'juj". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan: "Demi Allah yang menggenggam jiwaku, sungguh aku berharap kalian akan menjadi seperempat penghuni surga". Kami (para sahabat) berseru: "Allaahu Akbar". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan lagi: "Aku berharap kalian akan menjadi separuh penghuni surga". Para sahabat berseru lagi: "Allaahu Akbar". Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya: "Aku berharap kalian akan menjadi separuh penghuni surga". Para sahabat berseru lagi: "Allaahu Akbar". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya: "Kalian (umatku) dibanding umat lain di neraka adalah seperti bulu hitam pada sapi putih, atau seperti bulu putih pada sapi hitam".

BAB 3: NABI IBRAHIM PADA HARI KIAMAT
3349 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Kelak pada hari kiamat kalian akan dikumpulkan tanpa alas kaki, dalam keadaan telanjang dan tidak berkhitan". Kemudian Rasulullah membaca ayat (yang artinya): "Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya (membangkitkannya kembali). Itulah janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya". (Al-Quran, surah Al-Anbiya':104)". Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya: "Orang yang pertama kali diberi pakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim. Kemudian sejumlah orang dari sahabatku dikelompokkan ke dalam golongan kiri, lalu aku mengatakan, "Mereka itu sahabatku, mereka itu sahabatku". Kemudian dikatakan kepadaku, "Sepeninggalmu mereka itu meninggalkan ajaranmu". Lalu aku berkata sebagaimana perkataan seorang hamba yang saleh (Isa as), "Aku akan menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Tetapi setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah saksi atas segala sesuatu. Jika Engkau mengazab mereka, mereka adalah hamba-hambaMu, dan jika Engkau mengampuni mereka sungguh Engkau Yang Maha perkasa lagi Maha Bijaksana". (Al-Quran, surah Al-Maaidah:117-118)".
3350 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Pada hari kiamat Ibrahim akan bertemu dengan Azar, ayahnya dengan wajah gelap berdebu, kemudian Ibrahim berkata kepadanya, "Bukankah dulu ketika di dunia sudah aku katakan kepadamu, "Janganlah mendurhakaiku". Azar mengatakan, "Sekarang aku tidak mendurhakaimu". Ibrahim mengatakan, "Ya Tuhanku, Engkau telah berjanji tidak akan menghinakan aku pada hari kebangkitan, ternyata sekarang tidak ada kehinaan yang lebih berat bagiku daripada tersiksanya ayahku". Allah Swt berfirman, "Sesungguhnya Aku telah mengharamkan surga bagi orang-orang kafir". Lalu dikatakan, "Hai Ibrahim, lihat apa yang ada di bawah kakimu?". Maka Ibrahim melihatnya, ternyata ada seekor dzikh (mirip anjing hutan) yang berlumuran darah yang kakinya ditangkap untuk dilemparkan ke neraka".
3353 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ditanya, "Ya Rasulullah, siapa orang yang paling mulia?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Orang yang paling bertakwa". Mereka mengatakan, "Bukan itu yang kami maksudkan". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Jika begitu, maka Yusuf, Nabi Allah, bin Nabi Allah, bin kekasih Allah". Mereka berkata, "Bukan itu yang maksud kami". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Oh, maksud kalian terbatas pada keturunan Arab? Orang-orang yang terbaik pada masa Jahiliyyah akan menjadi orang-orang yang terbaik pada masa Islam, apabila mereka mau mendalami agama (Islam)".
3354 Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Pada suatu malam aku bermimpi di datangi oleh dua orang, kemudian mereka mengajakku pergi dan bertemu dengan seorang laki-laki yang tinggi yang hampir tidak bisa aku lihat wajahnya karena amat tingginya, dia adalah Ibrahim".
3355 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Jika kalian ingin tahu seperti apa Ibrahim, lihatlah sahabat kalian (yakni Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam), adapun Musa adalah berambut keriting, berkulit coklat, menunggang onta merah, tali kekangnya terbuat dari pelepah kurma, seolah aku melihatnya menuruni lembah".
3356 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Ibrahim as berkhitan dalam usia 80 tahun dengan kapak/ qaddum".
0 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu melalui jalur lain, dengan bunyi seperti hadis di muka (nomor:1411), namun ketika qaddum (huruf dal ganda) diganti dengan qadum (huruf dal satu).
3358 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Ibrahim as tidak pernah berdusta kecuali tiga kali. Dua diantaranya menyangkut Allah Azza wa Jalla, yaitu: 1) Ucapan Ibrahim: "Sesungguhnya aku sakit". (Al-Quran, surah Ash-Shaffat:89). 2) Ucapannya pula, "Sesungguhnya patung yang besar itulah yang melakukannya". (Al-Quran, surah Al-Anbiya:63). 3) Pada suatu ketika Ibrahim bersama Sarrah, istrinya, datang ke wilayah penguasa yang amat zalim, penguasa tersebut mendapat laporan bahwa ada seorang laki-laki masuk ke wilayah itu bersama seorang perempuan yang amat cantik, kemudian penguasa (raja) mengirim utusan untuk bertanya kepada Ibrahim siapa sebenarnya perempuan yang bersamanya. Ibrahim menjawab, "Perempuan ini saudara perempuanku". Kemudian Ibrahim menemui Sarah ...". (lanjutan hadis ini seperti di muka pada nomor hadis: 1043)".
3359 Diriwayatkan dari Ummu Syarik Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan untuk membunuh cecak. Pada riwayat ini ada tambahan sebagai berikut: "Cecak turut meniup untuk mengobarkan api ketika Ibrahim as dibakar".
3364 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata dalam menuturkan isi sabda Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Perempuan yang pertama kali memakai ikat pinggang besar (korset) adalah Hajar, ibu Ismail as untuk menyembunyikan kandungannya agar tidak diketahui oleh Sarrah. Ibrahim membawa Hajar dan Ismail, anaknya, ketika Hajar masih menyusui Ismail untuk selanjutnya ditempatkan di dekat Ka'bah di bawah pohon di sekitar Zamzam, tempat yang paling tinggi di sekitar masjid. Ketika Mekkah belum berpenghuni dan masih kering. Ibrahim menempatkan Hajar dan Ismail di sana dengan memberi bekal satu kantong kulit berisi kurma dan satu kantong kulit lagi berisi air. Setelah itu Ibrahim pergi meninggalkan mereka. Ibu Ismail mengejarnya seraya memanggil-manggil, "Hai Ibrahim kemana Anda pergi dan mengapa Anda meninggalkan kami di lembah ini tanpa ada manusia lain dan suatu apapun?". Ibu Ismail (Hajar) meneriakkan kata-kata itu berulang kali tetapi Ibrahim tetap tidak mau menoleh. Hajar bertanya kepada Ibrahim, "Apakah Allah menyuruh Anda seperti ini?. Ibrahim menjawab, "Ya". Kata Hajar, "Jika begitu, maka Allah tidak akan membuat kami terlantar". Maka Hajar kembali dan Ibrahim terus pergi. Ketika sampai di Tsaniyyah, di mana mereka tidak bisa lagi melihat Ibrahim, dia menghadap ke Ka''ah kemudian mengangkat kedua tangan untuk berdoa, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian dari keturunanku di suatu lembah yang gundul di dekat rumahMu yang suci, ya Tuhan kami, demikian itu agar mereka mendirikan solat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur". (Al-Quran, surah Ibrahim:37). Hajar menyusui Ismail dan meminum air yang menjadi bekalnya. Ketika air tersebut habis, ia dan Ismail merasa haus. Ia memandang Ismail yang tampak lunglai, kemudian ia pergi karena tidak tega melihat keadaan Ismail seperti itu. Bukit terdekat yang bisa dicapai oleh Hajar adalah Shafa. Hajar naik ke atas bukit Shafa kemudian memandang ke arah lembah barangkali ada seseorang, ternyata tidak ada seorangpun. Kemudian Hajar turun dari bukit Shafa. Setibanya kembali di lembah, Hajar menyingsingkan pakaian luarnya lalu ia berlari kecil seperti orang yang sedang tertimpa kesedihan, hingga ia melewati lembah dan mendatangi Marwah, lalu berdiri di sana untuk melihat barangkali ada seseorang, ternyata tidak ada seorangpun. Hajar mondar mandir seperti itu tujuh kali". Kata Abdullah bin Abbas: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Itulah latar belakang sa'I antara Shafa dan Marwah. Ketika Hajar tiba di Marwah (dalam kesempatan yang terakhir), ia mendengar suara. Ia mendengar suara itu dengan seksama, kemudian suara tersebut terdengar lagi. Kata Hajar, "Suaramu sudah kudengar". Tiba-tiba ada malaikat di tempat Zamzam. Malaikat itu menggali tanah dengan tumitnya atau dengan sayapnya sehingga airpun menyembur. Hajar segera membuat lubangan untuk menghimpun air itu dan membuat bendungan dengan tangannya. Ia mengisi kantongnya dengan air tersebut dan air terus menyembur meskipun sudah diambilnya". Kata Abdullah bin Abbas: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Semoga Allah memberikan rahmat kepada Hajar, ibu Ismail. Seandainya Hajar tidak membendung atau mengambil air Zamzam tersebut tentu air itu akan menyembur dan mengalir kemana-mana". Tutur Abdullah bin Abbas selanjutnya: "Malaikat tadi berkata kepada Hajar, "Jangan takut terlantar, karena di sini ada rumah Allah yang akan dipugar oleh anak ini beserta ayahnya dan Allah tidak akan menelantarkan hamba-Nya". Ketika terlanda banjir, Ka'bah terangkat ke atas dari bumi bagaikan buih, dan banjir hanya melanda sekeliling Ka'bah. Hajar tetap berada di situ sampai ada orang-orang dari suku Jurhum melewati melalui jalan Kada'. Mereka singgah di Mekkah bagian bawah, kemudian mereka melihat burung yang akrab dengan air. Mereka mengatakan, "Burung itu pasti berputar-putar di atas air, meskipun kita tahu bahwa di lembah ini tidak ada air". Mereka mengirim satu atau dua orang untuk mencari sumber air, ternyata akhirnya mereka berhasil menemukan air yang dimaksud. Mereka kembali menemui rombongannya dan melaporkan adanya air tersebut, lalu mereka semua mendatangi air itu, sementara Hajar, ibu Ismail berada di dekatnya. Kata mereka kepada Hajar, "Bolehkah kami tinggal bersamamu di sini?" Hajar menjawab, "Boleh, tetapi kalian tidak berhak memiliki air Zamzam ini". Mereka mengatakan, "Ya, kami setuju". Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu mengatakan: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Hajar merasa senang dengan kedatangan orang-orang Jurhum tersebut. Orang-orang Jurhum tinggal di situ dan mengajak keluarga mereka tinggal di situ pula bersama mereka, sehingga Hajar pun menyatu dengan mereka. Ismail mulai tumbuh dewasa dan belajar bahasa Arab dari orang-orang Jurhum. Mereka menghormati dan mencintai Ismail karena kebaikan akhlaknya. Ketika sudah cukup dewasa, mereka menjodohkan Ismail dengan salah seorang anak perempuan mereka. Ketika Hajar sudah meninggal, Ibrahim datang menjenguk Ismail ketika Ismail sudah menikah, namun pada saat itu Ismail tidak berada di rumah. Ibrahim bertanya mengenai Ismail kepada istrinya, kemudian ia menjawab, "Ismail pergi mencari nafkah untuk kami". Ibrahim kemudian bertanya tentang kehidupan dan kondisi keluarga Ismail, lalu istri Ismail menjawab, "Kami ini hidup dalam kesengsaraan". Istri Ismail mengadu kepada Ibrahim. Ibrahim mengatakan, "Kalau suamimu datang sampaikan salamku kepadanya dan katakan kepadanya bahwa aku menyuruhnya mengganti ambang pintu rumah ini". Ketika Ismail datang, ia sepertinya merasakan sesuatu yang baru terjadi, lalu ia bertanya kepada keluarganya/ istrinya, "Apakah ada seseorang yang telah datang kepadamu". Istrinya menjawab, "Ya, kami didatangi laki-laki tua begini dan begini. Laki-laki tua itu bertanya kepadaku mengenai kehidupan kita, kemudian aku memberitahukan kepadanya bahwa kita hidup dalam kesengsaraan"" Ismail bertanya lagi, "Apakah laki-laki tua tersebut meninggalkan pesan kepadamu?" Istrinya menjawab, "Ya, dia menyuruhku menyampaikan salamnya kepadamu dan dia mengatakan bahwa kamu harus mengganti ambang pintu rumahmu". Kata Ismail, "Dia ayahku dan dia menyuruhku menceraikanmu. Kamu akan aku antarkan pulang ke rumah keluargamu". Setelah Ismail menceraikan istrinya itu, ia menikah lagi dengan perempuan lain yang juga dari suku Jurhum. Ibrahim cukup lama tidak mengunjungi keluarga Ismail lagi. Ketika Ibrahim berkunjung lagi ke keluarga itu, ia tidak berjumpa dengan Ismail. Ibrahim menemui istri Ismail dan bertanya kepadanya tentang Ismail. Istri Ismail menjawab, "Dia sedang mencari nafkah untuk kami". Ibrahim bertanya lagi, "Bagaimana kehidupan dan keadaan rumah tangga kalian?" Istri Ismail menjawab, "Kami bahagia dan sejahtera". Istri Ismail menjawab dengan memuji kepada Allah. Tanya Ibrahim selanjutnya, "Apakah makanan kalian?" Istri Ismail menjawab, "Daging". Ibrahim bertanya lagi, "Apa minuman kalian?" Istri Ismail menjawab, "Air". Ibrahim berdoa, "Ya Allah, berkahilah daging dan air mereka". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Ketika itu mereka tidak memiliki biji-bijian. Seandainya mereka memiliki biji-bijian tentu Ibrahim mendoakan biji-bijian mereka. Di luar Mekkah, orang yang hanya mengkonsumsi daging dan air tidaklah cukup untuk kesehatan tubuh. Ibrahim berpesan, "Apabila suamimu (Ismail) datang sampaikanlah salamku kepadanya dan suruh dia mempertahankan ambang pintu rumahnya". Ketika Ismail datang, ia bertanya kepada istrinya, "Apakah ada seseorang yang telah mendatangimu". Istrinya menjawab, "Ya, kami didatangi seorang laki-laki tua yang sangat baik pekertinya (istri Ismail memuji laki-laki itu). Dia bertanya kepadaku mengenai dirimu, kemudian aku pun menjawabnya. Dia juga bertanya kepadaku mengenai kehidupan kita, lalu aku menjawab bahwa aku bahagia". Ismail bertanya, "Apakah dia meninggalkan pesan kepadamu?" Istri Ismail menjawab, "Ya, dia menyampaikan salam untukmu dan dia menyuruhmu mempertahankan ambang pintu rumahmu". Kata Ismail, "Dia ayahku, dan ambang pintu itu adalah kamu. Dia menyuruhku agar aku tetap memperistri kamu". Setelah sekian lama, Ibrahim mengunjungi Ismail lagi, yang ketika itu Ismail sedang mengasah anak panahnya di bahwa pohon di dekat Zamzam. Melihat Ibrahim datang, Ismail segera berdiri menyambutnya, kemudian keduanya saling melepas kerinduan sebagaimana layaknya anak dan orang tua yang saling bertemu setelah sekian lama berpisah. Ibrahim mengatakan, "Wahai Ismail, sesungguhnya Allah memberiku suatu perintah". Kata Ismail, "Laksanakan perintah Tuhan Anda". Ibrahim bertanya, "Kau sanggup membantuku?" Ismail menjawab, "Aku akan membantu Anda". Ibrahim menjelaskan, "Allah memerintahkan membangun rumah ibadah di sini". Ibrahim mengatakan itu sambil menunjuk bukit kecil yang lebih tinggi daripada tempat sekelilingnya". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Di situlah Ibrahim dan Ismail membuat pondasi Ka'bah. Ismail mengangkut batu dan Ibrahim memasangnya. Ketika bangunan sudah tinggi, Ismail mengambil batu untuk pijakan Ibrahim berdiri (yang selanjutnya disebut maqam Ibrahim). Begitulah Ibrahim memasang batu dalam membangun Ka'bah dengan diambilkan oleh Ismail. Mereka berdua berdoa, "Ya Tuhan kami, terimalah (ini) dari kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (Al-Quran, surah Al-Baqarah:127)".
3366 Diriwayatkan dari Abu Dzarr Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah bertanya, "Ya Rasulullah, masjid apa yang pertama kali dibangun di muka bumi?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Masjidil Haram". Abu Dzarr bertanya lagi, "Berikutnya masjid apa?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Masjid Aqsha". Abu Dzarr bertanya lagi, "Berapa lama jarak pembanguan antara keduanya?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "40 tahun. Setiap kali waktu solat tiba, solatlah di masjid tersebut, karena solat di situ lebih utama daripada di tempat lain (kecuali di masjid Nabawi)".
3369 Diriwayatkan dari Abu Humaid As-Sa'idi Radliyallaahu 'anhu bahwa para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, bagaimana kami mengucapkan solawat kepada Anda?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Ucapkanlah, Allaahumma shalli alaa Muhammadin wa azwaajihi wa dzurriyatihi, kamaa shallaita alaa aali ibraahiim, wa baarik alaa Muhammadin wa azwaajihi wa dzurriyatihi, kamaa baarakta alaa aali ibraahiim, innaka hamiidum majiid (artinya: Ya Allah, semoga Engkau senantiasa menambahkan rahmat-Mu kepada Muhammad, istri-istrinya dan keturunannya, sebagaiman yang telah Engkau anugerahkan kepada keluarga Ibrahim, dan limpahkan keberkahan-Mu kepada Muhammad, istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana yang telah Engkau limpahkan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia)".
3371 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memohonkan perlindungan kepada Allah untuk Hasan dan Husain. Beliau bersabda, "Moyang kalian (Ibrahim as) juga memohonkan perlindungan kepada Allah untuk Ismail dan Ishaq dengan ucapan berikut, A'uudzu bikalimmaatillaahittammah, min kulli syaithaanin wa hammatin, wa min kulli ainin lammatin (artinya: Aku berlindung kepada Allah dengan Kalimat-Nya yang sempurna, dari setiap setan dan marabahaya, serta dari setiap mata yang jahat)".

BAB 4: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN CERITAKANLAH KEPADA MEREKA TENTANG TAMU-TAMU IBRAHIM".
3372 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Kebutuhan kita untuk diperlihatkan kepada ayat-ayat Allah lebih besar daripada kebutuhan Ibrahim, ketika ia berkata, "Tuhanku perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati?" Allah bertanya, "Apakah engkau tidak percaya?" Ibrahim menjawab, "Tentu aku percaya tetapi supaya hatiku tenang". (Al-Quran, surah Al-Baqarah:260). Semoga Allah memberikan rahmat kepada Luth. Ia cenderung memberi dukungan sepenuhnya. Seandainya kamu tinggal di penjara sangat lama seperti Yusuf tentu aku akan memilih bebas (dengan menuruti ajakan maksiat)".

BAB 5: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN CERITAKANLAH (HAI MUHAMMAD KEPADA MEREKA) KISAH ISMAIL (YANG TERSEBUT) ---
3373 Diriwayatkan dari Salamah bin Al-Akwa Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam lewat di depan sejumlah orang dari suku Aslam yang sedang berlatih memanah, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Wahai anak cucu Ismail, berlatihlah memanah, karena moyang kalian (Ismail) adalah pemanah yang tangguh. Aku menyertai anak cucu si fulan". Mendengar sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tersebut, salah satu dari dua kelompok yang sedang berlatih itu berhenti memanah, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya, "Mengapa kalian berhenti memanah?" Mereka menjawab, "Ya Rasulullah, bagaimana kami akan berlatih/ berlomba memanah jika Anda menyertai salah satu kelompok?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Memanahlah, karena aku akan menyertai semua pihak".

BAB 6: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN KEPADA BANGSA TSAMUD, KAMI MENGUTUS SAUDARA MEREKA, SHALIH".
3378 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tiba di Al-Hijr pada saat perang Tabuk, beliau menyuruh para sahabat agar tidak meminum air sumur di tempat itu dan tidak mengambil air untuk bekal. Mereka mengatakan: "Kami terlanjur membuat adonan makanan dengan air dari Al-Hijr dan mengambil perbekalan air dari tempat ini". Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan mereka untuk membuang adonan yang telah mereka buat beserta air yang mereka bawa.

BAB 7: FIRMAN ALLAH SWT: "APAKAH KAMU MENJADI SAKSI KETIKA YA'QUB AKAN MENINGGAL, KETIKA IA BERKATA ---
3382 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Orang mulia, putra orang mulia, putra orang mulia, yaitu Yusuf putra Ya'qub, putra Ishaq, putra Ibrahim".

BAB 8: KISAH KHADIR DAN MUSA
3402 1423[Bukhari3402, Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Seorang Nabi dinamai Al-Khadir karena ia pernah duduk di atas pasir putih dengan alas tikar bulu, kemudian tempat tersebut menghijau dipenuhi tumbuhan".

BAB 9: SETIAP NABI PERNAH MENGGEMBALA KAMBING
3406 Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Suatu ketika kami memetik buah kabats (buah pohon arak) bersama Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Beliau bersabda, "Ambillah buah yang sudah menghitam, karena itu yang terbaik". Orang-orang bertanya, "Apakah Anda pernah menggembala kambing?" Rsulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Setiap Nabi pernah menggembala kambing".

BAB 10: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN ALLAH MEMBUAT ISTRI FIRAUN SEBAGAI PERUMPAMAAN BAGI ORANG-ORANG YANG ---
3411 Diriwayatkan dari Abu Musa Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Banyak laki-laki yang mencapai derajat kesempurnaan, sedangkan wanita tidak ada yang mencapai derajat kesempurnaan kecuali Asiyah istri Firaun dan Maryam putri Imran. Sesungguhnya keutamaan Aisyah (istri Nabi) di atas wanita lain adalah seperti keutamaan tsarid (roti daging) di atas makanan lainnya".

BAB 11: FIRMAN ALLAH SWT: "SESUNGGUHNYA YUNUS BENAR-BENAR SALAH SEORANG RASUL .... MAKA IA DITELAN ---
3413 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Tidak ada seorang hambapun yang pantas mengatakan, "Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menisbatkan Yunus kepada ayahnya.
BAB 12: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN KAMI BERIKAN ZABUR KEPADA DAWUD". (AL-QURAN, SURAH AN-NISAA:163)
3417 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Pembacaan Zabur dimudahkan untuk Dawud as. Suatu ketika Dawud memerintahkan agar binatang-binatang tunggangannya diberi pelana. Sebelum pemasangan pelana tersebut berakhir, ia sudah selesai membaca Zabur, dan ia tidak pernah makan kecuali dari hasil kerjanya sendiri".

BAB 13: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN KAMI KARUNIAKAN SULAIMAN KEPADA DAWUD. IA ADALAH SEBAIK-BAIK HAMBA ---
3427 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Perumpamaanku dengan umat manusia adalah seperti seorang laki-laki yang menyalakan api, kemudian serangga dan hewan mulai jatuh ke dalam api tersebut". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam juga bersabda: "Ada dua orang wanita dengan anak masing-masing, kemudian datanglah serigala membawa kabur salah satu dari dua anak tersebut. Wanita yang satu mengatakan kepada yang lain, "Serigala itu membawa kabur anakmu". Wanita yang lain itu membantah, "Tidak, tetapi anakmulah yang dibawa kabur oleh serigala itu". Maka dua wanita tersebut meminta keputusan kepada Dawud, maka Dawud memutuskan bahwa anak yang masih hidup (yang tidak diterkam serigala itu) adalah milik wanita yang lebih tua. Berikutnya dua wanita tersebut menemui Sulaiman bin Dawud dan memberitahukan hal itu, kemudian Sulaiman mengatakan, "Ambilkan aku pisau untuk membelah anak ini menjadi dua untuk dibagi di antara dua wanita ini". Mendengar itu wanita yang lebih muda mengatakan, "Jangan. Semoga Allah memberimu rahmat. Anak itu miliknya". Maka Sulaiman memutuskan bahwa anak tersebut milik wanita yang lebih muda".

BAB 14: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN INGATLAH KETIKA PARA MALAIKAT BERKATA, "WAHAI MARYAM, SESUNGGUHNYA ---
3432 Diriwayatkan dari Ali Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Perempuan terbaik di muka bumi adalah Maryam, putri Imran (pada zamannya), dan perempuan terbaik di muka bumi adalah Khadijah (pada zamannya)".
3434 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Wanita Quraisy adalah wanita terbaik yang menunggang onta (yakni wanita Arab terbaik). Mereka lebih sayang kepada anak-anak dan lebih jujur dalam menjaga harta suami".

BAB 15: FIRMAN ALLAH SWT: "HAI AHLI KITAB, JANGANLAH KAMU MELAMPAUI BATAS DALAM AGAMAMU---
3455 Diriwayatkan dari Ubadah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Siapa yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tanpa memiliki sekutu, dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, serta Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya, dan kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam serta roh ciptaan-Nya, dan bahwa surga adalah benar, dan neraka adalah benar, maka Allah akan memasukkannya ke surga karena amal baiknya".

BAB 16: FIRMAN ALLAH SWT: "DAN CERITAKANLAH TENTANG MARYAM DI DALAM AL-QURAN, KETIKA IA MENGASINGKAN
3436 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Tidak ada bayi yang bisa berbicara ketika masih dalam buaian, kecuali tiga: 1) Isa. 2) Bayi dalam kisah berikut: Suatu ketika ada seorang laki-laki bernama Juraij sedang mengerjakan solat (sunat), kemudian ia didatangi oleh ibunya dan memanggilnya. Juraij berkata dalam hati, "Apakah saya harus menjawab panggilan ibu ataukah tetap menjalankan solat?". Maka Juraij melakukan solat tanpa menjawab panggilan ibunya, kemudian ibunya berdoa, "Ya Allah, janganlah Engkau mematikan Juraij sebelum Engkau menghadapkannya kepada wajah pelacur". Pada suatu saat, ketika Juraij sedang berada di tempat peribadatannya, ia didatangi oleh seorang perempuan yang mengajaknya berbuat zina, tetapi Juraij menolak. Maka perempuan tersebut mendatangi seorang laki-laki penggembala dan berzina dengannya yang pada akhirnya perempuan itu melahirkan seorang bayi. Perempuan itu mengatakan bahwa bayi tersebut anak Juraij, sehingga orang-orang menggerebek Juraij, merusak tempat peribadatannya, mengusirnya dan mencacinya. Juraij kemudian berwudu dan melaksanakan solat. Setelah itu ia mendekati bayi tersebut dan bertanya, "Siapa ayahmu?" Bayi itu menjawab, "Penggembala". Mendengar jawaban bayi tersebut, orang-orang mengatakan, "Kami akan membangun kembali tempat peribadatanmu dari emas". Juraij mengatakan, "Jangan, cukup dengan tanah liat saja". 3) Bayi dalam kisah berikut: Suatu ketika seorang perempuan Bani Israil sedang menyusui bayinya, kemudian ada seorang laki-laki gagah lewat dengan menunggang kuda. Perempuan tersebut berdoa, "Ya Allah, jadikanlah anakku ini seperti laki-laki itu". Mendengar doa ibunya itu, bayi tersebut melepas mulutnya dari susu ibunya dan menghadap ke penunggang kuda tadi, kemudian bayi itu berdoa, "Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan aku seperti laki-laki penunggang kuda itu". Kemudian menyusu kembali". Kata Abu Hurairah: Sepertinya saya melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menghisap jari tangannya ketika menuturkan kisah bayi yang menyusu tersebut. Sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selanjutnya: "Tidak lama kemudian ada sejumlah orang lewat dengan menyeret seorang budak perempuan. Ibu bayi tersebut berdoa, "Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan anakku seperti budak perempuan itu". Mendengar doa ibunya tersebut, bayi itu melepas mulutnya dari susu ibunya kemudian berdoa, "Ya Allah, jadikanlah aku seperti budak perempuan itu". Si ibu bertanya kepada sang bayi, "Mengapa kamu berdoa seperti itu?" Sang bayi menjawab, "Laki-laki penunggang kuda tadi salah seorang diktator, sedangkan budak perempuan tadi dituduh mencuri dan berzina, padahal ia tidak melakukannya"."
3438 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "(Pada malam Mi'raj) aku melihat Isa, Musa dan Ibrahim. Isa berkulit merah, berambut ikal, dengan dada bidang. Musa berkulit coklat, bertubuh kekar dan berambut lurus, seperti orang dari suku Zuthth""
3440 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tadi malam aku bermimpi berada di dekat Ka'bah, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit coklat dan tampan, dengan rambut lemas panjang terurai di antara dua pundaknya, air menetes dari kepalanya, sambil bertawaf di Ka'bah dengan meletakkan kedua tangannya di atas pundak dua orang laki-laki yang meyertainya, kemudian aku bertanya, "Siapa orang ini?" Orang-orang menjawab, "Dia Isa Al-Masih, putra Maryam". Berikutnya, di belakang Isa Al-Masih aku melihat seorang laki-laki berambut ikal dan mata kanannya buta, mirip dengan Ibnu Qathn yang pernah aku lihat. Dia meletakkan kedua tangannya di atas pundak seorang laki-laki yang sedang bertawaf di Ka'bah. Kemudian aku bertanya, "Siapa orang ini?" Orang-orang menjawab, "Dajjal".
3442 Diriwayatkan dari abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu pada jalur periwayatan lain, dia berkata: Demi Allah, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah bercerita bahwa Isa as berkulit merah, tetapi beliau bersabda, "Aku bermimpi melakukan tawaf di Ka'bah, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit coklat, berambut lurus, berjalan dengan dikawal oleh dua orang laki-laki dan kepalanya meneteskan air, kemudian aku bertanya, "Siapa orang ini?" Orang-orang menjawab, "Putra Maryam". Kemudian aku menoleh ke belakang, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit merah, bertubuh kekar, berambut ikal dan mata kanannya seperti buah anggur yang menonjol. Aku bertanya, "Siapa ini?" Orang-orang menjawab: "Dia Dajjal". Dia mirip dengan Ibnu Qathn".
3442 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Akulah orang yang paling dekat dengan Isa putra Maryam dan semua Nabi adalah saudara dari jalur ayah. Antara aku dengan Isa tidak ada Nabi lain".
3443 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Akulah orang yang paling dekat dengan Isa bin Maryam, di dunia dan akhirat. Semua Nabi adalah saudara dari jalur ayah, tetapi mereka berbeda-beda dari jalur ibu. Agama mereka satu/sama (agama tauhid)".
3444 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Suatu ketika Isa bin Maryam melihat seorang laki-laki mencuri, kemudian dia bertanya kepada laki-laki itu, "Apakah kamu telah mencuri?" Laki-laki itu menjawab, "Demi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia, saya tidak mencuri". Maka Isa berkata, "Aku beriman kepada Allah dan aku mendustakan mataku".
3445 Diriwayatkan dari Umar Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Saya pernah mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Janganlah kalian memujiku berlebihan seperti orang-orang Nasrani berlebihan memuji Isa bin Maryam, karena aku hanyalah hamba Allah. Sebutlah aku, "Hamba Allah dan utusan-Nya".

BAB 17: TURUNNYA ISA BIN MARYAM AS.
3449 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Bagaimana keadaan kalian nanti ketika Isa bin Maryam turun di tengah kalian sebagai imam kalian dengan berpedoman pada Al-Quran?"

BAB 18: BANI ISRAIL
3450 Diriwayatkan dari Hudzaifah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila Dajjal telah muncul, ia membawa air dan api. Apa yang disangka api oleh kebanyakan orang, sebenarnya adalah air yang dingin, dan apa yang disangka air yang dingin oleh kebanyakan orang, sebenarnya adalah api yang akan membakar. Siapa diantara kalian yang menjumpai Dajjal, masukilah apa yang tampaknya api, karena sebenarnya itu adalah air dingin dan segar".
3452 Diriwayatkan dari Hudzaifah Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Ada seorang laki-laki menjelang ajal. Ketika ia sadar bahwa hidupnya akan berakhir, ia berpesan kepada keluarganya, "Jika aku mati, kumpulkan kayu bakar yang banyak untuk membakarku. Apabila api sudah menghanguskan daging dan tulang-tulangku sehingga menjadi abu, pungutlah abu tersebut, lalu tunggulah hingga angin bertiup, kemudian lemparkan abu itu ke laut". Maka keluarganya melaksanakan pesan tersebut. Kemudian Allah menghimpun kembali tubuh orang tersebut dan bertanya, "Mengapa kalian melakukan seperti itu?" Orang itu menjawab, "Karena aku takut kepada-Mu". Maka Allah mengampuninya".
3455 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Bani Israil dibimbing oleh banyak Nabi. Setiap kali seorang Nabi meninggal digantikan oleh Nabi lain. Sepeninggalku tidak ada Nabi lagi, namun akan terdapat banyak khalifah". Para sahabat bertanya: "Apa yang Anda perintahkan kepada kami?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Patuhilah khalifah yang mendapat baiat pertama, dan penuhilah hak mereka, karena Allah akan meminta pertanggung jawaban kepemimpinan mereka".
3456 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersbda: "Kalian sungguh akan mengikuti ajarang orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sedzira demi sedzira (dzira=ujung siku hingga ujung jari tengah), bahkan seandainya mereka masuk ke liang dhabb[footnote1, kalian juga akan turut memasukinya". Kami bertanya: "Ya Rasulullah, apakah orang-orang sebelum kami itu maksudnya orang-orang Yahudi dan Nasrani?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka".
1): Keterangan: Dhabb adalah sejenis biawak tetapi tidak bisa hidup di air dengan ekor lebih panjang dan kulit lebih halus daripada biawak.
3461 Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sampaikanlah dari aku meskipun hanya satu ayat, dan ceritakanlah apa yang telah aku beritahukan mengenai Bani Israil, karena demikian itu tidak berdosa. Siapa yang sengaja berdusta tentang aku, maka kelak tempatnya di neraka".
3462 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak mencelup/ menyemir rambut mereka, maka lakukanlah hal yang berbed dengan mereka".
3463 Diriwayatkan dari Jundab bin Abdullah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Di tengah orang-orang sebelum kalian terdapat seorang laki-laki yang terluka, kemudian dia tidak sabar menderita lukanya, lalu ia mengambil sebilah pisau untuk mengiris tangannya sehingga darahnya mengucur tanpa henti, akhirnya dia mati. Allah Swt berfirman, "Hamba-Ku mendahului-Ku dengan membunuh dirinya sendiri, maka Aku mengharamkan surga baginya".
3464 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia pernah mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tiga orang Bani Israil, masing-masing menderita kusta, botak, dan buta, diuji oleh Allah Swt dengan mengutus malaikat kepada mereka. Malaikat tersebut menemui penderita kusta (yang berkulit belang) dan bertanya, "Apa yang paling kau sukai?" Dia menjawab, "Warna yang bagus dan kulit yang mulus, karena orang-orang jijik melihatku". Maka malaikat tersebut mengusapnya sehingga penyakitnya hilang. Dia diberi warna yang bagus dan kulit yang mulus seperti semula. Malaikat itu bertanya lagi, "Apa harta yang paling kau sukai?" Dia menjawab, "Onta". Maka dia diberi onta yang bunting dan malaikat tersebut berkata, "Semoga kau diberkahi dengan onta ini". Berikutnya malaikat itu menemui orang yang botak dan bertanya, "Apa yang paling kau sukai?" Dia menjawab, "Rambut yang bagus dan hilangnya botakku ini, karena orang-orang jijik melihatku". Maka malaikat tersebut mengusapnya sehingga botaknya hilang. Dia diberi rambut. Malaikat itu bertanya lagi, "Apa harta yang paling kau sukai?" Dia menjawab, "Sapi". Maka malaikat memberinya seekor sapi bunting dan berkata, "Semoga kau diberkahi dengan sapi ini". Berikutnya malaikat tersebut menemui orang yang buta dan bertanya, "Apa yang paling kau sukai?" Dia menjawab, "Allah mengembalikan penglihatanku lagi, sehingga aku bisa melihat orang lain". Maka malaikat mengusapnya dan Allah mengembalikan penglihatannya. Malaikat bertanya lagi, "Apa harta yang paling kau sukai?" Dia menjawab, "Kambing". Maka malaikat memberinya seekor kambing yang hampir beranak. Kemudian onta, sapi dan kambing tersebut beranak dan berkembang biak, sehingga tiga orang yang disebutkan di atas, ontanya, sapinya, dan kambingnya memenuhi lembah. Malaikat kemudian mendatangi penderita kusta yang telah sembuh dengan menyamar sebagai penderita kusta. Malaikat itu mengatakan, "Saya orang miskin. Saya berjalan cukup jauh dengan naik turun gunung. Sekarang saya tidak memiliki tumpuan harapan kecuali kepada Allah, kemudian kepadamu. Dengan nama Allah yang telah memberimu warna dan kulit yang bagus serta harta, saya minta kepadamu seekor onta untuk bekal perjalanan saya". Penderita kusta yang telah disembuhkan itu menjawab, "Kewajibanku sangat banyak (saya tidak mengabulkan permintaanmu)". Malaikat itu mengatakan, "Sepertinya saya mengenalmu. Bukankah dulu kamu menderita kusta yang dipandang jijik oleh orang lain serta menjadi orang miskin, kemudian Allah memberimu anugerah seperti sekarang ini?" Dia mengatakan, "Aku mewarisi harta ini dari nenek moyangku". Malaikat berkata, "Jika kamu berdusta, Allah akan mengembalikanmu seperti semula". Berikutnya malaikat mendatangi penderita botak yang telah sembuh dengan menyamar sebagai orang botak. Malaikat berkata kepadanya sebagaimana yang dikatakan kepada bekas penderita kusta, lalu bekas penderita botak itu pun menolak permintaan malaikat sebagaimana penolakan bekas penderita kusta, kemudian malaikat mengatakan, "Jika kamu berdusta, Allah akan mengembalikanmu seperti semula". Kemudian malaikat tersebut mendatangi si buta yang telah disembuhkan dengan menyamar sebagai orang buta. Kata malaikat, "Saya seorang miskin. Saya menempuh perjalanan cukup jauh dengan naik turun gunung. Sekarang tumpuan harapan saya tiada lagi kecuali kepada Allah, kemudian kepadamu. Demi Nama Allah yang telah mengembalikan penglihatanmu, saya minta seekor kambing kepadamu untuk bekal perjalanan saya". Si buta yang telah disembuhkan itu menjawab, "Dulu saya buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatan saya, dan dulu saya miskin kemudian Allah memberi saya kekayaan. Silahkan ambil sesukamu. Demi Allah, saya tidak merasa berat sedikitpun atas harta saya yang kau ambil karena Allah". Malaikat berkata, "Tidak usah kau berikan hartamu, karena semua ini hanyalah ujian. Allah benar-benar meridhaimu dan memurkai dua orang temanmu"".
3470 Diriwayatkan dari Abu Sa'id bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Seorang laki-laki dari Bani Israil telah membunuh 99 orang, kemudian dia pergi kesana kemari untuk bertanya-tanya, akhirnya dia menemui seorang pendeta dan bertanya, "Apakah tobat saya akan diterima?" Pendeta itu menjawab, "Tidak". Mendengar jawaban itu dia membunuh pula pendeta tersebut. Dia kemudian terus bertanya-tanya, akhirnya ada seorang yang menasehatinya, "Datanglah ke kampung Anu (maka kamu akan mendapatkan tobatmu)". Di tengah perjalanan dia mati dan menjelang kematiannya dia menghadapkan dadanya ke arah kampung yang ditujunya. Malaikat rahmat berselisih dengan malaikat azab, karena masing-masing merasa berhak atas orang tersebut. Kemudian para malaikat diperintah mengukur apakah mayat orang tersebut lebih dekat ke tempat asalnya ataukah ke tempat yang ditujunya. Ternyata mayat orang tersebut sejengkal lebih dekat ke tempat yang ditujunya daripada ke tempat asalnya, maka dia diampuni".
3472 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Seorang laki-laki membeli sebidang tanah dari orang lain, kemudian pembeli tersebut menemukan emas yang terpendam di tanah yang dibelinya, lalu dia berkata kepada penjual, "Ambil emas milikmu karena saya hanya membeli tanahmu, bukan emasmu". Penjual berkata, "Saya sudah menjual kepadamu tanah itu seisinya". Keduanya meminta kepastian hukum kepada seseorang, kemudian orang yang diminta fatwa ini bertanya kepada mereka berdua, "Apakah kalian mempunyai anak?" Yang satu menjawab, "Saya mempunyai anak laki-laki". Yang lain menjawab, "Saya mempunyai anak perempuan". Pemberi fatwa mengatakan, "Nikahkan anak laki-laki dengan anak perempuan kalian, kemudian belanjakan emas tersebut untuk anak kalian berdua, dan sedekahkan sebagiannya".
3473 Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid Radliyallaahu 'anhu bahwa dia pernah ditanya: "Apa yang telah kau dengar dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengenai wabah pes/wabah ganas?" Usamah mengatakan: "Wabah tersebut adalah kehinaan yang pernah ditimpakan kepada sekelompok orang Bani Israil atau orang-orang sebelum kalian. Apabila kalian mendengar bahwa ada wabah tersebut sedang melanda suatu daerah, maka janganlah kalian datang ke sana. Apabila wabah tersebut menimpa suatu wilayah yang kalian tempati, maka janganlah kalian keluar untuk menghindarinya".
3474 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu istri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, dia berkata: Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengenai wabah ganas, kemudian beliau bersabda bahwa wabah ganas adalah azab yang ditimpakan oleh Allah kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah menjadikan wabah tersebut sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Apabila wabah tersebut berjangkit, kemudian seorang mukmin tetap tinggal di kampung halamannya dengan sabar dan mengharap ridha Allah (dengan upaya pemberantasan semaksimal mungkin), karena dia tahu bahwa tidak ada yang menimpanya kecuali apa yang telah ditetapkan oleh Allah, maka dia memperoleh pahala sama dengan orang mati syahid.
3477 Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Seolah-olah saya masih terkenang ketika saya melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menuturkan kisah salah seorang Nabi yang dipukul oleh kaumnya sehingga wajahnya mengucurkan darah. Sambil mengusap darah di wajahnya Nabi tersebut berdoa, "Ya Allah, ampunilah kaumku, karena mereka tidak tahu".
3485 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Ketika seseorang berjalan dengan menyeret pakaiannya penuh kesombongan, tiba-tiba dia tersungkur, lalu dia disiksa sehingga berjungkir balik di dalam perut bumi sampai hari kiamat".

BAB 19: KEUTAMAAN ORANG-ORANG TERTENTU
3493 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Manusia itu ibarat barang tambang/ logam (dalam tingkat-tingkat kebaikannya). Mereka yang terbaik pada masa Jahiliyah, terbaik pula pada masa Islam apabila mereka bisa memahami agama. Sebaik-baik orang adalah yang paling benci jika disanjung, dan sejelek-jelek orang adalah yang berwajah dua yang mendatangi satu pihak dengan satu wajah dan mendatangi pihak lain dengan wajah lain lagi (yakni bersikap mendua)".
3495 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Manusia itu pada umumnya tidak berbeda dengan orang-orang Quraisy. Mereka yang beragama Islam tidak berbeda dengan orang-orang Quraisy yang beragama Islam, dan mereka yang kafir tidak berbeda dengan orang-orang Quraisy yang kafir. Manusia itu seperti barang tambang/logam (dalam tingkat-tingkat kebaikannya). Mereka yang terbaik pada masa Jahiliyah terbaik pula pada masa Islam apabila mereka bisa memahami agama. Sebaik-baik orang adalah yang paling benci jika disanjung, sehingga tanpa disanjungpun dia akan menjadi orang yang mulia".

BAB 20: KEUTAMAAN ORANG-ORANG QURAISY
3500 Diriwayatkan dari Muawiyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia diberitahu oleh seseorang bahwa Abdullah bin Amr bin Al-'Ash Radliyallaahu 'anhu mengatakan: Akan muncul seorang raja/ penguasa dari suku Qahthan. Mendengar itu Muawiyah marah, kemudian dia berdiri, lalu memuji Allah sebagaimana layaknya orang mengawali pidato, kemudian dia mengatakan, "Aku telah mendengar berita bahwa beberapa orang dari kalian telah mengatakan sesuatu yang tidak terdapat di dalam Kitab Allah Swt dan tidak berasal dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Mereka itu orang yang sangat bodoh. Hindarilah harapan yang bisa menyesatkan, karena aku pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Kekuasaan itu berada di tangan orang-orang Quraisy. Siapapun yang menentang mereka akan dihancurkan Allah selama mereka menegakkan Islam"".
3504 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Orang-orang dari suku Quraisy, orang-orang Anshar, orang-orang dari suku Juhainah, suku Muzainah, suku Aslam, suku Asyja, dan suku Ghifar, adalah orang-orang yang senang memberikan pertolongan dan perlindungan. Penolong dan pelindung mereka tiada lain kecuali Allah dan Rasul-Nya".
3501 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Kekuasaan itu senantiasa berada di tangan orang-orang Quraisy selama masih ada dua orang dari mereka".
3506 Diriwayatkan dari Jubair bin Muth'im Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya dan Utsman bin Affan Radliyallaahu 'anhu pergi untuk bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Ya Rasulullah, Anda telah memberikan harta kepada Bani Mutthalib tetapi tidak memberi kami, padahal kami sederajat dengan mereka di sisi Anda?" Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Bani Hasyim dan Bani Mutthalib itu sederajat".

BAB 21: PENGAKUAN BOHONG
3508 Diriwayatkan dari Abu Dzarr Radliyallaahu 'anhu bahwa dia pernah mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Siapa yang mengakui orang lain sebagai ayahnya padahal dia tahu bahwa orang lain tersebut bukan ayahnya, maka dia menjadi kafir. Siapa yang memiliki garis keturunan dari suatu suku padahal tidak, maka dia akan masuk neraka".
3509 Diriwayatkan dari Wa'ilah bin Al-Asqa Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Di antara kebohongan yang terbesar adalah apabila seseorang mengakui orang lain yang bukan ayahnya sebagai ayahnya, atau mengaku pernah melihat sesuatu yang sebenarnya tidak pernah dilihatnya, atau mengatakan bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda begini, padahal tidak".

BAB 22: SUKU ASLAM, GHIFAR, MUZAINAH, JUHAINAH DAN ASYJA
3513 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda di atas mimbar: "Suku Ghifar semoga diampuni oleh Allah, suku Aslam semoga diselamatkan oleh Allah, sedangkan suku Ushaiyyah memang mendurhakai Allah dan RasulNya".
3516 Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radliyallaahu 'anhu bahwa Al-Aqra bin Habis pernah berkata kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Sesungguhnya orang-orang yang membaiat Anda adalah para perampok orang-orang haji. Mereka itu dari suku Aslam, Ghifar dan Muzainah". (Ibnu Abi Ya'qub mengatakan): Mungkin Al-Aqra juga menyebut suku Juhainah. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika suku Aslam, Ghifar, Muzainah dan Juhainah lebih baik daripada suku Tamim, Amir, Asad dan Ghathafan, apakah kau kira mereka akan merugi?" Al-Aqra berkata: "Ya". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Demi Allah yang menggenggam jiwaku, mereka sungguh lebih baik daripada suku Tamim, Amir, Asad dan Ghathafan".
3523 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Suku Aslam, Ghifar, dan beberapa orang dari suku Muzainah dan Juhainah adalah lebih baik daripada suku Asad, Tamim, Hawazin dan Ghathafan di sisi Allah atau pada hari kiamat".
3517 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi sebelum seseorang muncul dari suku Qahthan yang memimpin rakyat dengan tongkatnya (otoriter)".

BAB 24: LARANGAN MENYERBU DENGAN CARA JAHILIYAH
3518 Diriwayatkan dari Jabir Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Kami menyertai Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam suatu pertempuran. Orang-orang Muhajirin banyak yang ikut, sehingga jumlah mereka banyak. Salah seorang dari kaum Muhajirin suka bergurau, kemudian dia menggoda seorang Anshar, sehingga seorang Anshar tersebut sangat marah, sehingga hampir saja mereka berkelahi. Seorang Anshar tersebut berseru, "Hai orang-orang Anshar, tolonglah aku". Orang Muhajirin itu berseru, "Hai orang Muhajirin, tolonglah aku". Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam keluar dan bertanya, "Mengapa ada seruan Jahiliyah? Ada apa dengan mereka?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam diberitahu bahwa seorang Muhajirin menggoda seorang Anshar. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Tinggalkanlah gurauan seperti itu, karena demikian itu perbuatan dosa". Abdullah bin Ubaiy bin Salul (kelompok orang munafik Madinah) berkata, "Apakah orang-orang Muhajirin menantang kita? Jika kita sudah kembali ke Madinah, pasti kelompok yang kuat akan mengusir kelompok yang lemah dari Madinah". Kata Umar, "Ya Rasulullah, mengapa tidak kita bunuh saja orang jahat ini?" Maksudnya: Abdullah bin Ubaiy bin Salul. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Jangan sampai orang-orang berkata bahwa Muhammad membunuh sahabatnya sendiri".

BAB 25: KISAH KHUZA'AH
3520 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Amr bin Luhaiy bin Qama'ah bin Khindif adalah Khuza'ah".
3521 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Aku melihat Amr bin Amir bin Luhaiy Al-Khuza'I menarik usus-ususnya di neraka. Dia adalah orang yang pertama kali memuliakan onta betina demi berhala".

BAB 26: KISAH ABU DZARR MASUK ISLAM
3522 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Abu Dzarr Radliyallaahu 'anhu mengatakan, "Saya seorang laki-laki dari suku Ghifar. Kami mendengar berita bahwa di Mekkah muncul seorang laki-laki yang mengaku sebagai Nabi, kemudian saya katakan kepada saudara laki-laki saya, "Pergilah untuk menemui laki-laki yang mengaku sebagai Nabi itu, dapatkan penjelasannya, lalu beritahukan kepada saya". Saudara saya tersebut kemudian berangkat (ke Mekkah) untuk menemuinya, lalu pulang. Saya bertanya, "Apa yang telah kau dapatkan?" Saudara saya menjawab, "Demi Allah, saya telah bertemu dengan seorang laki-laki yang menyeru kebaikan dan melarang kejelekan". Saya katakan kepada saudara saya, "Saya belum puas dengan berita yang kau dapatkan". Maka saya mengambil perbekalan di dalam kantong kulit dan sebuah tongkat lalu saya berangkat ke Mekkah. Dia Mekkah saya tidak mengenal laki-laki yang mengaku sebagai Nabi itu dan saya pun enggan bertanya kepada siapapun tentang dia. Saya minum air Zamzam dan tinggal di masjid. Ketika Ali melihat saya, dia menyapa, "Kau sepertinya orang asing (dari luar Mekkah)?" Saya menjawab, "Ya". Kata Ali, "Silahkan singgah di rumah saya". Saya berangkat bersama Ali ke rumahnya. Dia tidak bertanya kepada saya sedikitpun dan saya juga tidak memberitahu dia. Ketika pagi saya pergi ke masjid untuk bertanya mengenai laki-laki yang mengaku sebagai Nabi, namun tidak seorangpun yang sudi memberitahu saya tentang hal itu. Kemudian Ali melihat saya lagi, lalu dia bertanya, "Kau belum juga menemukan rumah orang yang kau cari?" Saya menjawab, "Belum". Kata Ali, "Ayo pergi dengan saya". Ali bertanya, "Apa urusanmu dan apa yang membuatmu datang ke Mekkah ini?" Saya menjawab, "Jika kau mau merahasiakan keperluan saya, maka saya akan memberitahu kamu". Kata Ali, "Saya akan merahasiakannya". Saya katakan kepada Ali, "Kami mendengar berita bahwa di sini ada seorang laki-laki yang mengaku sebagai Nabi, kemudian saya mengutus saudara laki-laki saya untuk memperoleh penjelasan darinya, lalu saudara saya pulang, tetapi berita yang dia bawa belum memuaskan saya, sehingga saya ingin bertemu langsung dengan laki-laki yang mengaku sebagai Nabi itu". Kata Ali, "Kau telah sampai ke tempat tujuanmu. Ikuti saya sesuai jalur yang saya lalui. Jika nanti saya melihat seseorang yang mencurigaimu, saya akan berdiri menepi ke tembok dengan berpura-pura membetulkan sepatu saya lalu kau menjauhlah". Kemudian saya berangkat mengikuti Ali, sehingga kami berdua bertemu dengan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Saya berkata kepada beliau, "Jelaskan Islam kepada saya". Beliau kemudian menjelaskan Islam dan saya seketika itu pula masuk Islam. Beliau berpesan kepada saya, "Hai Abu Dzarr, rahasiakan peristiwa ini dan pulanglah ke negerimu. Apabila nanti kamu mendengar kemenangan kami, maka datanglah". Kata Abu Dzarr, "Demi Allah yang telah mengutus Anda dengan kebenaran, saya akan berteriak di depan orang-orang kafir Quraisy bahwa saya sudah masuk Islam". Abu Dzarr kemudian datang ke masjid ketika orang-orang kafir Quraisy berada di situ. Kata Abu Dzarr, "Hai orang-orang Quraisy, sungguh saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusanNya". Mendengar itu mereka berkata, "Tangkap penganut agama baru itu". Mereka kemudian menangkap dan memukuli saya hingga nyaris mati, namun Al-Abbas mendekati dan melindungi saya, kemudian dia menghadap kepada mereka sambil berkata, "Celaka kalian, kalian akan membunuh seseorang dari suku Ghifar, padahal perniagaan dan lalu lintas kalian melewati suku Ghifar". Mendengar itu mereka melepaskan saya. Keesokan harinya saya datang lagi ke masjid dan mengatakan seperti hari sebelumnya, kemudian mereka berkata, "Tangkap penganut agama baru itu". Saya diperlakukan seperti pada hari sebelumnya, kemudian Al-Abbas mendekati dan melindungi saya, serta mengatakan kepada mereka seperti yang ia katakan pada hari sebelumnya"". Demikianlah kisah masuknya Abu Dzarr ke dalam agama Islam. Semoga Allah merahmatinya.

BAB 27: MENASABKAN DIRI KEPADA NENEK MOYANG PADA MASA ISLAM DAN JAHILIYAH
3525 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika ayat berikut turun "Berilah peringatan keluargamu yang terdekat". (Al-Quran, surah Asy-Syuaraa:214), Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berseru kepada berbagai suku, "Hai Bani Fihr, Hai Bani 'Adi, mereka adalah bagian-bagian dari suku Quraisy".

BAB 28: ORANG YANG TIDAK SUKA NASABNYA DICACI
3531 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Hassan bin Tsabit Radliyallaahu 'anhu minta izin kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk melantunkan puisi yang berisi ejekan terhadap orang-orang musyrik. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya, "Bagaimana dengan nasabku?" Hasan mengatakan, "Saya akan mengeluarkan Anda dari kelompok orang-orang musyrik itu (meskipun nasab Anda sama dengan mereka) sebagaimana sehelai rambut dicabut dari adonan roti".

BAB 29: NAMA-NAMA RASULULLAH SAW
3532 Diriwayatkan dari Jubair bin Muth'im Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Aku memiliki lima nama; aku Muhammad dan Ahmad. Aku Al-Mahi (penghapus) yang denganku Allah menghapus kekafiran. Aku Al-Hasyir (pengumpul) yang kelak orang-orang dikumpulkan di bawah telapak kakiku. Aku Al-'Aqib (penutup) dan tidak ada Nabi lagi sesudahku".
3533 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Kalian tentu merasa kagum begaimana Allah menepis dariku cacian dan kutukan orang-orang kafir Quraisy. Mereka mencaci dan mengutukku dengan sebutan mudzammam (orang yang tercela), padahal aku adalah Muhammad (orang yang terpuji)".

BAB 30: MUHAMMAD SAW ADALAH NABI TERAKHIR
3534 Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Perumpamaanku dan para Nabi adalah seperti seorang laki-laki yang membangun suatu rumah yang telah disempurnakannya dan diperindahnya, namun masih ada lubang kecil karena satu bata belum terpasang. Ketika orang-orang memasuki rumah itu, mereka merasa kagum dan berkata: Betapa indah rumah ini jika lubang kecil ini sudah ditutup dengan satu batu bata".
3535 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu sebagaimana hadis di muka nomor: 1465 dengan tambahan sebagai berikut: ".... Namun di sudut rumah tersebut masih ada lubang kecil karena satu batu bata itu dan aku adalah penutup para Nabi".

BAB 31: WAFAT NABI SAW
3536 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam wafat dalam usia 63 tahun.

BAB 32: DOA NABI SAW UNTUK AS-SA'IB
3540 Diriwayatkan dari As-Sa'ib bin Yazid Radliyallaahu 'anhu bahwa ketika dia berusia 94 tahun dengan tubuh yang kuat dan tegap, dia berkata: Saya mengerti bahwa saya tidaklah dianugerahi penglihatan dan pendengaran sebaik ini kecuali berkat doa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Dulu saya pernah diajak bibi saya menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Kata bibi saya, "Ya Rasulullah, kemenakan saya ini sakit, karena itu berdoalah kepada Allah untuknya". Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendoakan saya.

BAB 33: SIFAT NABI SAW
3542 Diriwayatkan dari Uqbah bin Al-Harits Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Seusai solat Asar, Abu Bakr Radliyallaahu 'anhu keluar dan berjalan, kemudian dia melihat Al-Hasan sedang bermain dengan beberapa anak laki-laki, maka Abu Bakr menggendongnya di atas pundaknya dan berkata, "Demi ayahku, Al-Hasan ini mirip dengan Nabi, tidak mirip dengan Ali". Mendengar itu Ali tersenyum.
3544 Diriwayatkan dari Abu Juhaifah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya pernah melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, dan menurut saya Al-Hasan bin Ali mirip dengan beliau. Dikatakan kepada Abu Juhaifah, "Jelaskan ciri-ciri fisik Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam". Abu Juhaifah mengatakan, "Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkulit putih dan jenggotnya hitam dengan sedikit putih. Beliau berjanji akan memberi kami 13 ekor onta betina namun beliau wafat sebelum melaksanakannya".
3546 Diriwayatkan dari Hariz bin Utsman bahwa dia bertanya kepada Abdullah bin Busr Radliyallaahu 'anhu, salah seorang sahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Apakah kamu pernah melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau berusia lanjut?" Abdullah bin Busr menjawab: "Di antara dagu dan bibir bawah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, terdapat sedikit rambut putih".
3547 Diriwayatkan dari Rabi'ah bin Abi Abdurrahman bahwa Anas bin Malik Radliyallaahu 'anhu mengatakan: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tingginya sedang, tidak tinggi dan tidak pendek, berkulit cerah, tidak terlalu putih dan tidak coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Beliau menerima wahyu dalam usia 40 tahun. Beliau menetap di Mekkah 10 tahun selama menerima wahyu, kemudian tinggal di Madinah kira-kira 10 tahun. Beliau wafat ketika rambut putih di kepala dan jenggotnya kurang dari 20 helai.
1482 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu dengan jalur yang berbeda, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak terlalu tinggi dan tidak pendek. Kulitnya tidak terlalu putih dan tidak coklat. Rambutnya tidak keriting dan tidak lurus. Allah mengutusnya dalam usia 40 tahun. Lanjutan hadis ini seperti di muka nomor 1482.
3549 Diriwayatkan dari Al-Barra Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berwajah paling tampan dan sebaik-baik ciptaan Allah. Tidak terlalu tinggi dan tidak pendek.
3550 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa dia pernah ditanya oleh seseorang: "Pernahkah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyemir rambutnya?" Anas Radliyallaahu 'anhu menjawab: "Tidak pernah, karena hanya ada sedikit rambut putih di dua pelipis beliau".
3551 Diriwayatkan dari Al-Barra bin Azib Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak terlalu tinggi dan tidak pendek, dadanya bidang, rambutnya mencapai cuping dua telinga. Saya pernah melihatnya mengenakan jubah merah dan menurut saya, tidak ada orang lain yang melebihi ketampanannya.
3552 Diriwayatkan dari Abu Ishaq bahwa Al-Barra ditanya oleh seseorang: "Apakah wajah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sekilau pandang?" Dia menjawab: "Tidak, tetapi secerah bulan purnama".
3553 Diriwayatkan dari Abu Juhaifah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia pernah melihat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengerjakan solat di Al-Baththa dengan anazah (semacam tongkat bercula dua) dipancangkan di depan beliau, sebagaimana hadis terdahulu nomor 313, dengan tambahan pada riwayat ini sebagai berikut: Seusai solat orang-orang berebut menjabat tangan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan mengusapkan dua telapak tangan beliau pada wajah mereka. Kata Abu Juhaifah: Kemudian saya pun menjabat tangan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam lalu saya menempelkan dua telapak tangan beliau pada wajah saya, ternyata lebih dingin daripada es dan lebih harum daripada minyak misk.
3527 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Aku diutus dalam abad manusia yang terbaik. Abad demi abad berlalu, sehingga aku berada pada abad yang aku alami".
3558 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah membiarkan rambutnya terurai. Ketika itu orang-orang musyrik mengepang rambut mereka, sedangkan orang-orang Ahli Kitab membiarkan rambut mereka terurai. Dalam persoalan yang tidak ada perintah atau aturan, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam senang mengikuti orang-orang Ahli Kitab. Setelah itu Rasululah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengepang rambutnya.
3559 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah berbuat dosa dan tidak pernah berkeinginan untuk itu. Beliau bersabda, "Orang yang terbaik dari kalian adalah yang berakhlak paling baik".
3560 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Apabila dihadapkan kepada dua pilihan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu memilih yang lebih mudah selama bukan dosa. Jika dosa, maka beliaulah orang yang paling menjauhinya. Beliau tidak pernah membalas jika dirinya dihina atau disakiti, kecuali jika kehormatan Allah dilanggar, maka beliau membalas (menghukum) pelanggaran tersebut karena Allah.
3561 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya tidak pernah menyentuh kain sutera yang lebih lembut daripada telapak tangan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, dan saya tidak pernah mencium wewangian yang melebihi bau wangi Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
3562 Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasa malu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam menghadapi perempuan melebihi rasa malu gadis dalam menghadapi laki-laki.
3562 Diriwayatkan dari Syu'bah seperti hadis di muka nomor 1494 dengan tambahan: Apabila Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak menyukai sesuatu, bisa diketahui dari raut wajahnya.
3563 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah sama sekali mencela makanan. Apabila tidak suka beliau tidak memakannya.
3567 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu jelas dalam berbicara, sehingga seandainya seseorang ingin menghitung kata yang diucapkannya tentu bisa.
3568 Diriwayatkan dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah berbicara terburu-buru dan tidak jelas seperti kalian.

BAB 34: KETIKA MATA NABI SAW TIDUR, HATINYA TIDAK TIDUR
3570 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu dalam menuturkan peristiwa yang ketika itu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dijalankan oleh Allah pada malam hari dari Al-Masjidil Haram: Sebelum Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam diberi wahyu, beliau di datangi oleh tiga malaikat ketika beliau tidur di Al-Masjidil Haram. Malaikat yang pertama bertanya, "Yang mana dia (Muhammad)?" Malaikat yang tengah menjawab, "Dia yang terbaik". Malaikat yang akhir berkata, "Bawalah dia yang terbaik". Maka terjadilah peristiwa Isra Mi'raj. Sejak kedatangan tiga malaikat itu, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak melihat mereka lagi, sehingga pada malam yang lain mereka datang lagi dan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat mereka dengan hatinya, karena ketika mata Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidur, hatinya tidak tidur. Para Nabi memang seperti itu, yakni ketika mata mereka tidur, hati mereka tidak tidur. Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam diajak oleh Jibril hingga naik ke langit bersama beliau.

BAB 35: TANDA-TANDA KENABIAN PADA MASA ISLAM
3572 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berada di Az-Zaura, semangkok air dibawa ke hadapan beliau, kemudian beliau meletakkan tangannya di dalam mangkok tersebut, maka air memancar dari jari-jari tangan beliau, sehingga orang-orang bisa berwudu semua. Anas ditanya: "Berapa jumlah kalian ketika itu?" Anas menjawab: "300 orang atau sekitar jumlah itu".
3579 Diriwayatkan dari Abdullah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Kami menganggap tanda-tanda kebesaran Allah (mukjizat) sebagai berkah, sedangkan kalian menganggapnya sebagai peringatan. Suatu ketika kami menyertai Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam suatu perjalanan, kemudian perbekalan air tinggal sedikit, lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Bawa kemari sisa air (yang sedikit) itu". Orang-orang membawa sisa air tersebut dalam suatu bejana, kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memasukkan tangannya ke dalam bejana itu, lalu beliau bersabda, "Kemarilah, inilah air bersih yang penuh berkah dan keberkahan adalah dari Allah". Kata Abdullah: Sungguh saya melihat air memancar dari sela-sela jari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Kami juga mendengar makanan bertasbih ketika dimakan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
3587 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian memerangi orang-orang yang bersepatu bulu". Lanjutan hadis yang panjang ini sudah ada di muka pada nomor hadis 1262, namun dalam riwayat ini disebutkan pada bagian akhirnya: "Kalian akan mengalami suatu masa di mana seseorang lebih senang melihatku daripada memiliki apapun, seperti keluarganya dan hartanya".
3590 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian memerangi Khuz dan Kirman dari bangsa non Arab yang berwajah merah, berhidung pesek, bermata sipit, wajah mereka bagai perisai tembaga, dan bersepatu bulu".
3604 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Satu bagian dari suku Quraisy akan membinasakan umat manusia". Para sahabat bertanya: "Kalau itu terjadi apa yang Anda perintahkan kepada kami?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Sebaiknya hindarilah mereka".
3505 Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Saya mendengar orang yang jujur dan diakui kejujurannya (yakni Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, "Kehancuran umatku akan disebabkan oleh keturunan orang-orang Quraisy. Jika kau mau akan aku sebutkan mereka, yaitu Bani Fulan dan Bani fulan".
3606 Diriwayatkan dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Orang-orang biasanya bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam perihal kebaikan, tetapi saya bertanya kepada beliau perihal kejelekan, karena saya khawatir kejeleken itu menimpa saya. Saya bertanya, "Ya Rasulullah, dulu kami berada di alam Jahiliyah dan kejelekan, kemudian Allah memberi kami petunjuk dalam kebaikan. Apabila setelah kebaikan ini akan ada kejelekan?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Ya". Saya bertanya lagi, "Apakah setelah itu akan ada kejelekan?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Ya, tetapi disertai noda". Saya tanyakan, "Apa nodanya?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Orang-orang yang membimbing umatku tidak dengan petunjukku. Kamu akan menjumpai mereka, lalu kamu akan mengingkari mereka". Saya bertanya lagi, "Apakah setelah kebaikan tersebut akan ada kejelekan lagi?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Ya, yaitu orang-orang yang menyeru ke pintu neraka. Siapa yang mengikuti ajakan mereka itu akan dilemparkan ke dalam neraka". Saya bertanya, "Ya Rasulullah, jelaskan kepada kami sifat-sifat mereka". Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Mereka dari golongan kita sendiri dan berbicara dengan bahasa kita". Saya berkata, "Jika saya hidup pada masa itu, apa yang Anda perintahkan kepada saya?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Tetaplah kau ikuti kelompok mayoritas kaum muslimin dan imam mereka". Saya bertanya, "Bagaimana jika di dalam kaum muslimin tidak terdapat kelompok mayoritas dan tidak pula ada imam?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Jauhilah semua kelompok (yang sesat) tersebut meskipun kamu harus menggigit/memakan akar pohon sehingga kamu mati dalam keadaan seperti itu".
3611 Diriwayatkan dari Ali Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Jika saya menyampaikan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepada kalian, saya lebih suka jatuh dari langit daripada saya berbohong mengenai Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Jika saya menuturkan kepada kalian mengenai sesuatu yang bertalian dengan saya dan kalian, maka sesungguhnya perang adalah tipu muslihat. Saya pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Nanti di akhir zaman akan muncul orang-orang muda yang bodoh dan berkata dusta dalam menyampaikan sabda sebaik-baik manusia (Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam). Mereka lepas dari Islam seperti lepasnya anak panah dari busur. Iman mereka tidak sampai sebatas kerongkongan. Di manapun kalian menemui mereka bunuhlah mereka, karena orang yang membunuh mereka akan mendapat pahala pada hari kiamat".
3612 Diriwayatkan dari Khabbab bin Al-Aratt Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Kami mengeluh kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam atas penyiksaan oleh orang-orang kafir. Ketika itu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengenakan pakaian burdah sambil bersandar di bawah naungan Ka'bah. Kami katakan kepada beliau, "Mengapa Anda tidak memintakan pertolongan kepada Allah untuk kami? Mengapa Anda tidak berdoa kepada Allah untuk kami?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Di kalangan umat terdahulu ada seorang laki-laki yang dimasukkan ke dalam lubang yang khusus dibuat untuknya di dalam tanah, kemudian tubuhnya dibelah menjadi dua dengan digergaji yang dimulai dari kepalanya, namun penyiksaan tersebut tidak membuatnya keluar dari agamanya. Ada pula orang yang tubuhnya dirobek-robek dengan batang besi runcing sehingga dagingnya tidak ada lagi yang menempel di tulangnya, tetapi penyiksaan seperti tidak membuatnya melepaskan agamanya. Demi Allah, Islam akan merata, sehingga orang yang menempuh perjalanan dengan naik onta dari Shan'a (Yaman) menuju Hadhramaut tidak ada yang ditakutinya kecuali Allah, atau serigala yang akan memangsa kambingnya (karena sudah tidak ada lagi orang-orang kafir yang ditakutkannya). Mengapa kalian terburu-buru?"
3613 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa suatu ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mencari Tsabit bin Qais yang tidak hadir seperti biasanya, kemudian seorang laki-laki berkata: "Ya Rasulullah, saya akan memberitahu Anda setelah saya mencari keterangan tentang Tsabit bin Qais". Laki-laki tersebut kemudian mendatangi Tsabit bin Qais. Dia mendapatinya sedang duduk di rumahnya sambil menundukkan kepala penuh kesedihan. Dia bertanya kepada Tsabit: "Ada apa denganmu?" Kata Tsabit: "Celaka. Orang yang mengeraskan suaranya melebihi suara Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam akan sia-sia amal kebaikannya, lalu akan masuk neraka". Laki-laki tersebut kemudian menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan memberitahukan bahwa Tsabit bin Qais berkata begini dan begini. Laki-laki itu kembali menemui Tsabit untuk menyampaikan berita yang sangat menggembirakan, karena Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada laki-laki itu: "Temui lagi Tsabit bin Qais dan katakan kepadanya, "Sesungguhnya kamu tidak termasuk penghuni neraka, melainkan termasuk penghuni surga".
3614 Diriwayatkan dari Al-Barra bin Azib Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Seseorang membaca surah Al-Kahfi di dalam solat dan ketika itu di rumahnya ada hewan tunggangan yang tiba-tiba ketakutan ingin berlarian. Setelah salam dia melihat semacam kabut atau awan yang menyelimutinya, lalu dia memberitahukan hal itu kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, maka beliau bersabda, "Hai fulan, bacalah Al-Quran, karena kabut atau awan yang kau lihat itu adalah pertanda kedamaian yang turun karena bacaan Al-Quran bersamaan dengan turunnya para malaikat karena ada bacaan Al-Quran".
3616 Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa suatu ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membezuk seorang Arab Baduwi yang sakit. Kata Abdullah bin Abbas: Ketika membezuk orang sakit Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam biasanya mengatakan, "Tidak apa-apa, insya Allah sakit ini menjadi penghapus dosa". Maka ketika membezuk orang Baduwi itu pun beliau mengatakan, "Tidak apa-apa, insya Allah sakit ini menjadi penghapus dosa". Orang Arab Baduwi itu berkata, "Anda mengatakan, "Penghapus dosa? Tidak, ini adalah demam yang mencekam yang menimpa laki-laki tua yang akan mengantarkannya ke kuburan"". Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Jika itu maumu, mungkin saja".
3617 Diriwayatkan dari Anas Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Seorang laki-laki Nasrani masuk Islam. Dia membaca surah Al-Baqarah dan Ali Imran. Dia pernah menuliskan sebagian wahyu yang diterima oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Di kemudian hari dia menjadi Nasrani lagi dan berkata, "Muhammad tidak tahu apa-apa kecuali apa yang telah aku tuliskan untuknya". Maka Allah mengutuknya dan mematikannya, lalu dia pun di kubur. Keesokan harinya mayatnya dilemparkan oleh bumi, lalu orang-orang Nasrani berkata, "Ini pasti perbuatan Muhammad dan kawan-kawannya, karena orang yang mati ini keluar dari Islam meninggalkan mereka, sehingga mereka membongkar kuburan teman kita ini dan melemparkan mayat ini". Orang-orang Nasrani itu menguburkannya lagi lebih dalam, tetapi keesokan harinya mayat tersebut dilemparkan lagi oleh bumi. Mereka berkata, "Ini pasti perbuatan Muhammad dan kawan-kawannya yang membongkar kuburan teman kita ini dan melemparkan mayatnya, karena dia keluar dari Islam meninggalkan mereka". Orang-orang Nasrani tersebut menguburkannya lagi sedalam mungkin, tetapi keesokan harinya mayat tersebut dihempaskan lagi oleh bumi. Akhirnya mereka mengerti bahwa peristiwa tersebut bukan karena perbuatan manusia, maka merekapun membiarkan mayat temannya itu tergeletak di atas tanah.
3631 Diriwayatkan dari Jabir Radliyallaahu 'anhu, dia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya, "Apakah kamu memiliki permadani?" Saya menjawab, Bagaimana mungkin saya memiliki permadani?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Kamu pasti akan memiliki permadanai". Maka saya katakan kepada istri saya, "Jauhkan permadanimu dari saya". Kata istri saya, "Bukankah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sudah bersabda bahwa kau akan memiliki permadani?" Maka sayapun membiarkannya.
3632 Diriwayatkan dari Sa'd bin Mu'adz Radliyallaahu 'anhu bahwa dia berkata kepada Umayyah bin Khalaf: "Aku mendengar Muhammad berkata bahwa dia akan membunuhmu". Kata Umayyah: "Aku?" Sahut Sa'd, "Ya". Kata Umayyah, "Demi Tuhan, Muhammad tidak pernah berdusta jika berbicara. Maka Allah membunuh Umayyah pada perang Badr (kisah ini disebutkan lebih lengkap pada hadis lain terdahulu).
3634 Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid Radliyallaahu 'anhu bahwa Jibril as menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika Ummu Salamah berada di sisi beliau. Jibril segera berbicara dengan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kemudian pergi. Setelah itu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya kepada Ummu Salamah: "Siapa dia tadi?" Ummu Salamah menjawab: "Dia adalah Dihyah (sahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang berparas tampan). Kata Ummu Salamah selanjutnya: "Demi Allah, saya tetap mengira dia yang hadir itu adalah Dihyah sebelum saya mendengar khotbah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang menjelaskan tentang Jibril".
3633 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Aku bermimpi melihat orang-orang berkumpul di tempat yang tinggi, kemudian Abu Bakr mengambil air satu atau dua timba dari suatu sumur dan kadang-kadang merasa lemah ketika menimba air. Semoga Allah mengampuni dosa Abu Bakr. Berikutnya timba tersebut dipegang oleh Umar dan ketika berada di tangannya timba itu menjadi sangat besar. Aku tidak pernah melihat orang yang kuat seperti Umar yang bisa mengambil air sangat banyak, sehingga orang-orang beserta hewan mereka bisa minum sampai segar".

BAB 36: FIRMAN ALLAH SWT: "MEREKA (AHLI KITAB) MENGENAL MUHAMMAD SEBAGAIMANA MEREKA MENGENAL PUTRA---
3635 Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa orang-orang Yahudi mendatangi Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk memberitahukan bahwa seorang laki-laki telah berzina dengan seorang perempuan di kalangan mereka. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya kepada mereka: "Apa yang kalian dapati tentang hukuman rajam di dalam Kitab Taurat?" Mereka menjawab: Hukuman pezina di dalam Taurat adalah dengan diumumkan dan dicambuk". Abdullah bin Salam berkata: "Kalian bohong, karena di dalam Kitab Taurat terdapat hukuman rajam (bagi pezina yang sudah menikah)". Mereka kemudian mengambil Kitab Taurat dan membukanya, lalu salah seorang dari mereka menutupkan tangannya pada bagian ayat yang berisi hukuman rajam, sehingga dia hanya membaca ayat sebelumnya dan sesudahnya. Melihat itu Abdullah bin Salam berkata: "Angkat tanganmu". Maka diapun mengangkat tangannya dan ternyata memang ada ayat tentang hukuman rajam di dalam Kitab Taurat. Mereka berkata: "Wahai Muhammad, memang benar, di dalam Kitab Taurat ada ayat tentang rajam". Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan agar dua orang pezina tersebut dihukum rajam.

BAB 37: PERMINTAAN ORANG-ORANG MUSYRIK AGAR NABI SAW MEMPERLIHATKAN MUKJIZAT KEPADA MEREKA, MAKA ---
3636 Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radliyallaahu 'anhu dia berkata: Bulan pernah terbelah dua pada masa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian beliau bersabda: "Saksikan itu".
3642 Diriwayatkan dari Urwah Al-Bariqi Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah memberinya uang satu dinar untuk membeli seekor kambing untuknya, dengan uang itu Urwah bisa membeli dua ekor kambing. Urwah menjual lagi salah satu kambing tersebut dengan harga satu dinar, kemudian dia menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan membawa uang satu dinar dan seekor kambing. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendoakannya agar perniagaannya mendapat berkah. Karena doa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam itulah maka Urwah selalu beruntung dalam berdagang, meskipun seandainya dia hanya membeli debu untuk dijual lagi.

0 komentar: